DASAR MANUSIA
RUANG VI SELATAN
Disusun Oleh :
(11171040000054)
Kebutuhan rasa aman dan nyaman adalah suatu kebutuhan yang dimiliki
oleh masing-masing individu yang bertujuan untuk melindungi diri dari bahaya
fisik. Adapun hal-hal yang dapat mengancam keselamatan individu dikategorikan
sebagai ancaman mekanik, kimiawi, dan bakteriologis (Kasiati dan Ni Wayan,
2016).
1. Definisi
Menurut Carpenito & Linda Jual, perubahan rasa nyaman adalah suatu
kondisi dimana individu mengalami sensasi atau perasaan yang tidak
menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsang ancaman (rangsangan
berbahaya). Ancaman tidak hanya berupa ancaman fisik maupun psikologis,
namun juga terdapat ancaman dalam konteks interpersonal (hubungan dengan
orang lain) yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
kemampuan berkomunikasi, kemampuan memahami, tingkah laku,
kemampuan dalam mengontrol masalah, dan lain sebagainya (Asmadi, 2008).
2. Klasifikasi
a. Emosi, yaitu kecemasan, depresi, dan marah, akan mudah terjadi dan akan
mempengaruhi keamanan dan kenyamanan klien
b. Status mobilisasi, keterbatasan aktivitas, kelumpuhan, kelemahan otot, dan
penurunan kesadaran mempermudah terjadinya risiko injury.
c. Gangguan persepsi sensory, dapat mempengaruhi adaptasi terhadap
rangsangan yang berbahaya seperti gangguan penciuman dan penglihatan.
d. Keadaan imunitas, gangguan pada sistem imun akan menimbulkan
penurunan daya tahan tubuh sehingga individu menjadi lebih mudah
terserang penyakit
e. Tingkat kesadaran, pada pasien koma, respon terhadap rangsangan akan
menurun, terjadi kelumpuhan, disorientasi, dan kurang tidur.
f. Informasi atau komunikasi, gangguan komunikasi seperti aphasia atau
tidak dapat membaca dapat menimbulkan kecelakaan.
g. Gangguan tingkat pengetahuan, pengetahuan yang terganggu membuat
individu tidak mampu memprediksi gangguan kesehatan yang ada
didepannya
h. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional, antibiotik dapat menimbulkan
resisten dan anafilaktik syok apabila digunakan secara tidak bijaksana
(tidak sesuai resep dokter)
i. Status nutrisi, keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan
menyebabkan individu lebih mudah terserang berbagai penyakit, begitu
pula sebaliknya dapat berisiko terhadap penyakit tertentu.
j. Usia, status perkembangan individu dapat mempengaruhi reaksi atau
respon individu terhadap nyeri.
k. Jenis kelamin, secara umum pria dan wanita tidak memiliki perbedaan
yang bermakna dalam merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya.
l. Kebudayaan, keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara
individu mengatasi nyeri serta taraf rasa nyaman yang dimilikinya.
1) Risiko jatuh
Risiko jatuh lebih besar dialami oleh klien dengan usia lanjut (lansia)
Selain usia, riwayat jatuh, postur berjalan, mobilisasi, hipotensi postural,
perubahan sensorik, disfungsi sistem perkemihan, dan beberapa kategori
diagnosa tertentu seperti kanker, penyakit kardiovaskuler, neurologi, dan
penggunaan obat-obatan serta interaksi obat juga dapat meningkatkan
risiko jatuh.
Kaji risiko jatuh pada klien dan berikan gelang indentitas risiko
jatuh
Jaga agar tempat tidur klien tetap berada pada posisi rendah dengan
pembatas bed yang terpasang jika diperlukan
4. Pengkajian
5. Asuhan Keperawatan
2) Penyebab :
Gejala penyakit
Kurangnya privasi
3) NOC :
Pain level
Comfort status : Physical
4) NIC :
Pain Management
Pruritis Management
Anxiety Reduction
2) Penyebab :
Kontrol nyeri
Tingkat nyeri
Manajemen Nyeri
Manajemen Analgesik
2) Penyebab :
Comfort level
Pain control
Pain level
Manajemen Nyeri
Usia lebih atau sama dengan dari 65 (pada dewasa) atau kurang
dari 2 tahun pada anak.
Riwayat jatuh
Hipotensi ortostatik
Anemia
Neuropati
Ambulation
Balance
Coordinated movement
Fatigue level
Mobility
Skeletal function
4) NIC (Bulechek, 2013) :
Environtmental management : safety
Ketidakamanan transportasi
Internal
Perubahan sensasi
Disfungsi autoimun
Disfungsi biokimia
Hipoksia jaringan
Malnutrisi
Risk Control
Immune Status
Safety Behaviour
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam,
diharapkan :
Klien terbebas dari cedera
Klien mampu menjelaskan cara untuk mencegah terjadinya
cedera
Klien mampu menjelaskan faktor risiko dari lingkungan atau
perilaku diri yang dapat menimbulkan cedera
Klien mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah
cedera
Klien mampu menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
yang ada
Klien mampu mengenali perubahan status kesehatan
Manajemen Lingkungan
Daftar Pustaka
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Potter & Perry. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses
dan Praktik.. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, EGC.