“Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Keperawatan Dasar Oleh
Dosen Siti Fatonah.,S.Kp.,M.Kes. ”
DISUSUN OLEH:
PRODI DIII KEPERAWATAN TK1
Hanif Andalas Saputra : 2014401017
Herlis Antika : 2014401018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya
ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah, atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
makalah ini. Saya berhadap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai “KEPERAWATAN DASAR”
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena nya kritik dan saran
yang sangat membangun sangat saya butuhkan demi perbaikan makalah selanjutnya.
Penu
1
Daftar Isi
Cover..........................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................1
Daftar Isi......................................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................................3
Bronkopneumonia adalah infiltrate yang tersebar diantara kedua belah paru. Dimulai pada bronkiolus
terminalis yang tersumbat oleh eksudat Mukopurulent yang disebut juga Lobular Pneumonia................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................5
D. Manfaat...............................................................................................................................................6
E. Ruang Lingkup Ruang........................................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................................................7
A. Tinjauan konsep Kebutuhan Dasar..................................................................................................7
1. Definisi Kebutuhan Oksigenasi.......................................................................................................7
2. Proses Oksigenasi................................................................................................................................7
3. Jenis Pernapasan..................................................................................................................................8
4. Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan.................................................................................................9
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fungsi Oksigenasi.....................................................................10
B. Tinjauan Asuhan Keperawatan.........................................................................................................12
1. Pengkajian.....................................................................................................................................12
2. Diagnosa Keperawatan......................................................................................................................15
3. Rencana Keperawatan.......................................................................................................................20
4. implementasi..................................................................................................................................23
5. Evaluasi.........................................................................................................................................23
KESIMPULAN.............................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................25
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologi dan psikologi. Menurut teori Abraham maslow
atau lebih dikenal dengan hirarki kebutuhan dasar manusia maslow yaitu setiap manusia
memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan keselamatan dan
kemanan, kebutuhan mencintai dan dicintai, kebutuhan harga diri dan kebutuhan
aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan yang sangat primer dan
mutlak harus dipenuhi untuk memelihara homeotasis biologis dan kelangsungan
kehidupan setiap manusia salah satunya kebutuhan oksigenasi.
Oksigen merupakan kebutuhan paling vital dalam tubuh. Oksigen berperan penting dalam
proses metabolisme sel tubuh. Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari
kondisi sistem pernapasan secara fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu sistem
respirasi, maka kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan. Banyak kondisi yang
menyebabkan seseorang mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen,
seperti adanya sumbatan pada saluran pernpasan, salah satu nya adalah penyakit yang
menyerang saluran pernapasan yaitu Bronkopneumonia
Bronkopneumonia adalah infiltrate yang tersebar diantara kedua belah paru. Dimulai
pada bronkiolus terminalis yang tersumbat oleh eksudat Mukopurulent yang disebut juga
Lobular Pneumonia.
Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia, yaitu infeksi yang mengakibatkan
terjadinya peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau
jamur. Bronkopneumonia dapat dipicu juga oleh beberapa faktor risiko, seperti usia,
lingkungan, gaya hidup, dan kondisi kesehatan tertentu.
3
menyebabkan saluran udara menyempit dan area pertukaran udara dengan darah menjadi
berkurang. Akibatnya, penderita bronkopneumonia menjadi kesulitan bernapas.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Asuhan Keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada
pasien anak dengan Bronkopneumonia diruang Alamanda RSUD Dr.H.Abdul Moeloek
Provinsi Lampung.
4
C. Tujuan
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian keperawatan kepada pasien dengan gangguan
kebutuhan Oksigenasi di ruang Alamanda RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Provinsi
Lampung.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis Sebagai bahan masukan dan referensi mahasiswa yang akan
melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan Oksigenasi di
ruang Alamanda RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
5
2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
pengetahuan mengenai kebutuhan Oksigenasi pada pasien anak dengan
Bronkopneumonia di ruang Alamanda di RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Provinsi
Lampung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
A. Tinjauan konsep Kebutuhan Dasar
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun psikologi. Salah satunya
adalah kebutuhan oksigen. Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital
dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-
sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 setiap kali
bernapas.
2. Proses Oksigenasi
7
3. Jenis Pernapasan
8
2) Faring Merupakan saluran yang terbagi dua untuk udara dan makanan. Faring
terdiri atas Nasofaring dan Orofaring yang kaya akan jaringan Limfoid yang
berfungsi menangkap dan menghancurkan kuman Patogen yang masuk bersama
udara.
3) Laring Merupakan struktur menyerupai tulang rawan yang biasa disebut jakun.
Selain berperan dalam menghasilkan suara, laring juga berfungsi mempertahankan
kepatenan jalan napas dan melindungi jalan napas bawah dari air dan makanan
yang masuk
a. Faktor Fisiologi
9
Gangguan pada fungsi fisiologis akan berpengaruh terhadap kebutuhan oksigen
seseorang. Kondisi ini lambat laun dapat mempengaruhi fungsi pernapasannya.
b. Faktor Perkembangan
Tingkat perkembangan menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi
sistem pernapasan individu.
1) Bayi prematur, disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan.
2) Bayi dan toddler, adanya risiko infeksi saluran pernapasan akut.
3) Anak usia sekolah dan remaja, infeksi saluran pernapsan dan merokok.
4) Dewasa muda dan pertengahan, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas stres
yang mengakibatkan penyakit jantung dan paruparu
5) Dewasa tua, adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan
Arteriosklerosis, elastisitas menurun dan ekspansi paru menurun
c. Faktor Perilaku
10
Perilaku keseharian individu dapat berpengaruh terhadap fungsi
pernapasannya. Status nutrisi, gaya hidup, latihan fisik, kondisi emosional dan
penggunaan zat-zat tertentu secara tidak langsung akan berpengaruh pada
pemenuhan kebutuhan oksigen tubuh.
1) Nutrisi, misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru,
gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang, diet
yang tinggi lemak menimbulkan arteriosklerosis.
2) Latihan fisik, dapat meningkatkan kebutuhan oksigen.
3) Merokok, nikotin menyebabkan Vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan
koroner.
4) Penyalahgunaan substansi (alkohol dan obat-obatan) menyebabkan Intake
nutrisi /Fe menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol
menyebabkan depresi pusat pernapasan.
5) Kecemasan, menyebabkan metabolisme meningkat.
11
B. Tinjauan Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap pertama dalam proses keperawatan dengan
kegiatan mengumpulkan data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui
berbagai permasalahan yang ada. Tahap pengkajian dilakukan dengan
berbagai langkah, diantaranya:
b. Keluhan Utama Keluhan utama ini yang ditanyakan adalah keluhan atau
gejala apa yang menyebabkan pasien berobat, keluhan atau gejala saat awal
dilakukan pengkajian pertama kali yang utama.
d. Riwayat Kesehatan
12
Lalu Pengumpulan data atau riwayat kesehatan masa lalu dapat
ditanyakan: riwayat pemakaian obat dan riwayat atau pengalaman masa
lalu tentang kesehatan atau penyakit yang pernah dialami, riwayat masuk
rumah sakit atau riwayat kecelakaan.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga Pengumpulan data tentang riwayat
kesehatan keluarga yang perlu ditanyakan adalah bagaimana riwayat
kesehatan yang ada dimiliki pada salah satu anggota keluarga, apakah ada
yang menderita penyakit seperti yang dialami pasien atau penyakit
degenerative lainnya.
h. Riwayat imunisasi
Pengumpulan data tentang imunisasi perlu ditanyakan: riwayat imunisasi
dasar seperti BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak
maupun imunisasi ulangan identitas pasien dan keluarga.
13
i. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi Kaji gerakan pernapasan: kedalaman, frekuensi, kualitas irama
dan karakter. Dikatakan normal jika irama reguler, frekuensi normal sesuai
usia, tanpa upaya, tenang. Perlu diperhatikan apabila frekuensi abnormal,
irama tidak teratur, kedalaman dangkal, sulit bernapas atau pernapasan
mendengkur. Kondisi seperti ini harus ditangani.
14
2. Diagnosa Keperawatan
Objektif
1) Batuk tidak efektif.
2) Tidak mampu batuk.
3) Sputum berlebih.
4) Mengi, Wheezing dan Ronkhi kering.
15
1) Dispnea.
2) Sulit bicara.
3) Ortopnea.
Objektif
1) Gelisah.
2) Sianosis.
3) Bunyi nafas menurun.
4) Frekuensi nafas berubah.
5) Pola nafas berubah.
1) Dispnea.
Objektif
1) PCO2 meningkat/ menurun.
2) PO2 mneurun.
3) Takikardia.
4) pH arteri meningkat/menurun.
5) Bunyi nafas tambahan.
16
Gejala dan tanda minor Subjektif
1) Pusing.
2) Penglihatan kabur.
Objektif
1) Sianosis.
2) Diafeoresis.
3) Gelisah.
7) kesadaran menurun.
c. Pola Nafas Tidak Efektif Definisi : Inspirasi atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi
adekuat. Penyebab :
5) Gangguan neuromuskular.
7) Imaturitas Neurologis.
17
8) Penurunan energi.
9) Obesitas.
15) Kecemasan.
1) Dispnea.
Objektif
1) Penggunaan otot bantu pernapasan
1) Ortopnea.
Objektif
18
1) Pernapasan purse-lip.
2) Pernapasan cuping hidung.
3) Diameter thoraks anterios-posterior meningkat.
4) Ventilasi semenit menurun.
5) Kapasiras vital menurun.
6) Tekanan ekspirasi menurun.
7) Tekanan inspirasi menurun.
19
3. Rencana Keperawatan
Rencana tindakan Asuhan Keperawatan pada pasien gamgguan kebutuham oksigenasi
dalam buku Standar Internsi Keperawatan Indonesia (2018)
20
yang ke 3 napas
18. Penyapihan ventilasi
Kolaborasi mekanik
1. Kolaborasi pemberian mukolitok 19. Perawatan
atau ekpektoran jika perlu. trakheostomi
20. Skrining tuberculosis
Manajemen jalan napas 21. Stabilitas jalan napas
Observasi : 22. Terapi oksigen
1. Monitor pada napas ( frekuensi,
kedalaman, usaha napas )
2. Monitor bunyi napas tambahan
3. Monitor sputum
Teraupetik
1. Pertahankan kepatenan jalan
napas
2. Atur posisi semi fowler
3. Berikan minuman hangat
4. Lakukan fisioterpi dada jika
perlu
5. Lakukan penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
6. Lakukan hipoksigenasi sebelum
penghisapan
7. Endotrakeal
8. Keluarkan sumbatan benda padat
dengan forsep McGIII
9. Berikan oksigen bila perlu
10. Edukasi
11. Ajurkan asupan cairan
2000ml/hari
21
12. Ajarkan teknik batuk efektif
13. Kolaborasi
14. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
Pemantauan ekspirasi
Observasi
1. Monitor frekuensi, irama,
kedalaman dan upaya napas
2. Monitor pola napas
3. Monitor kemampuan batuk
efektif
4. Monitor adanya produksi sputum
5. Monitor adanya sumbatan jalan
napas
6. Palapasi kesimetrisan ekspansi
paru
7. Asukultasi bunyi napas
8. Monitor saturasi oksigen
9. Monitor nilai AGD
10. Teraupetik
11. Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
12. Dokumentasikan hasil
pemantauan
13. Edukasi
14. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
22
4. implementasi
Implementasi merupakan tahap ke 4 dari proses keperawatan yang dimulai setelah perawat
menyusun rencana keperawatan. Dengan rencana keperawatan yang dibuat berdasarkan
diagnosis yang tepat, intervensi diharapkan dapat mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan
untuk mendukung dan meningkatkan status kesehatan pasien (potter and perry, 2009)
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Tahap ini sangat penting untuk
untuk menentukan adanya perbaikan kondisi pasien. Hasil yang diharapkan merupakan
standar penilaian perawat untuk melihat aoakah tujuan telah perpenuhi dan pelayanan
berhasil (potter and perry, 2009)
KESIMPULAN
23
Bronkopneumonia adalah infiltrate yang tersebar pada kedua belahan paru. Dimulai pada
bronkiolus terminalis yang menjadi tersumabat oleh eksudut mukopurulent yang disebut juga
lobular pneumonia.
DAFTAR PUSTAKA
24
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/161/
TPSDPP PPNI - 2017 - repo.unikadelasalle.ac.id
https://www.alodokter.com/mengenal-bronkopneumonia-dan-penyebab-yang-
mendasarinya#:~:text=Bronkopneumonia%20adalah%20salah%20satu%20jenis,virus%2C
%20bakteri%2C%20atau%20jamur.
https://snars.web.id/sdki/daftar-diagnosis-keperawatan-berdasarkan-standar-diagnosasis-
keperawatan-indonesia-sdki/
25