PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belakangan ini, kehidupan sehari-hari kita sering merasakan nyeri yang
membuat keditaknyamanan dalam hidup kita, sebagian dari individu merasa
tidak tidak khawatir terhadap nyeri dan sebagian individu merasa cemas,
takut terhadap nyeri itu. Banyak diantara individu yang tidak bisa
menyelesaikan masalah ketidaknyamanan ini, untuk itu kami membuat
makalah ini, memberi petunjuk bagi pembaca dalam menyelesaikan masalah
ketidaknyamanan yaitu nyeri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gangguan rasa aman nyaman?
2. Apa pengertian manajemen stress (relaksasi, relaksasi otot progresif,
napas dalam, guide imagery, latihan fisik)?
3. Apa yang dimaksud membersihkan lingkungan pasien?
4. Apa macam-macam tempat tidur untuk pasien?
5. Bagaimana cara mengganti alat tenun yang ada pasien diatasnya?
6. Apa pengertian mencuci tangan aseptic dan anti septik?
7. Apa pengertian dan fungsi menggunakan alat pelindung: barak scort,
sarung tangan, penutup kepala, dll?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah pembaca dan khususnya
penulis mengetahui gangguan rasa aman nyaman.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah:
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari:
Bab I pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah dan tujuan
penulisan.
Bab II pembahasan berisi pengertian gangguan rasa aman nyaman, pengertian
manajemen stress, pengertian backrub, macam-macam tempat tidur, cara
mengganti alat tenun yang ada pasien diatasnya, pengertian dan fungsi
mencuci tangan aseptic dan anti septic dan fungsi menggunakan alat
pelindung.
Bab III
makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gangguan Rasa Aman Nyaman
1. Keamanan
Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau
bisa juga keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2006).
2. Kenyamanan
Kenyamanan adalah suatu keadaan yang telah terpenuhi kebutuhan
dasar klien. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan ketentraman ( suatu
kepuasan yang meningkatkan ketrampilan sehari hari ) , kelegaan
(kebutuhan yang terpenuhi ) dan transenden ( keadaan tentang sesuatu yang
melebihi masalah nyeri ). Kenyamanan sering diartikan sebagai suatu keadaan
bebas dari nyeri ( Kolcaba 1992 )
Gangguan kenyamanan berarti keadaan ketika klien mengalami sensasi
tidak menyenangkan dalam berespon terhadap suatu rangsangan yang
berbahaya. Nyeri merupakan perasaan dan pengalaman emosional yang timbul
dari kerusakan jaringan yang actual dan potensional atau gambaran adanya
kerusakan ( NANDA , 2005 ).
Gangguan kenyamanan adalah Keadaan ketika individu mengalami
sensasi yang tidak menyenagkan dalam berespons terhadap suatu rangsangan
yang berbahaya. (Lynda, 2006 : 49)
B. Manajemen Stress (Relaksasi, Relakasasi Otot Progesif, Napas Dalam,
Guide Imagery, Latihan Fisik)
1. Pengertian manajemen stress
Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri
ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memberi
tuntutan yang berlebihan. Tujuan dari manajemen stres itu sendiri adalah
untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Manajemen Stres :
bernyanyi dan
memendam
masalah
sendiri).
Kegiatan
semacam
ini
dapat
teknik
untuk
bergantian
paparan dinilai
Peningkatan konsentrasi
Peningkatan rasa kontrol atas suasana hati
Peningkatan harga diri
Peningkatan spontanitas dan kreativitas
b. Prosedur Relaksasi Otot Progresif
Relaksasi progresif dapat dipraktekkan sambil berbaring
terlentang atau duduk di kursi dengan kepala disandarkan. Setiap otot
atau kelompok otot yang tegang selama lima detik dan kemudian
rileks selama dua puluh detik. Prosedur ini diulang setidaknya
sekali. Pada awalnya hanya relaksasi parsial dapat terjadi, tapi setelah
latihan
seluruh
tubuh
dapat
bersantai
dalam
beberapa
12-30 detik.
Kerutkan dahi ke atas dan pada saat yang bersamaan, dorong
kepala sejauh mungkin ke balakang, kemudian putar searah
jarum jam dan kebalikannya. Selanjutnya, anjurkan klien untuk
mengerutkan otot wajah, mengedipkan mata, memajukan bibir,
menekan lidah ke langit-langit dan mengangkat bahu selama 5-
d.
ketenangan,
relaks, desingkan
udara seperti
angin
seraya
10
c.
pada imajinasinya.
Jika klien menunjukkan
tanda
agitasi,
gelisah,
atau
11
7. Kaji
kembali
skala
nyeri
klien
setelah
intervensi
dan
6. Di Rumah Sakit
Perhatian daerah dimana klien banyak menghabiskan waktunya
Sedapat mungkin harus menyenangkan & memudahkan
Fokus : penyediaan ruang/tempat, keselamatan, kesenangan &
kemudahan
Kebersihan lingkungan di sekitar kamar klien, tempat tidur :
o Terhindar dari infeksi nosokomial
o Kenyamanan dan keamanan klien, serta menunjang kesehatan &
kesejahteraan hidup klien
7. Penyediaan Sarana Kenyamanan
Tata ruang/dekorasi
Lampu/penerangan
Suhu, kelembaban & ventilasi
Perabot/perlengkapan
Tempat tidur
Kasur & bantal
Meja & kursi
Alat perawatan pribadi, dll.
PENGKAJIAN
Kaji lingkungan klien, meliputi : keadaan tempat tidur klien, meja, atap
kamar, lantai kamar, & dinding kamar klien. Perhatikan juga alat-alat
bantu yang ada di sekeliling klien
13
PERENCANAAN
Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan hasil pengkajian keperawatan
yang sudah dilakukan pada lingkungan klien.
PELAKSANAAN
Satu set linen digunakan untuk satu klien, bila tempat tidur akan
digunakan utk klien yg lain harus diganti
14
Saat memasang linen bersih, bentangkan linen di atas tempat tidur, jangan
dikibaskan
Jangan menempatkan linen kotor pd tempat tidur klien, meja, lantai atau
peralatan klien yg lainnya
Saat memasang linen, gunakan cara yg efektif & kerjakan pada satu sisi
terlebih dahulu, baru pindah
Tempatkan linen kotor pada tempat bertutup. Bawa dengan hati-hati &
jangan menyentuh pakaian perawat / peralatan yg lainnya
Merupakan tempat tidur yg sdh disiapkan & msh tertutup dgn sprei
penutup (over laken) di atasnya
Tujuan :
o
Persiapan alat
Alat tenun :
o
Alas kasur
Laken/sprei besar
Perlak
Selimut
15
Susun alat tenun sesuai pemakaian, letakkan di dekat tempat tidur (over
laken sarung bantal/guling selimut stik laken perlak sprei besar)
Cuci tangan
16
UNOCCUPIED BED
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa sprei penutup (over
laken)
Dilakukan :
o
17
Persiapan alat :
o
Prosedur Pelaksanaan:
o
Spt menyiapkan t.t tertutup, ttp tdk dipasang over laken. Atau dari
t.t tertutup, buka over lakennya & dilipat.
Perhatian :
o
Tujuan :
o
Menghangatkan klien
Persiapan alat
Cuci tangan
18
Pada t.t terbuka, angkat bantal & bentangkan gulungan perlak & handuk
pd bagian kepala
Letakkan buli-buli panas di antara sprei & selimut pd bagian kaki, arahkan
mulut buli-buli ke pinggir tempat tidur
Cuci tangan
Perhatian
Bila akan dipakai lagi, ganti air dalam buli-buli bila sudah dingin
Surgical bed
D. Backrub
1. Pengertian backrub
19
Pijatan pada punggung, bahu, dan leher bagian bawah biasa disebut
backrub (menggosok punggung).
2. Tujuan Back rub
a. Mengurangi kecemasan
b. Mengalihkan persepsi nyeri
c. Mengurangi ketegangan otot dan kelelahan
d. Stimulasi peredaran darah
e. Merangsang peningkatan sistem imun
3. Pelaksanaan back rub
Pemijatan dilakukan setelah mandi / menjelang tidur. Memberi
perasaan menyenangkan Pasien bedrest: tiap 2 jam tiap alih posisi.
Perhatikan pada pasien kesakitan/nyeri (tidak dilakukan). Gunakan good
posture and body mekanik yg baik. Gunakan lotion hangat untuk massage
(tidak sebabkan kulit kering) atau alkohol/kamfer spirtus namun dpt
sebabkan
kulit
kering.
manual ada
beberapa
tipe,
dibedakan
berdasarkan
putaran/engkolnya. Umumnya ada 1-3 putaran : naikkan punggung saja (1crank), naikkan punggung dan naikkan kaki (2-crank), serta naikkan
punggung, naikkan kaki dan naik-turun seluruh badan (3-crank). Cara
mengoperasikan tempat tidur ini adalah dengan cara memutar bagian
putaran/engkol
tersebut.
Cara
memutarnya
cukup
mudah,
untuk
20
2.
Mencuci
tangan
dengan
larutan
disinfektan,
Alat bahan:
1. Handuk kecil
2. Sabun
3. Sikat tangan
4. Larutan desinfektan
5. Keran air mengalir
6. Keranjang tempat handuk kotor
Prosedur kerja:
21
linen
kotor
pada
tempat
tidur
klien
tanpa
b.
c.
24
Petugas
terhindar dari paparan / percikan darah dan cairan tubuh
Pasien
Mencegah jatuhnya mikroorganisme dari rambut dan kulit petugas
kepada pasien
25
Persiapan alat
Mencuci tangan
Memasukkan jari jari tangan sesuai dgn jari jari sarung tangan
Mencuci tangan
Sikap
26
Kedap air
Steril
Non steril
Persiapan:
Celemek
Tahap Kerja
1. Mencuci tangan
2. Memakai celemek / skort menutupi semua pakaian luar
3. Melepas skort dgn bagian dlm disebelah luar
4. Masukkan ke dlm kantong cucian / ember
5. Mencuci tangan
Sikap:
Menghindari kontaminasi
d. Memakai Masker
Manfaat Masker: mencegah membran mukosa petugas terkena kontak
dgn percikan darah dan cairan tubuh Pasien mencegah kontak droplet
dari mulut dan hidung petugas yang mengandung mikroorganisme saat
bicara , batuk ,bersin.
Persiapan:
27
Masker
Tempat masker
Larutan Desinfektan
Tahap Kerja
Memasang masker
Menanggalkan masker
Sikap
e. Sepatu pelindung
Tujuan : Melindungi kaki petugas dari tumpahan / percikan darah ,
cairan tubuh lainnya dan mencegah dari kemungkinan tudukan
benda tajam / kejatuhan alat kesehatan
Sepatu karet / plastik yg menutupi seluruh ujung dan telapak kaki
Sepatu pelindung hrs digunakan selama didlm ruang operasi dan
tidak boleh dipakai ke luar
Sandal , sepatu terbuka dan telanjang kaki tidak dianjurkan
28
29
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gangguan rasa aman nyaman adalah jauh dari cedera fisik. Gangguan
30
DAFTAR PUSTAKA
Sigalingging, Ganda. (2012). Buku Panduan Laboratorium Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta:EGC.
Kusyati, Eni, dkk. (2014). Keterampilan & Prosedur Laboratorium Keperawatan
Dasar. Jakarta:EGC.
https://teknikrelaksasi.wordpress.com/tag/pengertian-relaksasi/
http://viaanggun.blogspot.com/2015/05/guided-imagery.html#
https://beequinn.wordpress.com/nursing/...i.../alat-pelindung-diri-apd/
31