Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KEPERAWATAN PALIATIF

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN YANG MEMBUTUHKAN


PERAWATAN PALIATIF

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah : Keperawatan Paliatif
Dosen Pengampu : RR. Sri Arini Winarti Rinawa ti, SKM. M.Kep.

OLEH

Isabenna Alviera Tamu ina

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2023
Tugas :
1. Cari literatur jenis pasien terminal yang membutuhkan perawatan paliatif.
2. Temu kan 10 pasien terminal.
3. Susun asuhan keperawatannya.

Jawaban :
Jenis-jenis penyakit terminal antara lain:
1) Diabe tes militus;
2) Penyakit kanker;
3) Congestif renal failure;
4) Stroke multiple sklerosis;
5) AIDS;
6) Akibat kecelakaan yang fatal.
7) Penyakit Infeksi
8) Mati batang otak
9) Gagal Jantung Kronis
10) Demensia dan Parkins on

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS


1. Pengkajian (Data Subyektif dan Obyektif)
1) Pengumpulan data
Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam
menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita ,
mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapt diperoleh
melalui anamnese, pemeriksaan fisik, pemerikasaan laboratorium serta
pemeriksaan penunjang lainnya.
2) Anamnese
a. Identitas penderita
Meliputi nama, u mur, jenis kelamin , agama , pendidikan , pekerjaan, alamat ,
status perkawinan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk rumah sakit
dan diagnosa medis.
b. Keluhan Utama
Adanya rasa kesemutan pada kaki / tungkai bawah, rasa raba yang
menurun, adanya luka yang tidak sembuh - sembuh dan berbau, adanya
nyeri pada luka.
c. Riwayat kesehatan sekarang
Berisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka serta upaya
yang telah dilakukan oleh pende rita untuk mengatasinya .
d. Riwayat kesehatan dahulu
Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit - penyakit lain yang ada
kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas. Adanya
riwayat penyakit jantung, obesitas, maupun arterosklerosis, tindakan medis
yang pernah di dapat maupun obat-obatan yang biasa digunakan oleh
penderita
e. Riwayat kesehatan keluarga
Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota keluarga
yang juga menderita DM atau penyakit keturunan yang dapat
menyebabkan terjadinya defisiensi insulin misal hipertensi, jantung.
f. Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang dialami
penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga
terhadap penyakit penderita.
3) Pengkajian pola fungsi kesehatan menurut Gordon sebagai be rikut:
a. Pola persepsi keseha tan yang pernah dialami klien,
Apa upaya dan dimana klien mendapatkan pertolongan kesehatan lalu apa
saja yang membuat status kesehatan klien menurun, termasuk riwayat
penggunaan obat-obatan. Pada pasien DM pola ini mungkin mengalami
perubahan, dimana salah satu komplikasinya yaitu diabetic foot bisa
menimbulkan persepsi yang negatif terhadap dirinya dan kecendrungan
tidak mematuhi prosedur pengobatan
b. Pola nutrisi me tabolik
Akibat produksi insulin yang tidak adekuat atau adanya defisiensi insulin
maka kadar gula darah tidak dapat dipertahankan sehingga menimbulkan
keluhan sering kencing, banyak makan, banyak minum, berat badan
menurun, dan mudah lelah. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan nutrisi dan metabolisme yang dapat mempengaruhi
status kesehatan penderita. Keluhan yang muncul seperti mual, muntah,
berat badan menurun, turgor kulit jelek.
c. Pola eliminasi
Pada pasien DM, adanya hiperglikemia menyebabkan terjadinya diuresis
osmotik yang menyebabkan pasien se ring kencing (poliuri) dan pengeluaran
glukosa dari urin (glukosauri). Pada eliminsai alvi relatif tidak ada gangguan.
d. Pola aktivitas dan latihan
Kelemahan, susah beijalan/bergerak, kram otot, takikardi atau takipnea
pada waktu melakukan aktivitas dan bahkan sampai terjadi koma. Adanya
luka ganggren dan kelemahan otot-otot tungkai bawah menyebabkan
pende rita tidak mampu melaksanakan aktivita s sehari-ha ri secara maksimal,
penderita mudah mengalami kelelahan.
e. Pola tidur dan istirahat
Pada pasien DM, sering terbangun dan tidak bisa tidur karena oleh polyuria
dan nyeri pada kaki yang luka.
f. Pola persepsi kognitif
Pasien dengan gangren cenderung mengalami neuropati/mati rasa pada
luka sehingga tidak peka terhadap nyeri, selain itu adanya komplikasi lain
menyebabkan adanya gangguan pengliha tan .
g. Pola persepsi dan konsep diri
Adanya perubahan fungsi dan struktut tubuh akan menyebabkan penderita
mengalami gangguan pada gambaran diri. Luka yang sukar sembuh,
lamanya perawatan, biaya perawatan yang mahal menyebabkan pasien
mengalami kecemasan dan gangguan peran pada keluarga

h. Pola peran hubungan


Luka gangren yang sukar sembuh dan berbau menyebabkan penderita
malu dan menarik diri dari pergaulan
i. Pola reproduksi seksual
Angiopati dapat terjadi pada sistem pembuluh darah di organ reproduksi
sehingga menyebabkan gangguan seksual. Adanya peradangan pada pada
dae rah vagina , se rta o rgasme menurun dan terjadi impoten pada pria, selain
itu berisiko lebih tinggi terkena kanker prostat berhubungan dengan
nefropati.
j. Pola mekanisme koping dan toleransi stress
Lamanya waktu perawatan, perjalanan penyakit kronik, perasaan tidak
berdaya karena ketergantungan menyebabkan reaksi psikologis yang
negatif seperti muda marah, kecemasan, dan lain-lain yang dapat
menyebabkan penderita tidak mampu menggunakan koping yang
konstruktif atau adaptif.
k. Pola sistem kepercayaan
Adanya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi tubuh serta luka
pada kaki tidak menghamba t pende rita dalam melaksanakan ibadah tetapi
mempengaruhi pola ibadah penderita.
4) Pemeriksaan fisik
a. Status kesehatan umum
Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara, tinggi badan, berat badan
dan tanda - tanda vital.
b. Kepala dan leher
Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher, telinga
kadang-kadang berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah sering
terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah goyah, gusi mudah
bengkak dan be rda rah , apakah penglihatan kabur / ganda , diplopia, lensa ma ta
keruh.
c. Status neurologis
Terjadi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi, mengantuk, reflek
lambat, kacau mental, disorientasi.
d. Sistem integu men
Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas luka,
kelembaban dan shu kulit di daerah sekitar ulkus dan gangren, kemerahan
pada kulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku.
e. Sistem pernafasan
Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. Pada penderita DM mudah
terjadi infeksi.
f. Sistem kardiovaskuler
Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang, takikardi atau
bradikardi, hipertensi atau hipotensi, aritmia , ka rdiomegalis.
g. Sistem gastrointestinal
Terdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrasI,
perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas.
h. Sistem urina ri
Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat be rkemih.
i. Sistem muskuloskeletal
Penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahan tinggi badan, cepat
lelah , lemah dan nyeri, adanya gangren di ekstrimitas.
2. Diagnosa keperawatan
1) Hipovolemia berhubungan dengan diuresis osmotik ditandai poliuri
2) Defisit nutrisi berhubungan dengan penurunan masukan oral ditandai dengan
penurunan berat badan
3) Nyeri akut berhubungan dengan iskemik jaringan ditandai dengan melaporkan
nyeri secara verbal, sikap melindungi area nyeri
4) Perfusi jaringan perifer tidak efektif berhubungan dengan hipovolemia, penyakit
diabetes melitus ditandai dengan suplai darah ke kapile r menurun
5) Ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan defisiensi insulin, kurang
menejemen diabetes
6) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan pasieng
menyatakan merasa lemah, letih
7) Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan retinopati diabetik ditandai
dengan gangguan penglihatan
8) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan permukaan kulit
(epidermis) yang ditandai dengan kulit kering dan pecah
9) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai
penyakitnya ditandai demgan pasien be rtanya mengenai penyakit yang diderita
10) Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis (diabetes melitus)
3. Perencanaan
No Diagnosa SLK SK
Hipovolemia Setelah diberikan asuhan Manajemen Hipovolemia:
keperawatan selama ...x 60 1. Periksa tanda dan
menit diharapkan gejala hypovolemia
2. Monitor intake dan
output cairan
3. Berikan asupan cairan
oral
4. Anjurkan
memperbanyak
asupan cairan
5. Anjurkan menghinda ri
perubahan p o si si
Defisit nutrisi Setelah diberikan asuhan Manajemen nutrisi:
keperawatan selama ...x 24 1. Identifikasi status
jam diharapkan status nutrisi
nutrisi membaik dengan 2. Identifikasi makanan
kriteria hasil : yang disukai
a. Berat badan membaik 3. Identifikasi
b. Indeks massa tubuh (IMT) kebuuhan
membaik kalori dan jenis nutrien
c. Frekuensi makan 4. Monitor asupan
membaik makanan
d. Nafsu makan membaik 5. Monitor berat badan
e. Tebal lipatan kulit trisep 6. Lakukan oral hygiene
membaik sebelum makan, jika
perlu
7. Sajikan makana seca ra
menarik dan suhu
yang sesuai
8. Berikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
9. Berikan makanan
tinggi kalo ri dan tinggi
protein
10. Anjurkan posisi duduk,
jika mampu
11. Ajarkan
diet yang
Nyeri akut Setelah diberikan asuhan Manajemen Nye ri
keperawatan selama ...x 60 1. Identifikasi lokasi,
menit diharapkan karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respons
nyeri
non verbal
4. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri
5. Fasilitasi istirahat dan
tidur
6. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Perfusi perifer tidak Setelah diberikan asuhan Perawatan Sirkulasi
efektif keperawatan selama ...x 60 1. Periksa sirkulasi perifer
menit diharapkan (mis. nadi perifer,
edema, pengisian
kapiler, warna, suhu,
ankle-brachial
index)
2. Identifikasi faktor risiko
gangguan sirkulasi
(mis. diabetes,
perokok, orang tua,
hipertensi dan kadar
kolesterol tinggi)
3. Monitor
panas,
kemerahan, nyeri, atau
bengkak pada
ekstremitas
4. Lakukan
pencegahan
infeksi
5. Lakukan perawatan
kaki dan kuku
6. Lakukan hidrasi
untuk
memperbaiki
sirkulasi (mis. rendah
lemak jenuh, minyak
ikan omega 3)
9. Informasikan tanda dan
gejala darurat yang
harus dilaporkan (mis.
rasa sakit yang tidak
hilang saat istirahat,
luka tidak sembuh,
hilangnya rasa)
Manajemen Sensasi Pe rife r
1. Identifikasi
penyebab
perubahan sensasi
2. Periksa perbedaan
tajam atau tumpul dan
panas atau dingin
3. Monitor
adanya
paresthesia
4. Monitor perubahan
kulit
5. Hindari pemakaian
benda- benda yang
berlebihan suhunya
(terlalu panas atau
dingin)
Ketidakstabilan Setelah diberikan asuhan Manajemen Hiperglikemia
kadar glukosa keperawatan selama ...x 60 1. Identifikasi
darah menit diharapkan kadar kemungkinan
berhubungan glukosa darah stabil penyebab hiperglikemi
dengan (disfungsi dengan kriteria hasil: 2. Monitor kadar glukosa
gangguan toleransi 3. Monito r tanda dan
glukosa darah, gejala hiperglikemia
gangguan glukosa (polyuria, polydipsia,
darah puasa) polifagia, kelemahan,
malaise, pandangan
kabur, sakit kepala)
4. Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar
glukosa darah lebih
dari 250 mg/dL
5. Anjurkan moni tor
kadar glukosa da rah
secara mandi ri
6. Anjurkan kepatuhan
terhadap diet dan
olahraga
7. Ajarkan pengelolaan
diabetes (penggunaan
insulin, obat oral,
monito r asupan cairan,
penggantian
karbohidrat, dan
bantuan professional
kesehatan)
Intole ransi aktivitas Setelah diberikan asuhan Manajemen ene rgi:
keperawatan selama 24 1. Identifikasi
jam diharapkan tolerasi gangguan
aktivitas meningkat dengan fungsi tubuh yang
kriteria hasil : mengakibatkan
a. Frekuensi nadi kelelahan
meningkat 2. Monitor kelelahan fisik
b. Kemudahan dan emosional
dalam 3. Monitor lokasi dan
melakukan aktivitas ketidaknyamanan
d. Keluhan lelah menurun nyaman dan rendah
e. Perasaan lemah stimulus (mis. cahaya,
menurun suara, kunjungan)
f. Tekanan darah membaik 5. Berikan aktivitas
g. Frekuensi nadi membaik distraksi yang
h. Dispnea saat aktivitas menyenangkan
dan setelah aktivitas 6. Fasilitasi duduk di
menurun tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan
7. Anjurkan tirah ba ring
8. Anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
9. Ajarkan strategi
koping
untuk
mengurangi
kelelahan
10. Kolabo rasi dengan ahli
gizi tentang
cara
meningkatkan
asupan
makanan
Terapi aktivitas:
1. Identifikasi defisit
tingkat aktivitas
2. Identifikasi
kemampuan
berpartisipasi dalam
aktivitas tertentu
3. Fasilitiasi memilih
5. Libatkan keluarga
dalam aktivitas, jika
perlu
6. Berikan penguatan
positif atas partisipasi
dalam aktivitas
7. Ajarkan cara
Gangguan persepsi Setelah diberikan asuhan
sensori keperawatan selama ...x 60
menit diharapkan
Gangguan Setelah diberikan asuhan Perawatan integritas kulit :
integritas kulit keperawatan selama ...x 24 1. Identifikasi
jam diharapkan integritas penyebab
kulit kembali membaik gangguan integritas
dengan krite ria hasil : kulit (mis. perubahan
a. Kerusakan sirkulasi, perubahan
jaringan status nutrisi,
menurun penurunan
kelembaban, suhu
b. Kerusakan lapisan
lingkungan ekstrem,
jaringan menurun
penurunan mobilitas)
c. Tidak tampak
2. Ubah posisi tiap 2 jam
kemerahan
jika tirah ba ring
d. Tekstur kulit membaik
3. Gunakan produk
e. Tidak terjadi nyeri
berbahan petrolium
atau minyak pada kulit
kering
4. Hindari produk
berbahan dasar
alkohol pada kulit
Manajemen Edukasi Kesehatan
kesehatan tidak 1. Identifikasi kesiapan
efektif dan kemampuan
menerima informasi
2. Identifikasi
faktor-faktor yang
dapat meningkatkan
dan menurunkan
motivasi perilaku
hidup bersih dan seha t
3. Sediakan ma teri dan
media pendidikan
kesehatan
4. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
5. Berikan kesempatan
untuk bertanya
6. Jelaskan faktor risiko
yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
7. Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
8. Ajarkan strategi yang
dapat digunakan
Defisit Setelah diberikan asuhan Edukasi Kesehatan
pengetahuan
keperawatan selama ...x 60 9. Identifikasi kesiapan
menit diharapkan dan kemampuan
menerima informasi
10. Identifikasi
faktor-faktor yang
dapat meningkatkan
dan menurunkan
motivasi perilaku
hidup bersih dan seha t
11. Sediakan ma teri dan
media
12. Jadwalkan
pendidikan
kesehatan
sesuai
kesepakatan
13. Berikan kesempatan
untuk bertanya
14. Jelaskan faktor risiko
yang
dapat
mempengaruhi
kesehatan
15. Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
s
Risiko infeksi Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama ...x 60 1. Monitor tanda dan
menit diharapkan gejala infeksi lokal dan
sistemik
2. Berikan perawatan
kulit pada area edema
3. Cuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
dengan pasien dan
lingkungan pasien
4. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
5. Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi

Anda mungkin juga menyukai