A. Pengkajian Gordon
Biasanya klien masuk ke RS dengan keluhan nyeri, kesemutan pada ekstremitas bawah, luka
yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola mata cekung, Sakit kepala, menyatakan
seperti mau muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi, letargi, koma dan bingung.
Biasanya klien DM mempunyai Riwayat hipertensi, penyakit jantung seperti Infart miokard
1. Pola persepsi
Pada pasien gangren kaki diabetik terjadi perubahan persepsi dan tata laksana hidup sehat
karena kurangnya pengetahuan tentang dampak gangren kaki diabetuk sehingga menimbulkan
persepsi yang negatif terhadap dirinya dan kecenderungan untuk tidak mematuhi prosedur
pengobatan dan perawatan yang lama, lebih dari 6 juta dari penderita DM tidak menyadari
akan terjadinya resiko Kaki diabetik bahkan mereka takut akan terjadinya amputasi (Debra Clair,
journal februari 2011)
Akibat produksi insulin tidak adekuat atau adanya defisiensi insulin maka kadar gula darah tidak
dapat dipertahankan sehingga menimbulkan keluhan sering kencing, banyak makan, banyak
minum, berat badan menurun dan mudah lelah. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan nutrisi dan metabolisme yang dapat mempengaruhi status kesehatan
penderita. Nausea, vomitus, berat badan menurun, turgor kulit jelek, mual/muntah.
3. Pola eliminasi
Adanya hiperglikemia menyebabkan terjadinya diuresis osmotik yang menyebabkan pasien
sering kencing (poliuri) dan pengeluaran glukosa pada urine ( glukosuria ). Pada eliminasi alvi
relatif tidak ada gangguan.
Istirahat tidak efektif Adanya poliuri, nyeri pada kaki yang luka , sehingga klien mengalami
kesulitan tidur.
6. Kognitif persepsi
Pasien dengan gangren cenderung mengalami neuropati / mati rasa pada luka sehingga tidak
peka terhadap adanya nyeri. Pengecapan mengalami penurunan, gangguan penglihatan .
Adanya perubahan fungsi dan struktur tubuh akan menyebabkan penderita mengalami
gangguan pada gambaran diri. Luka yang sukar sembuh, lamanya perawatan, banyaknya biaya
perawatan dan pengobatan menyebabkan pasien mengalami kecemasan dan gangguan peran
pada keluarga ( self esteem ).
8. Peran hubungan
Luka gangren yang sukar sembuh dan berbau menyebabkan penderita malu dan menarik diri
dari pergaulan.
9. Seksualitas
Angiopati dapat terjadi pada sistem pembuluh darah di organ reproduksi sehingga
menyebabkan gangguan potensi sek, gangguan kualitas maupun ereksi, serta memberi dampak
pada proses ejakulasi serta orgasme. Adanya peradangan pada daerah vagina, serta orgasme
menurun dan terjadi impoten pada pria. risiko lebih tinggi terkena kanker prostat berhubungan
dengan nefropati.(Chin-Hsiao Tseng on journal, Maret 2011)
Adanya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi tubuh serta luka pada kaki tidak
menghambat penderita dalam melaksanakan ibadah tetapi mempengaruhi pola ibadah
penderita
B. Pemeriksaan Diagnostik
Osmolaritas serum : meningkat tapi < 330 m osm/lt Gas darah arteri pH rendah dan
penurunan HCO3 (asidosis metabolik) Alkalosis respiratorik Trombosit darah : mungkin
meningkat (dehidrasi), leukositosis, hemokonsentrasi, menunjukkan respon terhadap
stress/infeksi. Ureum/kreatinin : mungkin meningkat/normal lochidrasi/penurunan fungsi
ginjal. Amilase darah : mungkin meningkat > pankacatitis akut.
Insulin darah : mungkin menurun sampai tidak ada (pada tipe I), normal sampai meningkat
pada tipe II yang mengindikasikan insufisiensi insulin.
Pemeriksaan fungsi tiroid : peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat meningkatkan glukosa
darah dan kebutuhan akan insulin.
Diagnosa :
1. Gangguan integritas kulit
2. Intoleransi aktivitas
3. Resiko Injury
NOC :
Data pendukung :
Outcome
Definisi : tindakan individu dalam mencegah, mengurangi dan menurunkan ancaman infeksi.
Kriteria :
1. Mengidentifikasi tanda dan gejala yang mengindikasikan terjadinya infeksi. (Dalam rentang
nilai 1 5)
1. Identifikasi faktor ekternal dan internal yang membuat pasien termotivasi untuk menjaga
kesehatan nya
2. Ajarkan klien cara yang dapat digunakan untuk menghindari kebiasaan yang tidak sehat
5. Batasi pengunjung
- Immobility
NOC :
Outcome : perawatan diri : ADL
Kriteria:
1. Kebersihan mulut
2. Makan
3. Pakaian
4. Tempat tidur
5. Posisi tubuh
6. Berjalan
NIC :
Kriteria :
1. Keton urin
2. Glukosa urin
NIC :
9. Membatasi aktivitas klien ketika glukosa darah >250 mg/dl, terutama ketika ditemukan keton
urin
DAFTAR PUSTAKA
Nathan DM, Cleary PA, Backlund JY, et al. (December 2005)."Intensive diabetes treatment and
cardiovascular disease in patients with type 1 diabetes". The New England Journal of Medicine
353 (25): 2643 53. doi:10.1056/NEJMoa052187.PMC 2637991. PMID 16371630.
Black, J. M. Matassarin, E. 1997, Medical surgical nursing, clinical management for continuity of
care. Philadelphia: Lippincott.
Smeltzer, S. C, Bare, B. G. 2002. Brunner and Suddarths Textbook of Medical Surgical Nursing.
9th ed. Philadelphia: Lippincott
Guthrie, Diana W. Guthrie ,Richard A. 2002. Management of Diabetes Mellitus, A guide to the
pattern approach. 6th ed. New York : Springer Publishing