I. Pengkajian
a. Identitas klien perlu ditanyakan antara lain : nama klien, umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, alamat, di samping itu penanggung jawab klien.
b. Riwayat Kesehatan
1) Keadaan umum saat klien datang ke rumah sakit dan keluhan saat didata tentang
kesehatan klien.
Oliguria, anoreksia, oedema, kelemahan, kesadaran menurun, gelisah, mual
muntah, mulut terasa kering, stomatitis, nyeri punggung, sakit kepala, penurunan
BB, peningkatan BB.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat penyakit kesehatan yang dialami oleh klien yang berhubungan dengan penyakit
hipertensi, DM dan pemberian obat-obatan tertentu dalam waktu lama.
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki biasanya
akan didapatkan data antara lain :
1) Pernafasan
Kusmaul nafas cepat dan pendek, takipnu, peningkatan flek, batuk produktif dengan
sputum kental.
5) System Persyarafan
Sakit kepala, kram otot, gangguan penglihata, perubahan mental, penurunan kesadaran,
hilangnya memori.
7) Sistem reproduksi
Pada wanita memungkinkan berhenti menstruasi sedangkan pada laki-laki menjadi
impoten dan steril.
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d penurunan kemampuan filtrasi ginjal.
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat.
3. Kecemasan tingkat sedang b/d status perubahan kesehatan.
4. Resti kekurangan integritas kulit n/d akumulasi toksin kulit.
5. Resti terhadap cedera b/d peningkatan kerapuhan kapiler.
6. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik.
7. Resti perubahan membrane mukosa oral b/d perubahan urea dalam saliva menandai
amonia.
8. Perubahan proses pilur b/d asidosis metabolisme.
Intervensi
DX 1
Tujuan : Intoleransi aktifitas tidak terjadi dengan kriteria : klien tidak lesu lagi, klien bisa
beraktivitas sendiri.
Intervensi :
Rasionalnya : Ham yang baik merupakan dasar untuk menimbulkan rasa saling percaya satu
sama lain.
Rasional : dengan membantu aktifitas klien agar klien tidak merasa letih/lesu.
Evaluasi :
Evaluasi merupakan pemikiran yang harus dilakukan perawat untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pencapaian tujuan, keberhasilan ini melalui tingkat keperawatan yang dilakukan.
Apabila tindakan belum tercapai / pencapai kriteria maka perawat perlu melihat kembali pada
setiap langkah atau proses keperawatan pada setiap evaluasi. Strategi dapat dilihat dari masalah
yang sudah diatasi.