Anda di halaman 1dari 22

Definisi : Variasi kadar gula darah naik/ turu

Intervensi, (SIKI hal 180) (Manajemen Hiperglikemia)


Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola kadar glukosa darah
diatas normal.
Observasi :
1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
2. Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meni
3. Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
4. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
5. Monitor intake dan output cairan.
6. Monitor keton urin, kadar analisa gas darah, elektrolit, TD dan
Terapeutik :
1. Berikan asupan cairan oral
2. Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia te
3. Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik.
Edukasi :
1. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosan darah leb
2. Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri.
3. Anjurkan kepatuhan det dan olahraga.
4. Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian ketone urine, jika p
5.Ajarkan pengelolaan diabetes.
Kolaborasi :
1. kolaborasi pemberian insulin, jika perlu.
2. kolaborasi pemberian cairan IV, Jika perlu.
3. Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu.

Luaran (SLKI hal 43 ) Kestabilan Glukosa da


Definisi : Kadar glukosa alam darah berada p
Kestabilan.
r gula darah naik/ turun dari rentang normal.

Diagnosa , (SDKI hal 71)


1. Disfungsi pankreas
2. Resistensi insulin
3. Gangguan toleransi glukosa darah
4. Gangguan glukosa darah puasa.

erglikemia)
kadar glukosa darah

ebutuhan insulin meningkat.

rah, elektrolit, TD dan nadi.

gejala hiperglikemia tetap ada.

dar glukosan darah lebih dari 250 mg/dl.


ecara mandiri.

an ketone urine, jika perlu.


Kestabilan Glukosa dalam Darah.
sa alam darah berada pada rentang normal.

Intervensi, (SIKI hal 184) Manajemen Imuns


Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola pe
aktif dan pasif.
Observasi :
1. Identifikasi riwayat kesehatan dan riwaya
2. Identifikasi kontraindikasi pemberian imu
3. Identifikasi status imunisasi setiap kunjun
Teraputik :
1. Berikan suntikan pada bayi di bagian pah
2. Dokumentasikan informasi vaksinasi (mis
3. Jadwalkan imunisasi pada interval waktu
Hiperglikemia

Viskositas darah meningkat

Aliran darah melambat

Ischemic Jaringan

Ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer
Definisi : Beresiko mengalami peningkatan terserang
organisme patogenik.

Diagnosa, (SDKI hal 304)


1. Penyakit kronis (Diabetes M.)
2. Efek prosedur invasif.
3. Malnutrisi.
4. Peningkatan paparan organisme patogen lingkungan.
5. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer.
6. ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder.

84) Manajemen Imunsasi/vaksinasi


fikasi dan mengelola pemberian kekebalan tubuh secara

kesehatan dan riwayat alergi


ndikasi pemberian imunisasi
munisasi setiap kunjungan ke pelayanan kesehatan.

ada bayi di bagian paha anterolateral.


formasi vaksinasi (mis. Nama produsen, tanggal kadaluwarsa)
si pada interval waktu yang tepat.

Luaran, (SLKI hal 139) Tingkat Infeksi


Definisi : Derajat infeksi berdasarkan observasi/ sumber
informasi.
Tingkat Infeksi : Menurun.
Glukosuria

Diuresis Osmotik

Poliuria

Dehidrasi

Kekurangan Vol.
Cairan

Resiko ketidakseimbangan Elektrolit


Definisi : Beresiko mengalami perubahan kadar serum elektrolit.
Diagnosa (SDKI, hal 88 )
1.Ketidakseimbangan cairan (mis :Dehidrasi)
2. Kelebihan volume cairan.
3. Gangguan mekanisme (mis : Diabetes)
4. Efek samping prosedur (mis : Pembedahan)
5. Diare
6. Muntah
7. Disfungsi ginjal.
8. Disfungsi regulasi endokrin

Intervensi , (SIKI hal 240) (Pemantauan Elektrolit)


Definisi : Mengumpulkan dan menganalisa data terkait regulasi keseimbangan elekrolit.
Observasi :
1. Identifikasi kmungkinan penyebab ketidakseimbangan elektrolit.
2. Monitor kadar elektrolit serum
3. Monitor mual, muntah dan diare.
4. Monitor kehilangan cairan, jika perlu.
5. Monitor tanda dan gejala hipokalemia (mis. kelemahan otot, kelelahan, pusing, motilitas usus
6. Monitor tanda dan gejala hiperkalemia (mis. Gelisah, mual, muntah, peka rangsang, dll)
7. Monitor tanda dan gejala hiponatremia (mis. Sakit kepala, otot berkedut, penurunan kesadara
8. Monitor tanda dan gejala hipernatremia (mis. Haus, demam, hipotensi, membrane mukosa ke
9. Monitor tanda dan gejala hipokalsemia (mis.kram otot, interval QT memanjang)
10. Monitor tanda dan gejala hiperkalsemia (mis. Nyeri tulang, haus, anoreksia, letargi)
11. Monitor tanda dan gejala hipomagnesemia (mis. Depresi pernapasan, konfusi, distrimia)
12. Monitor tanda dan gejala hipemagnesemia (mis. Kelemahan otot, hiporefleks,koma, depresi
Terapeutik :
1. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien.
2. Dokumentasikan hasil pemantauan.
Faktor resiko

Dapat dimodifikasi Tidak dapat dimodifika

BB berlebih, hipertensi, diet Ras, etnik umur, jenis


tidak sehat, kurang aktivitas kelamin dan riwayat
fisik. keluarga diabetes

1. Mikroangiopati
Kerusakan mikrovaskuler yang meliputi nefropati diabetik (gagal ginjal),
neuropati diabetik (kerusakan saraf perifer), retinopati diabetik
(gangguan paada mata).
2. Makroangiopati
Kerusakan makrovaskuler yang meliputi arteri koroner, kerusakan
pembuluh darah serebra; dan kerusakan pembuluh darah perifer

Respon auto imun


(genetik)

DM tipe 1

kerusakan sel beta


di pankreas
Kehilangan Kalori

Sel kekurangan bahan Penurunan Energi


untuk metabolisme
Berat badan
Merangsang hipotalamus
Keletihan
Pusat lapar dan haus

Polidipsi & Polfagi

Ketidakseimbangan nutrisi :
kurang dari kebutuhan tubuh

Definisi : Penurunan kapasitas


yang tidak pulih den

Diagnosa (SDKI, hal 130)


1. Gangguan tidur
2. Gaya hidup monoton
3. Kondisi fisiologis
4. Program perawatan/ pengoba
5. Peristiwa hidup negatig
6. Stress dan berlebihan.
7. Depresi

Intervensi, (SIKI hal 50) (Edukasi


Definisi : Mengajarkan pengatur
Observasi :
1. Identifikasi kesiapan dan kema
Terapeutik :
1. Sediakan materi dan media pe
2.Jadwalkan pemberian pendidik
3. Berikan kesempatan pada pasi
Edukasi :
1. Jelaskan pentingnya melakuka
gan elekrolit. 2. Anjurkan terlibat dalam aktivit
3. Anjurkan menyusun jadwal akti
4. Ajarkan cara mengidentifikasi t

pusing, motilitas usus menurun)


ka rangsang, dll)
t, penurunan kesadaran, dll)
membrane mukosa kering, dll)

eksia, letargi)
konfusi, distrimia)
refleks,koma, depresi)
Tidak dapat dimodifikasi

Ras, etnik umur, jenis


kelamin dan riwayat
keluarga diabetes

Komplikasi

DIABETES MELITUS
Defisiensi Insulin

enurunan kapasitas kerja fisik dan mental


yang tidak pulih dengan istirahat.

SDKI, hal 130)

up monoton

perawatan/ pengobatan jangka panjang.


a hidup negatig
an berlebihan.

(SIKI hal 50) (Edukasi aktivitas/Istirahat)


Mengajarkan pengaturan aktivitas dan istirahat.

asi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.

n materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat.


n pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan.
kesempatan pada pasien dan keluarga untuk bertanya.

pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin.


n terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain/ aktivitas lainnya.
n menyusun jadwal aktivitas dan istirahat.
cara mengidentifikasi target an jenis aktivitas sesuai kemampuan.
Definisi Suatu penyakit atau gangguan yang terjadi bila ada peningkatan
glukosa dalam darah karena tubuh tidak dapat menghasilkan ata
menggunakan insulin secara efektif

Penatalaksanaan Edukasi
Diet
Aktivitas Fisik
Farmakologi
Cek gula darah secara mandiri
bila ada peningkatan kadar
apat menghasilkan atau

Anda mungkin juga menyukai