Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Konsep Dasar
1. Definisi
Gagal Ginjal Kronik (GGK)
Adalah : Penurunan semua faal secara bertahap, penimbunan sisa metabolisme
protein dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit (Endah Iskandar).
Gagal Ginjal Kronik (GGK)
Adalah : Penurunan faal ginjal yang menahun yang umumnya tidak reversible
dan cukup lanjut (Soperman, 1998 : 348)

2. Ethiologi
Gagal ginjal kronik : Merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang
progresif dan irreversible dan berbagai penyebab klasifikasi penyebab gagal
ginjal kronik menurut Price and Wilson. 1-5 adalah :
a. Infeksi.
b. Peradangan.
c. Penyakit Vaseular Hipertensi.
d. Gangguan Jaringan Penyambung.
e. Gangguan Congenital dan Herediter.
f. Nefropati Toksik.
g. Nefropati Ogstruktif.
3. Anatomi Fisiologi
Anatomi ginjal
Ginjal terletak di bagian belakang rongga perut (Retropertence) pada kedua
sisi dari colominia setinggi antara vertebrathocalis 2 sampai 3. ginjal kanan
lebih rendah dari ginjal kiri karena bagian kanan terdapat hepar. Ginjal
dibungkus oleh selaput pembungkus yang disebut dengan Caput Renalis.
Jaringan lemak inilah yang memperkuat ginjal tetap pada tempatnya. Pada

1
orang yang kurus yang jaringan lemaknya tipis ginjal akan goyah dari
tempatnya dan mudah bergerak yang disebut dengan Renmobilis.
Bentuk ginjal seperti ercis bagian yang cekung tempat masuknya arteri renalis
dan tempat keluarnya venarenalis serta ureter disebut Hilus. Pangkal dari
ureter di daerah ginjal yang sedikit melebar disebut Pelvis Renalis.

WOC

2
Gagal ginjal menyebabkan obstruksi dan infeksi pada gangguan olemorilis
sehinga filtrasi ginjal tidak bekerja maksimal sehingga menyebabkan
penimbunan cairan. Setelah itu akan terjadi Oedema yang diikuti oleh gejala
nyeri dada sesak nafas dan terjadilah gangguan rasa nyaman nyeri.

4. Tahapan Gagal Ginjal Kronik


a. Penurunan cadangan ginjal.
b. Impesiensi ginjal.
c. Gagal ginjal kronik.
d. Uremia.

5. Penatalaksanan
Pengobatan
1. Konservatif
- Memperbaiki keseimbangan elektrolit.
- Memperbaiki keseimbangan asam basa.
- Memperbaiki anemia.
- Memperbaiki hipertensi.
2. Dealisa
3. Transportasi ginjal.

6. Komplikasi
1. Infeksi
2. Hipertensi
Ringan : Dapat diatasi dengan pengaturan diet dan pemberian ion exchange
resik
Berat : 27.5 meg I : keadaan gawat
EKG : Gelombang tekanan tinggi dan lancip komplek Qrs melebar
hilangnya gelombang P.

3
BAB III
ASKEP TEORITIS

I. Pengkajian
Merupakan setiap awal dari proses keperawatan, tujuan utama dalam
pengkajian untuk memberikan gambaran secara terus menerus mengenai
kesehatan klien yang memungkinkan perawat merencanakan asuhan
keperawatan informasi subjektif dan objektif dari klien adapun data yang
dikumpulkan gagal ginjal kronik adalah :
a. Identitas klien perlu ditanyakan antara lain : nama klien, umur, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, di samping itu penanggung jawab
klien.
b. Riwayat Kesehatan
1) Keadaan umum saat klien datang ke rumah sakit dan keluhan saat
didata tentang kesehatan klien.
Oliguria, anoreksia, oedema, kelemahan, kesadaran menurun, gelisah,
mual muntah, mulut terasa kering, stomatitis, nyeri punggung, sakit
kepala, penurunan BB, peningkatan BB.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat penyakit kesehatan yang dialami oleh klien yang
berhubungan dengan penyakit hipertensi, DM dan pemberian obat-
obatan tertentu dalam waktu lama.

3) Riwayat kesehaan keluarga


Adanya faktor genetik dimana kemungkinan adanya anggapan
keluarga yang menderita penyakit seperti hipertensi dan DM.
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki
biasanya akan didapatkan data antara lain :
1) Pernafasan

4
Kusmaul nafas cepat dan pendek, takipnu, peningkatan flek, batuk
produktif dengan sputum kental.
2) Intergumen dan muskulus skletal
Rasa kental mudah lecet, pergerakan terbatas, tonus otot lemah, kulit
kering, oedema.
3) Sistem Kardio Vaskuler
 TD
 Distrimia jantung
 Nadi lemah dan halus
 Hipokolemik
4) Sistem Pencernaan
BB turun atau naik, tidak ada nafu makan, mual muntah, pendarahan
perkemihan.
5) System Persyarafan
Sakit kepala, kram otot, gangguan penglihata, perubahan mental,
penurunan kesadaran, hilangnya memori.
6) Aktifitas dan istirahat
Cepat lelah dan merasa lemah, gangguan tidur, kelemahan otot,
penurunan kekuatan otot.
7) Sistem reproduksi
Pada wanita memungkinkan berhenti menstruasi sedangkan pada laki-
laki menjadi impoten dan steril.
d. Data sosial ekonomi
GGK dapat ditemukan pada seluruh tingkat sosial ekonomi.
e. Data Psikologis
Klien merasa hidupnya terancam, merasa putus asa, hilang rasa percaya
diri, gelisah, gugup, persepsi terganggu, ketergantungan, peningkatan
menarik diri dan cemas dengan perawatan yang terlalu lama serta biaya
yang cukup tinggi.
f. Trifologi
1) Laboratorium

5
 Urenum darah meningkat (20-40 mm%)
 Keratinin meningkat 0,6 – 1,2
 Hipoalbumin (3,8 – 5,0 meg/I)
2) Mitiologi
 Foto polos abdomen menunjukan adanya batu dan obstruksi lain.
 USG, gangguan fungsi ginjal.
 ECG, menunjukan adanya hipertensi ventrikel kiri gangguan
elekrolit.
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul :
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d penurunan kemampuan
filtrasi ginjal.
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang
tidak adekuat.
3. Kecemasan tingkat sedang b/d status perubahan kesehatan.
4. Resti kekurangan integritas kulit n/d akumulasi toksin kulit.
5. Resti terhadap cedera b/d peningkatan kerapuhan kapiler.
6. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik.
7. Resti perubahan membrane mukosa oral b/d perubahan urea dalam saliva
menandai amonia.
8. Perubahan proses pilur b/d asidosis metabolisme.
Intervensi
DX 1
1. Catat perubahan denyut jantung, TD, JVP
Rasional : Tacikardi dan hipertensi terjadi karena kegagalan ginjal
mengeluarkan urine dan perubahan pada sistem renin angio tensin.
2. Catat intake dan output
Rasional : Memantau keseimbangan cairan.
3. Kaji kulit wajah, area oedema, evaluasi derajat oedema
4. Batasi masukan nutrium
Rasional : Natrium bersifat membatas pemasukan cairan sehingga
meningkatkan kerja jantung.

6
5. Kaji tingkat kesadaran, selidiki perubahan mental.
6. Berikan obat sesuai indikator.
Rasional : Dosis yang tepat akan mempercepat penyembuhan.
DX 2
Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik
Tujuan : Intoleransi aktifitas tidak terjadi dengan kriteria : klien tidak lesu
lagi, klien bisa beraktivitas sendiri.
Intervensi :

Bina Ham yang baik dengan klien dan keluarga


Rasionalnya : Ham yang baik merupakan dasar untuk menimbulkan rasa
saling percaya satu sama lain.

Monitor vital sign


Rasional : untuk mengetahui keadaan umum klien.
Bantu aktifitas klien
Rasional : dengan membantu aktifitas klien agar klien tidak merasa letih/lesu.
Anjurkan keluarga untuk membantu KDM klien.
Rasional : agar KDM klien terpenuhi.

Evaluasi :
Evaluasi merupakan pemikiran yang harus dilakukan perawat untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan, keberhasilan ini melalui
tingkat keperawatan yang dilakukan. Apabila tindakan belum tercapai /
pencapai kriteria maka perawat perlu melihat kembali pada setiap langkah
atau proses keperawatan pada setiap evaluasi. Strategi dapat dilihat dari
masalah yang sudah diatasi.

7
TINJAUAN KASUS

I. Biodata
Nama : Ny. “A”
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Kawin
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : PNS
Alamat : Gadut
Nomor MR : 63.75.18
Tanggal Masuk : 1 – 5 – 2009
Tanggal di data : 8 – 5 – 2009
Ruangan : HCU
Penanggung jawab
Nama : Tn. A
Umur : 46 tahun
Hubungan keluarga : Suami
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Gadut

II. Riwayat Kesehatan


 Keluhan utama
Mual, muntah, lemas, letih sejak 1 bulan ini.
 Riwayat kesehatan sekarang
PBM melalui IGD tanggal 1 Mei 2009 jam 10.00 WIB
Dengan keluhan : lemas, letih sejak 1 bulan ini, mual, muntah
Setiap habis makan sering kali sakit kepala, pusing, kaki sembab

8
 Keluhan saat didata
Pada saat didata tanggal 08-05-2009 klien mengatakan letih, lemah, nafsu
makan kurang. Setiap habis makan klien selalu muntah. Keluarga
mengatakan klien untuk tidak mau makan karena setiap habis makan
selalu muntah, badan sembab.
 Riwayat kesehatan dahulu
Klien menderita hipertensi sejak 1 tahun yang lalu dan tidak terkontrol.
 Riwayat kesehatan keluarga
Ada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi dan DM
- Bapak dari klien menderita penyakit hipertensi.
- Ibu dari klien menderita penyakit DM, pernah dirawat di RSUD.

III. Pemeriksaan Fisik


 Tanda-tanda vital
Tgl 08-05-2009
TD : 170/100 mmHg
S : 36,40C
N : 90 x/i
 Tgl 08-05-2009
TD : 170/110 mmHg
N : 88 x/i
Nafas : 20 x/i
S : 36,90C
 Kepala
- Rambut : Tidak ada ketombe,konstribusi rambut baik, tidak mudah
dicabut.
- Mata : Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik.
- Hidung : lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada tanda-tanda
peradangan.
- Mulut : mukosa mulut kering, gigi cukup, caries +
- Muka : tidak oedema

9
- Telinga : daun telinga simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran
baik.
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjer tiroid dan kelenjer getah bening.
- Thorak : I. Simetris kiri dan kanan
P. Premitus kiri dan kanan
P. Sonor
A. Vesikuler kiri dan kanan
 Abdomen : I. Letus tidak terlihat
P. Hepar teraba 2 jari
P. Timpani
A. B.U +
 Jantung : I. Letus tidak terlihat
P. Letus teraba 2 jari
P. Batas jantung normal
A. Bunyi jantung murni, teratur
 Genitalia : Tidak diperiksa
 Ekstrimitas : Atas tidak oedema, pergerakan baik, terpasang infus IVFD,
EAS Premir 2 : 1, D = 10%. Bawah sedikit oedema, pergerakan baik.
 Data Biologis : nutrisi sehat = nasi + lauk pauk + sayur 3x sehari
sakit = porsi makan yang disediakan tidak habis
diet pasien = rendah garam-garam, rendah protein 40gr.
 Minum : sehat = + 8 gelas/hari + 1600 cc.
sakit = 1000 cc
 Eliminasi
- BAK : sehat = warna kuning jernih, bau khas 4-5 kali/hari
sakit = warna kuning jernih, bau khas 2-3 kali/hari, 600 cc
- BAB : sehat = 1-2 kali/hari
sakit = 1-2 kali/hari
- Mandi : sehat 2 x sehari, gosok gigi 2 x sehari
sakit hanya dilap 1 x sehari.

10
- Ketergantungan : Rw = rokok +
Rw = minum alkohol sekali-sekali
Obat-obatan tiak ada
 Data spritual : klien beragama Islam tapi jarang melakukan shalat lima
waktu, apalagi selama sakit, tapi klien yakin bahwa klien akan sembuh
dari penyakitnya.
 Data Penunjang
 Labor tgl 1-05-2009
- HB 6,4 g/dl
- Lekosit 11.400 mm3 5000 – 10000
- Hematokrit 19%
 Labor tgl 01-05-2009
- HB 9,8 g/dl Pr W
- Ureum darah 206 mg/dl 10,0 – 50,0
- Kreatinin 15,2 mg/dl 0,6 – 1,1
- Natrium 12,2 mg/dl 139 - 145
- Kalium 4,3 mg/dl 4,4 – 4,8
- Leukosit 13.400/mm3 5.000 – 10.000
- Trombosit 243000/mm3 15.000 – 400.000
 Radiologi
- Ro. Thorak
- USG Ginjal
 Obat : - Cefriaxone 1 x 2 gr
- NTR 3x1
- Lasix 1x1
 Transfusi : 5 kantong

11
ANALISA DATA

No Data Etiologi Problem


1 DO
- Turgor jelek Penurunan kemampuan Gangguan
- Ekstrimitas bawah filtrasi ginjal keseimbangan cairan
sedikit oedema dan elektrolit
- Intake 1000 cc
output 600 cc
- HB : 9,8 g/dl
- Natrium : 122
mg/dl
- Kreatinin : 15,2
mg/dl
DS
- Klien mengatakan
ada BAK tapi sedikit 600 cc
2 - BB bertambah
Intake yang tidak Pemenuhan nutrisi
adekuat kurang dari kebutuhan
DO
- Klien tampak
lemah, lesu
- Makanan yang
disediakan tidak habis ½ porsi
DS
- Klien mengatakan
badannya terasa lemah 1 bulan
ini.
- Klien mengatakan
3 habis makan selalu muntah.
- Klien mengatakan Kurang pengetahuan Gangguan rasa cemas
minum susu 2 gelas sehari. tentang penyakitnya

DO
- Ekspresi wajah
tampak tegang.
- Nadi 88 x/i
- S 36,90C
- TD 170/110
mmHg

12
DS
- Klien mengatakan
bahwa belum mengetahui
tentang penyakitnya.
- Klien mengatakan
bagaimana cara perawatan
sakitnya.

RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


1 Gangguan Gangguan - ukur Dengan mengukur
keseimbangan cairan keseimbangan cairan tanda-tanda vital tanda-tanda vital
dan elektrolit b/d dan elektrolit dapat klien, dapat
penurunan filtrasi diatasi dengan kriteria: mengetahui keadaan
ginjal - Oedem umum
a berkurang/hilang. klien/perkembangan
- Intake klien.
dan output - periksa
Dengan memriksa
berkurang filting oedema danfilting oedema dan
membran mukosa membran
mengetahui apakah
klien mengalami
gangguan
keseimbangan cairan
- Ukur Dengan mengukur
intake output intake output dapat
mengetahui aakah
cairan yang masuk
dan keluar seimbang
atau tidak
Dengan kolaborasi
- Kolabo dengan tim medis
rasi dengan tim lain diharapkan
medis lainnya dapat mempercepat
proses penyembuhan
klien

2 Pemenuhan Agar tidak terjadi


kebutuhan nutrisi Pemenuhan kebutuhan kekeliruan dalam

13
kurang dari nutrisi kurang dari - Bina memberikan
kebutuhan tubuh b/d kebutuhan tubuh ham yang baik tindakan pada klien
intake yang tidak teratasi dengan dengan klien dan Untuk mengurangi
adekuat kriteria: keluarga rasa mual pada klien
- Nafsu
makan meningkat - Membe Agar klien betah dan
- Klien rikan makanan merasakan
tidak lemah lagi dalam keadaan kenyamanan
dan tidak muntah hangat
- Porsi - Berikan
yang disediakan rasa nyaman pada
habis klien
3 Gangguan rasa Memberikan
cemas b/d kurang pengetahuan dasar
pengetahuan tentang Klien dapat dimana klien dapat
penyakitnya mengetahui dan membuat pilihan
memahami berdasarkan
penyakitnya dalam 2 x - Kaji informasi.
24 jam dengan ulang proses Faktor ini secara
kriteria: penyakit dan langsung
- Raja harapan masa mempengaruhi
cemas hilang datang kemampuan untuk
- Klien - Perhati berpartisipasi
paham tentang kan tingkat Meningkatkan
penyakit cemas/takut dalam proses belajar
- Wajah perubahan proses mengajar
relaks pikir menigkatkan
- Dorong pengambilan
dan berikan keputusan intervensi
kesempatan untuk cepat dapat
bertanya mencegah
- Kaji komplikasi lebih
ulang tanda/gejala serius.
yang memikirkan
evaluasi medik
- Anjurk
an pada klien untuk
kontrol ulang

14
CATATAN PERKEMBANGAN

No Implementasi Evaluasi
1 - Mengukur tanda- S - Klien mengatakan ada BAK tapi sedikit
tanda vital klien TD 170/100, S. O - Turgor kulit baik
36,4 : N. 92 x/i - Ekstremitas bahwa oedemea
- Memeriksa turgor A - Tujuan belum tercapai
kulit dan membran mukosa P - Intervensi dilanjutkan
- Mengukur
intake/output intake 1000cc
Output 600 cc
- Mengkolaborasikan
2 dengan tim dokter dalam S - Keluarga klien mengatakan klien sudah
pengobatan klien. mulai makan dan tidak muntah lagi
O - Klien tidak lemah lagi
- Membina ham yang A - Tujuan sebagian tercapai
baik P - Intervensi dilanjutkan
- Memberikan
makanan dalam keadaan hangat
3 - Memberikan rasa S - klien mengatakan apakah penyakitnya

15
nyaman pada klien bisa berulang
O - Ekspresi wajah cerah
A - Masalah sebagian teratasi klien sedikit
- Memberikan mengerti
kesempatan kepada klien untuk P - Intervensi dilanjutkan
bertanya tentang penyakitnya
- Memberikan
penjelasan kepada klien tentang
penyakitnya
- Memberikan
motivasi kepada klien agar
jangan putus asa.
- Menganjurkan
kontrol ulang

16

Anda mungkin juga menyukai