Anda di halaman 1dari 8

1

TUGAS MANAGEMENT OF PATIENT SAFETY

JUDUL

“ KONSEP INFEKSI NOSOSKOMIAL “ “

DOSEN PEMBIMBING

ROSPA HETHARIA, SST.,MA.KES

DISUSUN OLEH

RISYA ANEKE TAMAELA NIM: P 1712009025

1 MANAGEMENT OF PATIENT SAFETY


2

I. Konsep Infeksi Nososkomial


a. Jenis Organisme Parasit

Jenis – Jenis Parasit

 Parasit Obligat(Permanen) : Parasit yang tidak bisa hidup tanpa


inang/hospesnya.
 Parasit Fakultatif(Opportunist) : Organisme yang hidup bebas tetapi
suatu waktu dapat menjadi parasit, contohnya micronema dan
beberapa ameba.
 Parasit Temporer(Intermitten) : Parasit yang sebagian masa hidupnya
hidup Pengertian dan Macam-macam Parasit bebas, sewaktu-waktu
akan menjadi parasit, contohnya strongyloides stercoralis.
 Parasit Spuria/Koprozoik(Palsu) : Spesies asing yang melalui
intestinum dan ditemukan dalam tinja/kotoran manusia dalam keadaan
hidup/mati.
 Parasit Insidentil : Parasit yang kebetulan bersarang pada inang yang
biasannya tidak dihinggapinya.
 Parasit Patogen : Parasit yang membuat kerusakan lokal/sistemik pada
hospes.
 Parasit Apatogen : Parasit yang tidak membuat kerusakan.
 Pseudoparasit : Artefak yang mirip parasit, sering kali diduga sebagai
parasit.

b. Kemabang Biak mikroorganisme

 Perkembangbiakan Mikroorganisme ( Aseksual ) terjadi dengan


pembelahan biner ( satu sel induk membelah menjadi dua sel anak ).
Kemusian masing – masing anak membentuk dua sel anak lagi dan
seterusnya. Tipe lain cara perkembangbiakan aseksual disamping
pembelahan biner adalah pembelahan ganda dan percuncupan.
Reproduksi bakteri terjadi secara pembelahan biner.

2 MANAGEMENT OF PATIENT SAFETY


3

 Perkembangbiakan Mikroorganisme ( Seksual ) terjadi pada jamur dan


mikroalga, serta secara terbatas terjadi pada bakteri. Dapat terjadi
secara
- Oogami, bila sel betina berbentuk telur
- Anisogami, bila sel betina lebih besar dari sel jantan
- Isogami bila sel jantan dan sel betina mempunyai bentuk yang sama

 Pertumbuhan Mikroorganisme adalah pertumbuhan secara teratur


semua komponen di dalam sel hidup pada organisme multi seluler
yang di sebut pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel
perorganisme, pada pertumbuhan organisme uniseluler adalah
pertumbuhan jumlah sel yang juga berati pertumbuhan jumlah
organisme yang membentuk okolasi atau suatu baikan. Pada
organisme aseluler selama pertumbuhan ukuran selmenjadi besar
tetapi tidak terjadi pembelahan sel.
 Nutrian
 Tersedianya air
 nilai PH
 Suhu
 tersedianya oksigen
 Komponen natu Mikroorganisme
 Bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat bila dalam
keadaan yang mengutungkan. Pertumbuhan bakteri dapat di bagi
menajdi empat fase Yaitu :
1. Fase Adaptasi ( Lag Phase )
2. Fase Pertumbuhan ( Log Phase )
3. Fase Stasioner ( Phase Stasioner )
4. Fase Kematian ( Death Phase )

3 MANAGEMENT OF PATIENT SAFETY


4

c. Proses penularan penyakit

Secara umum, cara penyebaran bakteri adalah lewat empat cara utama
berikut ini :

Melalui sentuhan antar kulit dan benda yang mengandung bakteri

Salah satu rumah ternyaman bagi bakteri adalah tangan manusia.


Sekitar 5 ribu bakteri menghuni kedua tangan Anda setiap waktu. Oleh
karena itu, sentuhan tangan, baik secara langsung dengan kulit orang
lain maupun memegang benda, dapat menjadi medium penyebaran
bakteri.

Tidak mencuci tangan setelah memegang hidung/mulut saat


batuk/bersin, memegang hewan, buang air kecil/besar, menyentuh
makanan mentah, menyiapkan makanan, mengganti popok anak, dan
lain-lain bisa memicu penyebaran bakteri dari tubuh Anda ke orang
lain. Menyentuh kulit orang yang terinfeksi juga dapat menyebabkan
Anda tertular penyakitnya.

Contohnya begini: Anda sedang mengalami infeksi mata merah


(konjungtivitis), dan kemudian Anda mengucek mata, tidak cuci tangan
dulu, dan selanjutnya bersalaman dengan orang lain. Setelahnya orang
tersebut mengucek matanya atau makan dengan tangan tanpa cuci
tangan. Orang tersebut dapat mengalami infeksi mata yang sama atau
mungkin infeksi di bagian lainnya akibat perpindahan bakteri dari Anda
melalui sentuhan.

Prinsip penyebaran bakteri yang sama juga terjadi jika Anda


suka pinjam meminjam barang pribadi atau menyentuh barang yang
bekas dipakai orang sakit. Misalnya tisu bekas menadah bersin atau
handuk mandi orang yang punya diare.

4 MANAGEMENT OF PATIENT SAFETY


5

Melalui udara

Cara lain dari penyebaran bakteri adalah lewat partikel embun air yang
keluar saat Anda batuk atau bersin. Partikel udara yang berisi bakteri
dan virus bisa saja terhirup oleh orang lain dan menginfeksi tubuhnya,
sehingga mereka tertular batuk dan flu yang Anda miliki. Parahnya lagi,
bakteri tidak terlihat secara kasat mata, sehingga Anda tidak akan
pernah tahu siapa saja yang sedang sakit dan bersin/batuk di dekat
Anda.

Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk menggunakan masker saat


sakit. Atau jika tidak tersedia, Anda harus selalu mematuhi etika saat
batuk dan bersin, misalnya menutup mulut saat batuk dan bersin, untuk
mencegah penularan penyakit melalui udara, seperti TBC.

Kontaminasi silang makanan

Jika tidak memerhatikan kebersihannya, aktivitas memasak tidak


jarang bisa menjadi sumber penularan penyakit akibat bakteri. Proses
memasak yang kurang bersih, seperti tidak mencuci tangan setelah
menyentuh makanan mentah, menyiapkan makanan, dan
menggunakan toilet sebelum memasak dapat menyebarkan bakteri
pada orang lain. Makan makanan yang terkontaminasi bakteri dapat
menyebabkan diare, botulisme, dan keracunan makanan, contohnya.

Cara lainnya

Di luar itu, bakteri juga bisa menyebar dengan cara yang berbeda,


seperti melalui:

 Minum atau menggunakan air yang tercemar (kolera dan demam


tifoid)
 Kontak seksual (sifilis, gonore, klamidia)

5 MANAGEMENT OF PATIENT SAFETY


6

 Kontak dengan hewan (antraks, cat scratch disease)


 Perpindahan bakteri dari salah satu bagian  tubuh, yang menjadi
habitat sesungguhnya, menuju bagian lain, di mana bakteri
menyebabkan penyakit (seperti saat E coli berpindah dari usus ke
saluran kemih sehingga menyebabkan infeksi saluran kencing).

d. Proses infeksi Nosokomial

Infeksi nosokomial adalah jenis infeksi yang menyebar di dalam rumah


sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Dalam dunia medis,
kondisi ini juga disebut sebagai health-care associated infection (HAI)
atau hospital-acquired infections.

Suatu infeksi dapat digolongkan sebagai nosokomial apabila


penularannya terjadi di rumah sakit. Infeksi nosokomial juga baru
menunjukkan gejala ketika pasien sudah keluar dari rumah sakit.
Selain itu, para pekerja di rumah sakit juga sangat mungkin terinfeksi.

Infeksi nosokomial adalah kondisi yang disebabkan oleh virus, bakteri,


dan parasit atau jamur. Banyak faktor yang dapat memicu seseorang
terinfeksi di rumah sakit, seperti rendahnya kekebalan tubuh,
berkembangnya teknologi dan prosedur medis yang meningkatkan
kemungkinan terjadinya infeksi, dan penyebaran bakteri yang sudah
resisten di antara orang-orang di rumah sakit.

Beberapa jenis infeksi rumah sakit yang paling umum ditemukan


adalah:

 Infeksi aliran darah


 Infeksi saluran kemih
 Infeksi luka operasi
 Pneumonia

6 MANAGEMENT OF PATIENT SAFETY


7

Masing-masing jenis infeksi menunjukkan gejala yang berbeda-beda.


Untuk mengetahui apa jenis infeksi yang Anda derita setelah Anda
mendapatkan perawatan di rumah sakit, segera periksakan diri ke
dokter.

e. Manejemen infeksi Nesokomial

Pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial atau HAI (Health


Care Associated Infection) mutlak harus dilaksanakan di rumah sakit.
Hal ini disebabkan kejadian infeksi nosokomial dapat menimbulkan
kerugian bagi pasien mulai dari perawatan menjadi lebih lama yang
berarti dapat memperlama penderitaan baik secara fisik dan mungkin
psikis serta finansial, sampai dengan kejadian paling serius yaitu
KEMATIAN sedangkan bagi rumah sakit kerugian yang paling besar
adalah biaya operasional yang sangat tinggi dan kerugian non materi
misalnya menyangkut performance rumah sakit di mata masyarakat
kurang baik.

Tujuan dari sosialisasi ini untuk Meningkatkan Pengetahuan Petugas


Kesehatan khususnya perawat dalam upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi nosokomial, adapun tujuan khususnya :

a. Meningkatkan ketrampilan petugas dalam mengendalikan dan


mencegah infeksi nosokomial

b. Memberikan kesempatan petugas untuk meningkatkan ilmu


pengetahuan tentang pengendalian dan pencegahan infeksi
nosokomial

c. Meningkatkan peran serta petugas kesehatan khususnya perawat


dalam meningkatkan keamanan pelayanan di rumah sakit (pasien
safety)

Bentuk Kegiatan Sosialisasi adalah :

1. Ceramah                                      2. Diskusi & Presentasi

7 MANAGEMENT OF PATIENT SAFETY


8

3. Tanya Jawab                                4. Simulasi

5. Survey Lapangan & Study Kasus

8 MANAGEMENT OF PATIENT SAFETY

Anda mungkin juga menyukai