PENDAHULUAN
mengetahui secara luas dan teliti tindakan pelayanan yang dapat menjaga keselamatan
diri pasien.
1.2
TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari patient safety.
2. Untuk mengetahui standar keselamatan pasien rumah sakit.
3. Untuk mengetahui .tujuan dari patien safety
4. Untuk mengetahui langkah-langkah menuju patient safety
1.3
MANFAAT
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
miss).
Keberuntungan
Contoh : pasien menerima suatu obat kontra indikasi, tetapi tidak timbul reaksi
obat.
2.
Pencegahan
Contoh : suatu obat dengan overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain
mengetahui dan membatalkannya sebelum obat tersebut diberikan.
3.
Peringanan
Contoh : suatu obat dengan overdosis lethal diberikan, tetapi diketahui secara dini
Identifikasi risiko.
Bertujuan untuk mengidentifikasi konsekuensi serta kemungkinan risiko
yang akan terjadi serta untuk membagi penanganan terhadap suatu risiko
berdasarkan tingkat prioritas atau kebutuhan.
2. Analisis risiko.
Bertujuan untuk menganalisis serta memisahkan risiko kecil yang dapat
diterima dengan risiko besar yang tidak dapat diterima. Selain itu, analisis risiko
juga bertujuan untuk mengumpulkan data yang dapat bermanfaat dalam proses
evaluasi dan perencanaan penanganan risiko.
3. Evalausai terhadap risiko yang terjadi.
Bertujuan untuk membandingkan tingkat atau level dari suatu risiko yang
ditemukan dengan kriteria risiko yang tidak dapat dihindari. Hasil akhir dari
tahap ini adalah menyusun prioritas risiko sebagai dasar dalam melakukan
tindakan yang lebih lanjut.
4. Penanganan terhadap risiko yang terjadi
Bertujuan untuk mengidentifikasi atau menentukan pilihan tindakan yang
dapat dilakukan untuk menangani suatu risiko, mengkaji pilihan tindakan
tersebut, merencanakan persiapan untuk penanganan risiko, dan melakukan
pilihan tindakan tersebut
.
5. Pengamatan secara terus menerus
Bertujuan untuk menjamin atau memastikan bahwa pengorganisasian
tindakan yang telah direncanakan bermanfaat dan dapat mengontrol pelaksanaan
dari penganganan risiko tersebut.
2.2 STANDAR KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
Dalam melakukan prosedur perawatan pada pasien, terdapat tujuh standar
keselamatan. Standar ini mengacu pada Hospital Patient Safety Standards yang
dikeluarkan oleh Joint Commision on Accreditation of Health Organizations, Illinois,
USA, tahun 2002. Tujuh standar tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Hak pasien
Standar :
Pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapatkan informasi mengenai
rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian
Tidak Diharapkan).
Kriteria :
1. Harus ada dokter sebagai penanggung jawab pelayanan
2. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
3. Dokter sebagai penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan
yang jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil
pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan
terjadinya kejadian tidak diharapkan.
Rumah sakit harus mampu mendidik pasien dan keluarga mengenai kewajiban
dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.
Kriteria :
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien dimana pasien berperan sebagai partner dalam proses
pelayanan. Karena itu, rumah sakit harus memiliki sistem dan mekanisme untuk
mendidik pasien dan keluarga mengenai kewajiban dan tanggung jawab pasien
dalam asuhan pasien. Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga
memiliki kemampuan untuk :
1. Memberikan info yang benar, jelas, lengkap dan jujur
2. Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab
3. Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
Standar :
Rumah sakit menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi
antar tenaga dan antar unit pelayanan.
Kriteria :
1. Koordinasi pelayanan secara menyeluruh
2. Koordinasi pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan
sumber daya
3. Koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi
4. Komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan
4.
5.
5. Pimpinan
mengukur
dan
mengkaji
efektifitas
kontribusinya
dalam
Kriteria :
1. Memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik
mengenai keselamatan pasien
2. Mengintegerasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inservice
training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden.
3. Menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok guna mendukung
pendekatan interdisiplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien.
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
Standar :
1. Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan
eksternal.
2. Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat.
Kriteria :
1. Tersedia anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen
untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan
keselamatan pasien.
2. Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk
merevisi manajemen informasi yang ada.
2.
3.
4.
3.
pengobatan
resiko tinggi)
4.
yang
Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien terluka
karena jatuh)
2.4 ISU, ELEMEN DAN AKAR PENYEBAB YANG PALING UMUM DALAM PASIEN SAFETY
1.
Lima isu penting terkait keselamatan (hospital risk) yaitu:
a. keselamatan pasien;
b. keselamatan pekerja (nakes);
c. keselamatan fasilitas (bangunan, peralatan);
d. keselamatan lingkungan;
e. keselamatan bisnis.
2. Elemen Patient safety
a) Adverse drug events(ADE)/ medication errors (ME) (ketidakcocokan
obat/kesalahan pengobatan)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
Falls (terjatuh)
j)
Blood stream vascular catheter care (aliran darah perawatan kateter pembuluh
darah)
k)
10
3.
d.
pengetahuan)
f.
g.
h. Inadequate policies and procedures (kebijakan dan prosedur yang tidak memadai)
[AHRQ (Agency for Healthcare Research and Quality) Publication, 2003]
Rumah sakit agar membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit, dengan
susunan organisasi sebagai berikut: Ketua: dokter, Anggota: dokter, dokter gigi,
perawat, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya.
2.
3.
4.
Rumah Sakit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit dan
menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit.
11
5.
B. Di Provinsi/Kabupaten/Kota
1.
2.
3.
C. Di Pusat
1.
2.
3.
4.
3.1
KESIMPULAN
Keselamatan pasien adalah proses dalam suatu rumah sakit yang memberikan
pelayanan pasien secara aman. Proses tersebut meliputi pengkajian mengenai resiko,
identifikasi, manajemen resiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden,
12
kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk
mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko. Pelayanan kesehatan yang
diberikan tenaga medis kepada pasien mengacu kepada tujuh standar pelayanan
pasien rumah sakit yang meliputi hak pasien, mendididik pasien dan keluarga,
keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan, penggunaan metode- metode
peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
pasien, peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien, mendidik staf
tentang keselamatan pasien, dan komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien. Selain mengacu pada tujuh standar pelayanan tersebut,
keselamatan pasien juga dilindungi oleh undang-undang kesehatan sebagaimana yang
diatur dalam UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 serta UU Rumah Sakit No. 44 tahun
2009.
Tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien sudah seharusnya
menunjang keselamatan pada pasien karena proses keperawatan tersebut sangat
berhubungan dengan patient safety atau keselamatan pasien. Proses keperawatan
tersebut meliputi proses pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi. Jika terjadi kesalahan saat menjalani salah satu proses keperawatan, maka
kesalahan tersebut akan memungkinkan timbulnya kecelakaan kerja yang dapat
mengancam keselamatan pasien. Aplikasi keselamatan pasien dapat diterapkan pada
beberapa tempat yang terdapat di rumah sakit, seperti kamar operasi, ICU, dan UGD.
Aplikasi keselamatan pasien tersebut diterapkan dengan memperhatikan sisi struktur,
lingkungan, peralatan dan teknologi, proses, orang, dan budaya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
13
3.
Pabuti, Aumas. (2011) Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien (KP) Rumah
Sakit. Proceedings of expert lecture of medical student of Block 21st of Andalas
University, Indonesia
4.
5.
of
14