Kelompok 1
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Adam Maulana Anugrah Siti Nurhaliza
Yulistia Dewanti Barus Tri Oktaviani Simanjuntak
Desriani Nainggolan Afrisyah Rani
Kathrin Anastasya Hutasoit Nur Sahara Pulungan
Friska Tambunan Putri Ayu Lestari
Hamzani Singarimbun Santa Maria
Nurul Azikin Onra Sarinah Bakara
Ressy Wanya Manullang Wulan Handayani Surbakti
Sinta Maharani Yesiana Christanti
Yunisa Berliana Karo-Karo Yunita Safitri
Pengertian Resiko Dan Hazard
Hazard merupakan Risiko dapat didefinisikan
semua sumber, sebagai suatu kombinasi
situasi ataupun dari kemungkinan
terjadinya peristiwa yang
aktivitas yang berhubungan dengan
berpotensi cidera parah atau sakit
menimbulkan cedera akibat kerja dan
(kecelakaan kerja) terpaparnya seseorang
atau penyakit akibat atau alat pada suatu
kerja ( berdasarkan bahaya (OHSAS
OHSAS 18001:2007).
18001:2007).
FAKTOR RESIKO DAN HAZARD
DI TEMPAT KERJA
1. Beban Kerja berupa beban fisik, mental dan sosial sehingga upaya
penempatan pekerja yang sesuai dengan kemampuannya perlu
diperhatikan.
2. Kapasitas Kerja yang banyak tergantung pada pendidikan,
keterampilan, kesegaran jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dan
sebagainya
3. Lingkungan Kerja sebagai beban tambahan, baik berupa faktor
fisik, kimia, biologik, ergonomik, maupun aspek psikososial
Jenis-Jenis Hazard
Jenis-jenis safety hazard:
▪ Mechanical Hazard
▪ Electrical Hazard
▪ Chemical Hazard
5. Penegakan hukum.
Alat Pelindung Diri (APD) adalah pilihan terakhir yang dapat dilakukan untuk
mencegah paparan bahaya pada pekerja. Penggunaan APD ini disarankan hanya
digunakan bersamaan dengan penggunaan alat pengendali lainnya. Dengan demikian
perlindungan keamanan dan kesehatan personel akan lebih efektif
5 Macam Tipe Risiko
• Risiko Keselamatan
• Risiko Kesehatan
• Risiko Lingkungan dan Ekologi
• Risiko Finansial
• Risiko Terhadap Masyarakat
Manajemen Risiko
Manfaat dilakukannya manajemen risiko adalah (AS/NZS 4360 : 2004) :
• Agar tenaga kerja dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu dalam
keadaan sehat dan selamat
1. Tugas perawat
e. Merencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan perawatan di rumah kepada pekerja dan keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan
1. Perawat harus melakukan setiap adanya tindakan kekerasan dalam bentuk apapun
kepada pihak rumah sakit
3. SOP memasang APD, jangan ada sedikitpun bagian tubuh yang tidak tertutup APD.
2. Membuat peraturan
Rumah sakit harus membuat, menetapkan dan melaksanakan standar operasional
prosedur (SOP) sesuai dengan peraturan, perundangan dan ketentuan mengenai K3
lainnya yang berlaku. SOP ini harus dievaluasi, diperbaharui dan harus
dikomunikasikan serta disosialisasikan pada karyawan dan pihak yang terkait.
3. Tujuan dan sasaran
Rumah sakit harus mempertimbangkan peraturan perundang-undangan, bahaya
potensial, dan risiko K3 yang bisa diukur, satuan/indikator pengukuran, sasaran
pencapaian dan jangka waktu pencapaian (SMART)
4. Indikator kinerja
Indikator harus dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja K3 yang sekaligus
merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian SMK3 rumah sakit.
5. Program kerja
Rumah sakit harus menetapkan dan melaksanakan proram K3 rumah sakit, untuk
mencapai sasaran harus ada monitoring, evaluasi dan dicatat serta dilaporkan.
Lanjutan TAHAP PERENCANAAN…
6. Pengorganisasian
https://ansharbonassifa.wordpress.com/2013/09/03identifikasi-resiko-
keselamatan-pasin-patient-safety-di-rumah-sakit/amp/
https://www.scribd.com/mobile/doc/312057056/Risiko-Dan-Hazard-Kasus-
Pengkajian
ありがとう ございます
Terimakasih banyak