Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

2.2. Konsep Asuhan Keperawatan


2.2.1. Pengakajian Keperawatan
a. Biodata
Gagal Ginjal Kronik terjadi terutama pada usia lanjut (50-70 th), usia
muda, dapat terjadi pada semua jenis kelamin tetapi 70 % pada pria.
b. Keluhan utama
Kencing sedikit, tidak dapat kencing, gelisah, tidak selera makan
(anoreksi), mual,
muntah, mulut terasa kering, rasa lelah dan lemas, pusing, nafas
berbau (ureum), gatal pada kulit, sesak nafas.
c. Riwayat penyakit
Sekarang
Diare, muntah, hipertensi, anemia
Dahulu
Riwayat penyakit gagal ginjal akut, infeksi saluran kemih, payah
jantung, hipertensi, penggunaan obat-obat nefrotoksik, Benign
Prostatic Hyperplasia, prostatektomi, hipertensi.
Keluarga
Adanya penyakit keturunan Diabetes Mellitus (DM).
d. Tanda vital
Peningkatan suhu tubuh, nadi cepat dan lemah, hipertensi, nafas
cepat dan dalam, dyspnea.
e. Pemeriksaan Fisik :
1) Pernafasan (B 1 : Breathing)
Gejala:
Nafas pendek, dispnoe nokturnal, paroksismal, batuk
dengan/tanpa sputum, kental dan banyak.
Tanda :
Takhipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, Batuk produktif
dengan / tanpa sputum.
2) Cardiovascular (B 2 : Bleeding)
Gejala :
Riwayat hipertensi lama atau berat. Palpitasi nyeri dada atau
angina dan sesak nafas, gangguan irama jantung, edema.
Tanda :
Hipertensi, nadi kuat, oedema jaringan umum, piting pada kaki,
telapak tangan, Disritmia jantung, nadi lemah halus, hipotensi
ortostatik, friction rub perikardial, pucat, kulit coklat kehijauan,
kuning.kecendrungan perdarahan.
3) Persyarafan (B 3 : Brain)
Kesadaran: Disorioentasi, gelisah, apatis, letargi, somnolent
sampai koma.
4) Perkemihan-Eliminasi Uri (B 4 : Bladder)
Gejala :
Penurunan frekuensi urine (Kencing sedikit (kurang dari 400
cc/hari), warna urine kuning tua dan pekat, tidak dapat kencing),
oliguria, anuria (gagal tahap lanjut) abdomen kembung, diare atau
konstipasi.
Tanda :
Perubahan warna urine, (pekat, merah, coklat, berawan) oliguria
atau anuria.
5) Pencernaan - Eliminasi Alvi (B 5 : Bowel)
Anoreksia, nausea, vomiting, fektor uremicum, hiccup, gastritis
erosiva dan Diare
6) Tulang-Otot-Integumen (B 6 : Bone)
Gejala :
Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki, (memburuk
saat malam hari), kulit gatal, ada/berulangnya infeksi.
Tanda :
Pruritus, demam (sepsis, dehidrasi), ptekie, area ekimoosis pada
kulit, fraktur tulang, defosit fosfat kalsium,pada kulit, jaringan
lunak, sendi keterbatasan gerak sendi.
f. Pola aktivitas sehari-hari
1) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Pada pasien gagal ginjal kronik terjadi perubahan persepsi dan
tata laksana hidup sehat karena kurangnya pengetahuan tentang
dampak gagal ginjal kronik sehingga menimbulkan persepsi
yang negatif terhadap dirinya dan kecenderungan untuk tidak
mematuhi prosedur pengobatan dan perawatan yang lama, oleh
karena itu perlu adanya penjelasan yang benar dan mudah
dimengerti pasien.
2) Pola nutrisi dan metabolism
Anoreksia, mual, muntah dan rasa pahit pada rongga mulut,
intake minum yang kurang.dan mudah lelah. Keadaan tersebut
dapat mengakibatkan terjadinya gangguan nutrisi dan
metabolisme yang dapat mempengaruhi status kesehatan klien.
Peningkatan berat badan cepat (oedema) penurunan berat badan
(malnutrisi) anoreksia, nyeri ulu hati, mual muntah, bau mulut
(amonia), Penggunaan diuretic, Gangguan status mental,
ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau,
penurunan tingkat kesadaran, kejang, rambut tipis, kuku rapuh.
3) Pola Eliminasi
Kencing sedikit (kurang dari 400 cc/hari), warna urine kuning
tua dan pekat, tidak dapat kencing. Penurunan frekuensi urine,
oliguria, anuria (gagal tahap lanjut) abdomen kembung, diare
atau konstipasi, Perubahan warna urine, (pekat, merah, coklat,
berawan) oliguria atau anuria.
4) Pola tidur dan Istirahat
Gelisah, cemas, gangguan tidur.
5) Pola Aktivitas dan latihan
Klien mudah mengalami kelelahan dan lemas menyebabkan
klien tidak mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari secara
maksimal, Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan
rentang gerak.
6) Pola hubungan dan peran
Kesulitan menentukan kondisi. (tidak mampu bekerja,
mempertahankan fungsi peran).
7) Pola sensori dan kognitif
Klien dengan gagal ginjal kronik cenderung mengalami
neuropati / mati rasa pada luka sehingga tidak peka terhadap
adanya trauma. Klien mampu melihat dan mendengar dengan
baik/tidak, klien mengalami disorientasi/ tidak.
8) Pola persepsi dan konsep diri
Adanya perubahan fungsi dan struktur tubuh akan menyebabkan
penderita mengalami gangguan pada gambaran diri. Lamanya
perawatan, banyaknya biaya perawatan dan pengobatan
menyebabkan pasien mengalami kecemasan dan gangguan
peran pada keluarga (self esteem).
9) Pola seksual dan reproduksi
Angiopati dapat terjadi pada sistem pembuluh darah di organ
reproduksi sehingga
menyebabkan gangguan potensi seksual, gangguan kualitas
maupun ereksi, serta
memberi dampak pada proses ejakulasi serta orgasme.
Penurunan libido, amenorea,
infertilitas.
10) Pola mekanisme / penanggulangan stress dan koping
Lamanya waktu perawatan, perjalanan penyakit yang kronik,
faktor stress, perasaan
tidak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan, karena
ketergantungan menyebabkan
reaksi psikologis yang negatif berupa marah, kecemasan, mudah
tersinggung dan lain –
lain, dapat menyebabkan klien tidak mampu menggunakan
mekanisme koping yang
konstruktif / adaptif. Faktor stress, perasaan tak berdaya, tak ada
harapan, tak ada
kekuatan. Menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang,
perubahan kepribadian.
11) Pola tata nilai dan kepercayaan
Adanya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi tubuh
serta gagal ginjal
kronik dapat menghambat klien dalam melaksanakan ibadah
maupun mempengaruhi
pola ibadah klien.

2.2.2. Diagnosis Keperawatan


a. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin
b. Keletihan b.d Kondisi fisiologis (penyakit kronis,anemia)

2.2.3. Intervensi Keperawatan


NO DIAGNOSIS TUJUAN DAN KRITERIA TINDAKAN
KEPERAWATAN HASIL
(SIKI)
(SDKI) (SLKI)

1. Perfusi perifer tidak Tujuan : Setelaah dilakukan Dukungan kepatuhan


efektif b.d penurunan tindakan keperawatan ..x 24 program pengobatan
konsentrasi jam diharapkan perfusi (I.12361)
hemoglobin (D.0009) perifer meningkat
Observasi :
Kriteria Hasil :
Definisi : Penurunan 1. Identifikasi

sirkulasi darah pada 1. Warna kulit pucat kepatuhan menjalani

level kapiler yang menurun program pengobatan

dapat mengganggu 2. Turgor kulit

metabolisme tubuh membaik Terapeutik :


3. Akral membaik
1. Buat komitmen
4. Nadi periver
menjalani program
meningkat
pengobatan dengan
baik
2. Diskusikan hal-hal
yang dapat
mendukung atau
menghambat
berjalannya
pengobatan
3. Libatkan keluarga
untuk mendukung
program pengobatan
yang dijalani

Edukasi :

1. Informasikan
program pengobatan
yang harus dijalaani
2. Informasikan
manfaat yang akan
diperoleh jika teratur
menjalani
pengobatan
3. anjurkan pasien dan
keluarga melakukan
konsultasi
kepelayanan
Kesehatan
terdekat,jika perlu

Edukasi Diet (I.12369)


Observasi :
- Identifikasi kebiasaan
pola makan saat ini
dan masa lalu
Terapeutik :
- Persiapkan media,
alat dan peraga
- Sediiakan rencana
makan tertulis, jika
perlu
Edukasi :
- Jelaskan tujuan
kepatuhan diet
terhadap kesehatan
- Informasikan
makanan yang
dperbolehkan dan
yang dilarang
- Informasikan
kemungkinan
interaksi obat dan
makanan, jika perlu
- Ajarkan cara
membaca label dan
memilih makanan
yang sesuai
Kolaborasi :
- Rujuk kee ahli gizi
dan sertakan
keluarga, jik perlu

2. Keletihan b.d Tujuan : Setelaah dilakukan Edukasi Aktivitas/Istirahat


Kondisi fisiologis tindakan keperawatan ..x 24 Observasi :
(penyakit jam diharapkan tingkat - Identifikasi kesiapan
kronis,anemia) keletihan menurun, dengan meneria informasi
kriteria hasil : Terapeutik :
- Sakit kepala - Sediakan media dan
menurun alat pengaturan
- Sianosis menurun aktivitas dan istirahat
- Frekuensi napas
Edukasi :
normal
- Ajarkan cara
- Pola istirahat
mengidentifikasi
membaik
kebutuhan istirahat
(mis. Kelelahan,
sesak napas saat
aktivitas)

2.2.4. Implementasi Keperawatan


Implementasi keperawatan adalah tahap ketika perawat
mengaplikasikan rencana asuhan keperawatan dalam bentuk intervensi
keperawatan guna membantu pasien mencapai tujuan yang telah
ditetapkan

2.2.5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan adalah penilaian terkhir keperawatan yang


didasarkan pada tujuan keperawatan yang ditetapkan. Penetapan
keberhasilan suatu asuhan keperawatan didasarkan pada perubahan prilaku
dan kriteri hasil yang telah ditetapkan, yaitu terjadinya adaptasi ada
individu.Evaluasi keperawatan dilakukan dalam bentuk pendekatan SOAP.

Evaluasi keperawatan terdiri dari beberapa komponen yaitu:


a. Tanggal dan waktu dilakukan evaluasi keperawatan
b. Diagnosa keperawatan
c. Evaluasi keperawatan

Anda mungkin juga menyukai