Anda di halaman 1dari 4

STANDART ASUHAN KEPERAWATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00
Ditetapkan oleh
STANDART ASUHAN Tanggal terbit Direktur
KEPERAWATAN

dr. Herdiana Eta Prananti


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN ANEMIA

1. PENGERTIAN
Anemia sel sabit adalah sejenis anemia kongenital dimana sel darah merah
beebentuk menyerupai sabit, karena danya hemoglobin abnormal.
(Noer Sjaifullah H.M.1999, hal 535 )

Anemia adalah gejala dari suatu penyakit dimana terjadi penurunan Hb yang
mengakibatkan penurunan kemampuan sel darah membawa oksigen.
Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41 % pada pria atau Hb <
12 g/dl dan Ht < 37 % pada wanita.

2. ETIOLOGI
Dikelompokkan menjadi 2 faktor utama, yaitu :
a. Penurunan produksi eritrosit, dapat terjadi karena :
 Kerusakan sumsum tulang
 Berkurangnya bahan pembentuk eritrosit
b. Peningkatan kehilangan eritrosit dalam sirkulasi
 percepatan penghancuran eritrosit
 Perdarahan

3. PATOFISIOLOGI

Produksi SDM sumsum tulang terganggu atau SDM yang terbentuk rusak/hilang.
Kapasitas sel-sel pembawa oksigen berkurang yang dipengaruhi oleh invasi sel-sel
tumor, racun, obat-obatan/bahan kimia. Kurang nutrisi pembentuk SDM dan zat
besi asam folik, B12 atau kekurangan exytroprotein akibat penyakit ginjal. SDM
dapat dirusak juga oleh sel-sel pagosit pada RES (Retikulo Endotel Sistem) dalam
hati dan lien.
SDM rusak/pecah  terbentuk bilirubin yang masuk aliran darah. Billirubin
diekskresikan melalui kulit  kuning

Kehilangan darah 1000 ml atau lebih  hilangnya beberapa struktur darah yang
akut.
Kehilangan darah 30 % atau lebih  diaphoresisi, gelisah, takikardi, nafas
tersengal-sengal, shock.Tubuh mengadakan kompensasi
 Cardiac output < pernafasan meningkat untuk memperbanyak jumlah oksigen
ke jaringan
 Meningkatkan pelepasan oksigen oleh hemoglobin
 Meningkatkan volume plasma dengan cara mengeluarkan cairan dari jaringan
 Distribusi ulang darah ke organ-organ vital

ASKEP 56
4. MANIFESTASI KLINIK

 Sistem cardiovascular : sianosis/pucat, tachycardia


 Sistem respirasi : dyspnea
 Sistem syaraf pusat : pusing/sakit kepala, tinnitus
 Sistem pencernaan : diare/konstipasi, anoreksia, nausea, stomatitis

DATA FOKUS KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

a. Riwayat Kesehatan
 Keluhan utama : kelemahan, kelelahan, malaise
 Riwayat konsumsi obat
 Riwayat minum alcohol
 Riwayat terjadinya kehilangan darah berlebihan
 Riwayat keluarga
 Riwayat nutrisi : kekurangan nutrisi esensial seperti besi, Vitamin B12 dan
asam folat.
b. Pemeriksaan Fisik
 Status perfusi jaringan : kulit/mukosa pucat
 Status respirasi : dispnea
 Status cardiovaskuler : takikardi, palpitasi
 Status saraf pusat : parestesia, gangguan koordinasi dan kejang
 Status gastrointestinal : mual, muntah, diare, anoreksia, stomatitis.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

N DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI


O KEPERAWATAN KRITERIA
EVALUASI
1 Intoleran aktivitas Tujuan : 1. Kaji kemampuan melakukan
sehubungan dengan Pemenuhan tugas, catat adanya kelelahan
kelemahan akibat kebutuhan sehari – dan kesulitan melakukan tugas
dari kurangnya hari dapat dipenuhi 2. Kaji gangguan keseimbangan
jumlah sel darah dengan bantuan jalan dan kelemahan otot
merah. perawat dan 3. Awasi vital sign selama dan
keluarga. sesudah aktivitas
Kriteria evaluasi : 4. Ubah posisi perlahan, pantau
- Kebutuhan nutrisi, terhadap pusing
eleminasi dan 5. Beri bantuan aktivitas/ambulasi
kebersihan diri bila perlu
terpenuhi. 6. Anjurkan menghentikan
aktivitas bila palpitasi, nyeri
dada, nafas pendek, kelemahan
dan pusing.
- Pasien merasa
nyaman.
- Pasien tidak ada
keluhan dalam
pemenuhan
kebutuhan sehari-
harinya dan mau

57
melakukan
aktifitas sesuai
dengan
kemampuannya.

2 Perubahan nutrisi Tujuan : 1. Observasi dan catat masukan


kurang dari Nutrisi terpenuhi makanan
kebutuhan tubuh selama dalam masa 2. Timbang berat badan setiap
berhubungan perawatan hari
dengan penurunan Kriteria evaluasi : 3. Observasi mual/muntah, flatus
BB; perubahan - Peningkatan BB dan gejala lain
mukosa mulut; stabil 4. Berikan dan Bantu hygiene
kehilangan tonus - Tidak ada tanda mulut yang baik
otot mal nutrisi 5. Berikan pencuci mulut yang
- Menghabiskan diencerkan bila mukosa oral
porsi makan yang luka
disediakan 6. Beri obat sesuai interuksi :
vitamin, mineral, besi oral
7. Beri diet halus, rendah serat,
tidak merangsang

3 Gangguan pola Tujuan : 1. Catat denyut nadi, adanya


nafas sehubungan Gangguan pola keluhan kelemahan takikardia
dengan penurunan nafas dapat diatasi. dan palpitasi.
jumlah sel darah. Kriteria evaluasi : 2. Observasi dan catat perubahan
- Pernafasan 16-24 pernafasan apada saat aktifitas
x/menit. 3. Beri posisi fowler/semi fowler
- Nadi 4. Catat bila ada keluhan sakit
60-100/menit. dada.
- Sistolik 70-90 5. Hindari makanan mengandung
mmHg. gas.
- Diastolik 70-90 6. Kerjasama dengan tim
mmgHg. kesehatan: pemberian oksigen.
- Pasien tidak
mengeluh sesak.
- Pasien dapat
beristirahat dengan
tenang
4 Gangguan Tujuan : 1. Observasi, catat dan laporkan
intergritas kulit Gangguan integritas apabila terjadi perubahan warna
sehubungan dengan kulit tidak terjadi. kulit, adanya panas, merah,
tidak adekuatnya Kriteria evaluasi : bengkak.
sirkulasi darah. - Tidak ada merah. 2. Lakukan mobilisasi tubuh
- Tidak ada lecet secara periodik (buat jadwal
- Tidak ada tanda- tiap 4 jam dan tergantung
tanda infeksi lain ( keadaan pasien ) serta lakukan
tumor, kalor, massage dengan lotion
rubor, dolor, dan ( minyak )
fungsiolaesa ) 3. Jaga kebersihan tangan dan
kukku pasien.
4. Jangan gunakan sabun yang
keras bila memandikan pasien.

5. Apabila telah terjadi kerusakan


integritas kulit lakukan

58
perawatan luka dengan
betadine menggunakan teknik
kesterilan dan bersihkan luka
secara teratur.

59

Anda mungkin juga menyukai