Anda di halaman 1dari 21

HIPERTIROID

DISUSUN OLEH :

Amelda Sriyanti Denila


01 221121005 02 221121017

Fahzril Aries Saputra


03 221121026
DEFINISI HIPERTIROID
Hipertiroidisme merupakan kelainan endokrin yang dapat
dicegah,seperti kebanyakan kondisi tiroid, kelainan ini
merupakan kelainan yangsangat menonjol pada wanita.
Kelainan ini menyerang wanita empat kali lebihbanyak dari
pada pada pria, terutama wanita muda yang berusia antara 20
dan40 tahun. Disini dapat dikarenakan karena dari proses
menstruasi, kehamilandan menyusui itu sendiri
menyebabkan hipermetabolisme sebagai akibat peningkatan
kerja dari pada hormone tiroid (Hotma R, 2006).
ETIOLOGI
Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. Peningkatan
TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF karena umpan
balik negatif TH terhadap pelepasan keduanya. Hipertirodisme akibat malfungsi hipofisis memberikan
gambaran kadar TH dan TSH yang tinggi. TRF akan rendah karena umpan balik negatif ddari HT dan
TSH. Hipertiodisme akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yang tinggi disertai TSH
dan TRH yang berlebihan.
Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu :
1. Goiter Toksik Difusa (Graves’ Disease)
2. Nodular Thyroid Disiase
3. Subacute Thyroiditis
4. Postpartum Thyroiditis
PATOFISIOLOGI
Penurunan masa protein otot rangka menyebabkan kelemahan.Hipertirodisme menimbulkan
berbagai kelainan kardioveskulaer yang disebabkan baik oleh efek langsung hormone tiroid
maupun olehinteraksinya dengan katekolamin. Kecepatan dan kekuatan denyut jantung apat menjadi
sangat meningkat, sehingga individu mengalami palpitasi. Pada kasus yang parah, jantung mungkin
tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh yang sangat meningkat walaupun curah jantung
meningkat. Keterlibatan susunan saraf ditandai oleh kewaspadaan mental yang berlebihan
sampai pada keadaan pasien yang mudah tersinggung, tegang,cemas dan sangat emosional.
TANDA &
GEJALA
1. Tanda dan gejala hipotiroid pada dewasa meliputi :
Kelemahan, rasa cepat lelah, keluhan mudah lupa, sensitivitas terhadap hawa dingin,
kenaikan berat badan yang tidak jelas penyebabnya.

2. Tanda dan gejala hipotiroid pada anak meliputi :


Bayi dengan kretinisme infantilis akan memiliki berat badan dan panjang badan yang normal pada
saat lahir dan tanda-tanda khas timbul dalam tiga hingga enam bulan, secara khas bayi
dengan kretinisme tidur secara berlebihan, jarang menangis, dan terlihat tidak aktif.
KOMPLIKASI

DEMAM KEGELISAHAN KEBINGUNGA


N

PERUBAHAN
SUASANA
HATI
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
Ada beberapa pemeriksaan diagnostic yang dapat dilakukan untukmendeteksi adanya hipertiroid :

1. Pemeriksaan darah
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Pemeriksaan radiologi
PENTALAKSANAAN
1. FarmakoterapiTujuannya adalah untuk menghambat satu atau beberapa stadiumsintesis atau
pelepasan hormone serta untuk mengurangi jumlahjaringan tiroid yang mengakibatkan
penurunan produksi hormonetiroid.
2. Preparat antitiroidSecara efektif akan menghalangi penggunaan iodium
denganmempengaruhi iodinasi tirosin dan pembentukan iodotirosin dalamsintesis hormone
tiroid. Keaadan ini mencegah sintesis hormone tiroid.
3. Terapi Pelengkap
Larutan iodium serta senyawa iodida diminum dengan di campursusu atau sari buah dapat mengurangi
laju metabolik lebih cepat daripada preparat antitiroid tetapi kerjanya tidak berlangsung lama
4. Intervensi bedah
Pembedahan untuk mengangkat jaringan tiroid pernah dilakukansebagai satu-satunya metode
pengobatan hipertiroid. Pada saat inipembedahan hanya dilakukan pada situasi khusus.
Misalnya padawanita hamil yang mengalami alergi terhadap preparat antitiroid
WEB OF CAUTION (WOC)
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Data-data yang perlu dikaji pada asuhan keperawatan dengan hipertiroidmenurut Tarwoto,dkk. (2012)
ialah sebagai berikut :

1. Identitas
Identitas yang penting di kaji adalah usia dan jenis kelamin, karena
merupakan faktor yang berpengaruh terhadap hipertiroid.
2. Keluhan Utama
Biasanya pasien datang ke RS dengan keluhan penurunan berat badandrastis, jantung terasa berdetak
cepat, mata sulit untuk tertutup, badanterasa lemas, sering gemetaran, dan keringat berlebih.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat keluarga dengan faktor genetik, penyakit tiroid dan kanker
b. Riwayat kesehatan sekarang : riwayat penyakit tiroid yang dialami,riwayat pengobatan dengan
radiasi dileher, adanya tumor, adanyariwayat trauma kepala, infeksi, riwayat penggunaaan obat-
obatanseperti thionamide, lithium, amiodarone, interferon alfa.
c. Riwayat sosial ekonomi : kemampuan memelihara kesehatan,konsumsi dan pola makan,
porsi makan.
4. Pengkajian psikososial
Pasien dengan hipertiroid biasanya menampakkan suasana hati yangtidak stabil, penurunan terhadap
perhatian dan menunjukkan perilakumaniak. Sering juga didapatkan gangguan tidur
5. Pemeriksaan fisik
Data pemeriksaan fisik yang diperoleh sangat tergantung berat ataulamanya ketidakseimbangan
hormone karena keterlibatan dari organlain menurut Doenges (1999) antara lain :
a. Aktivitas atau istirahat
Gejala : Imsomnia, sensitivitas meningkat. Otot lemah, gangguankoordinasi. Kelelahan berat.Tanda :
Atrofi otot.
b. Sirkulasi
Gejala : Palpitasi. Nyeri dada (angina).Tanda : Distritmia (vibrilasi atrium), irama gallop,
murmur.Peningkatan tekanan darah dengan tekanan nada yang berat.Takikardia saat
istirahat. Sirkulasi kolaps, syok (krisistirotoksikosis).
c. Eliminasi
Gejala : Urine dalam jumlah banyak. Perubahan dalam feses: diare.
d. Integritas / Ego
Gejala : Mengalami stress yang berat baik emosional maupun fisik.Tanda : Emosi labil (euphoria
sedang sampai delirium), depresi
e. Makanan / Cairan
Gejala : Kehilangan berat badan yang mendadak. Nafsu makanmeningkat, makan banyak,
makannya sering, kehausan. Mual danmuntah.Tanda : Pembesaran tiroid, goiter. Edema non-
pitting terutamadaerah pretibial.
f. Neurosensori
anda : Bicaranya cepat dan parau. Gangguan status mental danperilaku, seperti; bingung,
disorientasi, gelisah, peka rangsang,delirium, psikosis, stupor, koma. Tremor halus pada tangan,
tanpatujuan, beberapa bagian tersentaksentak. Hiperaktif refleks tendondalam (RTD).

g. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Nyeri orbital, fotofobia.
h. Pernapasan
Tanda : Frekuensi pernafasan meningkat, takipnea. Dispnea.Edema paru (pada krisis
tirotoksikosis).
i. Keamanan
Gejala : Tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan.Tanda : Suhu meningkat diatas
37,4C diaphoresis. Kulit halus,hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat, dan
lurus.Eksoftalmus: retraksi, iritasi pada konjungtiva, dan berair. Pruritus,lesi eritema (sering terjadi
pada pretibial) yang menjadi sangatparah.
j. Seksualitas
Tanda : Penurunan libido, hipomenorea, amenorea, dan impoten.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung b.d peningkatan aktifitas saraf simpatik.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d meningkatnyahipermetabolisme
3. Resiko kerusakan integritas jaringan b.d infiltrasi limfosit
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Penurunan curah Setelah diberikan 1.Catat atau
Jantung b.d peningkatan tindakan keperawatan 2 perhatikan kecepatan
Aktivitas saraf simpatik. x 24 jam curah jantung kepatenan irama
menjadi adekuat sesuai jantung dan adanya
dengan kriteria hasil : distrinea.
2. Auskultasi suara
1. Tanda vital stabil. jantung perhatikan
2. Denyut nadi periferi adanya bunyi jantung
normal. tambahan.
3. Pengisian kapiler < 3 3. Observasi tanda
detik. dan gejala haus yang
4. Tidak ada disritnea. hebat.
4. Observasi nadi
atau denyut jantung
pada pasieen saat
tidur.
5. Berikan cairan IV
sesuai indikasi.
6. Berikan obat
sesuai indikasi.
2. Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dberikan 1. Hindari makanan
Kurang dari kbutuhan b.d tindakan 3 x 24 jam yang dapat
meningkatkan hipermetabolisme keseimbangan nutrisi meningkatkan
kembali normal. Dengan peristaltic usus
kriteria hasil : 2. Auskultasi bisis
usus
1. Berat badan stabil 3. Pantauan
2. Tidak malnutrisi masukan makanan
3. Kebutuhan setiap hari dan
metabolisme terpenuhi. timbang berat badan
tiap hari.
4. Dorong klien
makan dan
meninggkatkan
jumlah makan.
5. Konsultasi dengan
ahlii gizi untuk
memberikan diet
kalori tinggi.
3. Resiko kerusakan integritas Setelah diberikan 1.Bagian kepala
jaringan b.d infiltrasi limfosit tindakan keperawatan tempat tidur di
selama 1 x 24 jam tidak tinggikaan dan
ada resiko kerusakan batasi pemasukan
integritas kulit ddengan garam jika ada
kriteria hasil : indikasi.
2. Evaluasi
1. Mampu ketajaman mata.
mengidentifikasi tindakan 3. Observasi edema
untuk memberikan periobital, gngguan
perlindungan pada mata penutupan kelopak
dan pencegahan mata.
koomplikasi 4. Anjurkan klien
menggunakan kaca
mata gelap ketika
teerbangun dan
tutup dengan
penutup mata
selama tidur sesuai
dengan kebutuhan.
5. Berikan obat
sesuai indikasi.
IMPLEMENTASI
Keperawatan Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik.
Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada
nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana
tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah kesehatan klien. Adapun tahap-tahap dalam tindakan keperawatan adalah sebagai
berikut :

Tahap 1 :
persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk mengevaluasi yang
diindentifikasi pada tahap perencanaan.
Tahap 2 :
intervensi
Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan danpelaksanaan tindakan dari
perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisikdan emosional. Pendekatan tindakan keperawatan
meliputi Tindakan : independent, dependen,interdependen
Tahap 3 :
Dokumentasi Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap
dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan
EVALUASI
Perencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dankeberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihatdengan jalan membandingkan antara proses
dengan pedoman/rencanaproses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat
denganmembandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupansehari-hari dan
tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya sasaran
adalah evaluasi /rencana yang telah disusun sebagai berikut :

1. Proses asuhan keperawatan, berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah disusun


2. Hasil Tindakan keperawatan, berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah dirumuskan dalam
rencana evaluasi

Hasil evaluasi :
Terdapat tiga kemungkinan hasil evaluasi yaitu :
1. Tujuan tercapai, apabila pasien sudah menunjukan perbaikan atau kemajuaan sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan.
2. Tujuan tercapai sebagiaan, apa bila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari
penyebab dan cara mengatasinya.
3. Tujuan tidak tercapai, apa bila pasien tidak menunjukan perubahan atau kemajuan sama sekali
bahkan timbul masalah baru, dalam hal ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih mendalam
apakah terdapat data, analisis, diagnosa, Tindakan, dan factor-faktor lain yang tidak sesuai yang
menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.
Setelah seorang perawat melakukan seluruh proses keperawatan dari pengkajian sapai dengan
evauluasi kepada pasien, seluruh Tindakannya harus didokumentasikan dengan benar dalam
dokumentasi keperawatan.
SEKIAN DARI
KAMI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai