BAB X
Praktikum Ke-10
Divertikulosis
1. Kompetisi Dasar :
2. P o k o k B a h a s a n
Divertikulitis
3. Indikator Pencapaian : Mahasiswa Mampu Membuat Pre- Skripsi
DIIT
4. Referensi : Buku Penuntun Diet Diet dan Terapi Gizi
5. Streategi pembelajaran : Penyampaian materi Pengelolaan Bentuk
makanan
6. Lembar Kegiatan Pembelajaran :
Evaluasi :Ujian Praktikum UTS dan UAS Praktek
TUJUAN
Mahasiswa mampu memahami apa itu penyakit Divertikulosis
BAB X
Divertikulosis
Kejadiaan penyakit divertikular banyak ditemukan pada usia lanjut, dan jarang
ditemukan pada usia dibawah 40 tahun. Kejadian banyak ditemukan di negara-negara
maju, terutama pada daerah dengan pola asupan makanan yang kurang serat. Sehingga
pada daerah di Asia dan Afrika yang memiliki budaya pola asupan makanan kaya serat,
kejadian penyakit divertikel lebih jarang ditemukan. Di Amerika, penyakit divertikular
seperti divertikulosis dan divertikulitis merupakan kejadian penyakit terdiagnosis urutan
kedelapan terbanyak dari keseluruhan penyakit dan dengan komplikasi yang
menghabiskan biaya yang sangat besar dalam pelayanan kesehatan.
Pada 70% hingga 75% pasien dengan penyakit divertikular, tidak ditemukan tanda dan
gejala yang spesifik. Ketika keadaan berkembang menjadi divertikulitis dan komplikasi
lainnya, barulah muncul keluhan nyeri pada perut dan demam yang dapat disertai
dengan peningkatan sel darah putih (leukosit). Pada hasil pemeriksaan, sering ditemukan
pasien merasa nyeri ketika perut bagian bawah ditekan yang juga dirasakan ketika
penekanan dilepaskan. Hal ini dapat menjadi tanda adanya iritasi dan peradangan pada
dinding perut akibat adanya kebocoran pada kolon atau infeksi yang sudah meluas
hingga dinding perut.
Kebocoran kolon yang disebabkan oleh penyakit divertikular biasa terjadi pada
peningkatan tekanan rongga divertikel yang disebabkan adanya sumbatan oleh kotoran.
Kebocoran yang dapat dibatasi (dilokalisasi) akan berkembang menjadi plegmon dan
kantung infeksi (abses), sedangkan apabila kebocoran tidak dapat dilokalisasi akan
berkembang menjadi keluarnya cairan atau isi kolon ke rongga perut yang dapat
berdampak pada infeksi yang lebih luas lagi. Perdarahan juga dapat ditimbulkan akibat
peradangan yang berulang dalam waktu yang lama akibat iritasi dari kotoran atau
material yang terdapat di dalam kolon. Sumbatan juga dapat ditemukan secara total atau
sebagian yang disebabkan oleh tekanan dari kantung abses karena adanya pembentukan
parut (fibrosis) yang menekan rongga kolon ataupun keram pada kolon.
**DIETETIK PENYAKIT INFEKSI**
Study kasus:
Barak Km Usa (4 tahun, TB 160cm 5B 70kg dorang be i's dengan kewton Surah BAB tessa
beros Perut kaitung, sering buang angin dan pesa bun, air besar tidak teratur Pasen treka
bekerja dan tinggal bersama crawnyn yang bevery Selagai Pet Jovery mergansumci sayur
dan buah dengan anason Susah mengunyah Pasien tidak punya riwayat | Penyakit DM
hipertener dan perunat berat lainnya, tani darah / terenon clarah 120/80 mmHg, RP
15X / MRTH, HE 70x/menit Suhu tutely 37°C.
Jawab :
Dik :
Nama :bapak km
Umur :64
Tb :160 cm
BB:70kg
BBI=(TB-100)-10%(TB-100)=(160-100)-10%(160-100)
(60)-10%(60-100)
=60-0,0=54
IMT=BB/TB2=70/(1,6)2=27,34(Overweight)
=(10x70)+(6,25x160)-(5x64)+5
=(700)+(1000)-(370)+5
=1385
4.kh=60%x1800,5/4=270,07 gram
Kalsium=1200mg
Serat=30 gram
Besi=9 gram
vitaminA=600 RE
**DIETETIK PENYAKIT INFEKSI**
protein=20%x67,51=13,50 gram
lemak=20%x50,01=10,002gram
kh=20%x270=54,014gram
protein=10%x67,51=6,751 gram
lemak=10%x50,01=5,001gram
kh=10%x270=27,007gram
protein=30%x67,51=20,25 gram
lemak=30%x50,01=15,003 gram
kh=30%x270=81,021 gram
APengkajian gizi
CH 1. DATA PERSONAL :
Nama : Bapak km
Usia : 64 tahun
BB :70 kg
TB : 160cm
CH 2. RIWAYAT MEDIS :
• Keluhan Utama : susah BAB terasakeras perut kembung ,sering
**DIETETIK PENYAKIT INFEKSI**
CH 3. RIWAYAT SOSIAL :
Tidak bekerja tinggal dengan anak nya yang bekerja sebagai pak rt
AD. ANTROPOMETRI
BB : 70 kg IMT : 27,54
BBI : 160 kg Status Gizi : overweight (berat badan
TB : 54 cm lebih)
B.Diagnosis Gizi
NI -5-8.5 Asupan Serat adexual terkait dengan pasien yang garang me konsumst sayur
dan buah ditandai dengan Susah BAB
Nc.1.2.
Kesulitan dalam mengunyah terkait dengan kesulitan untuk Makan Makanan yang
bertekstur keras ditandai BAB terasa Keras
NB.2.1
**DIETETIK PENYAKIT INFEKSI**
Aktifitas Kisik kurang berkaitan pasien yang tidak beraktivitas dan memiliki berat badan
berlebih (overweight)
A. PERENCANAAN
1. Prinsip Diet Rendah serat,tinggi cairan
Meningkatkan asupan serat dan cairan untuk
2.Tujuan Diet mempermudah kondisi
B. IMPLEMENTASI
1. Terapi Diet : rendah serat ,tinggi cairan
2. Bentuk Makanan : Makanan lunak
1. Terapi diet 3. Cara Pemberian : Oral
4. Frekuensi : 3x Makanan Utama, 3x Selingan
C. MONITORING EVALUASI
PEMBAHASAN
pada kasus tersebut pasien kurang mengkonsumsi sayur dan buah yang mana
harus diberikan asupan serat sejumlah lebih dari 30 g/hari serta diberikan
penjelasan mengenai diet tinggi serat dan makanan apa saja yang mengandung
serat tinggi. contohnya seperti sayur brokoli,kembang kol,wortel,buah
pisang ambon,serta buah mangga.
**DIETETIK PENYAKIT INFEKSI**
Rekap Bahan
Bahan Berat Berat Harga Harga
Makanan bersih kotor satuan total
Beras 150 1000 14.000 2.500
Ayam 50 1000 56.000 3.000
fillet
Daging 50 1000 100.000 5.000
sapi
Telur 55 1000 20.000 2.000
Tahu 200 1000 12.000 2.500
Tempe 50 1000 12.000 1.000
Wortel 100 1000 10.000 1.000
Tauge 100 1000 20.000 2.000
Labu 100 1000 30.000 3.000
kuning
Jagung 100 1000 16.000 2.000
Kacang 40 1000 28.000 2.000
hijau
Susu 20 1000 23.000 1.000
Santan 10 1000 68.000 1.000
Agar-agar 6 1000 24.000 2.000
Gula putih 20 1000 25.000 1.000
Gula 5 1000 15.000 500
merah
Jeruk 50 1000 40.000 2.000
Pisang 100 1000 24.000 2.500
Melon 100 1000 30.000 3.000
Total 40.000
**DIETETIK PENYAKIT INFEKSI**
Daftar Pustaka