Anda di halaman 1dari 19

Tanggal Praktikum : Selasa, 12 Desember 2023

Tanggal Dikumpulkan : S a b t u , 2 0 J a n u a r i 2 0 2 4

PRAKTIK KONSELING PADA PENYAKIT


DISLIPIDEMIA

Disusun Oleh :
Annasha Nurul fathya (210741018)

Kelompok 3

Pembimbing Praktikum :

Wahyu Vera Wardani S.Gz., M.Si

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2023
A. KASUS
Tn.S berusia 64 tahun seorang pensiuanan yang kini bekerja sebagai wirausaha
dengan membuka toko bahan makanan pokok, mengalami mata sebelah kanan
pasien yang mulai kabur, sehingga pasien saat ini merasa perlu untuk
mendapatkan edukasi gizi terkait diet. Sebelumnya Tn.S melakukan rujukan dari
poli mata karena pandangan mata sebelah kanan pasien kabur saat melihat.
Awalnya, mata bagian kiri yang kabur namun sudah melakukan operasi karena
mata sebelah kanan mengalami katarak. Didiagnosa medis Diabetes Mellitus type
2 dengan Retinopati dan Dislipidemia. Dari hasil wawancara, pasien sudah cukup
mengerti mengenai pantangan makanan bagi penderita diabetes. Namun, kendala
yang sangat berarti adalah ketika pasien berada di rumah, tidak adanya dukungan
dari keluarga mengenai pola makan yang baik. Mengingat istri pasien juga
menderita diabetes dan pasien hanya tinggal di rumah dengan istri dan cucu. Serta
istri sering memasak masakan dengan tinggi lemak seperti rawon dan soto. Pada
saat pencgecekan klinis, didapatkan hasil bahwa pasien mengalmai muntah dan
diare. Data antropometri: BB: 65 kg dan TB: 151 cm.
Hasil Laboratorium

Kebiasaan makan
1. Frekuensi makan pasien yaitu rata-rata 3x dalam sehari bahkan sering
melebihi 3x dalam sehari dengan makanan selingan berupa buah melebihi
dari 2x selingan.
2. Makanan pokok yang setiap hari dikonsumsi oleh pasien adalah nasi
dengan porsi setiap kali makan yaitu 200-300 gram nasi.
3. Lauk hewani yang sering dikonsumsi oleh pasien adalah ikan laut, ayam,
dan daging. Untuk konsumsi ikan laut setiap hari dan dalam sekali makan
sekitar 50 gram. Sedangkan untuk konsumsi daging dan ayam sebanyak 2
kali dalam seminggu dan dalam sekali makan sebanyak 50 gram. Untuk
ikan laut sering kali diolah dengan cara pengasapan. Sedangkan untuk
lauk hewani seperti daging dan ayam sering diolah menjadi soto ataupun
rawon.
4. Lauk nabati yang hampir setiap hari dikonsumsi oleh pasien adalah tahu
dan tempe sebanyak 2-3x dalam sehari dengan takaran 50-100 gram yang
diolah dengan cara digoreng.
5. Sayuran yang paling disukai oleh pasien adalah sayuran daun seperti:
bayam dan sawi; sayuran kacang-kacangan; dan dan sayuran umbi seperti
wortel. Konsumsi sayuran pasien setiap hari dan sebanyak 50 gram per
porsi dalam satu kali makan. Sayuran ini sering diolah dengan tidak
menggunakan santan.
6. Buah-buahan yang sering dikonsumsi oleh pasien adalah pisang, anggur,
jeruk, tomat, dan duku. Dalam pengkonsumsian buah, pasien
mengonsumsi setiap hari. Dan dalam satu harinya, pasien bisa
mengonsumsi buah 10 buah pisang dengan takaran 50-75 gram pisang.
Sedangkan untuk buah tomat, bisa dikonsumsi ¼ kg dalam bentuk jus
dalam sehari.
7. Pasien mengonsumsi susu kental manis lebih dari 2x/minggu dengan
takaran ±3 sdm susu kental manis dalam 200 ml air.
8. Pasien menggunakan gula khusus pasien diabetes untuk minumannya.
9. Pasien sering menggunakan penyedap setiap kali masak.
10. Pasien suka mengonsumsi biskuit dengan frekuensi 2x/minggu sebanyak
50 gram dan roti manis sebanyak 2x/minggu sebesar 100 gram.
11. Pasien setiap hari minum kopi dengan ukuran 400 ml sekali minum. Dan
dalam 1 hari, pasien bisa minum kopi sebanyak 3-4x dengan takaran gula
sebesar 8 kotak (±40 g) dan 4 sdm bubuk kopi (±40 g).
12. Pasien juga sering minum teh manis sebanyak lebih dari 2x/minggu
dengan takaran yang sama dengan minum kopi.

B. LEMBAR KONSELING

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

FORMULIR KONSELING GIZI


Tanggal kunjungan : -
Nama : Tn. S
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir/ umur : 64 tahun
Kunjungan : LAMA/ BARU
Diagnosa medis : Dm Type 2 dengan Retinopati dan Dislipidemia
ASSESMEN GIZI
a. Antropometri
BB : 65 Kg LLA : - Cm Status Gizi:
TB : 151 Cm IMT: 28,50 Kg/m (Malnutrisi/Underweight/Normal/Obesitas)
b. Biokimia (-)
 Asam Urat (N:3-7 )
= 4,1
 Kolesterol (N:<200)
= 362
 Trigliserida(N:<150)
= 195
 HDL (N:45-65)
= 58,6
 LDL (N:<150)
= 150,2
 GDP(N: 70-110)
= 219
 GD2JPP (85-125)
= 413

c. Fisik/Klinik
TD : - mmHg Gangguan gastrointestinal : ada
Penurunan massa otot : tidak/ada Gangguan menelan : tidak/ada
Edema : tidak/ada Gangguan mengunyah : tidak ada
Keluhan : mual dan muntah ketika telat
makan, diare dan mata kanan mulai
kabur
d. Riwayat Gizi
Kebiasaan makan utama ………3 - >3…….x/hari
Kebiasaan makan selingan ……… >2…….x/hari

Kebiasaan menu makan : Makanan pokok + lauk hewani + lauk nabati + sayur
Makanan pokok + lauk nabati + sayur
Makanan pokok + sayur
Kebiasaan makan buah ……70……….x/minggu
Kebiasaan konsumsi minuman selain air putih, sebutkan kopi, susu dan teh manis.
frekuensi masing-masing 3-4x/hr, 2x/minggu, dan >2x/minggu.
Alergi makanan : (-)
Perubahan BB dalam 3 bulan terakhir : Turun/Tetap/Naik
Kebiasaan olahraga ……Jarang…

Recall 24 jam :
Hasil Recall dibandingkan
dengan kebutuhan:
E: 4014,1 kkal (186,70%)
KH : 791,3 gram (232,73%)
P : 100,5 gram (154,61%)
L: 70 gram (116,66%)
DIAGNOSIS GIZI
 NI. 2-1 : Asupan oral yang tidak memadai dihubungkan dengan Pasien mengalami telat
makan ditandai dengan pasien merasakan mual dan muntah saat telat makan
 NC-3.3 : Kelebihan intake makanan dan minuman melalui oral dihubungkan dengan
pasien memiliki status gizi gemuk tingkat berat di (obesitas) tandai dengan E: 4014,1
kkal (186,70%), KH : 791,3 gram (232,73%),P : 100,5 gram (154,61%), L: 70 gram
(116,66%) berlebih
 NI-5.6.2 : Peningkatan kebutuhan lemak dihubungkan dengan pasien sering
mengkonsumsi lauk nabati dengan cara digoreng dibuktikan dengan kadar kolsterol,
trigliserida, dan LDL yang tinggi.
 NI-5.8.2 : Asupan karbohidrat yang berlebih dihubungkan dengan pasien mengalami
diabetes mellitus type 2 dengan retinopati dibuktikan dengan kadar GDP dan GD2JPP
yang tinggi serta pasien sering mengkonsumsi susu kental manis, roti manis, teh manis
serta kopi dengan gula pasir berlebih dan pasien suka mengkonsumsi pisang dalam
jumlah berlebih
 NB. 1-3 : Perubahan gaya hidup dihubungkan dengan ketikamampuan dalam mengelola
stress sehingga terjadi peningkatan tekanan darah ditandai dengan profesi Ny.W
sebagai manager pemasaran dan pasien juga sering menggunakan masako dan vetsin
 NI. 5-5 : Ketidakseimbangan zat gizi dihubungkan dengan ketidakragaman bahan
pangan ditandai dengan konsumsi ikan dan sawi yang berlebih dan kurang nya variasi
lauk nabati
 NC-1.1 : Adanya kesulitan menelan dihubungkan dengan pasien mengalami hipertiroid
dibuktikan adanya benjolan di tengah leher pasien.
 NC-3.1 : BB yang kurus dihubungkan dengan pasien mengalami penurunan BB lebih
dari 10 kg dibuktikan dengan IMT pasien 17,70 yang underweight.
INTERVENSI GIZI
Jenis diet : Diet DM dan Diet rendah energi Kebutuhan Gizi
Bentuk makanan : Biasa Energi : 2295 kkal
Cara pemberian : Oral Protein : 86,06 gr
Tujuan diet : Lemak : 63,75 gr
 Tujuan umum: Membantu pasien Karbohidrat : 344,25 gr
memperbaiki diet, pola makan, dan
gaya hidup
 Tujuan khusus: Mencapai glukosa
darah dan serum lipid normal,
memberikan energi optimal sehingga
tercapai berat badan yang ideal,
menghindari komplikasi akut dan
kronis, meningkatkan kualitas hidup.
 Menurunkan kadar kolesterol dalam
darah dan menjaga nya agar tetap
dalam kadar normal

RENCANA MONITORING DAN EVALUASI GIZI

Antropometri
Berat badan
(AD-1.1) ( 1 minggu sekali)

Dietary
Intake Energi
(FH-1.1.1)
Intake Protein
(FH-1.5.2)
Intake Lemak
(FH-1.5.1)
Intake KH
(FH-1.5.3)
Selama 1 bulan (Setiap hari)

Kepatuhan diet pasien (FH-4.2)


Selama 1 bulan (1 minggu sekali)

Pengetahuan gizi (BE-1.2)


Selama 1 bulan (1 minggu sekali)
Kemampuan memilih/menyiapkan makanan/snack (BE-2.3)
Selama 1 bulan (1 minggu sekali)

Cirebon,
Dietisien/Ahli Gizi

(HAIFA)
C. STANDAR MENU

Pembagian Makanan Sehari Standar Diet Pada Atlet Renang dan


Nilai Gizi ( dalam satuan penukar)
Energi 2300
Makan Pagi
Pukul 07.00

Roti 1
Telur 1
Kacang 0,5
Sayuran A 0,25
Susu 1
Selingan 1
Pukul 10.00

Buah 1
Biskuit 2
Makan Siang
Pukul 13.00

Nasi merah 1,25


Ayam 1
Tahu 1
Sayuran B 0,75
Minyak 2
Selingan 2
Pukul 16.00

Buah 1
Sayuran A 1,5
Makan Malam
Pukul 19.00

Nasi Merah 1
Ikan tongkol 1
Tempe 1
Sayuran B 1
Minyak 2

Nilai Gizi
Energi (Kkal) 2237,6
Protein (gr) 93,8
Lemak (gr) 60,6
Karbohidrat (gr) 336,4
E. PERENCANAAN MENU SEHARI

REKOMENDASI MENU SEHARI

Energi : 2295 gr, ±10%= 2065,5 – 2524,5 kkal


Karbohidrat: 344,25 gr, ±10% = 309,82 – 378,67 gram
Protein : 86,06 gr, ±10%= 77,45 – 94,66 gram
Lemak : 63,75 gr, ±10%= 57,37 – 70,12 gram
Nama Bahan Berat Energi KH P L
Waktu
Menu Penyusun (g) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi 36,3 6,2 2,1
Roti isi Roti putih 70 191,7
(07.00)
Selai 1,2 2,6 5
10 59,8
kacang
Putih telur 50 25 0 5,3 0
Selada 7 0,9 0,1 0,1 0
Tomat 7 1,5 0,1 0,1 0
Susu low 0 6,8 0,4
Susu low fat 200 69,8
fat
Selingan 13 1 0,1
Jeruk Jeruk
pagi 110 51,8
peras
(10.00)
Gula pasir 5 19,3 5 0 0
Biscuit 61,3 5,8 7,8
Biscuit
roma sari 78 336,1
gandum
gandum
Siang Nasi Beras 94 9,3 3,3
125 447,5
(13.00) merah merah
Semur 0 12,1 8,5
Dada ayam 45 128,2
ayam
Pepes 2,1 8,9 5,3
Tahu 110 83,6
tahu
Capcay Brokoli 30 7 0,6 0,9 0,1
Sawi putih 30 4,5 0,6 0,7 0,1
Wortel 20 3,8 0,8 0,2 0
Minyak 10 86,2 0 0 10
Selingan 6,9 1,3 0,5
sore Jus tomat Tomat 150 31,5
(16.00)
Gula pasir 5 19,3 5 0,2 0
Apel 13 0 0,3
Apel merah 85 50,2
Potong
Malam Nasi Beras 75,2 7,4 2,6
100 358
(19.00) merah merah
Botok Tempe 50 99,5 8,5 9,5 3,8
tempe
Tumis 2,1 2,3 0,2
Kangkung 100 15,1
kangkung
Tongkol Ikan 0 13,2 0,6
55 61
suwir tongkol
Minyak 10 86,2 0 0 10
Total 2237,6 336,4 93,8 60,6
344,25 86,06 gr, 63,75
2295 gr, ±10%= gr,
gr, ±10% 77,45 – ±10%=
±10%= = 94,66 57,37 –
Kebutuhan 2065,5 309,82 gram 70,12
– – gram
2524,5 378,67
kkal gram

% Pemenuhan Zat Gizi 97,49% 97,71% 108,99% 95,05%


G. NASKAH KONSELING

(Membangun dasar-dasar konseling)


(Pasien datang ke rusang konseling)
Pasien : “Assalamualaikum , selamat pagi mba”
Konselor: (ekspresi senyum ramah menyambut pasien).
“waalaikumsalam,selamat pagi juga pak, silahkan duduk pak”..(bersalaman)
Konselor:“ada yang bisa saya bantu pak?”
Pasien: “Jadi saya Dateng kesini atas rujukan dari dokter untuk konsultasi
program diet saya nih mba”
Konselor: “baik boleh liat formulir berkas yang dibawa pak?”
Pasien: “ini mba” (menyerahkan berkas)
Konseling: “ouh ini dengan Tn.S ya? perkenalkan nama saya Haifa sebagai ahli
gizi yang saat ini sedang bertugas disini ya pak”
Pasien : “iya mba salam kenal”..
Konselor: “baik pak sebelumnya saya akan jelaskan terlebih dahulu yah
Tujuan dari konseling ini”
Pasien: “iya mba”
Konselor: “jadi tujuan dari konseling ini yaitu untuk membantu bapak mengenali
dan mengatasi permasalahan gizi dengan cara perubahan pola makan”
Pasien: “ouh begitu mba”
Konselor: “iya pak, jadi bapak tenang saja yah dan ga perlu khawatir,karena data-
data bapak akan terjaga kerahasiaanya”
Pasien: “baik mba”
Konselor : “baik pak jadi apakah bapak bersedia untuk melakukan konseling
ini?”
Pasien : “iya mba,saya bersedia”
Konselor : “baik sesi konseling ini akan berjalan selama sekitar 20-30 menit ya
pak”
Pasien : “baik mba.”
Konselor : “jadi kita langsung mulai saja ya untuk sesi konseling nya.”
(Menggali permasalahan)
Konselor : “baik pak, apakah bapak masih ingat berapa BB dan TB terakhir
bapak?”
Pasien : “saya lupa mba, soalnya sudah lama tidak menimbang”
Konselor : “baik, kalo untuk BB selama 3 bulan terakhir itu ada kenaikan atau
penurunan berat badan pak?”
Pasien : “sepertinya tetap mba.”
Konselor : “baik bu kalo begitu bapak bisa menimbang terlebih dahulu berat
badan dan tinggi badan nya pak yang akan dibantu oleh rekan saya”
Pasien : “baik mba”
Antropometri : “baik pak, pertama-tama silahkan kalo bapak nya membawa hp
boleh disimpan terlebih dahulu dan untuk aksesoris dan sandal nya bisa di lepas
terlebih dahulu ya pak.”
Pasien : “baik mba,sudah”
Antropometri : “baik, silahkan pak bisa langsung naik saja ke timbangan dan
menghadap lurus ke depan ya pak (antropometri menimbang bb pasien). baik pak
jadi BB nya 65 kg, selanjutnya saya akan mengukur tinggi badan nya pak
(antropometri mengukur tinggi badan pasien) baik pak untuk tinggi badan nya 151
cm. baik pak untuk pengukuraan nya sudah selesai, silahkan bapak bisa
melanjutkan sesi konseling nya lagi ya pak”
Pasien : “iya mba baik,terimakasih (pasien duduk kembali dan melanjutkan sesi
konseling)”
Antropometri : “sama sama pak.”
Konselor : “baik pak, dari hasil pengukuran tadi status gizi bapak obesitas atau
kelebihan berat badan pak”
Pasien : “walah seprti itu mba”
Konselor : “iya pak, kalo bapak nya ada keluhan ga pak?seperti gangguan
perut,gangguan menelan atau yang lainnya?”
Pasien : “iya mba saya suka mual dan muntah kalo telat makan,saya juga diare
mba”
Konselor: “kalo selain itu bapak nya ada gangguan atau keluhan lain tidak yang
bapak rasakan?”
Pasien : “ini mba mata kanan saya mulai kabur”
Konselor : “oh begitu ya pak,saya turut perihatin ya pak atas penyakit yang bapak
alami semoga bapak bisa menjalani ini dengan hati yang sabar”
Pasien : “ya mba,terimakasih. Jadi apa yang harus saya lakukan ya mba agar saya
bisa sembuh lagi?”
Konselor : “baik, nanti saya akan jelaskan ya pak. Saya boleh tau ga pak, untuk
kebiasaan makan dan ngemil berapa kali sehari ya pak?dan didalam makan utama
itu bapak biasanya ada apa saja isinya?”
Pasien : “kalo untuk makan utama biasanya saya 3->3x sehari lalu untuk ngemil
biasanya >2x sehari. Kalo untuk makan saya biasanya pake nasi lauknya seperti
ikan laut, ayam ,daging, tahu tempe, bayam, kacang-kacangan, sawi,wortel.”
Konselor : “kalo untuk buah makan ga pak?kalo makan seberapa banyak?
Pasien : “ setiap hari saya makan buah mba, apalagi buah pisang ada 10x/hari
mba”
Konselor : “baik,kalo untuk minuman selain minum air putih minum apa lagi
pak?kaya misalnya kopi atau teh?”
Pasien : “ada mba, biasanya ada teh, kopi sama susu kental manis”
Konselor: “itu minum nya seberapa banyak pak?”
Pasien :” untuk susu kental manis itu lebih dari 2x/minggu dengan takaran ±3 sdm
susu kental manis dalam 200 ml air. Kalo kopi setiap hari minum kopi dengan ukuran
400 ml sekali minum. Dan dalam 1 hari, pasien bisa minum kopi sebanyak 3-4x.
Untuk minum teh manis sebanyak lebih dari 2x/minggu dengan takaran yang sama
dengan minum kopi mba. Saya juga pake gula khusus diabetes kalo di minuman mba”
Konselor : “baik,. bapak nya punya alergi atau tidak?”
Pasien : “alhamdulillah gaada sih mba.”
Konselor : “kalo untuk aktifitas fisik biasanya bapak melakukan aktifitas apa aja
kalo dirumah?”
Pasien : “ jarang mba”
Konselor : “Baik pak, kebiasaan makan bapak kalo boleh tau jenis makanan nya
ada apa saja yah pak?
Pasien : “ biasanya sih saya suka makan nasi setiap hari, ikan laut setiap hari, ayam,
dan daging 2x/minggu. Untuk ikan laut sering kali diolah dengan cara pengasapan.
Sedangkan untuk lauk hewani seperti daging dan ayam sering diolah menjadi soto
ataupun rawon. Saya juga suka makan tahu dan tempe sebanyak 2-3x dalam sehari
yang diolah dengan cara digoreng. Kalo untuk sayuran nya saya suka makan setiap
hari seperti bayam dan sawi; sayuran kacang-kacangan; dan dan sayuran umbi seperti
wortel. Buah yang biasa saya makan ada pisang setiap hari, anggur, jeruk, tomat, dan
saya suka mengonsumsi biskuit dengan frekuensi 2x/minggu dan roti manis sebanyak
2x/minggu. Lalu biasanya saya masak suka dikasih penyedap rasa mba”
Konselor : “baik pak,untuk porsi masing-masing makanan nya segini
bu?(menunjukan food model kepada pasien)”
Pasien: “iya mba”
(Menegakkan diagnose gizi)
Konselor : “baik pak, setelah apa yang saya dengar dari bapak , bapak nya ini
Asupan makanan melalui oral kurang memadai yang dihubungkan dengan bapak
mengalami telat makan ditandai dengan suka merasakan mual dan muntah saat
telat makan, lalu yang kedua Kelebihan asupan makanan dan minuman melalui
oral dihubungkan dengan bapak memiliki status gizi gemuk tingkat berat di
(obesitas) tandai dengan E: 4014,1 kkal (186,70%), KH : 791,3 gram
(232,73%),P : 100,5 gram (154,61%), L: 70 gram (116,66%) berlebih. Dan yang
ketiga adanya Peningkatan kebutuhan lemak dihubungkan dengan bapak sering
mengkonsumsi lauk nabati dengan cara digoreng dibuktikan dengan kadar
kolsterol, trigliserida, dan LDL yang tinggi.
Pasien : “jadi gimana ya itu mba?”
(Intervensi Gizi)
Konselor: “iya pak jadi ada beberapa alternative solusi yang bisa bapak pilih
untuk memperbaiki kesehatan dan pola makan bapak, yaitu bapak nya bisa
mengatur pola makan bapak dan melakukan aktifitas fisik. Kalo dari pola makan
bapak mengurangi makanan yang berlemak dan makan dengan porsi yang cukup
sesuai dengan kebutuhan bapak. Kalo dari aktivitas fisik nya bapak bisa
melakukan jalan santai di sekitar rumah, naik sepeda atau olahraga ringan lainnya.
lalu ini diet yang diberikan untuk bapak nya ada diet rendah energi dan diet DM
dengan bentuk makanan nya biasa dan diberikan secara oral/atau langsung ke
mulut. Adapun perbaikan pola makan atau diet ini bertujuan untuk Membantu
bapak memperbaiki diet, pola makan, dan gaya hidup, Mencapai glukosa darah
dan serum lipid normal, memberikan energi optimal sehingga tercapai berat badan
yang ideal, menghindari komplikasi akut dan kronis, meningkatkan kualitas hidup,
Menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan menjaga nya agar tetap dalam
kadar normal, Menurunkan berat badan menjadi normal dengan memberikan
asupan energi dan zat gizi sesuai kebutuhan, Membantu mengurangi beban kerja
jantung, Memenuhi kebutuhan gizi pasien dan Mengurangi resiko penyumbatan
pembuluh darah.
Pasien: “duh saya jadi bingung nih mba”
Konselor: “ baik untuk lebih jelas nya agar bapak paham, saya disini akan
menjelaskan mengenai gizi yang sesuai dengan kebutuhan ibu yah pak”
(menjelaskan isi leaflet)”
Pasien: “silahkan mba”
(edukasi telah selesai dilakukan)
Konselor: “jadi bagaimana pak, apakah bapak paham”
Pasien: “ iya sekarang saya sudah sedikit paham mba, jadi bagaimana yah mba
untuk penanganan nya soalnya banyak banget mba aturan nya”
Konselor: “iya pak banyak, tapi gakppa pak dari semua alternative solusi yang
sudah saya sampaikan nih kira-kira yang bapak paling bisa untuk menjalani
terlebih dahulu agar tidak merasa keberatan, kira kira yang mana pak?”
Pasien: “seperti nya saya akan mengurangi makanan berlemak dulu mba”
Konselor: “ouh baik saya catat yah pak, untuk pertemuan konseling pertama ini
bapak ingin berkomitmen untuk mengurangi makan makanan berlemak. Nah
Untuk ini bapak rencana nya mau ngubah nya gimana pak?”
Pasien: “yah paling saya kurangin jadi 2 hari sekali dengan porsi nya lebih kecil
mba dari sebelumnya”
(monitoring dan evaluasi)
Konselor: “baik ini saya catat, nanti kita lihat kita evaluasi selama 3 hari. Dan
Nanti kita bicarakan pada pertemuan selanjutnya apakah ada perubahan atau
belum, dan jika ada ada kesulitan2 bapak bisa telpon atau wa saya yah”
Pasien: “baik mba”
Konselor: “ouh iya pak ini ada rekomendasi menu yang bisa bapak gunakan
untuk makan bapak”
Pasien: “ouh iya mba terima kasih banyak”
Konselor : “sama-sama pak”
(Terminasi)
Konselor: “baik pak sesi konseling pertemuan pertama kita sudah selesai,
sebelumnya apakah ada yang ingin ditanyakan tentang konseling hari ini?”
Pasien: “sepertinya untuk saat ini belum ada mba”
Konselor: “baik, semoga bapak bisa menjaga pola makan bapak dan semangat
untuk diet yang dijalankan, semoga bapak lekas sembuh kembali dan seperti yang
sudah saya sampaikan tadi jika ada kesulitan bisa hubungi saya yah pak”
Pasien: “baik mba, terima kasih, saya pamit… assalamualaikum” (berjabat tangan)
Konselor: “iya sama2 ka.. wa’alaikumussalam”
H. DOKUMENTASI

Gambar 1. Sesi Konseling

Gambar 2. Pengukuran BB dan TB

Anda mungkin juga menyukai