Anda di halaman 1dari 15

Tanggal Praktikum : Selasa, 12 Desember 2023

Tanggal Dikumpulkan : S a b t u , 2 0 J a n u a r i 2 0 2 4

PRAKTIK KONSELING PADA PENYAKIT GINJAL

Disusun Oleh :
Annasha Nurul F (210741018)

Kelompok 3

Pembimbing Praktikum :

Wahyu Vera Wardani S.Gz., M.Si

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2023
A. KASUS

Ny. WH, berusia 42 tahun. Masuk rumah sakit dengan


diagnosis medis CKD dan Hipertensi. Pemeriksaan penunjang
berupa USG Abdomen menunjukkan bahwa chronic kidney disease
bilateral terutama dextra, simple cyst rend extra. Belum
direkomendasikan untuk melakukan hemodialisis. BB=55 kg,
TB=159 cm.
Hasil pemeriksaan laboratorium pada awal masuk RS yaitu
pemeriksaan urin/darah; protein ++, Hb 8,4 g/dl, ureum 212 mg/dl,
kreatinin 14,82 mg/dl. Pemeriksaan fisik klinis yaitu kedua kaki
sedikit bengkak (+), sesak nafas (+), diberikan bantuan oksigen.
Tekanan darah 180/110 mmHg, suhu 360C, nadi 85x/mnt, RR
28x/mnt.
Dietary history antara lain yaitu makan tidak teratur 2-
3x/hari. Cara mengolah makanan dengan memasak sendiri dengan
memakai MSG dan asin karena pasien senang asin. Nasi 2-3x/hari
@1 ctg kcil. LN : tempe (digoreng) 2-3x/hari @1 ptg kcil, tahu
(digoreng) 2x/minggu @1 ptg kcil. LH: telur ayam ras (digoreng)
3x/mgg @1 btr sdg, ikan lele (digoreng) 2x/bln @1 ekor sdg. Sayur :
sup, oseng kangkung, oseng terong 3x/hari @3-4 sdm. Snack :
kerupuk 3x/hr @ 1 bulat sdg, roti kering 1x/hr @1 bgks kcil,
gorengan 3x/mgg @2 ptg sdg. Minuman : air putih
B. LEMBAR KONSELING

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

FORMULIR KONSELING GIZI


Tanggal kunjungan : 30 Desember 2022
Nama : Ny WH
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir/ umur : 42 tahun
Kunjungan : LAMA/ BARU
Diagnosa medis : CKD dan Hipertensi
ASSESMEN GIZI
a. Antropometri
BB : 55 Kg LLA : - Cm Status Gizi:
TB : 159 Cm IMT: 21,82 Kg/m2 (Malnutrisi/Underweight/Normal/Obesitas)
b. Biokimia (-)
Pemeriksaan urine atau darah = protein ++
Kreatinin = 14,82 mg/dl (N=< 1,2 mg/dl)
HB = 8,4 g/dl (N=12-16 g/dl)
Ureum = 212 mg/dl (N= (16,6 –48,5) mg/dl)
c. Fisik/Klinik
 Kedua kaki sedikit bengkak (+) Sesak Gangguan gastrointestinal : tidak ada
nafas (+)
Gangguan menelan : tidak ada
 Diberikan bantuan oksigen Takanan
darah = 180/110 mmHg Suhu = 36 Gangguan mengunyah : tidak ada
derajat celcius
 Nadi = 85 kali per menit RR = 28 kali
per menit
d. Riwayat Gizi
Kebiasaan makan utama ………2-3…….x/hari
Kebiasaan makan selingan ………..2-3…….x/hari
Kebiasaan menu makan : Makanan pokok + lauk hewani + lauk nabati + sayur
Makanan pokok + lauk nabati + sayur
Makanan pokok + lauk hewani
Makanan pokok + sayur
Kebiasaan makan buah ……Tidak pernah……….x/minggu
Kebiasaan konsumsi minuman selain air putih : tidak ada
Alergi makanan : (-)
Perubahan BB dalam 3 bulan terakhir : Turun/Tetap/Naik
Kebiasaan olahraga …………………..…Tidak diketahui…………………………………

Recall 24 jam :
Hasil Recall dibandingkan
dengan kebutuhan:
-

- Riwayat Gizi Dahulu


- Makan tidak teratur
- Senang makan makanan yang asin
- Sering makan makanan yang digoreng
- Tidak suka makan buah-buahan

DIAGNOSIS GIZI

 NI-5.7.2
Kelebihan asupan protein dihubungkan dengan pasien mengalami CKD di buktikan dengan adanya
protein dalam darah,kadar kreatinin dan ureum yang tinggi serta kedua kaki pasien sedikit bengkak

 NI- 5.10.2
Asupan natrium yang berlebihan dihubungkan dengan pasien mengalami Hipertensi dibuktikan dengan
tekanan darah pasien tinggi dan pasien suka mengkonsumsi makanan asin dan sering memakai MSG
INTERVENSI GIZI
 Prinsip diet : diet rendah protein dan Kebutuhan Gizi
rendah garam.
 Syarat diet : Kebutuhan energi 35 kkal/kg  Energy = 1925 kkal
BB (usia <60 tahun) & 30 kkal/kgBB  Protein = 44 gr
(usia >60 tahun)  Lemak = 53,47 gr
 Protein 0,6-0,8 g/kgBB,sebesar  Karbohidrat = 316,93 gr.
50% kebutuhan protein harus
bernilai biologis tinggi
 Lemak diberikan 25-30% dari total
energi. Pembatasan lemakjenuh
sebesar
<10%. Jika terdapat dislipidemia,
anjurankolesterol dlm makanan sebesar
<300 mg/hari
 Karbohidrat cukup, sisa dari
perhitungan protein dan lemak
 Natrium <2000 mg/hari
 Kalsium 1200 mg/hari
 Fosfor 800 – 1000 mg/hari
 Cairan dibatasi,sejumlah urine 24
jam ditambah 500-750 ml

RENCANA MONITORING DAN EVALUASI GIZI

2 minggu sekali
 Tensi/hr

2 minggu sekali
 Keluhan/hr

2 minggu sekali

Dietary
 Intake Energi (FH-1.1.1)
 Intake Protein (FH-1.5.2)
 Intake Lemak (FH-1.5.1)
 Intake KH (FH-1.5.3)

 Intake sodium (FH-1.6.2)

Selama 2 minggu sekali

Kepatuhan diet pasien (FH-4.2) Selama 2 minggu sekali


Pengetahuan gizi (BE-1.2) Selama 2 minggu sekali
Kemampuan memilih/menyi apkan makanan/snack (BE-2.3) Selama 2 minggu sekali
Cirebon,
Dietisien/Ahli Gizi

ANNASHA
C. STANDAR MENU

Pembagian Makanan Sehari Standar Diet Pada pasien ginjal dan


Nilai Gizi ( dalam satuan penukar)

Waktu Porsi
Makan Pagi
Pukul 07.00

Nasi ½
Ayam 1
Tahu 1
Sayuran b 2
Minyak 3
gula 1

Selingan
Pukul 11.00

Buah 1
Gula 1
Makan siang
Pukul 13.00

Nasi 2
Udang 1
Tahu ½
Sayuran B 1
Minyak 2
Gula 1
Selingan
Pukul 15.00

Buah 1

Makan
malam
Pukul 19.00

Nasi 1½
Bakso 1
Tempe 1
Sayuran B 1
Minyak 3
Buah 1
E. NASKAH KONSELING

(Membangun dasar-dasar konseling)


(konselor mendatangi ruangan/kamar pasien)
Konselor : “Assalamualaikum, selamat Siang bu. benar ini dengan ibu WH?”
Pasien : “Waalaikum salam,iya benar mba”
Konselor : “Ibu bagaimana keadaan nya hari ini?”
Pasien : “Alhamdulillah, untuk saat ini sih sudah membaik mba, Cuma masih
lemas untuk beraktivitas.”
Konselor : “Oh gitu ya ibu, karena ibu masih belum sembuh total jadi masih
butuh perawatan,sebelumnya saya mau tanya dulu nih bu apa ibu tau kedatangan
saya kesini mau ngapain?”
Pasien : “belum tau mba,memang nya mau keperluan apa ya?”
Konselor : “baik bu,jadi seblumnya perkenalkan saya Annasha, saya salah satu
ahli gizi yang bertugas di rumah sakit ini ya bu, dan sekarang saya akan
melakukan sesi konseling gizi untuk ibu”
Pasien : “oh begitu ya mba”
Konselor : “iya bu,sebelumnya apakah ibu bersedia untuk melakukan sesi
konseling ini ?”
Pasien : “iya mba,saya bersedia.tapi sesi konseling gizi ini maksud nya gimana ya
mba?”
Konselor : “baik saya jelasksan terlebih dahulu ya apa konseling gizi itu. Jadi
konseling gizi itu suatu kegiatan komunikasi untuk membantu ibu mengenali
masalah terkait kesehatan dan gizi terhadap diagnosis penyakit yang sekarang
sedang ibu alami saat ini melalui peraturan pola makan.”
Pasien : “oh gitu ya mba”
Konselor : “iya bu, dan ibu tenang saja karena data pribadi ibu akan tetap terjaga
kerahasiaannya.”
Pasien : “baik mba.”
Konselor : “baik sesi konseling ini akan berjalan sekitar 20-30 menit ya bu,jadi
untuk posisi duduknya senyaman ibu nya saja agar tidak pegal”
Pasien : “baik mba.”
Konselor : “jadi kita langsung mulai saja ya untuk sesi konseling nya.”
(Menggali permasalahan)
Konselor : “baik bu, apakah ibu masih ingat berapa BB dan TB terakhir ibu?”
Pasien : “saya lupa mba, soalnya sudah lama tidak menimbang”
Konselor : “baik, kalo untuk BB selama 3 bulan terakhir itu ada kenaikan atau
penurunan berat badan bu?”
Pasien : “sepertinya tetap mba.”
Konselor : “baik bu kalo begitu ibu bisa menimbang terlebih dahulu berat badan
dan tinggi badan nya bu yang akan dibantu oleh rekan saya”
Pasien : “baik mba”
Antropometri : “baik ibu, sebelumnya kira-kira ibu nya kuat tidak jika
pengukuran nya berdiri?”
Pasien : “ kalo untuk berdiri insya allah saya kuat mba”
Antropometri : “baik bu, pertama-tama silahkan kalo ibu nya membawa hp boleh
disimpan terlebih dahulu dan untuk aksesoris dan sandal nya bisa di lepas terlebih
dahulu ya bu.”
Pasien : “baik mba,sudah”
Antropometri : “baik, silahkan bu bisa langsung naik saja ke timbangan dan
menghadap lurus ke depan ya bu (antropometri menimbang bb pasien). baik bu
jadi BB nya 55 kg, selanjutnya saya akan mengukur tinggi badan nya
bu(antropometri mengukur tinggi badan pasien) baik bu untuk tinggi badan nya
159 cm. baik bu untuk pengukuraan nya sudah selesai, silahkan ibu bisa
melanjutkan sesi konseling nya lagi ya bu”
Pasien : “iya mba baik,terimakasih (pasien duduk kembali dan melanjutkan sesi
konseling)”
Antropometri : “sama sama bu.”
Konselor : “baik bu, dari hasil pengukuran tadi ibu status gizi ibu normal ya bu ”
Pasien : “baik mba”
Konselor : “iya bu, kalo ibu nya ada keluhan ga bu?seperti gangguan
perut,gangguan menelan atau yang lainnya?”
Pasien : “iya mba sebelumnya saya itu sesak nafas dan harus pakai tabung
oksigen”
Konselor: “kalo selain itu ibu nya ada gangguan atau keluhan lain tidak yang ibu
rasakan?”
Pasien : “igaada sih mba,palingan kaki saya aja yang jadi bengkak”
Konselor : “oh begitu ya bu,saya turut perihatin ya bu atas penyakit yang ibu
alami semoga ibu bisa menjalani ini dengan hati yang sabar”
Pasien : “ya mba,terimakasih. Jadi apa yang harus saya lakukan ya mba agar saya
bisa sembuh lagi?”
Konselor : “iya bu baik, nanti saya akan jelaskan ya bu. Saya boleh tau ga bu,
untuk kebiasaan makan dan ngemil berapa kali sehari ya bu?dan didalam makan
utama itu ibu biasanya ada apa saja isinya?”
Pasien : “makan saya tidak teratur mba,kadang cuma 2-3 kali secentong kecil
biasanya pake tempe dan tahu goreng terus telur ayam di goreng ikan lele di
goreng kalo sayur palingan sayur sop mba,kalo nyemil biasanya kerupuk sama
roti kering dan gorengan”
Konselor : “kalo untuk buah makan ga bu?kalo makan seberapa banyak?
Pasien : “ kalo buah,saya gasuka makan buah mbak”
Konselor : “baik,kalo untuk minuman selain minum air putih minum apa lagi
bu?kaya misalnya kopi atau teh?”
Pasien : “gada sih mba.”
Konselor : “baik,. Ibu nya punya alergi atau tidak?”
Pasien : “alhamdulillah gaada sih mba.”
Konselor : “kalo untuk aktifitas fisik biasanya ibu melakukan aktifitas apa aja
kalo dirumah?”
Pasien : “ kalo untuk olahraga saya jarang banget mba,[kalo dirumah biasanya
cuma bersih bersih rumah aja kaya nyapu sama pel”
Konselor : “oh begitu ya bu, berarti lumayan aktif yah bu. Baik bu, kebiasaan
makan ibu kalo boleh tau jenis makanan nya ada apa saja yah bu?
Pasien : “ saya suka dan sering makan makanan asin daan makanan yang
digoreng,buat benyaknya itu tempe digoreng 2-3x/hari 1 ptg kcil, tahu 2x/minggu 1
ptg kcil. telur ayam ras 3x/mgg 1 btr sedang,ikan lele 2x sebulan 1ekor sedang kalo
sayur nya itu sop,kangkung sama oseng terung 3x sehari 3-4 sdm mba”
Konselor : “baik bu,untuk porsi masing-masing makanan nya segini
bu?(menunjukan food model kepada pasien)”
Pasien: “iya mba”
(Menegakkan diagnose gizi)
Konselor : “baik bu, setelah apa yang saya dengar dari ibu, ibu ini kelebihan
protein tinggi,keratinin dan ureum tinggi sementara Hb nya rendah yang
dihubungkan dengan ibu mengalami ckd ditandai dengan hasil recall 24 jam
intake P,L,KH yang defisit berat, lalu yang kedua Asupan energi yang berlebihan
dihubungkan dengan ibu yang senang mengkonsunsi makanan yang asin,
makanan yang digoreng, yang ditandai dengan ibu mengalami hipertensi. Dan
yang terakhir ketidakmmapuan untuk melakukan perawatan diri dihubungkan
dengan pola makan ibu yang salah dibuktikan dengan ibu mengalami tensi
tinggi.”
Pasien : “jadi gimana ya itu mba?”
(Intervensi Gizi)
Konselor: “iya bu jadi ada beberapa alternative solusi yang bisa ibu pilih untuk
memperbaiki kesehatan dan pola makan ibu, yaitu ibu nya bisa mengatur pola
makan ibu dan melakukan aktifitas fisik. Kalo dari pola makan ibu bisa memakan
makanan yang lebih beragam lagi, jadi ada nasi, lauk pauk seperti ayam tempe
daging tahu, dll serta sayur dan buah dengan porsi yang cukup. Mengurangi
makanan yang mengandung tinggi msg dan yang digoreng. Kalo dari aktivitas
fisik nya ibu bisa melakukan jalan tai di sekitar rumah, yoga atau olahraga ringan
lainnya. lalu ini diet yang diberikan untuk ibu nya ada diet rendah protein dan
rendah garam dengan bentuk makanan nya biasa dan diberikan secara oral/atau
langsung ke mulut bu. Adapun perbaikan pola makan atau diet ini bertujuan untuk
Menurunkan berat badan menjadi normal dengan memberikan asupan energi dan
zat gizi sesuai kebutuhan, membantu mengurangi kerja ginjal”
Pasien: “duh saya jadi bingung nih mba”
Konselor: “ baik untuk lebih jelas nya agar ibu paham, saya disini akan
menjelaskan mengenai gizi yang sesuai dan kebutuhan ibu yah bu” (menjelaskan
isi leaflet)”
Pasien: “silahkan mba”
(edukasi telah selesai dilakukan)
Konselor: “jadi bagaimana bu, apakah ibu paham”
Pasien: “ iya sekarang saya sudah sedikit paham mba, jadi bagaimana yah mba
untuk penanganan nya soalnya banyak banget mba aturan nya”
Konselor: “iya bu banyak, tapi gapapa bu dari semua alternative solusi yang
sudah saya sampaikan nih kira-kira yang ibu paling bisa untuk menjalani terlebih
dahulu agar tidak merasa keberatan, kira kira yang mana bu?”
Pasien: “seperti nya saya akan mengurangi makanan yang mengandung tinggi
msg dan makanan yang digoreng dulu bu”
Konselor: “ouh baik saya catat yah bu, untuk pertemuan konseling pertama ini
ibu ingin berkomitmen untuk mengurangi makan makanan fast food dan digoreng.
Nah Untuk ini ibu rencana nya mau ngubah nya gimana bu?”
Pasien: “yah paling saya makan itu nya 3 hari sekali dan porsi nya lebih kecil
mba dari sebelumnya”
(monitoring dan evaluasi)
Konselor: “baik ini saya catat, nanti kita lihat kita evaluasi selama 3 hari. Dan
Nanti kita bicarakan pada pertemuan selanjutnya apakah ada perubahan atau
belum. Dan saya juga menyarankan agar ibu nya tidak terlalu banyak tekanan atau
hindari stress yah bu serta makan buah dan sayur tiap hari dan jika ada ada
kesulitan2 ibu bisa telpon atau wa saya yah”
Pasien: “baik mba”
Konselor: “ouh iya bu ini ada rekomendasi menu yang bisa ibu gunakan untuk
makan ibu”
Pasien: “ouh iya mba terima kasih banyak”
Konselor : “sama-sama bu”
(Terminasi)
Konselor: “baik bu sesi konseling pertemuan pertama kita sudah selesai,
sebelumnya apakah ada yang ingin ditanyakan tentang konseling hari ini?”
Pasien: “sepertinya untuk saat ini belum ada mba”
Konselor: “baik, semoga ibu bisa menjaga pola makan ibu dan semangat untuk
diet yang dijalankan, semoga ibu lekas sembuh kembali dan seperti yang sudah
saya sampaikan tadi jika ada kesulitan bisa hubungi saya yah bu”
Pasien: “baik bu”
Konselor: “baik ibu saya pamit kembali ke ruangan saya yah bu, terima kasih atas,
assalamua’alaikum bu..”
Pasien; “iya mba terima kasih juga buat ilmu nya, wa’alaikumussalam mba
(berjabat tangan)”
F. DOKUMENTASI

Gambar 1. Pengukuran Antropometri

Gambar 2. Sesi Konseling

Gambar 3. Sesi Konseling

Anda mungkin juga menyukai