Anda di halaman 1dari 32

KEPERAWATAN

MATERNITAS

Hyperemesis Gravidarum

by: kelompok 2
Anggota Kelompok

• Alisya Putri Salsabilla (10221006)


• Anggun Kusuma (10221009)
• Armandha Waluyo (10221014)
• Dedes Sakila (10221019)
• Dela Diah Sagita (10221020)
• Diana tri agustina (10221024)
• Diva Sekar (10221026)
• Fitri Ramadhani (10221037)
• Hilya sania gunawan (10221039)
Latar Belakang
Hiperemesis Gravidarum menurut Nugroho (2012) adalah
muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu,
muntah begitu hebat dimana segala apa yang dimakan
dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan
pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, dan
terdapat aseton dalam urin bukan karena penyakit seperti
appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis
gravidarum merupakan keluhan muntah yang berlebihan
pada ibu hamil yang terjadi mulai dari minggu ke 6
kehamilannya dan bisa berlangsung sampai minggu ke 12
atau lebih
Asuhan Keperawatan
Pengkajian 3. Riwayat-riwayat
• Identitas a. Riwayat Kesehatan Seseorang
Nama Klien: Ny S Alasan mencari pertolongan : mual sejak hari jumat pagi jam 6
Umur : 23 th Keluhan yang dirasakan : mual, muntah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Persepsi terhadap kesehatan : klien bila sakit pergi ke bidan terdekat
Pendidikan : SMP Upaya yang sudah dilakukan: mencari pertolongan ke bidan
Agama : Islam b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Suku : Madura Penyakit masa kecil : Demam Tipoid
Alamat : Patempuran Kalisat Imunisasi : imunisasi Dasar Lengkap
Status Perkawinan : Kawin Riwayat MRS : demam tipoid
Bahasa yang digunakan : Madura Kapan: kelas 5 SD
Status obstetri : Pernah melahirkan 28 Maret 2011 Penyebab : makanan
Lama: 7 hari
2. Keluhan Utama Pengobatan : periksa ke puskesmas
Klien mengatakan mual, muntah sejak hari jumat pagi jam 6 Upaya yang dilakukan jika sakit : menari pertolongan kepada bidan
Lanjutan...
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Kehamilan direncanakan/tidak : direncanakan
Penyakit keluarga yang mempengaruhi kehailan : tidak ada Komplikasi selama kehamilan : mual, muntah
Penyakit kardiovaskuler : tidak ada Jenis persalinan spontan : spontan
Penyakit ginjal : tidak ada Pervaginam : ±100 cc
Kelainan darah : tidak ada Forceps : tidak ada
Gangguan mental : tidak ada Vakum : tidak ada
Penyakit Endokrin : tidak ada Oksitosin drip : 2 ampul
Kelainan kongenital : tidak ada Section caesaria : tidak ada
TBC : tidak ada Pengobatan selama kehamilan : infus D5 500cc
Preeklamsi/eklamsi : tidak ada Persalinan : normal
Penyebab meninggalnya anggota keluarga : tidak ada Nifas : tidak ada kelainan
Keturunan hamil kembar : tidak ada Alasan diberi pengobatan : tidak terjadi pendarahan
d. Riwayat Obsteri Riwayat ANC :
Riwayat obstetrik yang lalu Tempat pemeriksaan : bidan
Jumlah anak : satu Keteraturan imunisasi : jarang
Jenis kelamin anak : perempuan
Tempat persalinan: bidan
Persalinan : normal/spontan
Tanggal persalinan : 28 Maret 2011
Lanjutan...

Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : lemah
TB/BB, IMT : 169/ BB sebelum sakit : 52 kg saat sakit 50, 57.8
Penggunaan alat bantu : Tidak
Status emosional :
Kesadaran : compos mentis
Tekana darah : 90/70 mmHg
Nadi : 72x/mnt
Pernapasan : 24x/mnt
Suhu : 360c

@reallygreatsite
A N A L I S A D ATA
No Data Pengkajian Etiologi Diagnosa Keperawatan
1 Ds : Defisit nutrisi Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna
- Klien mengatakan mual muntah makanan d.d klien mual, muntah, BB kurang dari
Do : rentang ideal
-TTV :
TD : 90/70 mmHg, N : 72 x/menit, S : 36 drajat celcius, RR : 24x/menit
-Makan ½ porsi sehari
-BB : 50 kg, BB ideal : 57, 8 kg

2 Ds : hipovolemia Hipovolemia b.d kekurangan intake cairan d.d TD


-Klien mengatakan mual, muntah menurun, balance cairan - 270 cc, mukosa bibir kering
Do :
-TTV :
TD : 90/70 mmHg, N : 72 x/menit, S : 36 drajat celcius, RR : 24x/menit
-Intake infus 1000cc
-Minum : 250 cc
-Makan : 50 cc
-Output
Muntah : 50 cc
BAK : 1000 cc
BAB : 100 cc
IWL : 120 cc
-Balance cairan = intake - output = 1000 cc - 1270 cc = - 270 cc
-Mukosa bibir kering

@reallygreatsite
A N A L I S A D ATA
No Data Pengkanjian Etiologi Diagnosa Keperawatan
3 Ds : Keletihan Keletihan b.d kondisi fisiologis d.d
- Klien mengeluh lelah pasien sedang hamil
- Klien mengatakan mual, muntah
Do :
- TTV :
TD : 90/70 mmHg, N : 72 x/menit, S : 36 drajat celcius, RR
: 24x/menit
- Makan ½ porsi
- Klien terlihat berbaring di tempat tidur
- Klien sedang hamil

@reallygreatsite
Diagnosa keperawatan

1. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan d.d klien mual,


muntah, BB kurang dari rentang ideal
2. Hipovolemia b.d kekurangan intake cairan d.d TD menurun, balance
cairan - 270 cc, mukosa bibir kering
3. Keletihan b.d kondisi fisiologis d.d pasien sedang hamil

@reallygreatsite
intervensi keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1 Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2 x 24 Manajemen Nutrisi
mencerna makanan d.d klien mual, jam maka status nutrisi membaik, dengan kriteria hasil : Observasi
muntah, BB kurang dari rentang ideal 1. Porsi makanan yang dihabiskan meningkat • Identifikasi status nutrisi
2. Berat badan membaik • Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3. Frekuensi makan membaik • Identifikasi makanan yang disukai
4. Nafsu makan membaik • Monitor asupan makanan
• Monitor berat badan
Terapeutik
• Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan)
• Sajikan makanan secara menarikdan suhu yang sesuai
• Berikan makanan tinggi karbohidrat dan protein
Edukasi
• Anjurkan posisi duduk, jika perlu
• Anjurkan diet yang diprogramkan
• Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika perlu

2 Hipovolemia b.d kekurangan intake cairan d.d TD menurun, Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam Manajemen Hipovolemia
balance cairan - 270 cc, mukosa bibir kering
maka status cairan membaik, dengan kriteria hasil : Observasi
1. Frekuensi nadi membaik • Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi
2. Tekanan darah membaik teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit
3. Membran mukosa membaik menurun, membran mukosa kering, volume urine menurun, hematokrit
4. Intake cairan membaik menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah)
Terapeutik
• Hitung kebutuhan cairan
• Berikan asupan cairan oral
Edukasi
• Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
@reallygreatsite Kolaborasi
• Kolaborasikan dengan dokter untuk mempertahankan intake cairan parenteral
intervensi keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
3 Keletihan b.d kondisi fisiologis d.d pasien Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam Manajemen Energi
sedang hamil maka tingkat keletihan membaik, dengan kriteria hasil : Observasi
Tenaga meningkat • Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
Kemampuan melakukan aktivitas rutin meningkat • Monitor kelelahan fisik dan emosional
Verbalisasi lelah menurun • Monitor pola dan jam tidur
Lesu menurun Terapeutik
• Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus (mis. Cahaya, suara,
kunjungan)
Edukasi
• Anjurkan tirah baring
• Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan

@reallygreatsite
Implementasi keperawatan
Tanggal / jam Tindakan

15 oktober 2023 1. Mengkaji adanya alergi makanan


20.50 R: tidak ada alergi makanan
2. Memberikan informasi kebutuhan nutrisi
R : klien mendengarkan penjelasan perawat
3. Menganjurkan klien makan sedikit tapi sering dari porsi yg disediakan
R : klien makan sedikit tapi sering
4. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi untuk pemberian makanan tinggi
karbohidrat tinggi protein
R : tersedia bubur kasar

15 oktober 2023 1. Mengkaji tanda dehidrasi


21.00 R : klien dehidrasi ringan
2. Menganjurkan klien minum minuman yang manis
R : klien belum mau minum
3. Mengkolaborasikan dengan dokter untuk mempertahankan pemberian
cairan parenteral
R : terpasang infus D5
4. Menganjurkan klien tidur siang 1 jam, 8 jam untuk tidur malam

1. Mengganti cairan infus


17 oktober R : terpasang infus D5
2023 2. Memonitoring intake out put cairang
07.30 R : intake : infus 500 cc
Minum : 100cc
Out put : BAK : 600 cc
3. Menganjurkan klien minum minuman yang manis
R : klien minum 100cc

@reallygreatsite
Implementasi keperawatan
Tanggal / jam Tindakan

1. Mengkaji adanya alergi makanan


17 oktober 2023 R : tidak ada alergi makanan
10.30 2. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi untuk merubah makanan yang di sediakan dengan makanan kesuakan
R : tersedia makanan kesukaan klien
3. Menganjurkan klien sedikit makan tapi sering dari porsi yang di
sediakan
R : klien makan sedikit tapi sering

1. Mengganti cairan infus


18 R : terpasang infus D5
oktober 2. Memonitoring intake out put cairan
2023 R : intake : infus 500 cc
16.00 Minum : 100cc
Out put : BAK : 600 cc
3. Menganjurkan klien minum minuman yang manis
R : klien minum 100cc
4. Menganjurkan klien melakukan pekerjaan yg ringan

1. Menganjurkan klien sedikit makan tapi sering dari porsi yang disediakan
18 oktober R : klien makan sedikit tapi sering
2023
19.00

@reallygreatsite
Evaluasi keperawatan
Masalah kep Tanggal/jam Catatan perkembangan paraf
Kekurangan volume cairan S : klien mengatakan mual, muntah sudah berkurang
bd mual muntah O:
TD : 90/70 mmHg N: 72x/mnt S: 35.80 C RR: 20x/mnt

A :masalah teratasi sebagian


P : lanjutkan intervensi 1,2

Ketidakseimbangan nutrisi S : klien mengatakan mual muntah


kurang dari kebutuhan O:
tubuh bd mual muntah TD : 90/70 mmHg N: 72x/mnt S: 35.80 C RR: 20x/mnt BB: 50kg Makan 3 x sehari
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 2,3,4

Kelemahan bd Intake S : klien mengatakan mual muntah


nutrisi yang kurang O:
TD : 90/70 mmHg, N : 72x/mnt, S : 360 c, RR : 24x/mnt Makan : ½ porsi. Klien
terlihat berjalan jalan di sekitar tempat tidur
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan interevensi 2,3

@reallygreatsite
Konsep kehamilan
1. kehamilan
Kehamilan adalah masa ketika seorang wanita membawa embrio atau fetus didalam tubuhnya. Awal terjadinya kehamilan terjadi pada saat sel
telur perempuan lepas dan masuk kedalam saluran sel telur.
Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma. Janin akan membuat tubuh ibu hamil mengalami perubahan
fisik maupun psikis. Perubahan fisik yang menonjol adalah membesarnya rahim. Payudara, penghitaman kulit didaerah tertentu, melunaknya
alat kelamin, dan mengendurnya sendi panggul. Secara alamiah perubahan tersebut dimaksudkan untuk memberi kesempatan,tempat, dan
jaminan bagi janin untuk tumbuh dan berkembang sampai saat lahir.

2. Tanda Gejala awal kehamilan


Nyeri atau payudara yang terasa membesar, keras, sensitif dengan sentuhan. Tanda ini muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah konsepsi
(pembuahan). Dalam waktu 2 minggu setelah konsepsi, payudara seorang wanita hamil akan mengalami perubahan untuk persiapan produksi
ASI yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesterone.
b. Mual pagi hari (morning sickness) umum terjadi pada triwulan pertama. Meskipun disebut morning sickness, namun mual dan muntah dapat
terjadi kapan saja selama kehamilan. Penyebab mual dan muntah ini adalah perubahan hormonal yang dapat memicu bagian dari otak yang
mengontrol mual dan muntah. Gejala ini dialami oleh 75% wanita
hamil.
c. Mudah lelah, lemas, pusing, dan pingsan adalah gejala kehamilan yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah dalam kehamilan atau
kadar gula darah yang rendah.
d. Sakit kepala pada umumnya muncul pada minggu ke-6 kehamilan yang disebabkan oleh peningkatan hormone.
e. Konstipasi (sulit BAB) terjadi karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan kontraksi usus menjadi lebih pelan dan makanan
lebih lambat melalui saluran pencernaan.
f. Perubahan mood karena pengaruh hormon.
g. Bercak perdarahan. Terjadi ketika telur yang sudah dibuahi berimplantasi (melekat) ke dinding rahim sekitar 10-14 hari setelah fertilisasi
(pembuahan). Tipe perdarahan umumnya sedikit, bercak bulat, berwarna lebih cerah dari darah haid, dan tidak berlangsung lama.
Konsep kehamilan
3. Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester, yaitu trimester pertama dengan usia kehamilan 1-3 bulan atau 0-12 minggu,
trimester ke dua dengan usia kehamilan 4-6 bulan atau 13-24 minggu, dan trimester ke tiga dengan usia kehamilan 7-9
bulan atau 25-40 minggu (Wiknjosastro, 2012)
a. Trimester Pertama
Pada awalnya memang belum terjadi perubahan fisik yang luar biasa, namun pada bulan ke -3 perut akan mulai
membuncit. Pada saat trimester pertama ada beberapa tanda-tanda yang bias terjadi pada tubuh ibu hamil yaitu, badan
tidak menentu, mual muntah, pusing, sering buang air kecil, mudah lelah, dan sembelit.(Wiknjosastro, 2012)
b. Trimester Kedua
Pada trimester kedua keadaan fisik atau keadaan tubuh ibu hamil sudah mulai fit dimana kandungan ibu hamil sudah
mulai kuat dan bisa melakukan aktifitas seperti olah raga. Pada kehamilan bulan ke-6 janin sudah bisa diajak bermain.
Meskipun pada trimester ini kondisi fisik ibu sudah lebih baik namun tetap ada keluhan yang bisa saja muncul pada
trimester.
Penyakit hiperemisis gravidarum
Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah keluhan mual dan muntah hebat lebih dari 10 kali sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan
cairan, penurunan berat badan, atau gangguan elektrolit, sehingga menganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin dalam kandungan

Pathway
PAT O F I S I O L O G I
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda
terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan
alkalosis hipokloremik. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna
terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton
dalam darah. Kekurangan volume cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah
menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan
khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran
darah berkurang. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi
lewat ginjal menambah frekuensi muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah
lingkaran yang sulit dipatahkan. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit
dapat terjadi robekan pada selaput lender esophagus dan lambung (Sindroma Mallory Weiss)
dengan akibat perdarahan gastrointestinal (Khayati, 2013).

@reallygreatsite
E T I O L O G I
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa
penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia.
Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati, dan susunan saraf, disebabkan oleh
kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.
Menurut (Khayati, 2013) terdapat beberapa faktor predisposisi dan faktor lain, yaitu :
a. Faktor predisposisi : primigravida, overdistensi rahim (hidramnion, kehamilan ganda,
estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa)
b. Faktor organik : masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal, perubahan metabolik
akibat hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu dan alergi.
c. Faktor psikologis : rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan, takut terhadap
kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dan kehilangan
pekerjaan.
M A N I F E S TA S I K L I N I S
Tanda gejala Hiperemesis Gravidarum Menurut (Khayati, 2013) : Gejala utama hiperemesis
gravidarum adalah mual dan muntah saat hamil, yang bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali
sehari. Kondisi ini bisa sampai mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan penurunan berat
badan. Muntah yang berlebihan juga dapat menyebabkan ibu hamil merasa pusing, lemas, dan
mengalami dehidrasi. Selain mual dan muntah secara berlebihan, penderita hiperemesis
gravidarum juga dapat mengalami gejala tambahan berupa :
a. Sakit kepala
b. Konstipasi
c. Sangat sensitif terhadap bau
d. Produksi air liur berlebihan
e. Inkontinensia urine
f. Jantung berdebar
TA N D A D A N G E J A L A
Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi kedalam 3 tingkatan
yaitu:
Tingkat I: Tingkat II:
1) Ibu merasa lemah 1) Ibu tampak lebih lemah dan apatis
2)Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan 2) Berat badan turun
umum 3) Tensi turun, nadi kecil dan cepat
3) Nafsu makan tidak ada 4) Suhu kadang-kadang naik
4)Berat badan menurun, temperatur tubuh meningkat 5) Mata sedikit ikterik dan cekung
5)Nadi meningkat sekitar 100 per menit dan tekanan 6) Turgor kulit lebih mengurang
darah sistolik menurun 7) Lidah mengering dan tampak kotor
6) Turgor kulit mengurang 8) Hemokonsentrasi, oliguria, konstipasi
7) Lidah mengering mata cekung
8) Merasa nyeri pada epigastrium
@reallygreatsite
Lanjutan...
Tingkat III:
1) Keadaan umum lebih parah
2) Muntah berhenti
3) Kesadaran menurun dari somnolen sampai koma
4) Nadi kecil dan cepat
5) Suhu meningkat
6) Tensi menurun
7) Mulut kering dan kotor, pernapasan bau aseton
8) Mata cekung dan timbulnya ikterus menunjukan adanya payah Hati
ETIOLOGI
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti
bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan
biokimia.
Menurut (Khayati, 2013) terdapat beberapa faktor predisposisi dan faktor lain,
yaitu:
a. Faktor predisposisi : primigravida, overdistensi rahim (hidramnion, kehamilan
ganda, estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa)
b. Faktor organik : masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal, perubahan
metabolik akibat hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu dan alergi.
c. Faktor psikologis : rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan, takut
terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu
dan kehilangan pekerjaan.
MANIFESTASI KLINIK

Tanda gejala Hiperemesis Gravidarum Menurut (Khayati, 2013) : Gejala


utama hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah saat hamil,
yang bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari.
Selain mual dan muntah secara berlebihan, penderita hiperemesis
gravidarum juga dapat mengalami gejala tambahan berupa:
a. Sakit kepala
b. Konstipasi
c. Sangat sensitif terhadap bau
d. Produksi air liur berlebihan
e. Inkontinensia urine
f. Jantung berdebar
Gejala hiperemesis gravidarum biasanya muncul di usia kehamilan 4-6
minggu dan mulai mereda pada usia kehamilan 14-20 minggu.
TANDA DAN GEJALA

Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi kedalam 3


tingkatan yaitu:
Tingkat I:
• Ibu merasa lemah
• Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum
• Nafsu makan tidak ada
• Berat badan menurun, temperatur tubuh meningkat
• Nadi meningkat sekitar 100 per menit dan tekanan darah sistolik menurun
• Turgor kulit mengurang
• Lidah mengering mata cekung
• Merasa nyeri pada epigastrium
LANJUTAN

Tingkat II:
• Ibu tampak lebih lemah dan apatis
• Berat badan turun
• Tensi turun, nadi kecil dan cepat
• Suhu kadang-kadang naik
• Mata sedikit ikterik dan cekung
• Turgor kulit lebih mengurang

Tingkat III :
• Keadaan umum lebih parah
• Muntah berhenti
• Kesadaran menurun dari somnolen sampai koma
• Nadi kecil dan cepat
• Suhu meningkat
• Tensi menurun
• Mulut kering dan kotor, pernapasan bau aseton
• Mata cekung dan timbulnya ikterus menunjukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada penyakit hiperemesis gravidarum


menurut (Nurarif & Kusuma, 2016) :
a. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan
adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta
b. Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri,BUN
c. Pemeriksaan fungsi hepar : AST, ALT dan kadar LDH
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada kasus hyperemesis gravidarum menurut
(Khayati, 2013) yaitu dengan cara :
a. Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses
yang fisiologik.
b. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
c. Menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil
tetapi sering.
d. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur,
terlebih dahulu makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat.
e. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindari.
f. Makanan disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
g. Menghindari kekurangan karbodidrat merupakan faktor penting, dianjurkan
makanan yang banyak mengandung gula.
h. Menghindari kekurangan karbodidrat merupakan faktor penting, dianjurkan
makanan yang banyak mengandung gula.
EVALUASI
Masalah kep Tanggal/jam Catatan Perkembangan Paraf
Kekurangan volume cairan S : klien mengatakan mual,
bd mual muntah muntah sudah berkurang
O:
TD : 90/70 mmHg N:
72x/mnt S: 35.80 C RR:
20x/mnt

A :masalah teratasi sebagian


P : lanjutkan intervensi 1,2

Ketidakseimbangan nutrisi S : klien mengatakan mual


kurang dari kebutuhan muntah
tubuh bd mual muntah O:
TD : 90/70 mmHg N:
72x/mnt S: 35.80 C RR:
20x/mnt BB: 50kg Makan 3 x
sehari
A : masalah teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi 2,3,4

Kelemahan bd Intake nutrisi S : klien mengatakan mual


yang kurang muntah
O:
TD : 90/70 mmHg, N :
72x/mnt, S : 360 c, RR :
24x/mnt Makan : ½ porsi.
Klien terlihat berjalan jalan di
sekitar tempat tidur
A : masalah teratasi
KESIMPULAN
1. Pada tanggal 15 oktober 2016 dilakukan pengkajian pada Ny. S dengan diagnosis
Hyperemesis Gravidarum di ruang Bersalin Rumah Sakit Daerah Kalisat Jember
dengan keluhan utama klien mengatakan mual dan muntah.
2. Diagnosa yang muncul adalah kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan
kehilangan cairan akibat asupan cairan tidak adekuat, ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual dan muntah.
3. Perencanaan monitoring intake-output cairan, anjurkan klien banyak minum,
kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian cairan. Semua perencanaan
dilakukan dalam pelaksanaan
4. Pelaksanaan yang dilakukan pada Ny. S monitoring intake-output cairan, anjurkan
klien banyak minum, kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian cairan.
5. Evaluasi yang dilakukan pada tanggal 17 oktober 2016 merupakan suatu catatan
observasi yang dilakukan tindakan selama 1x24 jam didapatkan hasil keadaan
umum baik, tekanan darah : 100/80 mmHg, Nadi : 84x/menit, Suhu : 360 c, RR :
20x/menit, kesadaran : kompos mentis, konjumgtiva merah muda.
SARAN
1. Disarankan kepada ibu hamil untuk makan makanan ringan seperti roti kering dan
teh sebelum bangun dari tempat tidur.
2. Keluarga ibu hamil : Disarankan kepada keluarga untuk membantu memberikan
kenyamanan bagi ibu hamil.
3. Tenaga kesehatan : Untuk tenaga kesehatan yang bekerja dalam lingkungan
keperawatan khususnya tenaga kesehatan di RSD Kalisat Jember disarankan
melakukan perawatan ANC pada ibu hamil.
4. Instansi pelayanan kesehatan : Disarankan meningkatkan sarana dan prasarana
untuk meningkatkan kualitas dalam asuhan ANC.
5. Instansi pendidikan kesehatan

Disarankan untuk menambah wacana bagi pembaca diperpustakaan dan informasi


mengenai asuhan keperawatan pada ibu yang mengalami hiperemesis gravidarum.
TERIMAKASIH

@reallygreatsite

Anda mungkin juga menyukai