MATERNITAS
Hyperemesis Gravidarum
by: kelompok 2
Anggota Kelompok
Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : lemah
TB/BB, IMT : 169/ BB sebelum sakit : 52 kg saat sakit 50, 57.8
Penggunaan alat bantu : Tidak
Status emosional :
Kesadaran : compos mentis
Tekana darah : 90/70 mmHg
Nadi : 72x/mnt
Pernapasan : 24x/mnt
Suhu : 360c
@reallygreatsite
A N A L I S A D ATA
No Data Pengkajian Etiologi Diagnosa Keperawatan
1 Ds : Defisit nutrisi Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna
- Klien mengatakan mual muntah makanan d.d klien mual, muntah, BB kurang dari
Do : rentang ideal
-TTV :
TD : 90/70 mmHg, N : 72 x/menit, S : 36 drajat celcius, RR : 24x/menit
-Makan ½ porsi sehari
-BB : 50 kg, BB ideal : 57, 8 kg
@reallygreatsite
A N A L I S A D ATA
No Data Pengkanjian Etiologi Diagnosa Keperawatan
3 Ds : Keletihan Keletihan b.d kondisi fisiologis d.d
- Klien mengeluh lelah pasien sedang hamil
- Klien mengatakan mual, muntah
Do :
- TTV :
TD : 90/70 mmHg, N : 72 x/menit, S : 36 drajat celcius, RR
: 24x/menit
- Makan ½ porsi
- Klien terlihat berbaring di tempat tidur
- Klien sedang hamil
@reallygreatsite
Diagnosa keperawatan
@reallygreatsite
intervensi keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1 Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2 x 24 Manajemen Nutrisi
mencerna makanan d.d klien mual, jam maka status nutrisi membaik, dengan kriteria hasil : Observasi
muntah, BB kurang dari rentang ideal 1. Porsi makanan yang dihabiskan meningkat • Identifikasi status nutrisi
2. Berat badan membaik • Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3. Frekuensi makan membaik • Identifikasi makanan yang disukai
4. Nafsu makan membaik • Monitor asupan makanan
• Monitor berat badan
Terapeutik
• Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan)
• Sajikan makanan secara menarikdan suhu yang sesuai
• Berikan makanan tinggi karbohidrat dan protein
Edukasi
• Anjurkan posisi duduk, jika perlu
• Anjurkan diet yang diprogramkan
• Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika perlu
2 Hipovolemia b.d kekurangan intake cairan d.d TD menurun, Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam Manajemen Hipovolemia
balance cairan - 270 cc, mukosa bibir kering
maka status cairan membaik, dengan kriteria hasil : Observasi
1. Frekuensi nadi membaik • Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi
2. Tekanan darah membaik teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit
3. Membran mukosa membaik menurun, membran mukosa kering, volume urine menurun, hematokrit
4. Intake cairan membaik menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah)
Terapeutik
• Hitung kebutuhan cairan
• Berikan asupan cairan oral
Edukasi
• Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
@reallygreatsite Kolaborasi
• Kolaborasikan dengan dokter untuk mempertahankan intake cairan parenteral
intervensi keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
3 Keletihan b.d kondisi fisiologis d.d pasien Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam Manajemen Energi
sedang hamil maka tingkat keletihan membaik, dengan kriteria hasil : Observasi
Tenaga meningkat • Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
Kemampuan melakukan aktivitas rutin meningkat • Monitor kelelahan fisik dan emosional
Verbalisasi lelah menurun • Monitor pola dan jam tidur
Lesu menurun Terapeutik
• Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus (mis. Cahaya, suara,
kunjungan)
Edukasi
• Anjurkan tirah baring
• Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
@reallygreatsite
Implementasi keperawatan
Tanggal / jam Tindakan
@reallygreatsite
Implementasi keperawatan
Tanggal / jam Tindakan
1. Menganjurkan klien sedikit makan tapi sering dari porsi yang disediakan
18 oktober R : klien makan sedikit tapi sering
2023
19.00
@reallygreatsite
Evaluasi keperawatan
Masalah kep Tanggal/jam Catatan perkembangan paraf
Kekurangan volume cairan S : klien mengatakan mual, muntah sudah berkurang
bd mual muntah O:
TD : 90/70 mmHg N: 72x/mnt S: 35.80 C RR: 20x/mnt
@reallygreatsite
Konsep kehamilan
1. kehamilan
Kehamilan adalah masa ketika seorang wanita membawa embrio atau fetus didalam tubuhnya. Awal terjadinya kehamilan terjadi pada saat sel
telur perempuan lepas dan masuk kedalam saluran sel telur.
Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma. Janin akan membuat tubuh ibu hamil mengalami perubahan
fisik maupun psikis. Perubahan fisik yang menonjol adalah membesarnya rahim. Payudara, penghitaman kulit didaerah tertentu, melunaknya
alat kelamin, dan mengendurnya sendi panggul. Secara alamiah perubahan tersebut dimaksudkan untuk memberi kesempatan,tempat, dan
jaminan bagi janin untuk tumbuh dan berkembang sampai saat lahir.
Pathway
PAT O F I S I O L O G I
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda
terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan
alkalosis hipokloremik. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna
terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton
dalam darah. Kekurangan volume cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah
menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan
khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran
darah berkurang. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi
lewat ginjal menambah frekuensi muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah
lingkaran yang sulit dipatahkan. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit
dapat terjadi robekan pada selaput lender esophagus dan lambung (Sindroma Mallory Weiss)
dengan akibat perdarahan gastrointestinal (Khayati, 2013).
@reallygreatsite
E T I O L O G I
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa
penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia.
Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati, dan susunan saraf, disebabkan oleh
kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.
Menurut (Khayati, 2013) terdapat beberapa faktor predisposisi dan faktor lain, yaitu :
a. Faktor predisposisi : primigravida, overdistensi rahim (hidramnion, kehamilan ganda,
estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa)
b. Faktor organik : masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal, perubahan metabolik
akibat hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu dan alergi.
c. Faktor psikologis : rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan, takut terhadap
kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dan kehilangan
pekerjaan.
M A N I F E S TA S I K L I N I S
Tanda gejala Hiperemesis Gravidarum Menurut (Khayati, 2013) : Gejala utama hiperemesis
gravidarum adalah mual dan muntah saat hamil, yang bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali
sehari. Kondisi ini bisa sampai mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan penurunan berat
badan. Muntah yang berlebihan juga dapat menyebabkan ibu hamil merasa pusing, lemas, dan
mengalami dehidrasi. Selain mual dan muntah secara berlebihan, penderita hiperemesis
gravidarum juga dapat mengalami gejala tambahan berupa :
a. Sakit kepala
b. Konstipasi
c. Sangat sensitif terhadap bau
d. Produksi air liur berlebihan
e. Inkontinensia urine
f. Jantung berdebar
TA N D A D A N G E J A L A
Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi kedalam 3 tingkatan
yaitu:
Tingkat I: Tingkat II:
1) Ibu merasa lemah 1) Ibu tampak lebih lemah dan apatis
2)Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan 2) Berat badan turun
umum 3) Tensi turun, nadi kecil dan cepat
3) Nafsu makan tidak ada 4) Suhu kadang-kadang naik
4)Berat badan menurun, temperatur tubuh meningkat 5) Mata sedikit ikterik dan cekung
5)Nadi meningkat sekitar 100 per menit dan tekanan 6) Turgor kulit lebih mengurang
darah sistolik menurun 7) Lidah mengering dan tampak kotor
6) Turgor kulit mengurang 8) Hemokonsentrasi, oliguria, konstipasi
7) Lidah mengering mata cekung
8) Merasa nyeri pada epigastrium
@reallygreatsite
Lanjutan...
Tingkat III:
1) Keadaan umum lebih parah
2) Muntah berhenti
3) Kesadaran menurun dari somnolen sampai koma
4) Nadi kecil dan cepat
5) Suhu meningkat
6) Tensi menurun
7) Mulut kering dan kotor, pernapasan bau aseton
8) Mata cekung dan timbulnya ikterus menunjukan adanya payah Hati
ETIOLOGI
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti
bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan
biokimia.
Menurut (Khayati, 2013) terdapat beberapa faktor predisposisi dan faktor lain,
yaitu:
a. Faktor predisposisi : primigravida, overdistensi rahim (hidramnion, kehamilan
ganda, estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa)
b. Faktor organik : masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal, perubahan
metabolik akibat hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu dan alergi.
c. Faktor psikologis : rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan, takut
terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu
dan kehilangan pekerjaan.
MANIFESTASI KLINIK
Tingkat II:
• Ibu tampak lebih lemah dan apatis
• Berat badan turun
• Tensi turun, nadi kecil dan cepat
• Suhu kadang-kadang naik
• Mata sedikit ikterik dan cekung
• Turgor kulit lebih mengurang
Tingkat III :
• Keadaan umum lebih parah
• Muntah berhenti
• Kesadaran menurun dari somnolen sampai koma
• Nadi kecil dan cepat
• Suhu meningkat
• Tensi menurun
• Mulut kering dan kotor, pernapasan bau aseton
• Mata cekung dan timbulnya ikterus menunjukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
@reallygreatsite