Hiperemesis Gravidarum
KELOMPOK 1
KELAS 2B
KEPERAWATAN MTERNITAS
Hiperemesis Graidarum
• Pemberian obat-obatan lewat suntikan, seperti vitamin B6, vitamin B12, serta
antiemetik atau antimual, untuk meringankan gejala hiperemesis gravidarum.
• Pemasangan cairan infus, untuk menjaga asupan cairan yang dibutuhkan
oleh pengidap agar terhindar dari dehidrasi.
• Perubahan kebiasaan dan lingkungan, seperti banyak istirahat dan kurangi
gerak, menggunakan pakaian longgar, menghindari aroma-aroma, suara
bising, dan kedipan cahaya berlebih yang dapat memicu mual. Selain itu,
konsumsi kudapan kering (misalnya biskuit) secara berkala, konsumsi
makanan tinggi karbohidrat tapi rendah lemak, serta minum air jahe ketika
merasa mual.
Kasus
Seorang wanita hamil usia 28 tahun dirawat diruang kebidanan, pasien mengatakan hamil anak
kedua usia kehamilan 8 minggu, saat datang kerumah sakit dengan keluhan mual muntah sejak 2
minggu yang lalu, setiap makan dan minum muntah. Pada tanggal 15 Januari 2021 pasien
memutuskan untuk periksa ke BPS dengan keluhan muntah secara terus menerus, dari BPS
pasien dirujuk untuk ke rumah sakit, dan pada tanggal itu juga pasien langsung pergi ke rumah
sakit pukul 21.00 wib masuk ke IGD RS untuk mendapatkan tindakan selanjutnya, kemudian pukul
22.00 wib pasien dipindahkan ke ruang kebidanan untuk mendapatkan perawatan lanjut.
Saat Pengkajian : pasien mengatakan mual muntah, tadi pagi muntah ± 2x, masih mual setiap kali
makan dan minum. Badan terasa lemas. Sebelum dirumah sakit pasien tidak nafsu makan karena
setiap kali makan dan minum muntah, minum hanya sedikit, makan hanya habis ± 3 sendok
langsung muntah, dan setelah masuk dirumah sakit pasien masih belum nafsu makan setiap
makan dan minum muntah. Makan hanya habis ± 5 sendok langsung muntah jenis makanan yang
di makan nasi putih + sayur + lauk-pauk. Minum tidak habis 1 gelas (±100 cc) karena masih mual
dan muntah jenis minuman teh hangat.
Keadaan umum : baik , pasien tampak pucat Kesadaran :compos mentis Tekanan darah : 90/70
mmhg Nadi : 80 x/menit RR : 20 x/menit Suhu : 36o C BB di RS : 40 kg TB : 165 cm. Abdomen
membesar sesuai usia kehamilan, usia kehamilan 8 minggu, linea dan striae belum terlihat, TFU
belum teraba, DJJ belum terdengar, belum ada kontraksi, tidak ada luka bekas operasi, bising usus
14 x/menit.
Pengkajian
• Biodata
Nama pasien : Ny.A
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Pekerjaaan :IRT
Alamat : Jambi
Status perkawinan : Kawin
Diagnosa : Hiperemesis Gravidarum
• Riwayat Kesehatan
Alasan masuk Rumah Sakit
pasien mengatakan hamil anak kedua usia kehamilan 8 minggu, saat datang kerumah sakit
dengan keluhan mual muntah sejak 2 minggu yang lalu, setiap makan dan minum muntah
• Keluhan Utama Saat Dikaji
pasien mengatakan mual muntah, tadi pagi muntah ± 2x, masih mual setiap kali makan dan
minum. Badan terasa lemas
Pengkajian
• Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mnegeluhkan mual muntah sejak 2 minggu yang lalu, setiap makan dan minum muntah.
Pada tanggal 15 Januari 2021 pasien memutuskan untuk periksa ke BPS dengan keluhan muntah
secara terus menerus, dari BPS pasien dirujuk untuk ke rumah sakit, dan pada tanggal itu juga
pasien langsung pergi ke rumah sakit pukul 21.00 wib masuk ke IGD RS untuk mendapatkan
tindakan selanjutnya, kemudian pukul 22.00 wib pasien dipindahkan ke ruang kebidanan untuk
mendapatkan perawatan lanjut.
• Riwayat penyakit dahulu
- Pasien mengatakan tidak punya riwayat penyakit apapun
• Riwayat Penyakit Keluarga
- Pasien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan
• Riwayat Obstetri
A.Kehamilan sekarang
- Status obstetrik G2P1A0 Usia kehamilan 8 minggu
Pengkajian
• Kebutuhan Dasar
Pola nutrisi :
Sebelum dirumah sakit pasien tidak nafsu makan karena setiap kali makan dan minum muntah,
minum hanya sedikit, makan hanya habis ± 3 sendok langsung muntah, dan setelah masuk
dirumah sakit pasien masih belum nafsu makan setiap makan dan minum muntah. Makan hanya
habis ± 5 sendok langsung muntah jenis makanan yang di makan nasi putih + sayur + lauk-pauk.
Minum tidak habis 1 gelas (±100 cc) karena masih mual dan muntah jenis minuman teh hangat.
• Pemeriksaan Fisik BB di RS : 40 kg
Keadaan umum : baik TB : 165 cm.
Kesadaran :composmentis Abdomen : Abdomen membesar sesuai usia
Tekanan darah : 90/70 mmhg kehamilan, usia kehamilan 8 minggu, linea dan striae
Nadi : 80 x/menit belum terlihat, TFU belum teraba, DJJ belum
RR : 20 x/menit terdengar, belum ada kontraksi, tidak ada luka bekas
Suhu : 36o C operasi, bising usus 14 x/menit.
Pengkajian
ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Data subjektif : Ketidakmampuan mencerna Defisit nutrisi
- Klien mengeluh mual muntah sejak 2 minggu yang makanan, Peningkatan
lalu kebutuhan metabolisme
- tadi pagi muntah ± 2x
- masih mual setiap kali makan dan minum
- Badan terasa lemas
- Sebelumnya makan hanya habis ± 3 sendok
langsung muntah
Data Objektif :
- Di Rs Makan hanya habis ± 5 sendok langsung
muntah
- Minum tidak habis 1 gelas (±100 cc)
- pasien tampak pucat
- Tekanan darah : 90/70 mmhg
- BB di RS : 40 kg TB : 165 cm
Pengkajian
2. Terapeutik :
MANAJEMEN NUTRISI • Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
1. Observasi : • Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida
• Identifikasi status nutrisi makanan)
• Identifikasi alergi dan intoleransi makanan • Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
• Identifikasi makanan yang disukai sesuai
• Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient • Berikan makan tinggi serat untuk mencegah
• Identifikasi perlunya penggunaan selang konstipasi
nasogastrik • Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
• Monitor asupan makanan • Berikan suplemen makanan, jika perlu
• Monitor berat badan • Hentikan pemberian makan melalui selang
• Monitor hasil pemeriksaan laboratorium nasigastrik jika asupan oral dapat ditoleransi
Intervensi Keperawatan
Dx :Defisit nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan mencerna makanan, Peningkatan
kebutuhan metabolisme
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam maka:
- Status nutrisi membaik
3. Edukasi
• Anjurkan posisi duduk, jika mampu
• Ajarkan diet yang diprogramkan
• Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis.antiemetik), jika
perlu
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
Thanks!