Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

GASTROENTERITIS AKUT DENGAN TANPA DEHIDRASI

Oleh :
Ririn Octarina

PRESEPTOR :
Dr. Nuriyah, M.Biomed

FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS JAMBI
PUSKESMAS TAHTUL YAMAN
TAHUN 2018
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
Nama : An. A
Umur : 3 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Rt. 03 Tahtul Yaman
Latar Belakang Sosio-ekonomi-demografi-lingkungan-
keluarga
Anak ke : 1
Jumlah anak/saudara : -
Status ekonomi keluarga : Menengah

Aspek Psikologis di Keluarga


Hubungan dengan orang tua baik. Orang tua pasien
mempunyai pekerjaan pegawai swasta dan ibu rumah tangga.
Keluhan Utama :
Mencret sejak ±2 hari

Anamnesis

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan mencret
sejak ±2 hari. Mencret lebih dari 3 x/hari, banyaknya setengah gelas
aqua setiap mencret. BAB cair dan terdapat sedikit ampas berwarna
kekuningan, darah (-), lendir (-), bau tidak menyengat. Sebelum
mencret anak juga mengalami muntah ±3 x/har. Muntah terutama
setelah makan minum dan muntah berisikan makanan dan cairan.
Sebelumnya pasien ada minum teh rio dan makan ciki. Menurut ibu
pasien, suhu tubuh anak sedikit hangat, menggigil (-), riwayat kejang (-),
penderita masih bisa BAK, sehari 3 x/hari. nyeri saat BAK (-), nyeri
menelan (-), perut kembung (-).
Sehari- hari menurut ibu pasien satu keluarga biasa meminum air yang
berasal dari air sumur yang telah dimasak. Seluruh alat makan dicuci
menggunakan air sumur yang sama. Pasien pernah berobat ke Bidan
namun keluhan belum hilang.
Riwayat Penyakit Dahulu
RIWAYAT
- Pasien mempunyai riwayat sering batuk pilek .
- Pasien pernah mengalami penyakit serupa (-)

Riwayat Alergi : (-)


Keadaan Umum
Keadaan sakit : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Suhu : 37,4°C
Pemeriksan
Nadi : 120 x/menit
Fisik
Pernafasan

- Frekuensi : 22 x/menit

Berat badan : 11 kg
Kulit
- Turgor : kembali cepat
- Lembab / kering: Kering
-
Kepala :UUB sudah menutup
Mata :tidak cekung
Pemeriksan
Telinga ,Hidung ,Tenggorok : DBN
Organ
Mulut : Mukosa kering (+), sianosis (-)

Leher ,Thorax :DBN

Abdomen :turgor kembali cepat

Ekstremitas :akral hangat


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Feses Rutin

Diagnosa Kerja
Gastroenteritis Akut dengan tanpa dehirasi ( K52.9 )

Diagnosa Banding
 Diare akut dengan tanpa dehidrasi e.c bacterial infection
 Diare Akut dengan tanpa dehidrasi e.c virus infection
Manajemen

Preventif :
Promotif : Diare dapat timbul karena
kurangnya kebersihan lingkungan
Jangan lupa Mencuci tangan Kuratif :
Menjelaskan kepada ibu setelah membersihkan tinja anak Rehabilitatif :
pasien bahwa diare dapat Jangan lupa Mencuci tangan
Non Farmakologik
timbul karena daya tahan sebelum memberi makan anak Minum obat sesuai
tubuh kurang dan langsung Beri makanan yang sesuai dengan
anjuran.
terkontaminasi bakteri atau umur anak Farmakologik Jika sakit semakin
parasit yang dapat Meningkatkan nilai gizi makanan
menyebabkan terjadinya bertambah berat, maka
pendamping ASI dan memberi
diare. makan dalam jumlah yang cukup segera ke RS
Menyediakan oralit dan obat untuk memperbaiki status, gizi Tradisional
anak
penurun panas dirumah
Jangan mengkonsumsi makanan yg
tidak matang
Manajemen
 Farmakologi
- Oralit sachet diminum setiap BAB cair dan muntah
- Zinc 20 mg 1x1

 Pengobatan Tradisional
Ekstrak Daun jambu biji
4 x 1 tablet (500 mg ekstrak)/hari, diminum saat makan.
• Diare akut adalah buang air besar pada
bayi atau anak lebih dari 3 kali sehari,
disertai perubahan konsistensi tinja
menjadi cair dengan atau tanpa lendir
dan darah yang berlangsung kurang
dari satu minggu.
• Cara penularan diare pada umumnya melalui cara
fekal-oral
• Tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4- 6 bulan
pertama kehidupan bayi
• Penggunaan botol susu
• Penyimpanan makanan masak pada suhu kamar
Cara Penularan • Penyediaan air minum yang tercemar
• Tidak mencuci tangan setelah buang air besar dan
dan Faktor Risiko sesudah membuang tinja anak atau sebelum makan
dan menyuapi anak
• Tidak membuang tinja anak atau bayi dengan benar
PeneNtuan derajat dehidrasi menurut WHO
Lima lintas diare
 Berikan oralit
 Tablet zinc selama 10 hari
 Teruskan ASI
 Berikan antibiotik secara selektif
 Edukasi ke orangtua
prognosis
 Baik jika penanganan dilakukan secara cepat dan tepat
terutama penanganan pada passien yang mengalami dehidrasi
berat yang dapat mengakibatkan shock hipovolemik.
Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan
keluarga

 Pasien anak pertama dengan seorang ayah yang bekerja swasta


dan ibu sebagai IRT. Dalam keluarga tidak ada yang menderia
diare pada saat itu. Tidak terdapat hubungan diagnosis dengan
keadaan keluarga dan hubungan keluarga

Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan
lingkungan sekitar.

 Ibu pasien memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan


menggunakan sabun setelah buang air besar dan sesudah
membuang tinja anak atau sebelum makan dan menyuapi
anak, tidak membuang tinja anak atau bayi dengan benar.
Analisis kemungkinan berbagai factor risiko atau etiologi penyakit pada
pasien ini.

 Penyediaan air minum yang tercemar


 Tidak mencuci tangan setelah buang air besar dan sesudah
membuang
 Diare dapat disebabkan terinfeksi bakteri, virus, parasit,
malabsorpsi, alergi
Analisis untuk mengurangi paparan/ memutus rantai penularan dengan factor
risiko atau etiologi pada pasien ini.

 Mengubah kebiasaan kebiasaan buruk tersebut diatas,


membiasakan hidup sehat dan teratur.
jadi ibu di edukasikan agar mencuci tangan setelah membersihkan
tinja anak, mencuci tangan sebelum memberi makan anak, beri
makanan yang sesuai dengan umur anak,
meningkatkan nilai gizi makanan dan memberi makan dalam
jumlah yang cukup untuk memperbaiki status gizi anak,
DOKUMENTASI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai