Anda di halaman 1dari 21

CUTANEOUS LARVA MIGRANS

Oleh:
Gracia Gayetri*
G1A216090
 
Pembimbing:
dr.Hj. Rini Kartika, M.Kes**

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS TAHTUL YAMAN
 
2018
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. M
Umur : 39 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : RT. 05 Arab Melayu
Pekerjaan : Buruh
Latar Belakang Sosio-ekonomi-demografi-
lingkungan-keluarga

Status Perkawinan Jumlah anak/saudara Status ekonomi


keluarga

• Menikah • 3 orang anak • Menengah kebawah

Kondisi Rumah
• Pasien tinggal di rumah panggung dengan lantai dan dinding terbuat dari kayu papan,
atap terbuat dari seng. Rumah dengan luas sekitar 7 x 5 m2 terdiri dari 2 kamar tidur, 1
ruang tamu dan ruang keluarga, 1 dapur dan 2 kamar mandi. Terdapat banyak jendela
pada bagian samping rumah yang sering dibuka sehingga pencahayaan di siang hari
cukup baik. Sumber air mengunakan sumur yang terletak di belakang rumah dan
sumber listrik dari PLN. Kamar mandi menggunakan wc jongkok.
Kondisi Lingkungan Seki-
Aspek Psikologis di
tar Rumah
Keluarga
• Kondisi lingkungan rumah pasien
• Tidak ada masalah psikologis
cukup padat penduduk. dalam keluarga.
• Lingkungan rumah jauh dari jalan
raya dan masuk ke dalam gang.
• Lingkungan rumah pasien cukup
bersih.
Riwayat Penyakit Sekarang

KU : Gatal-gatal kurang Keluhan ini dikatakan mun-


lebih 1 minggu pada badan cul setelah pasien pulang
dan lengan bawah kanan bekerja dan kehujanan di
saat perjalanan pulang.

Awalnya muncul bintik


kemerahan pada lengan
bawah pasien yang terasa
gatal, setelah itu pasien Ketika itu pasien sempat
menggaruknya dan lama berteduh di bawah pohon
kelamaan bintik kemerahan dan karena licin pasien
makin banyak dan kadang hampir terpeleset dan tidak
sampai menimbulkan luka sengaja memegang dahan
lecet karena pasien meng- pohon untuk pegangan saat
garuknya terlalu keras. mau jatuh.
Riwayat Penyakit Sekarang

3 hari yang lalu, bintik kemerahan dengan


Setelah sampai di rumah pasien bentukan seperti garis berkelok itu muncul
mulai merasakan gatal di tan- juga di badannya dan juga terasa gatal.
gannya.

Pasien juga mengeluh perih pada bekas


luka garukan di lengan bawahnya. Pasien
belum pernah berobat sebelumnya.
Pasien mengira keluhan gatal ini
mungkin akibat digigit serangga,
namun keluhan gatal ditangannya
ini malah semakin hari semakin
bertambah berat. Keluhan muncul lebih berat pada malam
hari disangkal, muncul setelah memakan
sesuatu disangkal, BAK dan BAB normal
tidak ada keluhan, demam (-), batuk (-),
pilek (-), mual (-) dan muntah (-).
• Riwayat keluarga dengan
keluhan yang sama (-)
Keluarga
• Riwayat penyakit kulit (-)
Penyakit
• Riwayat alergi dalam keluarga
Riwayat
(-)
• Riwayat keluhan yang sama (-)
Dahulu
• Riwayat penyakit kulit (-)
Penyakit
• Riwayat alergi (-)
Riwayat
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Pernafasan : 20x/menit
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36,60 C
Status gizi : BB: 55 Kg
TB: 162 cm
IMT = 20,95 (normal)
Leher : Jantung :
dbn dbn
THT : Pulmo :
dbn dbn

Abdomen
Mata :
:
dbn
dbn

PF
Kepala
Ekstremitas
: Normo-
: dbn
cephal
STATUS DERMATOLOGI

(Regio Antebrachii
dekstra, Regio
trunkus anterior
dekstra)
Efloresensi :
Terdapat papul
eritema, jumlah
multipel, distribusi
serpiginosa
membentuk
terowongan, batas
sirkumskrip, per-
mukaan menimbul
ditutupi krusta,
daerah sekitar lesi
tidak ada kelainan.
Pemeriksaan Pemerik- Diag- Diag-
Laboratorium
saan Anju- nosa nosa
ran Kerja Banding

Pem.
darah
lengkap Skabies
Cutaneous
Tidak
Larva
di- Migrans (B86)
lakukan (B76.9)
Burrow
ink test
• Promotif
• Memberikan informasi kepada pasien
mengenai penyakitnya dan pengobatan-
nya.
• Menjelaskan kepada pasien tentang
komplikasi yang bisa terjadi dari
penyakitnya tersebut.
• Menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat di dalam keluarga
• Preventif
• Menghindari kontak langsung dengan
pasir atau tanah yang mungkin tercemar
oleh larva cacing.
• Meningkatkan kesadaran akan pent-
ingnya kebersihan
• Meningkatkan kesadaran akan pent-
ingnya memakai alas kaki sehingga da-
pat mengurangi resiko masuknya larva
cacing ke dalam tubuh.
• Keberadaan anjing dan kucing liar se-
baiknya dipantau, karena kedua hewan
ini sangat berpeluang untuk menularkan
penyakit ini.
•Non Farmakologi
•Menghindari menggaruk-garuk lesi yang gatal
karena bisa menyebabkan terjadinya infeksi
sekunder
•Memakai sepatu saat akan mengunjungi tempat-
tempat yang becek bertanah/berpasir.
•Menjaga kebersihan diri perorangan maupun
keluarga.
•Meningkatkan konsumsi makanan bergizi untuk
meningkatkan kekebalan tubuh.

•Farmakologi
•Albendazole Tab 400 mg dosis tunggal selama 5
hari (1 x 1 tab)
•CTM Tab 4 mg 3 x 1 tab
Rehabilitatif

•Menjelaskan kepada pasien agar teratur dalam


menggunakan obat
•Jika semakin bertambah berat dan tidak sembuh,
maka segera periksa kembali ke puskesmas
ANALISA KASUS

Hubungan diagnosis dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitar

• Tidak ada hubungan

Hubungan diagnosis dengan keluarga dan hubungan keluarga

• Tidak ada hubungan

Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga,


lingkungan sekitar

• Pasien tidak terlalu sering berkunjung/beraktivitas di lingkungan yang banyak terdapat pe-
pohonan / tanah yang lembab seperti di lingkungan kebun/hutan, namun pasien hanya ke-
betulan saja berteduh saat hujan di lingkungan yang banyak pepohonan sehingga perilaku
pasien ini berisiko untuk terjadinya cutaneous larva migrans.
Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau eti-
ologi penyakit pada pasien

• Faktor risiko penyakit tersebut adalah kontak langsung individu dengan


tanah berpasir yang terkontaminasi dengan tinja anjing atau kucing.
• Pasien pernah mengunjungi daerah yang banyak pepohonan (beriklim
tropis)/lingkungan yang memiliki karakteristik yang lembab dan hangat.
• Cacing Hookworm biasanya banyak ditemukan di daerah pedesaan di
daerah iklim tropis dan sub tropis.
Analisis untuk mengurangi paparan atau memutus
rantai penularan dengan faktor risiko atau etiologi
pada pasien ini.

• Pasien diharapkan agar selalu memakai sepatu yang tertutup agar tidak ter-
jadi re-infeksi pada pasien
• Menghindari kontak langsung terhadap tanah yang terkontaminasi kotoran
hewan mengandung larva filariform (larva infektif), karena larva tersebut
dapat masuk melalui kaki manusia melalui kontak langsung dengan kulit.
• Jangan menggaruk luka karena bisa menjadi tempat infeksi baru
• Jaga kebersihan atau higienitas tubuh terutama daerah lesi karena berperan
penting dalam penyebaran penyakit.
• Menjelaskan kepada pasien bahwa penyebab penyakit ini adalah
penyakit infeksi karena larva cacing sehingga infeksi tersebut
dapat merambat terus menerus. Edukasi
• Menjelaskan kepada pasien bahwa pasien harus memakai sepatu yang
saat akan mengunjungi tempat-tempat yang becek bertanah/
berpasir. diberikan
• Menjaga kebersihan diri perorangan maupun keluarga. pada pasien
• Senantiasa menjaga kesehatan serta meningkatkan konsumsi
makanan bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh. /keluarga
• Menjelaskan kepada pasien untuk segera datang berobat apabila
keluhan tidak membaik atau keluhan pada kulit bertambah parah.
• Menjelaskan kepada pasien bahwa apabila terjadi alergi terhadap
obat segera periksa ke dokter agar mendapat terapi lebih lanjut
ANALISA KASUS
LAMPIRAN
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai