Hiperparatiroid primer
• Wanita 40 tahun
• Nyeri pinggang sejak 6 bulan yang lalu.
• Foto rontgen torakolumbal dan terjadi
demineralisasi dan fraktur kompresi L3-
• L4.
Kadar kalsium dalam serum 11,2 mg/dL
(n: 8,8-10,4 mg/dl) dan PTH>100 pg/mL
(n: 10-65 pg/mL)
Diagnosisnya adalah...
Hiperkalsemia
• Adenoma di kelenjar paratiroid --> menghasilkan hormon PTH berlebih ---> hiperkalsemia
• PTH berlebih --> meningkatkan resorpsi tulang, meningkatkan aktivitas osteoklas-->
osteoporosis (bone pain)
Primary hyperparathyroidism
• Etiology : 85% of cases, caused by a single
adenoma.
• Treatment :
• Calcium levels >12 mg per dL should be immediately and
aggressively treated
saline rehydration followed by furosemide (Lasix) diuresis,
calcitonin, and bisphosphonates
• Surgical excision of the abnormal parathyroid glands
• Pharmacotherapy : Estrogen therapy (reduce serum
calcium) in postmenopausal women https://www.aafp.org/afp/
2003/0501/p1959.html
152 B.Gula darah sewaktu
• Wanita 44 tahun, badan lemas, pegal, mudah
lelah.
• BB 94 kg, TB 167 cm, Lingkar perut 84 cm.
• TD 150/100 mmHg.
• GDS 200 mg/dl, GDP 250 mg/ dl, TGA 300
mg/dl.
li Har ris
• Radiografi
• Untuk bayi dan anak <3 tahun foto lutut anterior
tampak metafisis (widening and cupping ) dan
epifisis femur dan tibia.
Bow legs
Diagnosisnya adalah...
Diabetes Melitus
Diagnosisnya adalah...
Hyperosmolar hyperglycemia
state
• Terjadi peningkatan glukosa sangat tinggi (600-1200 mg/dl) akibat defisiensi
insulin relatif.
• Tanpa tanda dan gejala asidosis
• Osmolaritas plasma sangat meningkat (330-380 mOs/ml),
• Plasma keton (+/-)
• Anion gap normal atau sedikit meningkat.
Patofisiologi
Diagnosisnya adalah...
• Bila pasien
kekurangan ADH
(Diabetes Insipidus),
maka osmolaritas urin
akan tetap rendah
setelah tes deprivasi
• Bila pasien polidipsi,
maka osmolaritas urin
akan meningkat
setelah tes deprivasi
Polidipsia Psikogenik
• Compulsive fluid consumption
• Sering pada penderita skizofren.
• 3 fase: polidipsia dan poliuria hiponatremia
water intoxication.
• Manifestasi : perburukan kondisi psikiatriknya,
mual muntah, delirium, ataxia, kejang, koma, fatal/
meninggal.
159 C.Brugia malayi
• Kaki kanan bengkak yang
semakin lama makin membesar
• sejak 3 bulan yang lalu.
Gambaran parasit dengan inti
tubuh yang bertumpuk-tumpuk
dengan perbandingan panjang
dan lebar pada cephalic space
2:1.
Etiologi yang tepat adalah...
Limfatik filariasis, etiologi:
• Wurchereria bancrofti:
• vektor Culex fatigans di
Filariasis
perkotaan; Anopheles atau
Aedes di pedesaan
• Brugiya malayi
• Brugiya timori
• Patogenesis:
• Larva dewasa: tinggal di
limfatik aferen
INFLAMASI (sel plasma,
eosinophil, makrofag)
penebalan dinding
pelebaran limfatik
• kerusakan katup pembuluh
limfa (menjadi tidak
kompeten)
Inflamasi
granulomatosis pembuluh
limfa obstruksi
•
Manifestasi Klinis
Mikrofilaria asimptomatik/subklinis
• Biasanya W. bancrofti atau B.
•
malayi • Dermatolimfangioadenitis
• Mikrofilaria dalam jumlah (salah satu bentuk ADL)
besar • Demam tinggi
Sering ada tanda yang • Mialgia, sakit kepala
menandakan penyakit subklinis, • Plak inflamatorik edematosa +
yaitu: hematuria dan/atau vesikel, ulerasi, dan
proteinuria, saluran limfatik hiperpigmentasi
terdilatasi, limfangiektasia
• skrotum
Hidrokele
• Perubahan kulit ec
• Acute adenolymphangitis (ADL) obstruksi
• Demam tinggi limfatik
• Inflamasi saluran limfatik • Edema pitting edema
(limfangitis dan limfadenitis) keras “brawny”
• Penebalan jaringan
ekstremitas: semua spesies;
limfatik saluran reproduksi: • subkutan
• Hiperkeratosis
• hanya bisa diserang oleh W. • Fisura kulit
bancrofti
Edema lokal transien Infeksi sekunder oleh
bakteri
• Chronic lymphatic disease
Perjalanan Pemeriksaan
Penyakit penunjang
• Masa prepaten • Identifikasi mikrofilaria dari
• Masuk larva infektif sediaan darah
mikrofilaremia • Darah tebal atau tipis
• Dapat berlangsung bertahun2 • 22.00 – 02.00
• Masa inkubasi • Pewarnaan giemsa atau
• Masuk larva infektif terjadi gejala wright
klinis • DPL: leukositosis dg
• Gejala klinik akut eosinofilia
• = ADL
• Bisa amikrofilaremik maupun
mikrofilaremik
• Gejala menahun
• 10 – 15 th setelah serngan akut
pertama
• ADL (+), mikrofilaremia jarang
Brugia
timori
B. Malayi: warna sarung
merah, kepalanya 2:1:
nucleus tidak teratur
B. timori: warna sarung
pucat, kepalanya 3:1, nucleus
tidak teratur
W. bancrofti: warna sarung
pucat, kepalanya 1:1, nucleus
teratur, cuma dia yg bisa
bikin bengkak sampe skrotum
Brugia
malayi
E. Cacing tambang jenis
160 ancylostoma braziliense
• Pria 23 thn
• bentol-bentol gatal di bokong dan paha kanan.
• Awalnya berupa bintik, semakin bertambah
banyak dan berbentuk seperti garis yang berkelok-
kelok
•
Riwayat berjemur di pantai tanpa menggunakan
• baju dan tanpa menggunakan alas.
PF: papul eritem, linier, serpiginosa, dan
gambaran
folikulitis berupa
Penyebabnya papul-papul eritem
adalah...
Creeping Eruption/ Cutaneus
Larva Migran
• Etiologi: Ancylostoma
braziliense, ancylostoma
• caninum
Saat masuknya larva
• terasa gatal dan panas.
Muncul papul, lalu lesi
linier atau berkelok-
kelok,
kemerahan. Lesi
serpiginosa. Rasa gatal
biasanya lebih hebat
pada
• Bentuk infektif: larva
filariform
• Cutaneous larva migrans
is self-limiting; migrating
larvae usually die after 5–
6 weeks. Albendazole is
the treatment of choice.
Ivermectin is effective but
not approved for this
indication.
Terapi
Tatalaksananya adalah...
MORBUS HANSEN Pembersaran
N.aurikularis
Lepra = Kusta magnus
PB MB
Lesi kulit, dapat berupa: • Jumlah 1 – 5 lesi • Jumlah > 5 lesi
• Makula • Berupa • Lebih sering lesi yang
• Papul meninggi hipopigmentasi/eritema menimbul
• Infiltrat, plak eritem (lesi cenderung tidak • Distribusi simetris
• Nodul menimbul)
• Distribusi tidak simetris
Kerusakan saraf, • Hilang sensasi jelas • Hilang sensasi
kurang ditandai dengan: • Hanya melibatkan satu jelas
• Hilangnya sensasi cabang saraf • Melibatkan banyak
• Kelemahan otot cabang saraf
diagnosisnya adalah...
Dermatitis numularis/discoid
eczema
• Lesi peradangan kulit berupa plak eritematosa
berbentuk bulat-oval berbatas tegas.
• Lesi baru biasanya muncul di lokasi yang sama
dengan lesi lama
• Predileksi : seluruh tubuh kecuali wajah dan kulit
kepala, paling sering di ekstrimitas bawah
• PF: lesi diawali dengan papul atau vesikel
eritematosa yang kemudian berkonfluens
menjadi
plak kemudian menjadi makula dan mengalami
hiperpigentasi. Dapat terjadi erosi atau
Tatalaksana
• Rehidrasi kulit : menggunakan emolien dan
moisturizer
• Kortikosteroid :
• jika lesi tidak terlalu merah dan tidak terlalu gatal ( low-
potency (class III-VI) steroids)
• Reaksi inflamasi yang hebat : intense erythema, vesikel,
dan gatal (high-potency (class I-II) steroids)
• Sediaan salep lebih baik daripada krim
• Preparat ter : untuk plak yang sangat tebal
• Antihistamin oral
• Antibiotik topikal atau oral: untuk infeksi sekunder
D.Shampoo ketokonazole
164 2%
• Bercak putih di punggung, dada, dan lengan atas.
• Gatal
• PF: bercak hipopigmentasi berbatas tegas dengan
skuama halus di sekitarnya.
• KOH ditemukan hifa bersepta dan spora
bergerombol.
Terapinya adalah...
Pitiriasis Versikolor
• PV: infeksi jamur superfisial (di stratum korneum)
• Etiologi: Malassezia furfur; M. Sympodialis; or M.
Globosa
• Malassezia adalah flora normal di kulit, namun
pada saat patologis, ditemukan flora tersebut
dalam fase spora dan hifa. Patologis pada kondisi
lembab dan hangat, imunosupresi, malnutrisi,
predisposisi genetik, kehamilan, cushing.
PV
• Makula hipo/hiperpigmentasi, bulan/oval, batas tegas, dengan skuama
halus diatasnya predileksi di dada dan punggung tapi bisa dimana saja.
• Jarang menimbulkan keluhan, sering masalah kosmetik atau pruritus.
• DD: psoriasis gutata; pitiriasis alba; dermatitis seboroik; tinea corporis;
eritrasma; vitiligo.
• PP: lampu wood (menyala oranye-emas kekuningan); Kerokan kulit
dengan KOH 20% terlihat campuran hifa pendek dan spora bulat
berkelompok (spageti and meatball appearance)
PV - Tatalaksana
Topikal: selenium sulfida; zink-pyrithione; sodium
• sulfacetamide; antifungi azol topikal; dll.
• Selenium sulfida 2x/hari selama 2 minggu, biarkan
selama 10 menit baru dibilas.
• Topikal gol.azol oleskan tiap malam selama 2
• minggu.
Cara pemakaian: dioleskan seluruh badan, lengan
• dan
• Oral: flukonazol
tungkai 150-300
biarkan 10 – 15mg/minggu utk 2-4
menit dicuci
minggu ORseminggu;
2-3 kali itrakonazol 2002 mg/hari
selama – 4 mingguutk 5-7 hari.
• Bisa rekuren.
Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI
Dermatomikosis superfisialis | PEDOSKI 2004
165 C.Tinea unguium
Terapinya adalah...
Kutaneus SLE
• 3 tipe: akut, subakut, dan
kronik kutaneus LE.
• Acute cutaneous lupus
erythematosus
• Dialami >50% pasien
• dengan SLE.
Malar eruption /
‘butterfly rash’
(erythema and oedema of
cheeks, sparing nasolabial
• folds) terjadi dalam
• hitungan jam/ hari.
Fotosensitif
Keilitis, ulkus oral
• Subakut:
• Dipicu paparan sinar matahari
• Papuloskuamosa kemerahan serupa psoriasis, tak gatal
• Plak anular/ polisiklik, resolusi tanpa bekas skar
• Kronik:
• Gejala SLE sistemiknya nyata
TERAPI:
Steroid sistemik utama, bila sistemiknya membaik,
menifestasi kulit juga sering ikut membaik.
Imunosupresif (methotrexate, azathioprine, cyclophosphamide,
dan thalidomide) : sebagai ajuvan.
Pilihan pertama untuk atasi masalah kutaneus SLE:
Hydroxychloroquine.
168 C.Krim ketokonazol 5%
• Kulit kemerahan di dahi dan di sekitar hidung
dan mulut disertai gatal selama 2 minggu.
•
Kronik hilang timbul
•
PF: eritema di regio glabela, kedua alis, dan
nasolabialis fold disertai skuama halus
• kekuningan.
Cigarette paper didapati minyak pada
skuama
Terapi apa yang tepat...
Dermatitis Seboroik
• Kelainan kulit dengan faktor konstitusi di “area
seboroik”.
• Kelainan konstitusi:
• Pertumbuhan berlebihan Pityrosporum ovale
metabolit masuk ke epidermis inflamasi
• Aktivasi glandula sebasea ↑↑
Manifestasi klinis
• Eritema dan skuama berminyak, agak kekuningan,
batasnya agak kurang tegas.
• Yang ringan: pada kulit kepala = pitiriasis sika.
• Yang berat: skuama tebal, berminyak, dan luas:
seluruh kulit kepala, dahi, glabella, telinga, leher.
• Pada area pipi, hidung, dahi: papul multipel (+).
Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI
Tatalaksana
Pengobatan TOPIKAL Pengobatan SISTEMIK
Tatalaksananya adalah...
Dermatitis Kontak Alergi
Contoh kasus DKA
• Gatal kulit akibat reaksi alergi terhadap
suatu substansi yang berkontak dengan • Alergi nikel yang dijadikan
kulit. rantai jam tangan
• Reaksi kulit dapat terjadi beberapa • Alergi terhadap bahan
plaster luka (rosin)
jam, hari, hingga tahun setelah kontak
pertama • Dermatitis tangan pada
• Beratnya reaksi kulit tidak berbanding pekerja pabrik karet
•
lurus dengan jumlah allergen yg Dermatitis fotokontak
• terpapar
Karakteristik umum lesi DKA: alergi terhadap
• Sebagian besar: lesi hanya mencakup sunscreen
area kulit tempat kontak dengan • atau sabun antibakteri
allergen terjadi yang
• Dapat merah, bengak, dan melepuh timbul setelah paparan
http://www.dermnetnz.or
atau kering dan kasar terhadap sinyal g/dermatitis/contact-
matahari allergy.html
PPK PERDOSKI 2011
Lainnya: DKA thdp parfum,
cat rambut, obat topikal
Tatalaksana
• Terapi utama : Topical corticosteroids
For severe allergic contact dermatitis of the hands, 3-week courses of class I
topical corticosteroids are required, while class 6 or class 7 topical
corticosteroids typically are used for allergic contact dermatitis of
intertriginous areas or the face.
http://www.dermnetnz.org/dermatitis/contact-irritant.html
PPK PERDOSKI 2011
Patch Test (Uji Tempel) • Metode
Baru dapat dikerjakan 6 minggu setelah
penyakit dinyatakan sembuh
• Indikasi 1. Larangan utk pasien
• Pasien dengan diagnosis kerja • Punggung tmpt ditempelkan zat
dermatitis kontak, terutama pada alergenik tidak boleh kena air
kelompok pasien dengan penyakit • Tdk boleh berkeringat keterlaluan
kulit dasar berupa dermatitis
• Tidak boleh terpapar radiasi UV
atopi, seboroik, stasis, numularis;
psoriasis; dishidrosis 2. Perangkat tes ditempel di
• Dermatitis kronis tanpa penyebab punggung bagian atas: hindari
yang jelas area berambut
• Dermatitis kontak akibat 3. 48 jam setelahnya tempelan
pekerjaan dicabut dibaca hasilnya (1)
4. 72 – 96 jam setelah
An Bras Dermatol. 2013;88(6):879-88.
baca hasil (2)
penempelan
Patch Test (Uji Tempel) • Relevansi patch test:
Hasil patch test yang positif v.s.
probabilitas kontak bahan tsb
thdp
kulit yang mengalami defek
• Possible:
Terdapat 3: hasil patch test
sesuai dengan substansi yg
dicurigai menyebabkan
• dermatitis kontak
Probable: hasil patch test
positif utk substansi DAN
• material utuh yg dipakai
pasien (yg mengandung
substansi ybs)
An Bras Dermatol. 2013;88(6):879-88.
Kuat: paparan ulang thdp
material yg mengandung
substansi alergenik
rekurensi dermatitis
kontak
171 A.Iktiosis vulgaris
• Anak laki-laki 8 thn
• Kulit di kedua kaki tampak sangat kering dan
bersisik seperti kulit ikan disertai gatal
•
Ibu kandung memiliki riwayat rhinitis alergi.
•
Skuama kasar bentuk poligonal dengan tepi
ireguler di sisi ekstensor tungkai bawah
bilateral, telapak tangan dan kaki teraba lebih
kasar, namun daerah lipatan tidak ada kelainan
Diagnosisnya adalah...
IKTIOSIS VULGARIS
• Dari Bahasa Yunani, ichthys, artinya ikan.
• Ada 2 tipe, herediter dan didapat.
• Hereditary ichthyosis vulgaris:
Kelainan autosom dominan. Paling sering dibandingkan jenis iktiosis lain.
Lesi kulit umumnya tidak muncul sejak lahir, baru tampak usia pertama kehidupan,
puncaknya usia 5 tahun. Umumnya remisi spontan semenjak pubertas.
Predileksi tubuh sisi ekstensor, simetris.
Sering berkaitan dengan penyakit atopi (dermatitis, asma, dll)
• Acquired ichthyosis vulgaris:
Sering berkaitan dengan penyakit sistemik lain, terutama
keganasan. Seringnya berkaitan dengan limfoma Hodgkin,
limfoma non-Hodgkin, myeloma, sarkoma kaposi,
leiomiosarkoma, dan karsinoma paru, mammae, ovarium,
dan serviks.
Bisa juga efek dari obat berupa asam nikotinat, triparanol,
butyrophenones, simetidin, dan clofazimine.
TATALAKSANA
Hereditary ichthyosis vulgaris penyakit kronik yang
• umumnya
bisa membaik seiring bertambahnya usia.
• Tujuan utama terapi adalah menjaga hidrasi kulit dan
cegah evaporasi:
• Krim urea 10-20%, propylene glycol
• Topikal retinoid.
• Alpha-hydroxy acids (misal, asam laktat, glikolat,
atau piruvat).
• Keratolitik untuk menghilangkan skuama (misal,
asam salisilat hingga 6%)
Jenis Iktiosis lainnya
• Lamellar ichthyosis (LI) kelainan autosom resesif, muncul sejak lahir hingga
seumur hidup. Bayi yg baru lahir tampak dilapisi membran kolodion yang
mengelupas
dalam 10-14 hari, meninggalkan kulit eritem. Skuama tampak seperti sisik
ikan. Tidak membahayakan nyawa namun menyebabkan masalah psikis bagi
penderitanya.
• Lesi di seluruh tubuh termasuk kulit kepala, daerah fleksural, hingga kuku.
X-linked ichthyosis kelainan genetik akibat mutasi gen
enzyme steroid sulfatase (STS).
Mulai tampak sejak lahir. Tampak skuama di leher,
•
dada, tungkai ekstensor. Tampak "dirty-face"
appearance, yang bertambah berat seiring usia.
• Daerah flexura bisa terkena, namun telapak tangan
dan kaki tidak.
• Rambut dan kuku normal.
• Cryptorchidism terjadi pada 20% pasien.
•
Karena berkaitan dengan mutasi gen, seringpula
disertai masalah genetik/ sindrom lain seperti short
stature, chondrodysplasia punctata, retardasi
mental,
hypogonadism).
dan Kallmann syndrome (hypogonadotrophic
Epidermolytic ichthyosis (EI), sama dengan epidermolytic
hyperkeratosis (EHK) atau bullous congenital ichthyosiform
erythroderma (bullous CIE), adalah kelainan autosom dominan.
• Muncul sejak lahir dengan eritroderma, lepuh dan erosi kulit
yang remisi seiring bertambah usia, meninggalkan bekas berupa
hiperkeratosis.
• Daerah fleksural juga terkena namun rambut dan kuku normal.
Kulit jadi sangat rapuh.
• Prognosis: risiko morbiditas dan mortalitas tinggi pada masa
neonatal, karena komplikasi sepsis dan dehidrasi. Setelah
dewasa, sering infeksi kulit rekuren.
172 D.Pelembab dan kortikosteroid
• Anak laki-laki 8 thn
• Kemerahan yang gatal pada lipatan kedua siku
dan
• lutut.
• Kakek pasien meninggal karena alergi udang.
Likenifikasi dan sedikit eritema pada kedua fossa
cubiti dan poplitea
Tatalaksananya adalah
Dermatitis Atopi
Cheilitis Angularis
Tatalaksana
• Pada membran mukosa
• Sering terjadi pada bayi atau penggunaan
kortikosteroid inhalasi pasien asma,perokok
• Mengorek lesi menyebabkan eritem dan perdarahan
di
•
dasarnya
Terapi
4-6 : Nistatin suspensi iu),
ml (400.000-600.000 oral4 x / hari sesudah makan
Harus ditahan di mulut beberapa menit sebelum ditelan
Dosis untuk bayi 2 ml (200.000 iu), 4 x / hari - Perlu 10-
14 hari untuk kasus akut atau beberapa bulan untuk
kasus kronis
174 A.Karsinoma sel skuamosa
• Wanita 63 thn
• Luka koreng di hidung yang sering gatal dan
mudah berdarah.
• Membesar, sulit sembuh, meski tidak nyeri.
• Nodul soliter berukuran 2 x 3 cm, batas tidak
tegas, imobile, permukaan verukosa dan
mudah berdarah.
• PA berupa keratinisasi dan mutiara tanduk
Diagnosisnya adalah...
Karsinoma Sel Skuamosa
• Diagnosis: OMSK
• Edukasi yang kurang tepat?
OMSK
Infeksi kronis di telinga tengah dengan
perforasi membran timpani dan sekret
yang keluar dari telinga tengah terus
menerus atau hilang timbul yang
berlangsung lebih dari 2 bulan / >6
minggu
KLASIFIKASI
OMSK:
OMSK TIPE AMAN/BENIGNA OMSK TIPE
• PERADANGAN HANYA BAHAYA/MALIGNA/TULANG
MUKOSA • PERADANGAN SAMPAI T ULANG
• PERFORASI SENTRAL • PERFORASI MARGINAL / ATIK
• KOLESTEOTOMA (-) • KOLESTEOTOMA (+)
• TATALAKSANA: • TATALAKSANA: BEDAH !!
NEOMISIN+POLIMISIN B
TOPIKAL + EAR TOILET
Terapi OMSK
• Edukasi
• Tidak mengorek telinga
• Air jangan masuk ke telinga sewaktu mandi
• Dilarang berenang
• Segera berobat
• Bila penyakit sudah tenang sebaiknya dilakukan operasi
rekonstruksi
(miringoplasti, timpanoplasti) untuk mencegah infeksi berulang serta
• gangguan
Prinsip pendengaran.
pengobatan OMSK adalah:
• Membersihkan liang telinga dan kavum timpani. Bila sekret keluar terus
menerus diberikan H2O2 3% selama 3 – 5 hari.
• Pemberian antibiotika : topikal antibiotik ( antimikroba) dan sistemik.
• Pembedahan OMSK maligna
182 A. Ig E spesifik
• An Hadi, 4 tahun, diantar orang tuanya
dengan keluhan bersin lebih dari 6 kali
• setiap pagi.
hidung berair dan buntu, mata berair,
• riwayat penyakit keluarga ayah asma,
ibu alergi telur dan tongkol.
• Pemeriksaan didapatkan mukosa
dengan sekret bening.
Dx susp Rinitis alergi
• Penunjang yang tepat
Pemeriksaan penunjang rinitis
alergi
• In vitro
• Eosinofil darah tepi
• IgE total atau IgE spesifik dengan RAST atau ELISA
• In vivo
• Uji Cukit Kulit
• Imaging
• Nasoendoskopi
KOMPLIKASI
B. Bentuk anatomis tuba
185 eustachius pada anak-anak lebih
mendatar
Anak kecil nyeri telinga kanan
•• Batuk pilek demam dirasakan sebelumnya.
• Membran timpani kiri dengan hiperemis dan
terkesan menonjol keluar. Setelah dilakukan
pungsi, tampak cairan kental kekuningan keluar,
• dan anak kembali tenang.
Menurut dokter, kasus ini lebih sering
ditemukan
• pada populasi
Apakah faktor anak
yang dibanding
mendasaridewasa.
kondisi tersebut?
Otitis Media Akut
STADIUM TATALAKSANA
SURVEILANS AKTIF
Door to door surveys untuk
=case finding aktif menemukan suatu kasus dalam
komunitas
• AKTIF MENEMUKAN
Sentinel KASUS
Surveilans adalah kegiatan analisis data
SURVEILANS SENTI NEL dengan cara pengumpulan dan pengolahan
TERUTAMA YANG TIDAK DATANGdata
secara terus menerus yang dilakukan di wilayah/
BEROBAT
unit yang terbatas atau sempit. (Depkes RI, 2004)
• Mengambil data TIDAK dari semua pekerja medis,
tapi ditetapkan random ataupun bertujuan
• Investigasi intensif kepada suatu kasus
B. Puskesmas sebagai
191 pusat
pelayanan kesehatan strata
• Sasaran cakupan menjadi dua
pertama
kali lipat dengan tujuan
meningkatkan upaya
pencegahan penyakit.
• Bagaimana peran puskesmas
yang tercermin sesuai dengan
Permenkes 75 tahun 2014? ?
Permenkes No 75 tahun 2014
• Puskesmas sebagai gate keeper layanan
kesehatan primer
• Dibedakan menjadi UKP dan UKM sesuai
dengan instruksi dalam SKN.
Dalam SKN 2009:
• UKP :
- Primer, dilaksanakan oleh dokter di faskes primer
(puskesmas)
- Sekunder, dilaksanakan oleh dokter spesialis di faskes
sekunder (RS tipe C, D)
- Tersier, dilaksanakan oleh dokter subspesialis di faskes
tersier (RS tipe A, B)
•
UKM :
- Primer , menjadi tanggung jawab dinkes kabupaten yang
didelegasikan ke puskesmas
- Sekunder, menjadi tanggung jawab dinkes kabupaten
- Tersier, menjadi tanggung jawab dinkes provinsi, kemenkes
192 D. Sick care system, work,
family,
psycho-social-economy
•
factor
Ibu pasien seorang buruh pabrik yang
harus bekerja 10 jam sehari.
• Ibu tidak sempat membawa anak ke
puskesmas untuk imunisasi karena
harus bekerja mencari nafkah.
•
Ayah pasien sudah meninggal akibat
• kecelakaan bermotor.
Faktor yang ada pada kasus menurut
teori mandala ?
TEORI MANDALA
komponen – komponen
yang dapat mempengaruhi
kesehatan manusia
ANALISIS
• Anak 12 bulan dibawa ke puskesmas karena batuk
pilek sementara imunisasi dasarnya tidak lengkap
pola pikir sick care, bukan health care (hanya
berorientasi kuratif)
• Ibu tidak sempat membawa anak ke puskesmas
untuk imunisasi karena harus bekerja mencari
nafkah work, faktor psiko-sosial-ekonomi
• Ayah pasien sudah meninggal akibat kecelakaan
bermotor family
Teori lain
193 D. Ergonomi
• Pasien kerja di pabrik
• Duduk lama 8-9 jam
• Bangku rendah, postur pasien tinggi
Posisi duduk tidak ideal karena
lutut terlalu menekuk
• Bayi
Rutin • Wanita Subur
• Anak SD
• Backflog fighting
• Crash Program
• Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
Tambahan
• Sub PIN
• Catch up Campaign
• Outbreak Response Immunization (ORI)
Kegiatan Imunisasi Tambahan
• Backflog fighting
• Upaya melengkapi imunisasi dasar anak <3 tahun. Prioritas
daerah yang 2 tahun berturut-turut tidak capai UCI
• Crash Program
• Intervensi cepat cegah KLB.
• Kriteria daerah
• Angka kematian bayi akibat penyakit yang bisa dicegah dengan
imunisasi (PD3I) tinggi
•
• Infrastruktur dan fasilitas kesehatan jelek
3 tahun berturut-turut tidak capai UCI
• Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
• Serentak, seluruh Indonesia. Bertujuan memutus penyebaran
penuyakit. Diberikan tanpa pandang status imunisasi
sebelumnya.
Imunisasi Tambahan
• Sub PIN
• Mirip PIN, namun tidak seluruh negara melainkan
daerah tertentu saja
• Catch up Campaign Campak
• Upaya memutus penularan campak pada anak usia
sekolah dasar
• Outbreak Response Immunization (ORI)
• Imunisasi dalam penanganan KLB
195 E. Early diagnosis