HANDBOOK
---Week 18 ---
Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 2
3. Siswa “WAJIB” mengikuti Temu Online setiap hari Minggu pukul 20.00 –
22.00 WIB di Facebook Group masing-masing. Bila siswa berhalangan hadir,
inbox mentor Budi Waluyo.
4. Siswa “WAJIB” menge-like atau komen postingan yang disebar saat Temu
Online sebagai indikasi kehadirannya.
5. Siswa “WAJIB” menge-like atau komen setiap kali ada postingan informasi
yang disebar di Grup FB agar keaktifan grup terjaga.
Siswa Sekolah TOEFL, Amalia, berhasil meraih beasiswa S2 Erasmus +. Dia akan akan berangkat ke Eropa
akhir September ini. Studi S2-nya akan ditempuh dibeberapa kampus di Eropa.
Membaca e-mail dari Amalia mengingatkan situasi saya dulu saat tengah berjuang meraih beasiswa.
Menurut saya, setiap penerima beasiswa melalui semua fase perjuangan seperti ini.
Coba dibaca ya e-mailnya dibawah ini. Semoga bisa memberikan sedikit pencerahan.
Yuk, bersama kita mendesain masa depan yang lebih baik. Fokus memperbaiki kualitas dan kapasitas
diri.
Maaf sebelumnya kalau lewat email ini, saya jadi curhat panjang lebar hehe. Tapi, sudah sejak lama saya
ingin mengucapkan terima kasih pada Kak Budi. Dan status Facebook Kak Budi hari ini (14/8) mengenai
mengatasi kebingungan antara bekerja dan mengejar beasiswa sukses mengingatkan saya pada awal
perjalanan saya mengejar beasiswa.
Sejak lulus S1 tahun lalu, saya sudah bertekad untuk lanjut S2 dengan beasiswa, terutama di luar negeri.
Dengan pertimbangan butuh banyak waktu dan energi untuk mempersiapkan berbagai persyaratan
beasiswa, saya pun memilih untuk bekerja di perusahaan kecil. Konsekuensinya, gaji saya tidak
seberapa, bahkan di bawah UMR.
Saat awal bekerja, rasanya berat sekali. Sebab, sebagai lulusan S1 di salah satu jurusan dan universitas
favorit di negeri ini, muncul perasaan eman. Seringkali, saya iri dengan teman-teman saya yang bekerja
di perusahaan-perusahaan mentereng dengan gaji yang berkali-kali lipat dari gaji saya.
Untungnya, di masa-masa itu, saya dipertemukan dengan blog Kak Budi. Banyak sekali tips dan
pencerahan yang saya dapatkan. Terutama, ketika saya mengunduh E-Book Kak Budi yang ditujukan
pada para scholarship hunters. Ada salah satu bagian buku yang saya ingat betul dan saya jadikan
penyemangat saya. Begini bunyinya:
“Saya yakin masa depan saya di beasiswa ini. Alhasil, minder pas ketemu temen yang udah punya
pekerjaan tetap. Soal gaji, jangan ditanya lagi, jauh di bawah. Begitulah, harus berani berkorban masa
depan kalo yakin masa depan anda di beasiswa itu. Berani nggak?”
Andai saya ada di depan Kak Budi waktu itu, saya akan menjawab dengan lantang, "Ya, saya berani,
Kak!" hehe.
Sejak saat itu, saya mulai belajar ikhlas. Saya yakin bahwa Allah sudah mengatur sedemikian rupa jalan
terbaik untuk saya. Bahwa, mimpi yang besar butuh pengorbanan yang tak kalah besar. Saya baca
tulisan Kak Budi berulang kali untuk meyakinkan diri sendiri. Bahkan, saat teman-teman saya yang juga
scholarship hunter mulai tergerus semangatnya, saya screenshot kalimat tersebut dan saya kirimkan ke
mereka.
Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 4
Lama-kelamaan, saya sadar. Meski bekerja di perusahaan tersebut bukanlah keinginan saya, tapi
ternyata sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan saya. Atasan dan rekan-rekan kerja saya sangat baik dan
mendukung mimpi saya untuk mengejar beasiswa. Saya diijinkan les IELTS saat jam kerja, dibuatkan
surat rekomendasi dengan isi yang sangat positif, dan banyak lagi bantuan mereka yang sangat saya
syukuri hingga kini.
Alhamdulillah. Benar kata Kak Budi, bahwa kita harus berani berkorban bila yakin masa depan kita ada di
beasiswa itu. InsyaAllah, akhir September nanti, saya akan berangkat ke Eropa dengan funding dari
beasiswa Erasmus+ :)
Mohon doanya ya, Kak, agar semua persiapan maupun masa-masa belajar selama 2 tahun di Eropa nanti
lancar. Semoga saya bisa menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dan kemudian membagikannya kepada
banyak orang, sebagaimana yang Kak Budi lakukan".
- - - - Budi Waluyo
Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 5
Grammar
Skill 11: Passive Sentence: Simple Present dan Simple Past
Minggu ini, anda akan memasuki materi kalimat pasif dalam Bahasa Inggris.
Di handbook sebelumnya, anda Sudha belajar tentang simple present dan simple
past. Masih ingat tidak to be yang digunakan dalam simple present dan simple
past? Coba diingat dulu ya.
Kenapa harus mengingat to be di simple present dan simple past? Karena
komponen pertama dari kalimat pasif adalah kita harus mengetahui to be dari
setiap subject dan tensesnya apa.
Komponen yang selanjutnya adalah Verb 3. Ingat tidak di materi simple past
pernah dibahas tentang kata kerja beraturan dan kata kerja tidak beraturan?
Coba dibuka lagi materinya ya.
Verb 3 bisa membingungkan ketika kita dihadapkan pada kata kerja yang tidak
beraturan, artinya kita akan kesulitan untuk menentukan apakah kata kerja yang
digunakan adalah bentuk ketiganya atau tidak.
Nah, dua hal itu yang menjadi kunci kalimat pasif, yaitu to be dan verb 3.
Hal lainnya adalah kita paham apa saja yang bisa menjadi subject. Di handbook
awal Sudah dibahas ya apa saja yang bisa menjadi subject.
Contoh kalimat pasif: The room was cleaned by her last night.
Subject pada kalimat ini adalah room, yang diberishkan oleh her. Jadi, dalam
kalimat pasif, subjetcnya yang dikerjakan.
Kedua, di kalimat pasif perubahan makna kata kerja menjadi berawalan di-.
Ketiga, ketika mengubah kalimat aktif menjadi pasif, object pada kalimat aktif
menjadi subject pada kalimat pasif.
Pada contoh diatas, terlihat kalau two cars yang berfungsi sebagai object pada
kalimat aktif menjadi subject pada kalimat pasif. Subject they pada kalimat aktif
menjadi bentuk object pada kalimat pasif.
Keempat, ingat bentuk pasif selalu: tobe + verb 3. Jadi, untuk mengubah kalimat
aktif menjadi pasif, subject bisa jadi berubah dari singular menjadi plural atau
sebaliknya.
Ingat, to be pada pasif bergantung subject pada bentuk pasif, bukan bergantung
pada subject di kalimat aktif.
Kelima, pahami bentuk object dari setiap subject agar tidak salah mengubah.
Bentuk onject ini yang muncul setelah by dalam kalimat pasif.
Subject Object
I Me
You You
They Them
We Us
she Her
He Him
It (Subject tunggal It
termasuk)
Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 7
Keenam, makna kalimat pasif terikat pada makna tenses yang digunakannya.
Mengubah kalimat aktif menjadi pasif juga bergantung dengan tenses yang
digunakan, terutama bentuk to be yang digunakan.
Latihan
I. Petunjuk: Ubah kalimat aktif dibawah ini menjadi bentuk kalimat pasif. Semua
kalimat berbentuk simple present.
IV. Petunjuk: Tentukan apakah kalimat dibawha ini berbentuk pasif atau aktif. Coret
salah satu.
References:
Betty S. Azar and Stacy A. H. | Helen Naylor and Raymond Murphy | Raymond Murphy | Paul
Nation | Macmillan Book | Berbagai sumber lain.