Diare Akut
Pembimbing:
dr. Ahmad Yani
Oleh :
Azri Nursiddiq 114170007
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2020
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. F
Usia : 17 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kondang sari
Tanggal Pemeriksaan: 28 Juli 2020
Nama Ibu/ Usia : Ny. S / 66 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kondangsari
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama :
BAB cair
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke puskesmas Beber diantar oleh ibunya dengan
keluahan BAB cair sejak 2 hari yang lalu, BAB cair dirasakan >10 kali
dalam sehari. BAB berisi air dan sedikit ampas, berlendir dan tidak
disertai darah. Bau tinja seperti biasa tidak berbau busuk dan tidak
berbau amis. keluhan lain berupa lemas setiap kali setelah BAB dan
nyeri di perut bagian bawah, nyeri di rasakan terus menerus dan
sepperti melilit, pasien sudah meminum obat warung namun keluhan
tidak kunjung membaik Keluhan pasien tidak disertai demam dan
muntah pasien menyangkal adanya riwayat penyakit magg sebelumnya.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
Riwayat alergi obat, makanan dan minuman disangkal
Riwayat asma disangkal
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluhan serupa di keluarga pasien
E. Riwayat Pribadi dan sosial
Pasien tinggal bersama ayah dan ibunya di lingkungan padat
penduduk. Sanitasi lingkungan cukup, keluarga pasien menggunakan
air dari sumur untuk mandi dan minum. Pasien sebelumnya suka makan
jajanan pinggir jalan dan makanan pedas.
III.PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
B. Tanda - tanda vital
Tekanan darah : 110/70
Nadi : 88 x/menit, regular, isi kuat
Frekuensi Napas : 20 x/menit
Suhu : 36,8 0C
C. Pemeriksaan Status Generalis
Kepala : Bentuk kepala normocephal, masa (-), edema (-),
deformitas (-)
Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sclera ikterik(-/-),mata cekung (-)
Hidung : Deviasi (-), secret (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-), perdarahan (-), mukosa bibir kering(-)
Thoraks :
Anterior :
Inspeksi : dalam batas normal
Palpasi : dalam batas normal
Perkusi : dalam batas normal
Auskultasi :
Cor : BJ1 dan BJ2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : Vesikular Breath Sound disemua lapang paru, ronkhi (-/-),
whezing (-/-)
Abdomen :
Inspeksi : Cembung, masa (-), lesi (-)
Auskultasi : Bising usus(+) meningkat
Perkusi : Timpani di semua lapang abdomrn
Palpasi : Nyeri tekan (-), turgor kulit kembali cepat
Ekstremitas :
Superior : Akral hangat, CRT < 3 detik, Edema (-/-)
Inferior : Akral hangat, CRT < 3 detik, Edema (-/-)
Kulit : petekie (-), lesi (-)
IV. RESUME
Pasien datang dengan keluhan diare sejak 2 hari, sebanyak >10kali
dalam sehari, BAB cair bercampur lendir, darah (-), keluhan lain berupa
mual tidak disertai muntah dan nyeri perut bagian bawah, demam (-)
BAK dalam batas normal, pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
110/70 nadi 88x/menit kuat angkat reguler, respirasi 20x/menit, suhu 36,8
C, pemeriksaan abdomen ditemukan bising usus meningkat 28x/menit,
nyeri tekan pada regio umbilikus dan epigastrium, akral hangat, turgor
kulit normal, edem tungkai (-) CRT <3 detik
V. DIAGNOSIS BANDING
Disentri basiller
Disentri Amoeba
Gastroenteritis akut
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
(-)
VII. DIAGNOSIS KERJA
Disentri Basiller
VIII. USULAN PEMERIKSAAN PENUJANG
Lab: darah rutin, pemeriksaan feses
IX. TERAPI
a. Preventif :
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara makan makanan
bergizi dan mengkonsumsi vitamin bila perlu.
Menjaga kebersihan makanan.
Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan mainan pasien
Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah buang air.
b. Promotif
Lanjutkan pemberian cairan tambahan berupa minuman isotonik
sampai diare berhenti untuk mencegah dehidrasi.
Memberikan edukasi pada orang tua dan pasien tentang pentingnya
menjaga nutrisi, pola makan, dan kebersihan makanan serta
makanan yang menstimulasi ketidaknyamanan saluran cerna
(makanan pedas, kopi, asam, kecut dll)
Memberikan edukasi pada keluarga dan pasien bahwa pentingnya
menjaga kebersihan diri pasien sehingga dapat meningkatkan daya
tahan tubuh pasien.
Memberikan edukasi pada keluarga dan pasien perilaku hidup
bersih dan sehat, dan pentingnya menjaga kebersihkan lingkungan
rumah berupa air bersih dan jamban.
c. Kuratif
1) Attapulgit setiap kali BAB
2) Metronidazole 2x500mg selama 5-10hari
3) Domperidon 1x10mg
4) Diet makanan lunak
d. Rehabilitatif
Jika terdapat tanda – tanda lemas tidak bisa aktivitas fisik dan
makan dan minum tidak bisa masuk, lebih banyak tertidur segera di
bawa ke puskesmas atau ke Rumah Sakit
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
ʃ 1 dd 1 tab £
R/ Metronidazole tab 500mg No X
ʃ 2dd 1tab £
ʃ 1 dd 1 tab prn
Pro: Nn. F
Umur: 17th
Alamat: Kondangsari
Environment
Kebersihan lingkungan
kurang
Host
Diare Akut
Kebiasaan
Agent
Bakteri Non Invasif
Stafilococcus, Bacillus, Clostradium,
Cholerae, Escherichia coli
BakteriInvasif:
Penetahuan keluarga yang kurang Shigella, Salmonella,
tentang kebersihan lingkungan
DIAGNOSTIK HOLISTIK
- Aspek Personal
Pasien datang agar penyakit diare pasien sembuh
- Aspek Klinik
Diare akut (disentri basiller)
- Aspek risiko internal
o Usia rentan terhadap penyakit
o Lingkungan pasien yang kotor memungkinkan pasien
mendapatkan penyakit Diare
o Makanan yang kurang besih
- Aspek psikososial keluarga
o Lingkungan pasien tidak bersih
o Sosio-ekonomi pasien rendah
o Pengetahuan sikap dan perilaku keluarga pasien yang
lainnya kurang baik mengenai kebersihan lingkungan dan
kebersihan diri sendiri
Sosio- Ayah dan Mendukung ibu untuk Motivasi pada ibu untuk bekerja
ekonomi ibu pasien
dapat bekerja dan jika anak dapat dibawa atau
rendah
ayah agar dapat ketika anak sudah dapat tinggal
penghasilan lebih baik
Pengetahua Meningkatkan Edukasi mengenai penegelolaan
n sikap
pengetahuan ibu dan makanan dan kebersihan
perilaku ibu
dan keluarga mengenai lingkungan.
keluarga
cara membersihkan
yang kurang
baik rumah yang baik
mengenai
kebersihan
lingkungan
Aspek klinik:
Kesembuhan dari penyakit Diare akut
Aspek risiko internal:
Usia rentan teradap penyakit
Daya tahan tubuh yang kurang baik dan lingkungan yang kotor menyebabkan
pasien rentan terhadap penyakit