GASTRITIS
disusun oleh:
Fadjrin Yahya 119810019
Pembimbing:
dr. Uki Suswandari
1
2
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 18 tahun
Alamat : astanajapura
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
II. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Nyeri Ulu hati sejak ± 2 hari yang lalu
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu,
nyeri seperti diremas-remas. Keluhan disertai mual namun tidak
muntah. Pasien merasa sejak perutnya sakit, nafsu makan menjadi
menurun sejak 2 hari yang lalu, pasien pun mengeluh perut terasa
kembung. Pasien menyangkal adanya demam (-), namun pasien
mengeluh pusing pada kepala. Keluhan seperti sulit menelan (-) dan
BB menurun (-) disangkal.
Pasien menyangkal adanya nyeri pada bagian dada (-), ataupun
rasa terbakar didada disangkal oleh pasien. BAK ( Buang Air Kecil )
dan BAB (Buang Air Besar ) tidak keluhan. Muntah darah atau BAB
berwaarna hitam disangkal.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sudah beberapa kali mengalami gejala yang sama,
pasien minum obat promag dan terkadang dirasa membaik.
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Diabetes mellitus : disangkal
Riwayat alergi obat/makanan : disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluhan serupa disangkal
Riwayat Hipertensi : disangkal
3
III. GENOGRAM
Keterangan :
Laki-Laki Pasien
Perempuan
Cor
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: ictus cordis kuat angkat, tidak teraba thrill
Perkusi: Batas Jantung:
Batas kanan jantung : ICS IV linea parasternal dextra
Batas pinggang jantung : ICS III linea midclaviculla sinistra
Batas apex jantung : ICS V linea midclavicula sinistra
Auskultasi: BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen Inspeksi : cembung, massa (-), bekas luka (-)
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat 32 x/menit
Perkusi : hipertimpani pada seluruh kuadran abdomen
Palpasi: Terdapat nyeri tekan pada regio epigastrium (+)
Ekstremitas Superior: Akral hangat, CRT <2”, edema (-)
Inferior: Akral hangat, CRT <2”, edema (-)
V. RESUME
5
Pasien mengeluh nyeri ulu hati terasa nyeri sejak 2 hari yang lalu,
diperparah saat sedang makan. pasien memiliki pola makan yang tidak
teratur serta gemar mengkonsumsi makanan pedas dan meminum kopi.
Keluhan disertai rasa mual tanpa disertai muntah, dan sesekali juga pasien
merasa pusing. Nyeri dirasa mereda apabila pasien meminum obat
promag.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital sebagai
berikut tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 83x/menit, suhu 36,7oC,
respirasi 21x/menit. Didapatkan adanya hipertimpani disemua regio dan
nyeri tekan di regio epigastrium.
IX. PENATALAKSANAAN
a. Preventif
1) Mengedukasi/menginformasikan kepada pasien untuk
menghindari faktor pencetus gastritis seperti pola makan yang
tidak teratur serta mengurangi makan makanan pedas dan kopi.
2) Makan makanan yang lunak terlebih dahulu
3) Anjurkan pasien untuk makan lebih sering dalam porsi yang
sedikit
4) Mengkonsumsi obat sesuai anjuran dan dihabiskan.
b. Promotif
6
d. Rehabilitatif
1) Menerangkan kepada pasien agar rutin mengkonsumsi obat
yang diberikan sesuai anjuran
2) Menganjurkan untuk pasien mengkonsumsi makanan lunak
terlebih dahulu.
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Qua ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
Agen Diare
Virus
Bakteri
FARMAKOTERAPI
a. Omeprazole
Farmakodinamik
Omeprazole yang masuk ke dalam tubuh merupakan bentuk obat
yang tidak aktif. Obat ini kemudian akan diaktifkan melalui proses
protonasi dalam suasana asam di lambung. Bentuk aktif tersebut
9
Farmakokinetik
Absorpsi
Distribusi
Metabolisme
Hydroxyomeprazole
10
Asam karboksilat
Omeprazole sulfone
Eliminasi
b. Domperidone
Farmakodinamik
Domperidone merupakan antagonis dopamin yang
mempunyai kerja anti emetik. Domperidone tidak mudah melewati
sawar darah otak. Dalam penggunaan domperidone, terutama pada
orang dewasa, efek samping ekstrapiramidal sangat jarang, tetapi
domperidone menstimulasi pelepasan prolaktin dari hipofisis. Efek
antiemetik dapat disebabkan oleh kombinasi efek periferal
(gastroprokinetik) dengan antagonis terhadap reseptor dopamin di
kemoreseptor “trigger zone” yang terletak diluar saluran darah otak
di area postrema. Dopamin memfasilitasi aktivitas otot halus
gastrointestinal dengan menghambat dopamin pada reseptor D1
dan menghambat pelepasan asetilkolin netral dengan memblok
reseptor D2. Domperidon merangsang motilitas saluran cerna
bagian atas tanpa mempengaruhi sekresi gastrik, empedu dan
pankreas. Peristaltik lambung meningkat sehingga dapat
mempercepat pengosongan lambung.4
Farmakokinetik
11
DAFTAR PUSTAKA