Anda di halaman 1dari 53

Laporan kasus ujian

preeklampsia berat
Oleh:

M Rizqi Hasani (119810036)

Penguji: dr. Deni Wirhana Surjono, Sp.OG-


KFM

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN


RSUD WALED KABUPATEN CIREBON
2020
identitas

Nama : Ny. inda


Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan Terakhir : SMP
Alamat : blok pahing dusun 02 rt 003 rw 004 desa
kubangkarang kec. Karangsembung kab.
cirebon
Tanggal masuk : 22 januari 2021
Jam Masuk : 21.45 WIB
ANAMNESIS
Keluhan Utama: mulas dan pusin
Riwayat penyakit sekarang
1. Seorang perempuan, berusia 42 tahun dengan G4P2A1 gravida 36 minggu datang ke IGD
Kebidanan RSUD Waled pada tanggal 21 Januari 2021 pukul 21.45 WIB rujukan dari Puskesmas
Karang sembung dengan keluhan mules-mules pusing dengan riwayat penyakit jantung. Keluhan
Mulas-mulas dirasakan sejak pukul 13.00, keluhan keluar air-air disangkal oleh pasien dan keluar
lender dan darah pada pukul 19.30. Pasien mengatakan bahwa gerakan janin masih dirasakan
aktif. Sesak, pusing dan nyeri uluh hati disangkal oleh pasien, BAB dan BAK tidak ada keluhan.
2. Di IGD kebidanan, telah dilakukan pemeriksaan tekanan darah pasien dengan hasil 160/100
mmHg. Di puskesmas telah diberikan protap PEB berupa MgSO4 Loading dose secara bolus (10
cc MgSO4 dilarutkan dengan 10 cc Aquabidest), terpasang infus RL+MgSO4 15ml dalam RL
500ml L1C1, terpasang folley catheter urine dengan volume 500cc.
Riwayat penyakit Riwayat penyakit
keluarga dahulu
-Riwayat penyakit jantung -Riwayat DM (-)
(-) -Riwayat HT (-)
-Riwayat DM (-) -Riwayat penyakit jantung (-)
-Riwayat HT (-) -Riwayat penyakit ginjal (-)
-Riwayat Asma (-) -Riwayat alergi obat/makanan
-Riwayat Alergi (-) (-)
-Riwayat Asma (-)
RIWAYAT
RIWAYAT ANC
MENSTRUASI
Menarche : 12 tahun -Kontrol kehamilan 9 kali di
Siklus haid : Teratur puskesmas Karang sembung
Panjang siklus : 28 hari -Imunisasi TT tidak pernah
Lama Haid : 5-7 hari -USG tidak pernah
Disminorhea : Tidak ada
Banyak : 2-3 pembalut RIWAYAT
HPHT : 25-02-2020 OBSTETRI
Taksiran Persalinan : 02-12-2020
Anak pertama usia 25 tahun, lahir
RIWAYAT spontan di bidan, Berat bayi 3000
PERNIKAHAN gram.
Pernikahan pertama pada usia Anak kedua usia 19 tahun, lahir spontan
12 tahun lama pernikahan 20 di bidan dengan berat bayi 3000gram
tahun. Pada tahun Tahun 2011
menikah kembali, lama Riwayat Abortus : 2018
perkawinan 10 tahun hingga Riwayat Infeksi Nifas : disangkal
sekarang.
Pemeriksaan fisik

 Keadaan umum : Tampak sakit sedang


 Kesadaran : Composmentis
 Vital sign :
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 114x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,7 °C
SPO2 : 98%
Berat badan : 58 kg
Tinggi badan : 150 cm
IMT : 25,7 (Normal)
STATUS GENERALIS

Kepala : Normocephal, rambut berwarna hitam dan tidak mudah


rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
Hidung : Deviasi (-), sekret (-), darah (-)
Telinga : Darah (-), sekret (-)
Mulut : Sianosis bibir (-), gusi berdarah (-), karies gigi (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-), peningkatan JVP (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks
Inspeksi : Simetris, retraksi ICS (-), otot bantu pernapasan (-), ictus cordis tidak
tampak
Palpasi : Nyeri tekan (-), fremitus taktil (+)
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru, batas kanan jantung di ICS II linea
parasternalis dextra, batas pinggang jantung di ICS III linea parasternalis sinistra,
apeks jantung di ICS V linea 2 cm medial midclavicula
Auskultasi
Cor : bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : cembung gravida, striae (-), jejas (-), bising usus (+), nyeri tekan
(-)
Ekstremitas: Edema pada ektremitas bawah dextra et sinistra,reflek patella (+/+)
Pemeriksaan obstetri

Pemeriksaan fisik luar :


TFU : 31 cm
DJJ : 142 x/menit, reguler
His : 1x/10/10”
Palpasi:
▪ Leopold I : teraba bagian bulat lunak, TFU :31 cm
▪ Leopold II : teraba bagian kecil, bentuk tidak jelas dan menonjol di kiri dan
teraba bagian jelas, rata dan cembung di kanan.
▪ Leopold III : teraba bagian bulat keras
▪ Leopold IV : bagian terbawah janin belum masuk PAP (konvergen)
Pemeriksaan fisik dalam

V/V : tidak ada kelainan


VT : Vulva vagina tidak ada kelainan, portio : tipis lunak posisi
anterior, pembukaan 3 cm, ketuban (+).
LABORATORIUM
LABORATORIUM
RESUME
Seorang perempuan, berusia 42 tahun dengan G4P2A1 gravida 36 minggu
datang ke IGD Kebidanan RSUD Waled pada tanggal 21 Januari 2021 pukul 21.45
WIB rujukan dari Puskesmas Karang sembung dengan keluhan mules-mules. Keluhan
Mulas-mulas dirasakan sejak pukul 13.00, keluhan keluar air-air disangkal oleh pasien
dan keluar lender dan darah pada pukul 19.30. Pasien mengatakan bahwa gerakan
janin masih dirasakan aktif. Sesak, pusing dan nyeri uluh hati disangkal oleh pasien,
BAB dan BAK tidak ada keluhan.
RESUME

Di puskesmas Cibogo, telah dilakukan pemeriksaan tekanan darah pasien dengan


hasil 180/100 mmHg. Di Puskesmas Cibogo telah diberikan protap PEB berupa MgSO4
Loading dose secara bolus (10 cc MgSO4 dilarutkan dengan 10 cc Aquabidest), terpasang
infus RL, terpasang folley catheter urine, juga diberikan Dopamet 250 mg/oral.
Riwayat penyakit dalam keluarga di sangkal, riwayat operasi di sangkal. Pasien mengaku
bahwa menstruasinya lancar dan pertama kali mendapatkannya yaitu usia 13 tahun dengan
siklus yg teratur selama 5-6 hari dan mengganti pembalut 1-2 kali dalam sehari. Riwayat
ANC dilakukannya di bidan puskesmas 2 kali selama kehamilan, imunisasi TT 2 kali, pasien
belum melakukan USG selama kehamilannya. Pasien mengaku menikah pada usia 18
tahun, lama perkawinan 7 tahun.
RESUME

Pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran


composmentis, tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 90 x/menit, respirasi 20
x/menit, suhu 36,7 °C, berat badan 58 kg, Tinggi badan 150 cm. Status
generalis dalam batas normal. Edem pada ekstremitas bawah dextra et
sinistra. Pada status obstetri, pemeriksaan fisik luar TFU 28 cm, DJJ 145
x/menit, reguler, His : 4x/10/40’’. Pada Leopold I teraba bagian bulat lunak,
TFU : 28 cm. Leopold II teraba bagian kecil, bentuk tidak jelas dan menonjol di
kiri dan teraba bagian jelas, rata dan cembung di kanan. Leopold III teraba
bagian bulat keras, Leopold IV bagian terbawah janin sudah masuk PAP
(divergen). Pada Pemeriksaan fisik dalam, V/V tidak ada kelainan. VT : Vulva
vagina tidak ada kelainan, portio : tipis lunak posisi anterior, pembukaan 10 cm,
kepala di hodge III, ketuban (-). Pada hasil pemeriksaan penunjang, protein
urine dipstick +2.
Diagnosis
G4P2A1 parturien aterm kala I fase laten dengan PEB

penatalaksanaan

umum khusus
• Rawat inap • Maintenance dose dengan MgSO4 15 cc
• Observasi KU, TTV, His, dalam 500 cc cairan RL,20 tpm
dan DJJ • Dopamet 3x500 mg p.o
• Pantau urine output • As.mefenamat 3x500 mg p.o
• Konsul dokter Sp.OG • Cefadroxil 2x1 po
prognosis

Ad vitam : Ad Bonam
Ad functionam : Ad Bonam
Ad Sanationam : Ad Bonam

Usulan pemeriksaan
• USG
• NST (Non-stress test)
DISKUSI
Tanggal/Ruang SOAP Tatalaksana

27/11/2020/ PKM S: mules-mules (+), pergerakan janin (+), - Dopamet 500 mg


06.45 WIB lendir (-), darah (-) - Protab PEB
O: TD: 180/100 mmHg - Infus RL
G3P2A0 N: 90 x/menit - DC
Parturien aterm S: 36,6
gravida 39-40 RR: 20 x/menit
minggu Kala I His: 2x10’x20’’
Fase aktif + PEB DJJ: 136
v/v t.a.k, pembukaan 7 cm, kepala H-I

27/11/2020/ IGD S: mules-mules (+), pergerakan janin (+), - RL 15 cc MgSO4/ 20 tpm


08.05 WIB lendir (-), darah (-) - Dopamet 3x500 mg
O: TD: 140/100 mmHg - Amlodipine 1x10 mg
G3P2A0 N: 88 x/menit - Cefadroxil 2x1
Parturien aterm S: 36,6 - As.mefenamat 3x1
Kala II+ PEB RR: 20 x/menit - Aff dc
His: 4x10’x40’’ - Menolong persalinan
DJJ: 145
v/v t.a.k, pembukaan 10 cm, kepala H
III,ketuban (-)
Tanggal/Ruang SOAP Tatalaksana

14/8/2020/ IGD Bayi lahir spontan,segera menangis IMD


08.10
14/8/2020/ VK S:- - Mengecek fundus, tidak
Kala III O: ada janin ke-2
KU; Baik - Inj oksitosin 10 IU IM
Jam 08.15 Plasenta lahir spontan,
lengkap, perineum utuh, kontraksi
uterus (+)
A: P2A0 post partum spontan dengan
PEB
Observasi Kala IV 1 jam pertama

TD N RR S Kontraksi Perdarah
an
08.25 180/100 92 20 36,6 + 5cc

08.40 160/100 85 20 36,8 + 5cc

08.55 150/100 86 20 36,6 + 5cc

09.10 150/100 80 20 36,6 + 5cc

Observasi Kala IV 2 jam kedua

09.40 150/90 84 20 36,6 + 5 cc

10.10 150/90 82 20 36,6 + 5 cc


Target MAP

= 126,6
123,33 x 20%=25,3
  180-25,3=157 mmHg
Penegakan diagnosis peb pada kasus

1. Riwayat hipertensi sejak 10 hari yang lalu (uk>34


minggu/late onset)
2. TD 180/100 mmHg
3. Kelainan organ: edema tungkai +/+
4. Hasil Lab: Protein urin 500 mg/dl (>10 mg/dl)

Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan Tatalaksana Pre-Eklamsia. POGI 2016.
Pemberian mgso4

1. Lini pertama eklampsia.


2. MGSO4 pilihan utama pada PEB dibandingkan diazepam, fenitoin,
untuk mencegah terjadinya eklampsia/kejang
3. Refleks patella (+)
4. Frekuensi nafas >16 x/menit

MGSO4 dihentikan
1. Adanya tanda-tanda intoksikasi
2. Setelah 24 jam persalinan
3. Setelah 6 jam post partum ada perbaikan tekanan darah
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan Tatalaksana Pre-Eklamsia. POGI 2016.
Pemberian obat antihipertensi pada kasus

Indikasi: tekanan darah sistolik ≥ 160mmHg atau diastolik ≥ 110 mmHg


Golongan CCB
- Indikasi utama pemberian obat antihipertensi pada kehamilan adalah
untuk keselamatan ibu dalam mencegah penyakit serebrovaskular
- Pilihan pertama: Nifedipin oral short acting, hidralazine, dan labetalol
parenteral
- Ex: Nifedipin, Labetolol, Amlodipin, nikardipin
- Dosis 10mg
- Nifedipin oral >> menurunkan TD dibanding labetolol iv

Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan Tatalaksana Pre-Eklamsia. POGI 2016.
Hipertensi
dalam
kehamilan
RSUD WALED
POKOK BAHASAN

DEFINISI Hipertensi pada usia kehamilan


> 20 minggu
Patofisiologi Hipertensi Gestasional
Preeklampsia
Preeklampsia Berat

Hipertensi pada usia KOMPLIKASI


kehamilan < 20 minggu Eklampsia
HELLP Sindrom
Hipertensi Kronik
Superimposed TATALAKSANA

“Hipertensi adalah suatu keadaan dengan
tekanan darah sistolik > 140 mmHg atau
diastolik ≥90 mmHg.”

—AMERICAN COLLAGE OF OBSTETRICIANS AND


GYNECOLOGISTS
FAKTOR RESIKO

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan Tatalaksana Pre-
patofisiologi
Penyakit vaskular Gangguan Plasentasi Trofoblas
maternal berlimpah

Faktor: Genetik, Imunologi,


Cytokine lipid peroksidase
Bahan vasoaktif: Inflamasi
Prostaglandin, nitric oxide,
endotelin
Aktivasi koagulasi
Perfusi
Vasospasme uteroplasenta↓ Trombositopenia

Hipertensi
Kejang Aktivasi endotel
Oliguria Terjadi: edema,
Solusio plasenta hemokonsentrasi,
Iskemia hepar Kebocoran kapiler proteinuria
01.
HIPERTENSI PADA
USIA KEHAMILAN
> 20 MINGGU

POGI 2016, KEMENKES 2013


Hipertensi gestasional

 Tekanan darah 140/90 mmHg untuk


pertama kalinya dalam kehamilan dan
tanpa proteinuria
 Tekanan darah kembali normal < 12
minggu postpartum
PREEKLA
MPSIA
● Tekanan darah sekurang-kurangnya 140 atau 90 mmHg
diastolik setelah kehamilan 20 minggu dan dengan
proteinuria >300 mg/24 jam atau tes urin dipstik > positif 1.
● Jika proteinuria (-), disertai dengan adanya salah satu
gangguan organ:
 Trombositopenia
 Gangguan ginjal: kreatinin 1,1 mg/dl
 Gangguan liver : peningkatan transaminase 2x atau nyeri
epigastrik/ regio kanan atas
 Edema paru
 Gangguan neurologis: stroke, nyeri kepala, gangguan visus
 Gangguan janin : Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction
(FGR)
Preeklampsia
berat
Syarat preeklampsia terpenuhi, dan didapatkan salah satu kronisi dibawah ini:
● Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 sistol atau diastol 110
● Trombositopenia
● Gangguan ginjal : kreatinin >1,1 mg/dl
● Gangguan liver : peningkatan transaminase 2x atau nyeri epigastrik/ regio kanan
atas
● Edema paru
● Gangguan neurologis: stroke, nyeri kepala, gangguan visus
● Gangguan janin : Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR)
02.
HIPERTENSI PADA
USIA KEHAMILAN
< 20 MINGGU

POGI 2016, KEMENKES 2013


HIPERTENSI KRONIK

 Tekanan darah 140/90 mmHg sebelum kehamilan atau terdiagnosis sebelum UK


20 minggu tidak disertai PTG (Penyakit trofoblastik gestasional) atau
 Hipertensi pertama kali terdiagnosis setelah UK 20 minggu dan persisten sampai >
12 minggu postpartum
 Tanpa disertai proteinuria

SUPERIMPOSED PREEKLAMPSIA
 Onset baru proteinuria 300 mg/ 24 jam pada wanita dengan hipertensi sebelum
UK 20 minggu.
 Peningkatan mendadak proteinuria atau tekanan darah atau angka trombosit < 100.000/
mm3 pada wanita dengan HT dan proteinuria < 20 minggu.
03.

komplikasi

KEMENKES 2013, COGS 2006, Sibai 2004


EKLAMPSIA

 Kejang dan koma yang disebabkan karena preeklampsia, bukan sebab lain.
 Impending eklampsia:
1. Headache
2. Nausea & vomitus
3. Ggg. Penglihatan
4. Nyeri perut kanan atas
5. Edema
6. Proteinuria
7. Hyperreflex
HELLP
SYNDROME
● TRIAS: Haemolysis, Elevated Liver Enzymes, Thrombocytopenia

Tennessee Class:
• Kriteria labL 1. Hemolysis pada apusan
darah tepi (schizocytes, burr cell), 2. AST >
70 IU/L dan LDH > 600 IU/L, 3. AT <
100.000/ mm3
• Complete : ditemukan semua kriteria
• Partial : ditemukan 1 atau 2 kriteria saja
04.

tatalaksana

KEMENKES 2013, COGS 2006, Sibai 2004


Management
ekspetatif
preeklampsia
Management
ekspetatif
preeklampsia
berat
PEMBERIAN MGSO4
PEMBERIAN MGSO4
Anti Hipertensi

U/ TD sistolik ≥ 160 mmHg


Nifedipine atau diastolik ≥ 110 mmHg

- CCB
Regimen: 10 mg kapsul oral
diualng tiap 12-30 menit
Metildopa

Nikardipine - Agonis reseptor alfa


u/ wanita hamil dengan
- U/ TD ≥ 180/110 mmHg atau HT kronis
hipertensi emergensi dengan Dosis 250-500mg oral 2-
dosis 1 ampul 10 mg dalam 3 kali sehari.
larutan 50cc per jam 250-500 mg tiap 6 jam iv
MANAGEMEN KONSERVATIF

● Indikasi manajemen konservatif


Kehamilan preterm tanpa impending eklampsia dengan janin baik
● Pengobatan medisinal
Dosis awal MgSO4 40% 8 gram i.m. Atau bila menggunakan cara
intravena secara kontinyu diberikan dosis pemeliharaan yaitu, 10gram
dalam 500cc cairan RL diberikan dengan kecepatan 1-2gram/jam (20-
30 tetes per menit).
● Pengelolaan Obstetric
NST dan USG u/ memantau kesejahteraan janin
Pengelolaan aktif

01 02
IBU JANIN

- Kehamilan > 34 mgg (dengan - Adanya tanda gawat


kortikosteroid selama 2 hari janin
telah diberikan)
- Adanya tanda IUGR
- Adanya gejala impending 03
eklampsia LABORATORIUM
- Gagal perawatan konservatif Adanya HELLP
Syndrome
Pengelolaan obstetri

Belum inpartu

Induksi dan SC Sudah inpartu

konsultasi
Disiplin ilmu yang
terkait
Belum inpartu

1. Induksi:
Bishop score ≥ 6. Bila perlu dilakukan pematangan serviks
dengan misoprostol. Induksi persalinan harus sudah mencapai
kala II dalam waktu 24 jam. Bila tidak, induksi persalinan
dianggap gagal, dan harus disusul dengan seksio sesarea
Belum inpartu

Indikasi SC
 Syarat persalinan pervaginam tidak terpenuhi
 Terdapat kontraindikasi persalinan pervaginam
 Induksi persalinan gagal
 Kelainan letak
 Apabila umur kehamilan <34 minggu.
SUDAH inpartu

- Perjalanan persalinan normal diikuti partograf WHO


- Kala II diselesaikan dengan partus buatan. Amniotomi dan tetes
oksitosin dilakukan sekurang-kurangnya 15 menit setelah
pengobatan medisinal
- SC, jika ada gawat ibu dan janin, Bishop ≤6
KRITERIA TERMINASI KEHAMILAN
PADA PEB
Ilmu Obstetri dan Ginekologi RSUD WALED 2020

Anda mungkin juga menyukai