Anda di halaman 1dari 3

TORSI DAN RUPTUR KISTA/ TUMOR ADNEKSA (KISTA OVARIUM)

Masalah Kesehatan
Kista ovarium adalah tumor kistik pada ovarium (asal dan jenis bermacam- macam). Dapat
menyebabkan nyeri perut akut karena terpuntir atau ruptur, terutama pada kehamilan
trimester pertama

Hasil Anamnesis (Subjective)


1. Nyeri abdomen dapat berkembang secara bertahap atau tiba-tiba, tergantung pada
jenis kelainan perdarahan bertahap atau torsi intermitten, perdarahan akut, ruptur
mendadak atau torsi. Nyeri dapat terlokalisir pada salah satu kuadran bagian bawah
atau menyeluruh pada abdomen bagian bawah.
2. Nausea atau vomitus dapat terjdi segera setelah nyeri tiba-tiba yang menyiksa atau
dapat berkembang setelah nyeri timbul beberapa jam.
3. Riwayat menstruasi
4. Sinkope atau syok
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan Umum
1. Suhu normal atau sedikit meningkat
2. Tekanan darah dan pernafasan dalam batas normal, kecuali terdapat gejala syok
hipovolemik
Pemeriksaan Abdomen
1. Nyeri tekan unilateral pada kuadran bagian bawah dengan atau tanpa nyeri lepas,
rigiditas dan pengerasan.
2. Bising usus biasanya normal
Pemeriksaan Pelvis
1. Ukuran uterus biasanya normal kecuali pasien hamil
2. Apabila servis digerakkan sering terasa nyeri
3. Suatu masa yang terpalpasi biasanya tampil dalam bentuk hematom disekeliling
tempat perdarahan, torsi tumor kistik atau solid atau perdarahan kedalam suatu kista
ovarium.
Pemeriksaan Penunjang
1. Tes kehamilan
2. Foto abdomen
3. USG
Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
1. Tatalaksana Umum Apabila dicurigai adanya perdarahan intraperitonium, segera
rujuk ibu ke rumah sakit.
2. Tatalaksana Khusus
Pada kista ovarium terpuntir disertai nyeri perut dilakukan laparotomi. Pada kista ovarium
asimptomatik:
a. Bila kista berukuran > 10 cm, dilakukan laparatomi pada trimester kedua kehamilan.
b. Bila kista berukuran < 5 cm, tidak perlu dioperasi.
c. Bila kista berukuran 5 – 10 cm, lakukan observasi: jika menetap atau membesar,
lakukan laparotomi pada trimester kedua kehamilan.
REFERENSI
1. Ben-zion Taber, M.D. Kapita Selekta Kedaduratan Obstetri dan Ginekologi.
Jakarta: EGC;1994
2. Cuningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Haunth JC, Wenstrom KD.
Obstetric Williams vol 1 edisi 21. EGC, Jakarta. 2006, 444-445.
3. Taber, B. Kapita Selekta kedaruratan obstetri dan Ginekologi. Johanes gunawan
editor, teddy supriadi. Alih bahasa. Jakarta: EKG; 1994

Anda mungkin juga menyukai