Anda di halaman 1dari 3

ALGORITHMA NYERI AKUT ABDOMEN

Yang pertama harus dilakukan ketika mendapatkan pasien dengan keluhan utama nyeri akut abdomen adalah
melakukan evaluasi kegawatdaruratan (ABCDE). Setelah memastikan bahwa tidak ada gangguan jalan napas dan
frekuensi napas, selanjutnya perlu dilakukan evaluasi tanda-tanda syok.

1. Apakah Ada Tanda Syok?

Pasien nyeri akut abdomen dengan tanda syok: curigai ruptur arteri aorta abdominalis, ruptur lien dan kehamilan
ektopik (pada wanita usia subur). Pasien berusia muda dengan klinis bugar dapat memiliki tekanan darah normal
meski telah mengalami banyak kehilangan cairan. Pada pasien seperti ini hipotensi terjadi dengan lambat. Pada
kasus seperti ini, cermati tanda awal syok seperti frekuensi napas meningkat, tekanan nadi menyempit, ansietas,
pucat, keringat dingin atau pusing pada posisi berdiri (waspadai hipotensi postural).

Pada pasien yang jelas mengalami syok segera pasang infus untuk resusitasi, dan kirim sample darah untuk
persiapan transfusi (cross match test). Lakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengukur kadar urea, serum
elektrolit, pemeriksaan darah lengkap, kadar amilase dan tes fungsi hati.

Diagnosis yang pertama kali perlu dipikirkan adalah ruptur aorta abdominalis, ruptur lien dan kehamilan ektopik

1. Curigai ruptur arteri aorta abdominalis untuk setiap pasien dengan riwayat kondisi tersebut sebelumnya,
massa di abdomen yang berdenyut, atau adanya faktor resiko lain (pria > 60 tahun, mengalami nyeri
abdomen/punggung hebat dan mendadak diikuti gangguan hemodinamik yang jelas.
2. Curigai kehamilan ektopik pada wanita usia reproduktif dengan nyeri abdomen bawah atau perdarahan per
vaginam yang masih aktif. Segera lakukan tes kehamilan.
3. Curigai ruptur lien pada pasien paska trauma atau kecelakaan lalu lintas.

Pada kecurigaan di atas, segera rencanakan konsul bedah sebelum melakukan diagnosis penunjang (imaging) yang
lebih dalam.

2. Apakah Ada Tanda Peritonitis Generalisata?

Jika tidak didapatkan tanda syok, langkah selanjutnya adalah menyelidiki apakah ada tanda-tanda peritonitis
generalisata. Defans muskular (nyeri tekan abdomen) biasanya dapat memberikan tanda yang khas untuk kondisi
ini. Curigai peritonitis generalisata bila didapatkan nyeri abdomen yang berat, bersifat non-kolik, nyeri semakin
memberat ketika pasien bergerak, batuk, atau mengambil napas dangkal, dan yang berkaitan dengan gejala
inflamasi serta kekakuan umum abdomen (perut ditekan seperti papan).

Pasien dengan peritonitis generalisata biasanya akan terbaring diam tak bergerak, mengambil napas dangkal dan
akan merasa tidak nyaman dan stres. Pertimbangkan ulang diagnosis bila pasien tampak baik dan dapat bergerak
bebas.

Peritonitis generalisata sering disebabkan perforasi organ berongga (e.g lambung, duodenum atau kolon) atau
pankreatitis akut. Pasien-pasien dengan peritonitis generalisata membutuhkan resusitas, pemberian antibiotik dan
rujukan bedah segera. Pemeriksaan penunjang yang disarankan adalah foto thoraks anterior posterior (AP). Udara
bebas di bawah diafragma yang tampak pada foto thoraks AP akan memastikan diagnosis. Pemeriksaan kadar
amilase serum akan membantu dokter dalam membedakan antara perforasi organ berongga dengan pankreatitis
akut.

3. Adakah Tanda Dan Gejala Obstruksi Usus?

Curigai adanya obstruksi usus bila nyeri abdomen bersifat kolik dan disertai muntah, konstipasi dan didapatkan
distensi abdomen (perut membesar). Gejala utama yang muncul akan sangat tergantung dari letak obstruksi. Pada
obstruksi di atas (usus halus) gejala yang dominan adalah muntah, sedangkan pada obstruksi bawah (kolon) gejala
yang dominan adalah konstipasi.

Pertimbangkan untuk melakukan foto polos abdomen untuk membantu memastikan diagnosis dan memperkirakan
berat dan letak obstruksi. Pertimbangkan melakukan colok dubur untuk menyingkirkan kemungkinan
pseudoobstruksi karena impaksi feses/obstruksi usus besar.

Pasien dengan gejala obstruksi sering mengalami dehidrasi yang nyata. Lakukan rehidrasi dan periksa kadar BUN,
Serum Kreatinin, dan Serum Elektrolit. Persiapkan rujukan ke dokter spesialis bedah untuk evaluasi lebih lanjut.

4. Diare Akut dan/atau Berdarah

Diare akut yang baru saja terjadi dan disertai nyeri (kram abdomen) menunjukkan adanya gastroenteteritis infeksi.
Pasien sering datang dengan nyeri perut, diare aktif dapat disertai mual dan muntah.

Curigai kolitis bila pasien mengalami diare berdarah dengan nyeri kram abdomen bagian bawah disertai tenesmus.
Pasien kolitis sering menunjukkan tanda-tanda SIRS. Pada pasien yang berusia lanjut dan memiliki riwayat penyakit
jantung sebelumnya, pertimbangakn kemungkinan kolitis iskemik.

Pada setiap pasien diare, dehidrasi adalah ancaman. Pemeriksaan Serum Elektrolit, BUN, Serum Kreatinin,
pemeriksaan darah lengkap merupakan pemeriksaan penunjang untuk mengevaluasi kondisi umum. Kultur darah
sebaiknya diperiksakan jika fasilitasnya ada untuk menegakkan diagnosis dan mencari etiologi.

5. Nyeri Pinggang atau Panggul Satu Sisi/Unilateral

Curigai Obstruksi saluran ginjal (biasanya karena batu) bila didapatkan nyeri pinggang kolik, berat yang menyebar ke
daerah panggul, testis/labia. Berbeda dengan peritonitis, obstruksi saluran ginjal menyebabkan pasien
menunjukkan tanda khas gaduh gelisah dan tidak dapat berbaring diam.

Hematuria yang tampak jelas atau hasil positif pada pemeriksaan uji celup (dipstick) terdapat pada 90% kasus dan
muntah seringkali muncul saat pasien mengalami serangan nyeri yang terjadi dalam waktu singkat.

Pada pasien yang dipastikan menderita batu saluran ginjal, periksa fungsi ginjal dan cari tanda dan gejala infeksi
yang letaknya proksimal. Ukur suhu secara berkala, teliti adanya kenaikan leukosit/CRP, dan keberadaan
leukosit/nitrit pada hasil urinalisis. Pada kecurigaan infeksi di proksimal, ambil urin dan kultur darah. Berikan
antibiotik broad spectrum secar IV. Persiapkan rencana konsul ke urolog.

Curigai pielonefritis bila nyeri panggul tidak bersifat kolik dan berkaitan dengan gambaran SIRS. Nyeri ketok
costovertebrae angel (CVA) yang diikuti dengan gejala-gejala pada saluran kemih bawah akan semakin menguatkan
kecurigaan pielonefritis akut. Usulkan USG ginjal untuk pemeriksaan lebih lanjut. Lakukan pemeriksaan kultur darah
dan urin sebelum memberikan antibiotik broad spectrum. Persiapan rencana konsul ke urolog.

Pasien dengan nyeri akut abdomen yang menunjukkan lokasi nyeri terbatas pada abdomen atas atau bawah,
membutuhkan pengkajian lebih lanjut dengan algoritma spesifik. Rencana rujukan ke dokter spesialis bedah harus
selalu dipikirkan bila timbul kekhawatiran apapun.

Anda mungkin juga menyukai