Definisi
Nyeri akut abdomen atau akut abdomen adalah suatu kegawatan abdomen dapat
terjadi karena masalah bedah dan non bedah. Secara definisi pasien dengan akut abdomen
datang dengan keluhan nyeri abdomen yang terjadi tiba-tiba dan berlangsung kurang dari
24 jam. Pada beberapa pasien dengan akut abdomen perlu dilakukan resusitasi dan
tindakan segera maka pasien dengan nyeri abdomen yang berlangsung akut harus
ditangani segera. Identifikasi awal yang penting adalah apakah kasus yang dihadapi ini
suatu kasus bedah atau kasus non bedah, jika kasus bedah maka tindakan operasi harus
segera dilakukan.
Kurang sering
Jarang
Appendisits
Kolangitis
Nekrosis hepatoma
Kolik bilier
Infark mesenterika
Infark lien
Kolisistitis
Pielonefritis
Divertikulitis
Obstruksi usus
Perforasi viskus
Pankreatitis
Pneumonia
omentum
Ketoasidosis diabetikum
Volvulus
sigmoid,
Peritonitis
Prolaps diskus
caecum, lambung
Salpingitis
Abses
Herpes zoster
Adenitis
mesenterika
Kolik renal
Dilihat dari sudut nyeri abdomen, nyeri abdomen dapat terjadi karena rangsangan
visceral, rangsangan somatik dan akibat peristaltik. Pada anamnesis perlu dievaluasi
mengenai nyeri yang disampaikan pasien tersebut apakah nyeri yang disampaikan
terlokalisir, atau sukar ditentukan lokasinya. Kemudian adanya referred pain juga
membantu untuk mengetahui asal nyeri tersebut. Adanya nyeri tekan pada pemeriksaan
fisik seseorang juga menunjukkan bentuk nyeri tersebut. Nyeri tekan biasanya berasal
dari nyeri yang melibatkan serosa. Nyeri ini dapat terjadi akibat infeksi yang kontinu
(terus menerus) serta ulkus lanjut. Nyeri somatic biasanya nyerinya terlokalisasi.
Anamnesis
Nyeri abdomen yang timbul bisa tiba-tiba atau sudah berlangsung lama. Nyeri
yang dirasakan dapat ditentukan lokasinya oleh pasien atau pasien tidak dapat merasakan
nyeri abdomen tersebut berasal dari mana atau bisa saja pasien merasakan nyeri perut
tersebut berasal dari seluruh abdomen. Nyeri akut abdomen cenderung berlangsung tibatiba.
Nyeri abdomen dapat berasal dari organ dalam abdomen termasuk peritoneum
visceral (nyeri visceral) atau peritoneum parietal atau dari otot, lapisan dari dinding perut
(nyeri somatic). Pada saat nyeri dirasakan pertama kali, nyeri visceral biasanya nyeri
yang ditimbulkan terlokalisasi dan berbentuk khas. Nyeri yang berasal dari organ padat
kurang jelas dibandingkan nyeri dari organ yang berongga. Nyeri yang berasal dari
visceral dan berlangsung akut biasanya menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung
berubah, pucat dan berkeringat dan disertai fenomena visceral motor seperti muntah dan
diare. Biasanya pasien juga merasa cemas akibat nyeri yang ditimbulkan tersebut.
Lokasi dari nyeri abdomen bisa mengarah lokasi organ yang menjadi penyebab
nyeri tersebut (lihat tabel 2) Walaupun sebagian nyeri yang dirasakan merupakan
penjalaran dari tempat lain. Oleh karena itu nyeri yang dirasakan bisa merupakan lokasi
asal dari nyeri tersebut atau sekunder dari tempat lain.
Selain berdasarkan lokasi, penyebab akut abdomen juga dapat dibagi berdasarkan
sistim organ yang terlibat. (lihat tabel 3).
Tabel 2. Lokasi nyeri abdomen dan kemungkinan penyebab dari nyeri tersebut.
Lokasi Nyeri Abdomen
Penyebab nyeri
Epigastrium
Hipokondrium kanan
Kolesistitis,
kolangitis,
hepatitis,
pankreatitis,
abses
Periumbilikalis
Lumbal
Penyakit
Gastrointestinal
Urologi
Retroperitoneal
Ginekologi
Pada akut abdomen selain nyeri abdomen pasien juga dapat mengeluhkan keluhan
lain antara lain mual, muntah, anoreksia, kembung, buang air besar cair atau susah buang
air besar. Anoreksia hampir terjadi pada seluruh penyebab akut abdomen terutama pada
apendisitis akut dan kolesistitis akut. Sedang anoreksia jarang ditemukan pada akut
abdomen akibat kelainan pada urologi atau ginekologi. Pada awal terjadinya akut
abdomen biasanya disertai dengan muntah sebagai akibat rangsangan refleks dari pusat
muntah medularis. Refleks muntah pada awal terjadinya akut abdomen biasanya tidak
progresif. Tetapi jika muntah yang terjadi progresif dan terus menerus disertai nyeri
abdomen yang hebat maka kemungkinan obstruksi usus harus dipikirkan. Nyeri abdomen
yang disertai distensi abdomen akibat gas yang berlebihan
harus dipikirkan
Pemeriksaan Fisik
Pasien dengan akut abdomen biasanya diperiksa posisi supine. Inspeksi dari
abdomen dilakukan dengan teliti. Posisi tidur pasien dan apakah pasien tetap merasakan
nyeri pada posisi supine dan berusaha untuk berada pada posisi tertentu untuk
menghindari nyeri merupakan hal penting untuk menentukan penyebab dari akut
abdomen tersebut. Pasien dengan peritonitis cenderung untuk imobilitas dan terus merasa
kesakitan, perubahan posisi akan merangsang peritoneumnya dan meningkatkan nyeri
abdomennya.
Palpasi pada pasien dengan akut abdomen harus dilakukan dengan hati-hati.
Palpasi dilakukan dengan hati-hati untuk menentukan lokasi nyeri jika nyeri tersebut
terlokalisir. Melalui palpasi jika ditentukan adanya nyeri tekan, nyeri lepas dan adanya
massa. Adanya nyeri lepas lebih mengarah kepada suatu peritonitis. Lokasi nyeri
abdomen berhubungan dengan penyebab dari nyeri tersebut (lihat tabel 1). Beberapa
tanda sering digunakan sebagai patokan adanya etiologi dari nyeri abdomen tersebut.
Tanda Murphy berupa nyeri tekan pada perut kanan atas pada saat inspirasi sensitif untuk
kolesistitis akut tetapi pemeriksaan ini tidak spesifik. Nyeri tekan dan nyeri lepas disertai
rigiditas pada daerah Mc Burney yaitu pada perut kanan bawah sensitive untuk suatu
apendisitis akut.
Pada pemeriksaan auskultasi bising usus yang didengar cukup bervariasi
tergantung penyebab dari akut abdomen tersebut. Pada ileus paralitik atau peritonitis
umum bising usus tidak terdengar sedang pada obstruksi usus bising usus akan meningkat
dan kadang kala kita mendengar Metallics sound. Adanya suara bruit pada saat
auskultasi menunjukkan kelainan vaskuler tetapi pada pasien yang kurus kita bisa
mendengar bruit pada daerah epigastrium yang berasal dari aorta abdominalis.
dapat ditentukan adanya kalsifikasi pada pancreas, fraktur tulang belakang dan adanya
batu radiolusen pada kontur ginjal.
Pemeriksaan yang juga sudah rutin dilakukan yaitu pemeriksaan ultrasonografi
abdomen (USG Abdomen), melalui pemeriksaan ini dapat ditentukan kelainan pada
sistim hepatobilier, traktus urinarius dan traktus ginekologis serta kemungkinan
apendisitis akut.
Pemeriksaan kolon in loop, endoskopi saluran cerna dan CT scan abdomen
dilakukan sesuai dengan indikasi.
Tata Laksana
Dengan semakin canggihnya pemeriksaan baik pemeriksaan radiologi dan
endoskopi, tatalaksana pasien dengan akut abdomen juga semakin luas selain terapi
farmakologi dan terapi bedah, terapi endoskopi dan terapi radiologi intervensi serta terapi
melalui laparoskopi merupakan modalitas yang biasa dilakukan pada pasien dengan akut
abdomen. Beberapa keadaan akut abdomen dimana tindakan operasi bukan merupakan
pilihan utama adalah pada pankreatitis biliaris akut dimana setelah terapi antibiotic yang
adekuat drainage bilier melalui endoskopi harus dilakukan.
Keadaan dimana pendekatan radiologi menjadi pilihan pertama yaitu pada abses
hati dimana aspirasi abses melalui ultrasonografi abdomen harus dilakukan bersamaan
dengan terapi antibiotik.
Secara umum pada akhirnya penanganan pasien dengan akut abdomen adalah
menentukan apakah pasien tersebut merupakan kasus bedah yang harus dilakukan
tindakan operasi atau jika tindakan bedah tidak perlu dilakukan segera, kapan kasus
tersebut harus dilakukan tindakan bedah.
Kepustakaan
1.
Avunduk C. Manual of gastroenterology, Diagnosis and Therapy. 3rd ed. New York: Lippincott Williams &
Wilkins 2002.
2.
Christensen J. Abdominal pain. Dalam Kumar D, Christensen J (ed). A diagnostic guide to clinical
Gastroenterology. 1st ed. Edinburg: Churchill Livingstone. 1997 hal 281-295.
3.
Travis SPL, Ahmad T, Collier J, Steinhart AH. Pocket Consultant Gastroenterology. 3rd ed. Massachusetts:
Blackwell Publishing.2005. hal 21-35.
4.
Pasricha. PJ. Approach to the patient with abdominal pain. In In: Yamada T, Alpers DH, Laine L, Owyang C,
Powell DW (eds). Textbook of Gastroenterology, 3rd ed. New York: Lippincott Williams & Wilkins 1999.