Walaupun merupakan salah satu dari gejala yang paling banyak dialami orang, nyeri perut nggak
bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, penyebabnya bisa sangat beragam, dari yang cukup
sepele sampai serius banget.
Oke, kira-kira apa sih yang menyebabkan nyeri perut seperti ditusuk? Berikut ini beberapa hal
yang bisa jadi penyebabnya.
Konten:
Gas
Perut kembung atau gas di dalam perut bisa menyebabkan rasa nyeri perut seperti ditusuk.
Walaupun gas nggak menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, tingkat rasa nyeri yang
dirasakan bisa bervariasi dari rendah sampai sedang, bahkan tajam dan parah. Ibarat fluktuasi
nilai saham, ada juga intensitas rasa nyeri yang naik turun: terasa parah selama beberapa menit,
kemudian membaik, dan kemudian terasa parah lagi.
masalah pencernaan
virus perut
IBS atau irritable bowel syndrome
menelan terlalu banyak angin atau masuk angin
perut yang sensitif, misalnya intoleransi laktosa
Masalah ini bisa diatasi dengan obat-obatan yang dijual bebas. Ada juga yang merasa lebih
nyaman setelah menghangatkan perut (misalnya dengan kompres atau olesan minyak kayu
putih), atau pijatan lembut di perut.
Virus
Virus pencernaan seperti norovirus, menyebabkan kram perut yang datang dan pergi. Rasa kram
ini biasanya diikuti juga dengan muntah, yang diikuti rasa lega.
Gejala virus pencernaan ini bisa berlangsung selama beberapa hari. Pada beberapa orang, infeksi
virus ini juga bisa menyebabkan demam atau nyeri sendi.
Virus pencernaan biasanya akan hilang dalam beberapa hari, tanpa perlu pengobatan. Selama
masa ini, disarankan untuk minum banyak air putih. Kalau gejalanya semakin parah atau ada
tanda dehidrasi, segera periksakan diri ke dokter ya.
Usus buntu
Penyakit usus buntu merupakan kegawatdaruratan medis. Nyeri perut seperti ditusuk akan
dirasakan di sebelah kanan bawah perut. Sakit usus buntu bisa disebabkan oleh infeksi di saluran
pencernaan atau tersumbatnya saluran antara usus besar dan apendiks (usus buntu).
Usus buntu memang masalah yang cukup serius, bahkan bisa mengancam nyawa kalau terlambat
diatasi. Bukan Sakit Perut Biasa, Ini Gejala Usus Buntu yang Perlu Kamu Waspadai.
Nyeri atau cedera otot
Otot yang bekerja di luar kebiasaan atau adanya cedera otot perut karena terjatuh, bisa
menyebabkan rasa nyeri perut seperti ditusuk. Cedera ini menyebabkan rasa nyeri yang datang
dan pergi.
Nyeri yang dirasakan pada posisi tertentu aja, misalnya saat kamu angkat beban berat atau
setelah olahraga biasanya merupakan tanda adanya cedera otot. Kondisi ini biasanya nggak
terlalu serius sampai menyebabkan kegawatdaruratan medis.
Kebanyakan kasus cedera otot bisa diatasi dengan istirahat, kompres panas dan kompres dingin
secara bergantian, serta pijatan. Kalau pengobatan ini nggak membuahkan hasil, kamu bisa
memeriksakan diri ke dokter ya.
Gejala ini biasanya akan terasa semakin parah setelah mengonsumsi makanan dalam porsi besar
atau makanan asam. Rasa nyerinya juga bisa datang dan pergi. Gejala bisa dirasakan selama
beberapa bulan, kemudian menjadi lebih parah secara perlahan.
Untuk mengatasi ini, biasanya dokter akan memberikan obat jenis antasida (antacid).
Kista rahim
Kista adalah kantung berisi cairan yang muncul di dalam rahim. Nggak semua orang yang
memiliki kista mengalami gejala.
Batu empedu biasanya muncul dua jam setelah makan dan berlangsung selama 4-6 jam,
kemudian hilang.
Biasanya, batu empedu akan hilang dengan sendirinya. Tapi kalau nggak, kehadiran batu ini bisa
menutup saluran bilier dan kemudian mengganggu fungsi hati. Saluran bilier adalah saluran
empedu yang membawa cairan pencernaan yang disebut empedu dari hati ke usus kecil.
Cedera saat olahraga bisa dicegah kalau kamu melakukan pemanasan yang tepat. Ini Pentingnya
Pemanasan sebelum Berolahraga dan Jenisnya.
Kehamilan di luar rahim atau kehamilan ektopik
Hal ini terjadi ketika kehamilan atau embrio tumbuh di luar rahim (uterus). Biasanya
pertumbuhan embrio ini terjadi di tuba falopi atau saluran indung telur. Kehamilan di luar rahim
adalah kondisi yang sangat berbahaya dan bisa mengancam jiwa ibu sehingga harus
digugurkan.
Gejala kehamilan di luar rahim di antaranya:
nyeri perut
nyeri panggul
tidak mengalami mens atau terlambat menstruasi
perdarahan vagina yang tidak ada hubungannya dengan menstruasi
Untuk memastikan ada tidaknya kehamilan di luar kandungan, dokter akan melakukan
pemeriksaan USG dan tes kehamilan. Untuk mengatasi kehamilan di luar rahim, dokter biasanya
menyarankan tindakan operasi untuk mengambil embrio atau pengobatan untuk menghentikan
pertumbuhan embrio.
Batu ginjal
Batu ginjal adalah massa yang teksturnya keras, berukuran kecil, dan berbentuk seperti batu,
yang terbentuk dari endapan urin.
Muntah darah
Ada darah di feses kamu
Sedang dalam pengobatan kanker
Nggak bisa buang air besar
Sedang hamil
Kesulitan bernapas
Ada rasa nyeri di bahu, leher atau dada
Rasa nyeri di perut yang sangat tiba-tiba
Pernah mengalami cedera di perut
Untuk mengetahui penyebab rasa nyeri perut tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan
menyeluruh. Biasanya mencakup tanya-jawab, pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah,
pemeriksaan sampel urin, pemeriksaan sampel feses, ultrasonografi (USG), kolonoskopi,
endoskopi, sampai X-ray.
Referensi:
https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/chemotherapy/about/pac-20385033
https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-effects/treatment-types/
chemotherapy.html
https://health.kompas.com/read/2020/01/08/190000768/jadi-penyakit-mematikan-berapa-
biaya-pengobatan-kanker-?page=all
https://siapdok.id/blog/rs-dharmais/
Ditulis oleh
Dr. Amalia Ika N
Medical Claim Manager
Sebagai lulusan fakultas kedokteran di Universitas Atma Jaya, dr Amalia sudah bekerja dibidang
Kesehatan selama 2 tahun dan pernah memiliki sertifikat dibidang Kesehatan seperti ACLS dan
Hiperkes. dr Amalia juga sudah bekerja dibidang asuransi selama 11 tahun dan memiliki
beberapa sertifikat untuk Underwriting & Claim, Basic Sharia dan Risk Management . Saat ini dr
Amalia sebagai Medical Claim Manager senang berbagi tips dan pengetahuan seputar asuransi
dan kesehatan.