Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME

“ Gangguan menstruasi”

Diajukan sebagai syarat untuk Memenuhi Mata Kuliah


Keperawatan Maternitas II
Dosen Pengampu: Eleni Kenangan P,M.Kep.,Sp,Kep.An

Disusun Oleh :

Yudistira Nur Yoga (R2001057)

YAYASAN INDRA HUSADA INDRAMAYU

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

INDRAMAYU

2022
“GANGGUAN MENSTRUASI”

A. Pengertian Gangguan menstruasi

Gangguan menstruasi mencakup beberapa macam jenis gangguan, seperti premenstrual


syndrome (PMS), tiba-tiba tidak menstruasi, menstruasi terlalu banyak, siklus menstruasi tidak
teratur, atau menstruasi disertai nyeri.Siklus menstruasi bagi tiap perempuan berbeda-beda. Rata-
rata siklus menstruasi adalah 28 hari, namun siklus menstruasi yang dianggap normal berkisar
antara 21-35 hari. Menstruasi berlangsung sekitar 4-7 hari setiap kalinya.Perlu diingat bahwa pola
menstruasi setiap perempuan berbeda-beda. Menstruasi yang normal bagi satu orang, belum tentu
juga normal bagi orang lain. Perhatikan siklus menstruasi Anda. Jika ada perubahan yang menetap
pada siklus menstruasi, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

B. Tanda dan Gejala gangguan menstruasi


Untuk menentukan adanya gangguan menstruasi atau tidak, penting untuk mengetahui berapa
lama siklus menstruasi yang normal bagi Anda, berapa lama siklus berlangsung tiap bulannya, dan
berapa banyak darah yang dikeluarkan (Anda dapat menggunakan patokan berapa banyak pembalut
yang dipakai dalam satu hari).
Gejala gangguan menstruasi dapat berupa:
• Siklus menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
• Menstruasi yang lebih lama dari 7 hari.
• Menstruasi yang ditandai dengan darah haid jauh lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.
Darah haid dianggap banyak jika lebih dari 80cc atau 5 sendok makan.
• Tidak menstruasi selama 3 bulan berturut-turut.
• Menstruasi disertai nyeri perut yang mengganggu.
• Perdarahan atau flek di antara siklus menstruasi atau setelah menopause.
Gangguan menstruasi dapat disertai dengan kulit tampak pucat, pusing, rasa lelah, atau sesak
napas. Waspadai jika siklus menstruasi yang tidak teratur, disertai dengan perdarahan di antara siklus
atau perdarahan setelah berhubungan seksual.
C. Penyebab Gangguan menstruasi
Penyebab gangguan menstruasi bermacam-macam, tetapi penyebab yang paling sering adalah
pola hidup dan stres. Stres, sakit, diet, perubahan aktivitas, penambahan atau pengurangan berat
badan yang signifikan, atau hal-hal lain yang mengubah keseharian seseorang, dapat mengakibatkan
gangguan menstruasi.

Beberapa penyebab gangguan menstruasi lainnya, antara lain:


• Pil KB. Jika pil KB digunakan secara tidak rutin, gangguan menstruasi dapat terjadi. Selain itu,
pada beberapa orang setelah menghentikan penggunaan pil KB, menstruasi dapat tetap tidak
teratur hingga 6 bulan setelahnya. Pil KB yang hanya mengandung hormon progestin dapat
menyebabkan perdarahan di antara waktu menstruasi.
• Endometriosis, adalah suatu kondisi di mana jaringan dinding rahim tumbuh di luar rahim,
misalnya di indung telur atau di tuba falopi. Endometriosis dapat menyebabkan perdarahan,
kram, dan nyeri, baik sebelum ataupun saat menstruasi.
• Polycystic ovary syndrome (PCOS). Dalam kondisi ini, indung telur menghasilkan banyak
hormon androgen, yang merupakan hormon laki-laki. Hormon ini mencegah pematangan sel
telur. PCOS dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur, atau bahkan terhenti
sama sekali.
• Peradangan panggul (pelvic inflammatory disease), yang disebabkan oleh bakteri dan
menyerang organ reproduksi. Beberapa gejalanya, yakni keputihan, menstruasi tidak teratur,
nyeri panggul, demam, disertai mual atau muntah.
• Menopause, jika Anda berusia sekitar 45-50 tahun dan sudah tidak lagi menstruasi selama 12
bulan maka Anda mungkin saja mengalami menopause. Gejala lainnya yang mungkin
menyertai, yaitu: kulit kering, payudara mengendur, sulit tidur dan penurunan libido.
Menopause di atas usia 45 tahun normal terjadi. Akan tetapi, jika kondisi ini terjadi di bawah
usia 40 tahun, sebaiknya periksakan ke dokter. Kemungkinan penyebabnya adalah penyakit
autoimun berupa primary ovarian insufficiency, atau dapat disebabkan oleh karena sedang
mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Selain hal-hal di atas, gangguan menstruasi juga dapat disebabkan oleh stres, olahraga berat,
bahkan penyebab yang lebih serius, seperti kanker rahim atau kanker serviks.
D. Diagnosa Gangguan Menstruasi
Diagnosis gangguan menstruasi ditujukan untuk mencari kemungkinan penyebab. Pertama-tama
tentunya melalui wawancara terarah dengan pasien dan pemeriksaan fisik.Dokter akan melakukan
pemeriksaan untuk memeriksa langsung organ reproduksi Anda. Setelah itu, bergantung pada tanda
dan gejala yang ditemukan, pemeriksaan tambahan yang mungkin diperlukan adalah:
• Tes kehamilan, untuk memastikan apakah gangguan menstruasi disebabkan oleh kehamilan atau
tidak.
• Tes darah, untuk mencari ada tidaknya anemia, masalah perdarahan, infeksi, atau fungsi tiroid.
• USG, untuk melihat kondisi rahim, indung telur, dan rongga panggul.
• Pap smear, dilakukan untuk mendeteksi infeksi atau kanker serviks.
• Biopsi endometrium. Jika diperlukan, sebagian jaringan rahim diambil untuk dianalisis lebih
lanjut.
• Sonohisterogram, yaitu prosedur USG dengan menyuntikan cairan ke dalam rahim, sehingga
gambaran dinding rahim dapat divisualisasi.
E. Cara Mengobati Gangguan Menstruasi
Pengobatan atau perawatan gangguan menstruasi bergantung pada penyebabnya. Beberapa
tindakan pengobatan yang mungkin, di antaranya:
• Obat antinyeri, untuk mengurangi nyeri.
• NSAID, dapat mengurangi perdarahan ringan.
• Kontrasepsi oral, dapat mengatur siklus menstruasi dan memperpendek lamanya.
• Terapi hormon, jika gangguan hormonal menjadi penyebab.
• Suplemen besi, untuk mengobati anemia akibat perdarahan.
Sedangkan prosedur yang mungkin dilakukan sesuai indikasinya:
• Dilatase dan kuretase (D&C) adalah prosedur di mana dokter melebarkan serviks, untuk
kemudian mengerok dinding uterus. Prosedur ini sering dilakukan. Perlu diingat bahwa darah
menstruasi adalah hasil meluruhnya dinding rahim. Jika dinding rahim dikerok hingga tipis,
sumber perdarahan pun menjadi lebih sedikit.
• Dalam kasus tumor, polip, atau fibroid, mungkin dibutuhkan operasi pengangkatan.
• Reseksi endometrium. Dinding endometrium diangkat. Prosedur ini dapat mengurangi
kemungkinan hamil.
• Ablasi endometrium. Jika obat tidak juga dapat mengontrol perdarahan, dapat dilakukan ablasi,
yaitu dengan menghancurkan dinding endometrium sumber perdarahan.
• Suatu prosedur pengangkatan rahim dan serviks. Prosedur ini mungkin diperliukan jika
gangguan menstruasi disebabkan oleh kanker, atau endometriosis yang tidak merespons
pengobatan.
F. Cara Mencegah Gangguan Menstruasi
Langkah pencegahan gangguan menstruasi yang dapat dilakukan, antara lain:
• Terapkan pola hidup sehat, dengan pola makan gizi seimbang, dan olahraga teratur.
• Jaga berat badan tetap ideal.
• Beristirahat yang cukup.
• Belajar untuk mengelola stres.
• Gunakan pil kontrasepsi sesuai indikasi dan petunjuk dokter.

• Jika menggunakan pembalut atau tampon, ganti secara teratur (4-6 jam sekali) untuk mencegah
infeksi.
• Lakukan pemeriksaan pap smear secara teratur.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.halodoc.com/kesehatan/ganggua
n-menstruasi

https://www.alodokter.com/menstruasi

Anda mungkin juga menyukai