Anda di halaman 1dari 37

GANGGUAN HAID DAN

SIKLUSNYA
Dosen pengampu: Linda Suryani, SST. M. Keb
Disusun oleh:
1. YONA DINA MARTA
2. RATNA PURNAMA SARI
3. OLYVIA ADINDA PUTRI
4. LIKA KUSUMA WARDANI
5. MIRA ASMARA
6. YULIANA
APA ITU HAID?
Keluarnya darah dan serpihan endometrium dari rahim
melalui vagina sebagai hasil interaksi yang dinamis dari
komponen poros reproduksi pada perempuan dewasa, sebagai
manifestasi proses reproduksi yang berlangsung secara
periodic dan siklik dengan urutan proses yang sekuensial dari
sekresi hormon dan perubahan morfologi organ reproduksi
dengan tujuan tersedianya ovum matang yang siap dibuahi,
serta endometrium yag siap untuk terjadinya nidasi.
(Michel Ferin, dkk, The Menstural Cycle,1993)
Gangguan Mensturasi
Gangguan menstruasi adalah kondisi ketika siklus
menstruasi mengalami anomali atau kelainan. Hal ini bisa
berupa perdarahan menstruasi yang terlalu banyak atau
terlalu sedikit, siklus mensturasi yang tidak beraturan,dan
bahkan tidak haid sama sekali.
A. HIPERMENOREA
(Menoragia)
APA ITU HIPERMENOREA??
Hipermenorea adalah kondisi medis di mana seorang wanita
mengalami menstruasi dengan volume darah yang lebih banyak
dari biasanya, dan berlangsung lebih lama dari normal. Pada
hipermenorea, pendarahan menstruasi yang berlebihan dapat
menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan emosional bagi
pengidapnya.
APA YANG MENYEBABKAN
TERJADINYA HIPERMENOREA?
1. Ketidak seimbangan hormon. Kadar esterogen yang terlalu tinggi atau kadar progesterone yang terlalu
rendah dapat menyebabkan hipermenorea. Untuk kondisi demikian biasanya penanganan dapat dilakukan
dengan terapi hormon.
2. Gangguan Ovulasi. Sindrom ovarium polikistik (PCOS) bisa memicu hormon sehingga menyebabkan
pendaraahan mensturasi berat.
3. Penggunaan Alat Kontrasepsi. Spiral rahim (IUD) yang mengandung hormon bisa menjadi faktor penyebab
hipermenorea pada beberapa kasus.
4. Gangguan Rahim. Masalah pada rahim, seperti fibroid rahim (mioma), polip rahim, atau hiperplasia
endometrium, dapat menyebabkan kondisi ini.
5. Gangguan Pembekuan Darah. Hemofilia atau penyakit von Willebrand adalah contoh gangguan pembekuan
darah yang bisa menyebabkan menstruasi yang berat.
6. Efek samping obat-obatan. Beberapa obat-obatan, seperti antikoagulan atau obat pereda nyeri tertentu bisa
menimbulkan efek samping berupa pendarahan menstruasi yang berat.
7. Kanker. Kanker rahim adalah jenis kanker lain yang dapat memengaruhi siklus menstruasi. Kondisi ini
terjadi ketika sel-sel di rahim berkembang secara tidak terkendali dan membentuk tumor ganas. Pilihan
pengobatan untuk kanker rahim juga dapat berpengaruh pada produksi hormon dan menyebabkan
perubahan pada menstruasi.
Gejala Hipermenorea
Pendarahan menstruasi yang berat

Pembalut yang cepat penuh

Keluarnya gumpalan darah yang besar

Kram menstruasi yang parah

Kelelahan dan lemas

Anemia
Cara Menangani
Hipermenorea
1. Mengurangi nyeri dengan kompres hangat
2. Obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS)
3. Menjalani proses pengeringan endometrium
4. Mengonsumsi obat hormonal
5. Operasi
6. Terapi hormon
7. Perubahan pola makan lebih sehat
8. Mengelola stres dengan baik
9. Menghindari asupan rokok dan alkohol
B. HIPOMENOREA
APA ITU HIPOMENOREA?
Hipomenorea adalah gangguan menstruasi di mana
darah haid yang keluar sangat sedikit. Kondisi ini juga
menyebabkan masa haid atau menstruasi berlangsung
lebih singkat.
Penyebab Hipomenorea
1. Usia
Hipomenorea umumnya dialami oleh remaja yang baru mengalami menstruasi
pertama (menarche) dan wanita yang berada di masa pramenopause.
2. Berat badan
Berat badan kurang maupun perubahan berat badan yang terjadi secara drastis
diketahui dapat mengganggu keseimbangan hormon menstruasi dan
menyebabkan terjadinya perubahan siklus haid, termasuk hipomenorea.
3. Olahraga yang terlalu berat
Berolahraga rutin adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Namun,
melakukan olahraga yang terlalu berat dengan intensitas yang melebihi
kemampuan tubuh justru dapat menyebabkan gangguan kesehatan, termasuk
hipomenorea, dan ketidakseimbangan hormon menstruasi.
4. Stres
Stres akan memicu pelepasan hormon stres yang kemudian memengaruhi keseimbangan
hormon menstruasi. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan menstruasi,
termasuk hipomenorea, amenorrhea, atau bahkan tidak mens sama sekali.
5. Efek samping alat kontrasepsi
Hipomenorea juga bisa terjadi saat wanita menggunakan alat kontrasepsi hormonal,
seperti pil KB atau suntik KB. Kontrasepsi hormonal bekerja dengan cara mencegah
pelepasan sel telur. Ketika tidak ada sel telur yang dilepaskan, dinding rahim tidak akan
menebal dan menyebabkan darah menstruasi menjadi sangat sedikit, bahkan tidak
berdarah sama sekali.
6. Hamil
Saat hamil, wanita tidak akan mengalami menstruasi. Namun, pada awal kehamilan,
beberapa wanita bisa saja mengalami hipomenorea, yang sering disalahartikan sebagai
menstruasi. Bercak darah yang lebih sedikit pada awal kehamilan ini disebabkan oleh
pendarahan implantasi. Kondisi ini biasanya berlangsung tidak lebih dari 2 hari.
7. Kondisi medis tertentu
Meskipun umumnya tidak berbahaya, hipomenorea tetap harus diwaspadai jika
berlangsung dalam waktu yang lama. Hal ini bisa menandakan adanya kondisi medis
tertentu, seperti PCOS maupun sindrom Asherman.
Cara Mengatasi
Hipomenorea

Mengonsumsi Mengelola stres


Mencukupi Menjaga berat
makanan bergizi dengan
waktu tidur badan ideal
seimbang bijaksana
C. POLIMENOREA
APA ITU POLIMENOREA?
Polimenorea adalah kondisi siklus menstruasi yang terlalu
pendek, yaitu kurang dari 21 hari. Pada umumnya, siklus menstruasi
berlangsung antara 24 dan 38 hari, atau rata-rata 28 hari, dengan lama
terjadinya haid selama 2-8 hari.
Kondisi polimenorea dapat memengaruhi kesuburan yang
diakibatkan oleh dua hal. Pertama, proses pembuatan sel telur atau
ovulasi berlangsung terlalu cepat dibandingkan seharusnya dan dapat
terbentuk sel telur yang tidak normal (irregular). Kedua, hal tersebut
dapat disebabkan waktu antara ovulasi dan menstruasi terlalu pendek
untuk terjadinya proses pembuahan dan perkembangan terjadi.
Penyebab
Polimenorea
Seringkali penyebab polimenorea tidak diketahui secara pasti.
Salah satu penyebab polimenorea adalah ketidakseimbangan
hormon yang menyebabkan proses pembentukan sel telur lebih
cepat dari seharusnya. Hal tersebut membuat pemendekan
waktu siklus menstruasi, sehingga menstruasi lebih sering.
Beberapa penyebab lain dari polimenora antara lain.
• Stres
• Infeksi dan penyakit menular seksual
• Endometriosis
• Menopause
Gejala
Polimenorea
Gejala umum polimenorea adalah periode menstruasi yang sering dan siklus
menstruasi yang pendek.
Beberapa gejala yang menunjukkan polimenora antara lain:
• Siklus haid pendek yaitu kurang dari 21 hari.
• Frekuensi menstruasi meningkat, mulai dari lebih dari 1-2 kali dalam sebulan.
• Durasi menstruasi panjang.
• Jumlah volume darah meningkat diikuti perdarahan yang hebat.
• Pada kondisi polimenorea yang parah, pasien dapat mengalami kondisi
anemia. Hal ini disebabkan oleh perdarahan hebat serta dalam waktu yang
sering dalam satu waktu.
Tata Laksana
Polimenorea
Pengobatan dari polimenorea bergantung dari
penyebabnya. Pada umumnya, polimenorea bersifat sementara
dan dapat disembuhkan. Selain penyebab, pengobatan yang
diberikan akan mempertimbangkan usia, risiko kesehatan dan
opsi kontrasepsi.
Pengobatan dengan menggunakan terapi hormonal seperti
hormon esterogen dan kombinasi (estrogen dan progesteron)
menjadi salah satu opsi pengobatan serta tablet penambah darah
untuk membantu mengatasi kondisi anemia.
D.
OLIGOMENORE
AAPAITU OLIGOMENOREA?
Oligomenorea adalah kondisi ketika periode menstruasi
seorang wanita pada usia subur tidak teratur atau susah
diprediksi. Penyebab oligomenorea biasanya bukanlah hal
yang serius. Namun, pada kasus tertentu, oligomenorea bisa
menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan pada tubuh.
Normalnya, periode menstruasi terjadi setiap 21–35 hari.
Jika seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama
lebih dari 35–90 hari, maka wanita tersebut dapat dikatakan
menderita oligomenorea.
Penyebab
Oligomenorea
• Sindrom polikistik ovarium (PCOS)
• Kelebihan hormon tiroid (hipertiroidisme)
• Tumor jinak yang tumbuh di kelenjar pituitari (prolaktinoma)
• Radang panggul
• Perlengketan rahim (sindrom Asherman)
• Gangguan makan, misalnya bulimia, anoreksia nervosa, dan
binge eating disorder
• Hiperplasia adrenal kongenital
• Kelainan genetik, misalnya gangguan fungsi indung telur (primary
ovarian syndrome)
Gejala
Oligomenorea
Gejala utama yang dapat muncul pada Penderita oligomenorea juga dapat
penderita oligomenorea antara lain: mengalami beberapa gejala berikut:

• Siklus menstruasi yang • Sakit kepala


tidak teratur
• Masalah kulit, seperti jerawat
• Darah yang keluar sedikit
• Sensasi panas (hot flashes)
• Tidak mengalami haid
selama 35 hari atau lebih • Sakit perut
• Menstruasi tidak lebih • Keputihan
dari 9 kali dalam setahun
Pengobatan
Oligomenorea
• Berolahraga rutin
• Menjaga berat badan ideal
• Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang
• Mengelola stres
• Beristirahat dan tidur dengan cukup
• Berhenti merokok
E.
AMENOREA
APA ITU AMENOREA?
Amenorrhea adalah kondisi tidak terjadinya menstruasi atau haid. Kondisi
ini bisa dibagi menjadi amenorrhea primer dan sekunder. Amenorrhea
perlu ditangani, karena bisa menjadi tanda dari penyakit yang
serius, seperti tumor kelenjar pituitari.
Amenorrhea bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
• Amenorrhea primer
Jenis ini terjadi pada wanita usia 15 tahun yang tidak kunjung mengalami
menstruasi walaupun sudah menunjukkan tanda-tanda pubertas.
• Amenorrhea sekunder
Jenis ini terjadi pada wanita usia subur yang sudah pernah haid sebelumnya
dan tidak sedang hamil, tetapi tidak mengalami menstruasi selama tiga siklus
berturut-turut atau lebih.
Penyebab
Amenorhea
Gangguan pada organ Gangguan hormonal
• Gangguan tiroid, termasuk hipertiroid atau hipotiroid
reproduksi • Tumor kelenjar ptiutari
• Tidak terbentuknya rahim, • Tumor ovarium
leher rahim (serviks), atau • Kelebihan hormon prolaktin
• PCOS (polycystic ovary syndrome)
vagina
• Olahraga dan aktivitas yang berlebihan
• Adanya jaringan parut di rahim • Stres yang berkelanjutan dan tidak dikelola dengan baik
akibat sindrom Asherman, • Penggunaan obat atau preparat hormon, termasuk suntik
KB atau antipsikotik
komplikasi kuretase, atau • Berat badan berlebih atau obesitas
komplikasi operasi caesar • Berat badan yang terlalu rendah, termasuk akibat gangguan
makan, seperti anorexia atau bulimia
• Adanya sumbatan (obstruksi) di • Malnutrisi
saluran reproduksi • Insufisiensi ovarium primer, yaitu indung telur yang
berhenti bekerja sebelum usia 40 tahun
• Lubang vagina tertutup total • Histerektomi total sehingga seluruh bagian rahim termasuk
oleh selaput dara sejak lahir ( ovarium ikut diangkat
hymen imperforata)
Gejala Amenorrhea
Selain tidak mengalami haid, amenorrhea juga dapat disertai
dengan beberapa gejala lain, tergantung dari penyebab yang
mendasarinya. Jika disebabkan oleh gangguan hormonal, keluhan
tambahan yang mungkin muncul adalah:
• Keluarnya ASI meski tidak sedang menyusui
• Perubahan suara menjadi lebih berat
• Tumbuhnya rambut yang berlebihan
• Timbulnya jerawat
• Rambut rontok
• Nyeri panggul
Pengobatan Amenorrhea
1. Pemberian obat dan terapi hormonal
Obat dan terapi hormonal diberikan untuk memicu siklus haid dan mengobati
gangguan hormon. Jenis obat yang bisa diberikan untuk memicu siklus haid
adalah pil KB, preparat, serta obat yang mengandung progestogen atau
bromocriptine.
2. Perubahan gaya hidup
Jika amenorrhea dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat, dokter akan
menyarankan pasien untuk menerapkan pola hidup sehat
3. Operasi
Pada kasus yang jarang terjadi, jika amenorrhea disebabkan oleh tumor atau
adanya jaringan parut, dapat dilakukan operasi pengangkatan tumor atau
jaringan parut tersebut.
F.
METRORAGIA
APA ITU METRORAGIA?
Metroragia atau yang biasa disebut pendarahan intermenstrual,
adalah pendarahan vagina yang terjadi dengan interval tidak
teratur dan tidak terkait dengan siklus menstruasi. Kendati
darah berasal dari rahim, tetapi pendarahan tidak mewakili
periode normal.
GEJALA
METRORAGIA
gejala metroragia bisa berupa:
• Keluar darah menyerupai menstruasi.
• Kapan pendarahan terjadi tidak dapat diprediksi.
• Gejala menstruasi mungkin tidak ada sama sekali, mungkin
juga ada.
• Pendarahan mungkin lebih berat daripada aliran menstruasi
biasa.
• Darah mungkin keluar dalam bentuk gumpalan.
• Mungkin disertai lendir dan keluarnya cairan.
PENYEBAB
METRORAGIA
Berikut beberapa penyebab metroragia:
• Menstruasi pertama atau terakhir: Saat menstruasi pertama dimulai
atau akan mengalami menopause, bukan hal yang aneh jika periode
tersebut rusak dan pendarahan vagina terjadi pada waktu acak.
• Stres: Jenis stres emosional dan lainnya dapat sangat memengaruhi
menstruasi dan menyebabkan pendarahan uterus disfungsional.
• Kontrasepsi dan pengobatan: Pendarahan vagina yang tidak terduga
dapat terjadi karena pil KB tertentu atau obat lain.
• Pola makan yang buruk: Kekurangan berat badan dapat diiringi
dengan penghentian total dalam siklus menstruasi atau terjadinya
perdarahan intermenstrual. Ini terkait dengan kurangnya kelompok
makanan tertentu.
Pengobatan Metroragia
• Perubahan gaya hidup: Terkadang, metroragia bersifat sementara dan
responsif terhadap perubahan gaya hidup.
• Terapi hormon: Jenis terapi hormonal tertentu, utamanya yang
mengandung progestin, dapat digunakan untuk mengobati perdarahan
abnormal.
• Dilatasi dan kuretase: Prosedur ini direkomendasikan untuk perempuan
yang mengalami pendarahan berat yang menyebabkan masalah lain,
seperti anemia. Dilatasi dan kuretase melibatkan pengangkatan beberapa
jaringan endometrium dengan alat khusus yang dimasukkan ke dalam
rahim melalui vagina.
• Mengobati kondisi kesehatan yang mendasari: Jika metroragia
disebabkan oleh kondisi kesehatan lain, penting untuk mendiagnosis dan
mengobati kondisi tersebut.
G. PENDARAHAN UTERUS
DISFUNGSIONAL (DUB)
APA ITU PENDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL?
Pendarahan uterus disfungsional atau yang dikenal dengan
istilah Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB) adalah suatu
kondisi medis yang hampir terjadi pada setiap wanita di
beberapa titik dalam hidupnya. DUB Juga disebut perdarahan
uterus abnormal / abnormal uterine bleeding (AUB). DUB
adalah suatu kondisi yang menyebabkan pendarahan vagina
terjadi di luar siklus menstruasi biasa. Kondisi hormonal
tertentu dan obat-obatan tertentu juga dapat memicu terjadinya
DUB.
Mengenali gejala
DUB
Gejala DUB yang paling umum adalah pendarahan di luar periode menstruasi normal Anda.
Pendarahan pada DUB juga dapat terjadi selama siklus menstruasi. Pola pendarahan pada DUB,
contohnya:
• pendarahan menstruasi yang berat
• pendarahan yang mengandung banyak gumpalan- gumpalan besar
• pendarahan yang berlangsung lebih dari tujuh hari
• pendarahan yang terjadi kurang dari 21 hari sejak siklus terakhir
• muncul bercak
• pendarahan di antara periode menstruasi

Gejala umum lainnya yang dapat terjadi dengan DUB adalah:


• nyeri payudara
• kembung
• nyeri atau terasa tekanan pada panggul
PENGOBATAN
DUB
Pilihan pengobatan yang paling umum dan sederhana untuk
mengatasi DUB adalah kombinasi kontrasepsi oral . Kombinasi
kontrasepsi oral mengandung estrogen sintetik dan progesteron.
Keduanya berfungsi untuk mengontrol dan mengatur siklus
menstruasi. Metode kontrasepsi termasuk penggunaan IUD dan
implan juga dapat digunakan sebagai pengobatan hormonal. Jika
pasien tidak sedang berencana untuk hamil, bidan dapat
merekomendasikan penggunaan alat kontrasepsi sebagai pilihan
perawatan.
H.
DISMENOREA
APA ITU DISMENOREA ATAU DISMENORE?
Dismenore adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keluhan
kram yang menyakitkan dan umumnya muncul saat sedang haid atau
menstruasi. Dismenore merupakan salah satu masalah terkait haid yang
paling umum dikeluhkan.
Wanita yang mengalami dismenore primer memiliki kontraksi rahim yang
tidak normal. Hal tersebut akibat ketidakseimbangan kimia di dalam tubuh.
Misalnya, zat kimia prostaglandin yang mengontrol kontraksi rahim.
Sementara itu dismenore sekunder disebabkan oleh kondisi medis lain,
salah satunya endometriosis. Kondisi tersebut terjadi karena jaringan
endometrium tertanam di luar rahim. Endometriosis bisa menyebabkan
perdarahan internal, infeksi, dan nyeri panggul.
Penyebab Dismenore
Dismenore Primer Dismenore Sekunder
• Kondisi ini tidak disebabkan oleh masalah Berbagai keadaan yang dapat menimbulkan keluhan dismenore sekunder, yaitu:
pada organ reproduksi. Keadaan ini
umumnya disebabkan peningkatan dari • Endometriosis.
hormon prostaglandin, yang diproduksi pada • Pelvic Inflammatory Disease (PID)/ penyakit radang panggul.
lapisan dari rahim. Peningkatan
prostaglandin memicu kontraksi dari uterus • Kista atau tumor pada ovarium.
atau rahim. Secara alami, rahim cenderung • Pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
memiliki kontraksi lebih kuat semasa haid.
Kontraksi rahim ini dapat menimbulkan • Transverse vaginal septum.
keluhan nyeri. • Pelvic congestion syndrome.
• Selain itu, kontraksi rahim yang terlalu kuat • Allen-Masters syndrome.
dapat menekan pembuluh darah sekitar dan
menyebabkan kurangnya aliran darah ke • Stenosis atau sumbatan pada serviks.
jaringan otot dari rahim. Jika jaringan otot • Adenomiosis.
ini mengalami kekurangan oksigen akibat
kekurangan suplai darah, keluhan nyeri dapat • Fibroid.
timbul. • Polip rahim.
• Perlengketan pada bagian dalam rahim.
• Malformasi kongenital (bicornuate uterus, subseptate uterus, dan
sebagainya).
Gejala Dismenore
tanda dan gejala paling khas dari dismenore, yaitu:
• Kram atau nyeri di perut bagian bawah yang bisa menyebar
sampai ke punggung bawah dan paha bagian dalam.
• Nyeri haid muncul 1–2 hari sebelum menstruasi atau di awal-
awal menstruasi.
• Rasa sakit terasa intens atau konstan.
Pengobatan
Dismenore
Untuk meredakan kram menstruasi, seseorang perlu:
• Beristirahat secukupnya.
• Menghindari makanan yang mengandung kafein dan garam.
• Menghindari merokok dan minum alkohol.
• Pijat punggung bawah dan perut.
CONTOH
KASUS
SUBJEKTIF : Nona S usia 21 tahun datang ke Poli Kandungan dengan keluhan mensturasi
tidak teratur, 2 bulan terakhir tidak mensturasi dan terdapat keputihan yang banyak dan gatal.

OBJEKTIF:
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : TD : 110/70 mmHg, N : 88x/mnt,
RR : 20x/mnt.
4. BB/TB :50 KG/ 155cm
5. Pemeriksaan fisik khusus:
Abdomen : tidak ada massa dan nyeri tekan
Genetalia : Tampak flour albus kekuningan dan banyak
6. Pemeriksaan penunyang:
Inspekulo : tampak flour albus kekuningan di liang vagina, tidak ada kemerahan pada
porsio
ASSESMENT: Nn.S dengan amenorea sekunder dan flour albus.
Planning
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien, pasien mengetahui kondisinya saat
ini.
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi dan tindakan
selanjutnya, advis : PPT, swab vagina dan RT
3. Melakukan swab vagina, swab vagina telah dilakukan dan menganjurkan pasien
untuk mengantar bahan swab ke lab dan kembali setelah hasillab, pasien bersedia
4. Memberikan HE tetang vulva hygine, pasien mengerti dan bersedia
melakukannya.
5. Menganjuran pasien untuk menggati pola hidup sehat, seperti istirahat yang
teratur, makan makanan bergizi, banyak minum airputih.pasien akan
melakukannya.
6. Menganjurkan pasien untuk control 3 bulan lagi, dan pasien telah bersedia.

Anda mungkin juga menyukai