Anda di halaman 1dari 3

RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIV AIDS


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah Keperawatan HIV-AIDS
Dosen Pengampun: Eleni Kenangan P,M.Kep.,Sp,Kep.An

Disusun oleh:
Yudistira Nur Yoga (R2001057)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)


Jl. Wirapati Sindang-Indramayu, Sindang, Kabupaten Indramayu Jawa Barat 45222
Asuhan Keperawatan Pada Ibu hamil dengan HIV AIDS
Menurut Permenkes (2013), Human immunodeficiency virus (HIV) dapat masuk ke tubuh
melalui tiga cara, melalui hubungan seksual, penggunaan jarum yang tidak steril atau
terkontaminasi HIV, dan penularan HIV dari ibu yang terinfeksi HIV ke janin dalam
kandungan. Pajanan oleh darah, produk darah, atau organ dan jaringan yang terinfeksi.
Penularan dari darah dapat terjadi jika darah donor tidak ditapis (uji saring) untuk pemeriksaan
HIV, penggunaan ulang jarum dan semprit suntikan, atau penggunaan alat medis lainnya yang
dapat menembus kulit yang dapat terjadi pada semua pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit,
poliklinik, pengobatan tradisional melalui alat penusuk/jarum, juga pada pengguna napza
suntik (Permenkes, 2013).

Kehamilan pada perempuan yang terinfeksi HIV dapat menyebabkan penurunan jumlah CD4
yang berbeda pada setiap wanita dan kembali keangka semula setelah melahirkan. Pada
kehamilan, fungsi imun ditekan pada perempuan terinfeksi HIV dan tidak terinfeksi. Ada
penurunan imunoglobulin, mengurangi tingkat komplemen pada awal kehamilan dan
penurunan yang lebih signifikan dalam imunitas diperantarai sel selama kehamilan (WHO &
UNAIDS, 2004). Pemantauan jumlah CD4 pada saat kehamilan penting dilakukan karena dapat
memicu terjadinya penyakit infeksi yang beresiko tinggi apabila jumlahnya rendah (Hamilton.,
1995). Manajemen kehamilan pada perempuan yang terinfeksi HIV harus dilihat secara holistik
dan bagian dari perawatan jangka panjang (Pillitteri, A. (2003). Perawatan medis dari ibu yang
terinfeksi HIV harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing ibu. Manejemen obstetri
pada ibu yang terinfeksi HIV sama dengan perempuan yang tidak terinfeksi pada kebanyakan
kasus (Stright, Barbara. 2005).

Infeksi HIV memiliki efek pada kehamilan atau komplikasi, oleh karena itu penting dilakukan
beberapa hal pada ibu yang terinfeksi HIV antara lain : skrining antenatal, terapi obat-obatan,
perawatan antenatal, perawatan persalinan dan perawatan postpartum yang mencakup
monitoring universal precaution, perawatan perineum, lochea, penggunaan kontrasepsi,
penatalaksanaan perdarahan, perawatan luka, dan lain-lain terkait dengan resiko infeksi pada
ibu yang positif HIV. Komplikasi infeksi juga lebih umum selama periode postpartum pada ibu
positif HIV. Kehamilan pada perempuan yang terinfeksi HIV dapat menyebabkan penurunan
jumlah CD4 yang berbeda pada setiap wanita dan kembali keangka semula setelah melahirkan
(Spiritia, 2009).
Ibu yang sedang menjalani kehamilan mengalami masa peralihan dengan berbagai perubahan
baik fisik maupun psikologis sebelum menjadi seorang ibu. Apabila suatu kehamilan tersebut
disertai denganHIV yang dikenal sebagai penyakit menular yang ditakutkan masyarakat dan
sering dianggap sebagai aib, akan memberikan tekanan psikologis yang berdampak pada pasien
dan keluarga dan lingkungan sekitar pasien. Tekanan psikologis ini akan menyebabkan
gangguan stress psikologis, yang dimana reaksi umum dari gangguan tersebut adalah adanya
kecemasan (Nursalam & Kurniawati, 2013).

Etiologi Ansietas pada Ibu Hamil Terinfeksi HIV :

1. Khawatir terhadap keselamatan janin

2. Ancaman terhadap kematian

3. Status kesehatan

4. Stigma dari lingkungan

5. Kebutuhan yang tidak terpenuhi

Perawatan dan Strategi Penanggulangan/pencegahan HIVAIDS pada ibu hamil

Penanggulangan merupakan segala upaya dan kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan
promosi, pencegahan, penanganan dan rehabilitasi. Cara pencegahan penularan HIV yang
paling efektif adalah dengan memutus rantai penularan (Dep.Kes, 2013). Berdasarkan hal ini
diperlukan peran serta masyarakat dan tenaga kesehatan dalam tindakan promosi kesehatan
melalui perubahan gaya hidup, perubahan lingkungan dan perubahan dalam pelayanan
perawatan kesehatan yang merupakan pusat aktivitas perawatan kesehatan masyarakat dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada individu dan keluarga (Nasution. SS, Badaruddin,
Dasatjipta,G, Lubis.Z. 2015). Pada kehamilan, fungsi imun ditekan pada ibu yang terinfeksi
HIV. Ada penurunan imunoglobulin, mengurangi tingkat komplemen pada awal kehamilan dan
penurunan yang lebih signifikan dalam imunitas diperantarai sel selama kehamilan (WHO &
UNAIDS, 2004). Pemantauan jumlah CD4 pada saat kehamilan harus diperhatikan karena
dapat memicu terjadinya penyakit infeksi yang beresiko tinggi (IO) bila jumlahnya rendah yang
tentunya dapat mempengaruhi kondisi ibu dan janinnya (Aberg et al., 2009).

Anda mungkin juga menyukai