Disusun oleh:
Yudistira Nur Yoga (R2001057)
Kehamilan pada perempuan yang terinfeksi HIV dapat menyebabkan penurunan jumlah CD4
yang berbeda pada setiap wanita dan kembali keangka semula setelah melahirkan. Pada
kehamilan, fungsi imun ditekan pada perempuan terinfeksi HIV dan tidak terinfeksi. Ada
penurunan imunoglobulin, mengurangi tingkat komplemen pada awal kehamilan dan
penurunan yang lebih signifikan dalam imunitas diperantarai sel selama kehamilan (WHO &
UNAIDS, 2004). Pemantauan jumlah CD4 pada saat kehamilan penting dilakukan karena dapat
memicu terjadinya penyakit infeksi yang beresiko tinggi apabila jumlahnya rendah (Hamilton.,
1995). Manajemen kehamilan pada perempuan yang terinfeksi HIV harus dilihat secara holistik
dan bagian dari perawatan jangka panjang (Pillitteri, A. (2003). Perawatan medis dari ibu yang
terinfeksi HIV harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing ibu. Manejemen obstetri
pada ibu yang terinfeksi HIV sama dengan perempuan yang tidak terinfeksi pada kebanyakan
kasus (Stright, Barbara. 2005).
Infeksi HIV memiliki efek pada kehamilan atau komplikasi, oleh karena itu penting dilakukan
beberapa hal pada ibu yang terinfeksi HIV antara lain : skrining antenatal, terapi obat-obatan,
perawatan antenatal, perawatan persalinan dan perawatan postpartum yang mencakup
monitoring universal precaution, perawatan perineum, lochea, penggunaan kontrasepsi,
penatalaksanaan perdarahan, perawatan luka, dan lain-lain terkait dengan resiko infeksi pada
ibu yang positif HIV. Komplikasi infeksi juga lebih umum selama periode postpartum pada ibu
positif HIV. Kehamilan pada perempuan yang terinfeksi HIV dapat menyebabkan penurunan
jumlah CD4 yang berbeda pada setiap wanita dan kembali keangka semula setelah melahirkan
(Spiritia, 2009).
Ibu yang sedang menjalani kehamilan mengalami masa peralihan dengan berbagai perubahan
baik fisik maupun psikologis sebelum menjadi seorang ibu. Apabila suatu kehamilan tersebut
disertai denganHIV yang dikenal sebagai penyakit menular yang ditakutkan masyarakat dan
sering dianggap sebagai aib, akan memberikan tekanan psikologis yang berdampak pada pasien
dan keluarga dan lingkungan sekitar pasien. Tekanan psikologis ini akan menyebabkan
gangguan stress psikologis, yang dimana reaksi umum dari gangguan tersebut adalah adanya
kecemasan (Nursalam & Kurniawati, 2013).
3. Status kesehatan
Penanggulangan merupakan segala upaya dan kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan
promosi, pencegahan, penanganan dan rehabilitasi. Cara pencegahan penularan HIV yang
paling efektif adalah dengan memutus rantai penularan (Dep.Kes, 2013). Berdasarkan hal ini
diperlukan peran serta masyarakat dan tenaga kesehatan dalam tindakan promosi kesehatan
melalui perubahan gaya hidup, perubahan lingkungan dan perubahan dalam pelayanan
perawatan kesehatan yang merupakan pusat aktivitas perawatan kesehatan masyarakat dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada individu dan keluarga (Nasution. SS, Badaruddin,
Dasatjipta,G, Lubis.Z. 2015). Pada kehamilan, fungsi imun ditekan pada ibu yang terinfeksi
HIV. Ada penurunan imunoglobulin, mengurangi tingkat komplemen pada awal kehamilan dan
penurunan yang lebih signifikan dalam imunitas diperantarai sel selama kehamilan (WHO &
UNAIDS, 2004). Pemantauan jumlah CD4 pada saat kehamilan harus diperhatikan karena
dapat memicu terjadinya penyakit infeksi yang beresiko tinggi (IO) bila jumlahnya rendah yang
tentunya dapat mempengaruhi kondisi ibu dan janinnya (Aberg et al., 2009).