Anda di halaman 1dari 10

Ginekologi Pada

Asuhan Kebidanan
Oleh: Sundari Fatimah, S.Tr.Keb., M.Tr.Keb
Ginekologi

adalah cabang ilmu kedokteran yang


khusus mempelajari penyakit-penyakit
sistem reproduksi wanita.

Asuhan Kebidanan Yang Diberikan


Penyakit pada sistem reproduksi wanita
tidak boleh dianggap sepele, karena
beberapa penyakit pada sistem reproduksi
wanita ini dapat meningkatkan risiko wanita
mengalami gangguan kesuburan.
Sistem Reproduksi Wanita
• Terdiri dari labia mayora, labia minora, kelenjar
Bartholin, klitoris, vagina, uterus atau rahim,
ovarium (indung telur), dan tuba falopi.
• Organ-organ tersebut berfungsi untuk
mendukung proses reproduksi manusia, mulai
dari memproduksi sel telur, berhubungan
seksual, melindungi dan merawat janin selama
hamil, hingga melahirkan.
• Namun, terkadang berbagai organ tersebut
tidak dapat bekerja dengan baik akibat adanya
penyakit pada sistem reproduksi wanita.
Beberapa penyakit yang dapat
menyerang sistem reproduksi
wanita, di antaranya:
1. Sindrom ovarium polikistik
2. Infeksi menular seksual (IMS)
3. Miom
4. Kanker pada sistem reproduksi wanita
5. Endometriosis
6. Radang panggul
7. Rahim turun (prolaps uteri)
8. Interstitial cystitis
Konsultasi Ginekologi
Pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh dokter ahli ginekologi untuk
memeriksa kesehatan dan mengidentifikasi penyakit dan infeksi pada
sistem alat reproduksi wanita. Pemeriksaan ini juga meliputi
pemeriksaan kemampuan pembuahan sel telur, serta pemeriksaan pada
tahap sebelum kehamilan, saat kehamilan, dan saat kelahiran.
Siapa yang Harus Menjalani
Konsultasi Ginekologi & Hasil yang
Diharapkan
• Konsultasi ginekologi disarankan bagi wanita yang
sudah terjangkit atau dipercaya menderita penyakit
yang mempengaruhi sistem reproduksi wanita
seperti pada rahim, saluran rahim, dan indung
telur.
• Konsultasi juga mungkin diperlukan sebagai
pemeriksaan ginekologi, termasuk dada, pangkal
paha, perut, vagina, rahim, dubur, dan bagian
lainnya yang juga dapat mempengaruhi munculnya
gejala penyakit yang mempengaruhi sistem
reproduksi wanita.
LANJUTAN
• Wanita yang berkeinginan untuk hamil juga dapat berkonsultasi secara mendalam
dengan ahli ginekologi, terutama karena beberapa penyakit dan kondisi tertentu
dapat menyebabkan infertilitas atau kegagalan kehamilan. Beberapa di antaranya
adalah sel telur yang belum dewasa, sindrom polikista sel telur (PCOS) dan
endometriosis. Kemudian, jika wanita sudah dalam kondisi hamil, seorang OB-GYN
juga dapat memberikan perawatan kehamilan yang diperlukan untuk
mempersiapkan proses kelahiran calon ibu, menjaga bayi tetap sehat sampai usia
sembilan bulan, dan pada akhirnya membantu untuk melahirkan bayi yang sehat.
Dalam beberapa kasus, wanita dapat diminta untuk melakukan pemeriksaan
genetis untuk menentukan apakah bayi yang dikandung memiliki kelainan genetis
atau cacat bawaan.
• Wanita yang melakukan konsultasi ginekologi tidak harus hanya dalam sakit atau
hamil. Jika wanita tersebut sudah aktif melakukan hubungan seksual, sedang
menstruasi, atau memiliki riwayat masalah reproduksi dalam keluarganya, maka
dapat dilakukan pemeriksaan rutin ke ahli ginekologi, program pencegahan,
perencanaan keluargan, dan penggunaan kontrasepsi.
Cara Kerja Konsultasi Ginekologi
• Meskipun wanita dapat berkonsultasi kepada ahli ginekologi untuk pengobatan biasa,
kebanyakan dari mereka lebih suka untuk melakukannya saat sedang mengalami gejala
atau keluhan seperti munculnya cairan vagina yang keluar, kista, atau kutil di bagian alat
kelamin, rasa sakit saat sedang buang air kecil, pendarahan tiba-tiba yang terjadi tidak
teratur, dan rasa sakit di bagian perut atau punggung belakang.
• Ahli ginekologi akan memulai dengan mengumpulkan informasi detail tentang gejala yang
diderita oleh pasien. Selama konsultasi, rekam jejak medis pasien, riwayat diagnosa, obat-
obatan yang sedang dikonsumsi, dan riwayat medis keluarga akan didiskusikan dengan
pasien. Sebelum membuat diagnosa, beberapa jenis tes akan dilakukan. Tes yang akan
dilakukan adalah tes di bagian panggul, pap smear (pemeriksaan sampel dari jaringan rahim
yang dikikis), dan tes bagian dada serta perut. Ukuran dan bentuk dari rahim juga akan
diperiksa dengan cara menekan dua jari di daerah perut yang terletak tepat di atas rahim.
Pengukuran tanda-tanda vital seperti tekanan darah, detak jantung, serta tinggi dan berat
badan, juga akan dilakukan.
• Tes pengambilan gambar santir juga disarankan bila beberapa tes yang sudah dilakukan
tidak memberikan hasil yang memuaskan. Pilihan pengambilan gambar santir yang dapat
dilakukan adalah MRI, CT Scan, dan ultrasound, di mana semua pilihan tersebut berisiko
rendah (non-invasif).
• Selama konsultasi, ahli ginekologi juga mungkin akan memberikan vaksinasi agar pasien
lebih kebal terhadap kanker serviks.
Kemungkinan Komplikasi dan Resiko
Hampir semua tes yang dilakukan selama masa konsultasi
adalah tes standar dan yang rutin dilakukan dan karenanya,
secara teoritis konsultasi ginekologi aman. Jika ada
kemungkinan komplikasi yang dapat dipertimbangkan, biasanya
pun tidak terlalu membahayakan. Salah satu keluhan yang
paling sering muncul adalah rasa tidak nyaman, terutama saat
alat pemeriksa bagian dalam dimasukkan ke dalam vagina atau
saat dada dan perut ditekan. Dalam tes bagian dubur, pasien
mungkin akan merasakan seakan sedang ingin buang air besar,
meskipun sensasinya tidak berlangsung lama. Ada juga
kemungkinan terjadinya pendarahan kecil dan mens.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai