Anda di halaman 1dari 29

“SKRINING UNTUK PENYAKIT Aat S || Dita Dwi A.

E
KEGANASAN”
JENIS KEGANASAN

Ca Serviks

Ca Mammae

Mioma Uteri
LATAR BELAKANG
Di Dunia Kanker penyebab kematian ke 2 stlh
penyakit kardiovaskular, 70% terjadi di
Negara miskin dan berkembang
Di Indonesia, prevalensi kanker adalah
sebesar 1,4 per 1.000 penduduk, penyebab
kematian nomor 7 (5,7%).
Jenis kanker tertinggi pd px ranap di RS seluruh
Indonesia th 2010 a/ kanker payudara (28,7%),
disusul kanker serviks (12,8%).

Estimasi insidens kanker payudara di Indonesia sebesar


40/100.000 dan kanker serviks 17/ 100.000
perempuan
KANKER SERVIKS
• Infeksi HPV
• Faktor risiko : Kawin muda, paritas, gonta-ganti
pasangan, kebiasaan merokok, dll
• Penyebaran memerlukan waktu 10 -15 th
• Gejala-gejala : Keputihan, Perdarahan, Rasa nyeri,
Anemia, obstruksi total vesika urinaria, cepat lelah,
penurunan BB
• Pencegahan : Primer (Vaksinasi), Sekunder (Deteksi Dini)
SKRINING CA CERVIKS

IVA TEST

PAP SMEAR
IVA TEST (INSPEKUL0 VISUAL AS.ASETAT)

Pemeriksaan leher rahim secara visual menggunakan as.


asetat yg sudah di encerkan

Daerah yg tidak normal akan berubah warna dengan batas yg


tegas menjadi putih (acetowhite), yg mengindikasikan bahwa leher
rahim mungkin memiliki lesi prakanker.
KEUNTUNGAN

• Mudah, murah, praktis


• Alat sederhana
• Kinerja sama dgn tes lain
• Hasil test cepat
SYARAT PEMERIKSAAN

• sudah pernah melakukan hub.seksual


• tidak sedang haid
• tidak melakukan hubungan seksual dalam 24 jam
sebelum melakukan pemeriksaan.
JADWAL SKRINING

• Skrining pada setiap wanita minimal 1x pada usia 35-40


tahun.
• Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun
pada wanita usia 25-60 tahun
ALAT & BAHAN
Spekulum

Lampu Sorot

Larutan Asam Asetat 3-5%

Kapas Lidi

Handscoon, Larutan Clorin


• Memastikan identitas , memeriksa status dan kelengkapan
1 informed consent klien

• Klien diminta untuk menanggalkan pakaiannya, Klien diposisikan


2 dalam posisi litotomi

• Tutup area pinggang hingga lutut klien dengan kain


3

• Gunakan sarung tangan


4

• Vulva Hygine
5
PAP SMEAR

Pemeriksaan sitology dari serviks dan porsio untuk melihat adanya


perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio
(dysplasia) sebagai tanda awal keganasan serviks atau prakanker.
Menurut Everst (2004) dalam Marmi (2015) yang perlu memeriksaan diri
dengan Pap Smear diantaranya:
• menikah dalam usia <20 tahun
• berusia 30 tahun atau lebih
• telah melahirkan lebih dari 3 kali
• Peserta KB yang sudah lebih dari 5 tahun (terutama dengan kontrasepsi
IUD)
• mengalami perdarahan setiap kali senggama (contact bleeding)
• keputihan kronis
• sudah menopause dan mengeluarkan darah pervaginam
• berganti-ganti pasangan seks.
Syarat Melakukan Pap Smear:

Selama 24 jam sebelum Tidak melakukan


. Lebih baik pd 2 minggu pemeriksaan td mlkkn hubungan seksual dalam
stlh hari pertama pencucian/pembilasan 24 jam sebelum
menstruasi. vagina dgn memakai pemeriksaan.
antiseptic

Penderita pasca bersalin, Penderita yg


pasca operasi rahim, mendapatkan
pasca radiasi sebaiknya Tidak menggunakan pengobatan vaginal
datang 6-8 minggu tampon supositoria/ovula
kemudian. sebaiknya dihentikan 1
mgg sebelum Pap smear.
KANKER PAYUDARA

Kanker payudara (KPD) merupakan keganasan pada


jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel
duktus maupun lobulusnya.
Faktor risiko: jenis kelamin wanita, usia > 50 tahun, riwayat
keluarga dan genetik, riwayat penyakit payudara
sebelumnya), riwayat menstruasi dini (< 12 tahun) atau
menarche lambat (>55 tahun), riwayat reproduksi hormonal,
obesitas, konsumsi alkohol, riwayat radiasi dinding dada,
faktor lingkungan.
Gejala yg paling sering terjadi:
• Massa atau penebalan pd payudara atau daerah aksila
• Rabas putting payudara unilateral, persisten, spontan yg
mempunyai karakter serosanguinosa, mengandung darah,
atau encer
• Retraksi atau inversi putting payudara
• Perubahan ukuran, bentuk atau tekstur payudara (asimetris)
• Pengerutan atau pelekukan kulit sekitarnya.
• Kulit yg bersisik di sekeliling putting payudara
PREVENSI & DETEKSI

Primer : Menjauhi faktor


risiko

Sekunder: Deteksi Dini


DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

SADARI

SADANIS
SADARI

• usaha u/ mendapatkan kanker payudara pada


stadium yang lebih din
• dilakukan pada hari ke 7-10 yang dihitung sejak
pertama haid
• u/ yg menopause pemeriksaan dilakukan memilih
tanggal yg sama setiap bulannya

SADANIS
Bentuk : Apakah terdapat perbedaan bentuk payudara?

Kulit : Seperti apa tampak kulitnya? Apakah halus, berkerut atau berlesung?

Cairan Putting : Apakah ada cairan abnormal yang keluar dari puting? Cairan dijelaskan berdasarkan
warna, kekentalan, bau, dan banyaknya.
Massa atau : Sekelompok sel yang saling menempel. Dapat diakibatkan oleh abses, kista, tumor jinak,
Benjolan atau ganas.
Ukuran : Berapa besar (cm) massa-nya? Jika massa bulat, berapa
diameternya?
Konsistensi : Seperti apa massa atau benjolan tersebut? Apakah keras, lunak, berisi cairan, atau
mengeras?
Mobilitas : Saat dipalpasi, apakah massa tersebut dapat bergerak atau tetap di tempat? Mobilitas
biasanya menggunakan istilah seperti tetap (tidak bergerak saat dipalpasi), bergerak
bebas (bergerak saat palpasi) dan bergerak terbatas (beberapa gerakan saat dipalpasi).
MIOMA UTERI

Mioma ialah suatu pertumbuhan jinak dari sel-sel otot polos


sedangkan untuk otot-otot rahim disebut dengan mioma uteri
ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSI

• Etiologi belum diketahui secara pasti


• Faktor yang di duga berperan: abnormalitas instrinsik
pada myometrium, peningkatan reseptor estrogen secara
konginetal pada myometrium, perubahan hormonal, atau
respon kepada kederaan iskemik ketika haid.
• Faktor predisposisi : usia, hormonal, riwayat keluarga,
status gizi, nutrisi, dan kebiasaan merokok.
GEJALA

Gejala Klinis:
• Trias: Tumor, Perdarahan, Infertilias
• Discomfort Abdomen
• Komplikasi mioma
• Keluhan sekunder
DIAGNOSIS

• Anamnesa (Perdarahan, benjolan, nyeri,


konstipasi, retensio urine, disparenia,
abortus, infertilitas)
• Pemfis (Palpasi abdomen, Px Bimanual)
• Pemeriksaan Penunjang (Lab, USG)
ASUHAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN
MENGGUNAKAN LANGKAH KEBIDANAN DAN
PENDOKUMENTASIAN SOAP
DATA SUBJEKTIF
• Identitas (Nama klien dan suami, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku
bangsa, alamat)
• Keluhan utama dan kunjungan saat ini kunjungan pertama atau kunjungan
ulang
• Riwayat Menstruasi, meliputi: HPHT, menarche, siklus menstruasi, lama
menstruasi, dismenorhea, perdarahan pervaginam diluar menstruasi
• Riwayat perkawinan, terdiri atas: status perkawinn, perkawinan ke, umur ibu
saat perkawinan dan lama perkawinan
• Riwayat obstretri, meliputi: perdarahan pada kehamilan, persalinan dan
nifas yang lali, hipertensi dalam kehamilan, BB bayi, masalah-masalah
kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Riwayat keluarga berencana, meliputi: jenis metode yang dipakai, waktu,tenaga dan tempat
saat pemasangan dan berhenti, keluhan/dan alasan berhenti
Riwayat kesehatan, meliputi: riwayat penyakit sistemik yang sedang/pernah diderita (penyakit
jantung, hipertensi, DM, TBC, ginal, asma, IMS)
Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari, meliputi: pola nutrisi, eliminasi, personal hygiene,
aktivitas dan istirahat
Keadaan psikososial, meliputi: pengetahuan dan respon klien terhadap keluhan/kondisi yang
dihadapi saat ini

Anda mungkin juga menyukai