Serviks ?
Leher rahim
61,132
31,314
59,929
29,814
United States/
Canada
Europe
17,165
8124
Central America
48,328
21,402
78,896
61,670
Africa
South America
1. Ferlay J, Bray F, Pisani P, Parkin DM. Lyon, France: IARC Press; 2004.
157,759
86,708
Southcentral
Asia
Eastern Asia
42,538
22,594
Southeast
Asia
1,063
330
Australia/
New Zealand
-Terbatasnya informasi
-Deteksi dini berupa pap smear
dan vaksin masih relatif mahal
MENGAPA ANGKA
KEMATIAN TINGGI ????
Terbatasnya informasi
Deteksi dini berupa pap
Serviks Normal
(Leher Rahim)
Lesi Pra
Kanker
KANKER
Cara Penularan
VIA images
NORMAL CERVIX
Cervix with
ACETO-WHITE lesion
VIA
VILI
http://www.brooksidepress.org/milddysp1.jpg
http://www.ykhoa.net/2.2.jpg
Faktor Risiko :
merokok
Sistem imun
Berganti-ganti
Pasangan seksual
Penyakit menular
seksual
Faktor Risiko
Sering kambuh
Tingkat kesembuhan
bervariasi.4
Manifestasi Klinik
Perdarahan per vaginam abnormal (e.g., spotting
setelah hubungan seksual, perdarahan diantara
periode menstruasi, jumlah darah menstruasi banyak).
Abnormal (kuning putih, berbau) cairan vaginal,
Low back pain
Nyeri Cervical, noted ketika tampon , jari atau penis
dimasukkan ke dalam vagina .
Nyeri saat berhubungan seksual.
Nyeri saat BAK pada keadaan yang lanjut.
Manifestasi Klinik
Kanker Serviks
Pencegahan
Papsmear
IVA
2)
Papsmear
IVA
KANKER PAYUDARA
Faktor resiko
Tidak memiliki anak atau hamil pertama di usia
tua (>35th)
Menggunakan terapi hormon setelah menapouse
Tidak menyusui anak
Alkoholik
Obesitas
Kurangnya aktifitas/olahraga
Tanda-tanda
Gumpalan
Kulit mengerut
Tanda-tanda
Perubahan warna
kulit dan tekstur
Keluarnya cairan
bening/putih/darah
dari puting
Perubahan bentuk
putting/ putting
melesak kedalam
SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri)
Usia yang meningkat. Biasanya > 60 tahun atau bisa lebih muda
Riwayat keluarga kanker payudara.
Faktor keturunan
Pernah menderita penyakit payudara non-kanker
Mulai datang haid (sebelum umur 12 tahun) atau menopause (lebih
dari 50 tahun).
Pemakaian pil KB atau terapi hormon estrogen.
Tidak pernah melahirkan anak atau melahirkan anak pertama pada
umur melebihi 30 tahun.
Berat badan lebih setelah menopause
Pemakaian alkohol dan obat kimia
Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak hewani.
Penyinaran, sinar X-ray, rontgen
Jangan menggunakan bra yang terlalu ketat terlalu lama. Kalau bisa ketika
tidur bra dilepas
Hilangkan kebiasaan merokok dan minum alcohol
Periksa payudara sendiri secara rutin (SADARI), misalnya satu bulan
sekali
Hindari radiasi dari Sinar-X atau berbagai macam radiasi lainnya
Rajin mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung
vitamin sebagai zat antioksidan.
Selain itu, banyak-banyaklah mengonsumsi kacang kedelai, tempe, tahu,
dan sebagainya. Kacang kedelai mulai mengandung fitoestrogen genistein
yang dapat membantu mengurangi resiko tumbuhnya kanker payudara.
Rajin berolahraga meski hanya sebatas olahraga ringan seperti jogging
Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak, terutama lemak
hewani
Hindari stress. (Widayatun, 2008)
Kangker paru-paru
Kangker
tulang
Kangker hati
Posisi 2
Angkat kedua tangan ke atas kepala. periksa payudara
anda dari berbagai sudut.
Posisi 3
Berdiri tegak di hadapan cermin dgn tangan anda di
samping. Putar ke kiri dan ke kanan untuk memeriksa
perubahan pada payudara
Posisi 4
Tegangkan otot- otot bagian dada anda dengan
memegang pinggang dan menekan ke bawah
REFERENSI