Anda di halaman 1dari 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Edukasi Kesehatan


Sub pokok bahasan : Penyuluhan Kesehatan reproduksi tentang ca serviks
Sasaran : Masyarakat
Waktu : 30 menit
Tanggal : 13 Juni 2023
Tempat : Desa Kangkunawe

I.    Tujuan Instruksional Umum (TIU)


             Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, diharapkan
peserta dapat mengerti dan memahami tentang praktik pemotongan dan pelukaan genetalia
perempuan (P2GP) dan Kesehatan reproduksi.

II.  Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


            Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama 30 menit , diharapkan peserta
mampu menyebutkan:
1.    Memahami pengertian Kanker serviks
2.    Mengetahui faktor Risiko Kanker serviks
3.    Mengetahui Penyebab Kanker serviks
4.    Mengetahui Gejala Kanker serviks
5. Mengetahui Diagnosa Kanker serviks
6. Memahami Pencegahan Kanker serviks
7 Memahami Pengobatan Kanker serviks

III.   Materi
1.    Pengertian Kanker serviks
2.    Faktor Risiko Kanker serviks
3.    Penyebab Kanker serviks
4.    Gejala Kanker serviks
5. Diagnosa Kanker serviks
6. Pencegahan Kanker serviks
7 Pengobatan Kanker serviks

IV.   Metode Penyuluhan


1. Ceramah   
2. Tanya Jawab

V.  Media
1. Leaflet
2. lembat PPT yang dicetak
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Kanker Serviks


Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini
terjadi saat ada sel-sel di leher rahim alias serviks yang tidak normal, dan berkembang
terus dengan tidak terkendali. Sel-sel abnormal ini dapat berkembang dengan cepat,
sehingga mengakibatkan tumbuhnya tumor pada serviks. Tumor yang ganas ini
kemudian akan berkembang dan menjadi penyebab kanker serviks.
Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak menelan korban
pada wanita di seluruh penjuru dunia. Menurut data Kementerian Kesehatan RI,
setidaknya dilaporkan ada 15.000 kasus kanker serviks setiap tahunnya yang terjadi di
Indonesia. Sayangnya, deteksi dini seperti dengan tes pap smear rutin masih belum
menjadi perhatian umum. Apalagi kanker serviks ini juga tidak akan menunjukkan
gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul saat kanker sudah mulai menyebar dan
memasuki tahap stadium lanjut. Dalam banyak kasus, kanker serviks ini juga
berkaitan erat dengan infeksi menular seksual (IMS).
2.  Faktor Risiko Kanker Serviks
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seorang wnaita terkena kanker
serviks, antara lain:
 Faktor keturunan.
 Usia, terutama wanita yang berusia 40 tahun ke atas
 Merokok.
 Kurangnya konsumsi buah dan sayur
 Berat badan berlebih (obesitas)
 Penggunaan kontrasepsi minum (pil KB) jangka panjang.
 Frekuensi hamil dan melahirkan.
 Hamil atau melahirkan di usia sangat muda.
 Kondisi medis tertentu, seperti infeksi klamidia.
 Konsumsi obat-obatan tertentu.
3. Penyebab Kanker Serviks
Kanker serviks disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV). Infeksi virus ini
cenderung meningkat pada orang yang melakukan hubungan seksual dengan banyak
pasangan. Perilaku seksual yang berisiko tinggi, seperti seks tanpa kondom atau
berbagi mainan seks (sex toys) yang tidak dicuci terlebih dahulu membuat seseorang
rentan mengidap kanker serviks. Selain itu, wanita yang tidak pernah mendapatkan
vaksin (imunisasi) HPV jelas memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi HPV yang bisa
jadi penyebab kanker serviks.
4.  Gejala Kanker serviks
Gejala baru akan muncul saat tumor sudah tumbuh. Tumor ini kemudian dapat
mendorong organ di sekitar dan mengganggu sel-sel sehat. Nah, berikut ini gejala
kanker serviks yang pelru diwaspadai:
 Perdarahan yang tidak wajar dari Miss V.
 Siklus menstruasi jadi tidak teratur.
 Nyeri pada panggul (di perut bagian bawah).
 Nyeri saat berhubungan seks atau berhubungan seks.
 Nyeri di pinggang (punggung bawah) atau kaki.
 Badan lemas dan mudah lelah.
 Berat badan menurun, padahal tidak sedang diet.
 Kehilangan nafsu makan.
 Cairan Miss V yang tidak normal, seperti berbau menyengat atau disertai
darah.
 Salah satu kaki membengkak.
5. Diagnosis Kanker serviks
Diagnosis kanker serviks ditegakkan dengan tes pap smear. Dokter dapat melakukan
tes lainnya untuk melihat sel kanker atau pre-kanker pada serviks jika tes pap smear
menunjukkan malfungsi perubahan sel, seperti kolposkopi dan biopsi. Jika dokter
menemukan adanya potensi kanker serviks, dokter kemudian akan memeriksa
seberapa parah kondisi (tahap stadium) kanker. Tesnya dapat meliputi hal-hal di
bawah ini.
 Pemeriksaan kondisi rahim, vagina , rektum, dan kemih apabila terdapat
kanker.
 Tes darah untuk memeriksa kondisi sekitar organ kewanitaan, seperti tulang,
darah dan ginjal.
 Tes pemindaian, yaitu dengan teknologi Computerised
Tomography (CT) scan, Magnetic resonance imaging (MRI) scan, sinar X,
dan Positive emission tomography (PET) scan. Tujuan dari tes adalah
mengidentifikasi tumor kanker dan apabila sel kanker telah menyebar
(metastasis) 
6.  Pencegahan Kanker Serviks
 Rutin melakukan pemeriksaan pap smear.
 Mendapatkan vaksinasi HPV.
 Hindari merokok.
 Lakukan hubungan intim yang aman dengan menggunakan kondom.
 Menjaga kebersihan area intim kewanitaan. 
7. Pengobatan Kanker Serviks
Jika dokter sudah yakin bahwa kamu mengidap kanker serviks, terdapat beberapa
pilihan penanganan yang bisa dilakukan. Antara lain dengan operasi, radioterapi, dan
kemoterapi. Metode pengobatan tersebut juga bisa dikombinasikan untuk
melenyapkan sel kanker.

Anda mungkin juga menyukai