Anda di halaman 1dari 4

Keganasan pada Organ Reproduksi Wanita

KEGANASAN PADA ORGAN REPRODUKSI WANITA Kanker pada alat reproduksi masih menduduki peringkat pertama kanker pada wanita. Dua per tiga kasus kanker di dunia terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Yang disebut alat reproduksi wanita adalah rahim yang terdiri dari mulut/leher rahim dan badan rahim, indung telur (ovarium), saluran telur, dan liang kemaluan (vagina). Kanker bisa disembuhkan jika dideteksi sejak dini. Karenanya, setiap wanita perlu mengenali gejala dan memeriksakan diri. Masalah kanker alat reproduksi wanita akan kami bahas seperti di bawah ini : 1. 1. KANKER VAGINA (Liang Senggama)

Kanker liang senggama merupakan jenis kanker yang relatif jarang dari seluruh jenis kanker pada saluran reproduksi wanita. Rata-rata terjadi pada wanita usia 60 tahun. Penyebab pastinya masih belum diketahui dengan jelas. Adanya hubungan dengan perjalanan penyakit pada kanker serviks dianggap ada peran HPV (Human Papilloma Virus) sebagai penyebabnya. Perdarahan pervaginam yang tidak nyeri dan keputihan merupakan gejala yang paling umum. Diagnosis bisa diarahkan dari hasil pengambilan contoh jaringan tumor pada vagina. 1. 2. KANKER VULVA (Mulut Vagina)

Kanker mulut vagina hanya menempati 4% dari kanker pada saluran reproduksi wanita. Umumnya terjadi pada penderita obesitas, hipertensi, diabetes, nulipara (hanya mempunyai 1 anak), dan berkaitan dengan risiko tinggi pada wanita yang mempunyai banyak pasangan seksual dan merokok. Tanda gejala dimulai dengan adanya bengkak atau timbulnya massa di mulut vagina yang sebelumnya dirasakan gatal yang lama. Kadang-kadang disertai luka dan perdarahan, serta mungkin keluhan nyeri saat kencing. Secara fisik tampak luka yang koreng basah, atau seperti kutil. Sebagian banyak tumbuh di bibir luar vagina, tetapi juga bisa tumbuh primer di bibir dalam vagina, klitoris dan daerah antara vagina dan anus. Diagnosis ditegakkan dari pengambilan contoh jaringan. 1. 3. KANKER SERVIKS (Leher Rahim)

Hingga saat ini kanker leher rahim merupakan penyebab kematian terbanyak akibat penyakit kanker di Negara berkembang. Penyebab utamanya adalah infeksi virus HPV. Tanda dini tidak spesifik seperti adanya keputihan yang agak banyak dan kadang-kadang dengan bercak perdarahan. Tanda yang lebih klasik adalah perdarahn bercak yang berulang, atau perdarahan bercak setelah bersetubuh atau membersihkan vagina. Perdarahan menjadi semakin banyak, lebih sering, dan berlangsung lebih lama. Namun, terkadang keadaan ini diartikan penderita sebagai perdarahan haid yang sering dan banyak. Faktor resiko yang berhubungan dengan kanker leher rahim adalah aktivitas seksual pada usia sangat muda dan berganti-ganti pasangan. 1. 4. KANKER ENDOMETRIUM (Dinding Rahim)

Adalah tumor ganas epitel primer di dinding rahim. Umumnya penderita berusia sekitar 60 tahun karena terjadi selama periode setelah menopause. Keluhan utamanya adalah perdarahan di antara mentruasi bagi yang belum menopause, disertai dengan keputihan. Diagnosis dapat ditegakkan dengan dilakukan kuretase kemudian melalui pemeriksaan mikroskopik dari pengambilan contoh jaringan di dinding rahim. 1. 5. KANKER OVARIUM (Indung Telur)

Kanker indung telur jarang ditemukan pada usia di bawah 40 tahun, angka kejadian meningkat dengan makin tuanya usia. Gejala kanker indung telur tersebut tidak khas, sehingga ditemukan sudah dalam stadium lanjut. Pada usia menjelang menopause keluhannya haid tidak teratur, bila massa tumor menekan kandung kemih dan rektum keluhannya sering saat buang air kecil dan konstipasi (susah buang air besar), serta nyeri perut bagian bawah. Tanda paling penting adalah ditemukannya massa tumor di panggul. Bila tumor itu padat, bentuknya iregular dan terfiksir ke dinding panggul, keganasan perlu dicurigai. Dengan USG dapat secara tegas dibedakan tumor kistik dengan tumor padat. Pemakaian USG transvaginal dapat meningkatkan ketajaman diagnosis karena mampu menjabarkan morfologi tumor yang terdiri dari tiga kategori, yaitu volume tumor, struktur dinding tumor, dan struktur septum tumor. Pengobatannya adalah operasi pengangkatan tumor, kemoterapi dan radiasi. 1. 6. KANKER TUBA FALOPI (Saluran Telur)

Kanker saluran telur terutama ditemukan pada usia 60-64 tahun, jarang pada usia dibawah 25 tahun. Secara mikroskopis, saluran telur tampak membesar, bentuk tidak teratur atau melengkung, dan fimbriaenya mengadakan perlekatan. Penderita kanker saluran telur ini umumnya dengan keluhan perdarahan pervaginam atau keluarnya cairan dari vagina, nyeri perut bagian bawah, perut membesar, dan perasaan tertekan dalam perut. Jika pada Dilatasi dan kuretase tidak ditemukan kanker dinding rahim sedangkan keluhan perdarahan terus terjadi, kanker saluran telur harus dipikirkan. Pengobatannya sama dengan kanker indung telur yaitu dengan operasi, kemoterapi dan radiasi. 1. 7. PENYAKIT TROFOBLAS GESTASIONAL (Hamil Anggur)

Hamil anggur merupakan salah satu bentuk kegagalan kehamilan, kejadian terbanyak pada wanita usia reproduksi. Gejala klinik pada hamil anggur adalah keluhan subyektif pada kehamilan normal trimester 1 (umur kehamilan 1-3 bulan) yakni terlambat haid, mual, dan muntah. Pada usia kehamilan yang lebih lanjut disamping terjadinya perdarahan pervaginam juga bisa diikuti dengan keluarnya gelembung-gelembung mola seperti anggur, serta rahim

yang lebih besar dari usia kehamilannya. Baik cara klinis maupun radiologis pada hamil anggur komplit tidak didapatkan janin. Salah satu sarana diagnostiknya adalah dengan cara USG. Penanganannya bisa dilakukan dengan kuretase.

Apa itu Kanker Leher Rahim? Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi perempuan yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (organ V). Kanker ini biasa terjadi pada perempuan berumur diatas 45 tahun, tetapi beberapa data menemukan kasus ini juga dialami perempuan yang berumur 20-30 tahun. Kanker ini juga merupakan penyebab kematian nomor satu dari jenis kanker yang menyerang perempuan. Penyebabnya yaitu adanya perubahan gen mikroba seperti; virus HPV (human papilloma virus), radiasi atau pencemaran bahan kimia. Kanker leher rahim stadium dini yang cepat ditangani dapat sembuh 100%. Kanker Leher Rahim menyerang siapa

Wanita yang telah melakukan hubungan seksual diusia muda Sering berganti-ganti pasangan seksual dan berhubungan seksual dengan pria yang sering berganti-ganti pasangan seksual Wanita perokok memiliki risiko dua kali lebih besar dibandingkan wanita bukan perokok Kurang mengkonsumsi sayur dan buah- buahan.

Gejalanya:

Perdarahan sesudah senggama Keputihan/cairan encer berbau Perdarahan di luar siklus haid Perdarahan sesudah menopause Nyeri daerah panggul

PAP SMEAR Pap smear merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) menggunakan alat yang dinamakan speculum dan dilakukan oleh bidan ataupun ahli kandungan. Pemeriksaan ini untuk

mendeteksi adanya HPV ataupun sel karsinoma penyebab Kanker Leher Rahim. Semakin dini penyakit kanker diketahu maka semakin mudah menanganinya Cara melakukan tes papsmear secara teknis yaitu pengambilan sapuan lender dengan menggunakan spatula atau sejenis sikat halus. Lendir leher rahim diambil oleh dokter atau bidan untuk dioleskan dan difiksasi (dilekatkan) pada kaca benda. Kemudian dengan menggunakan mikroskop seorang ahli sitologi (sel) akan menguji sel rahim tersebut. Alasan Harus melakukan Pap smear

Menikah pada usia muda (dibawah 20 tahun) Pernah melakukan senggama sebelum usia 20 tahun Pernah melahirkan lebih dari 3 kali Pemakaian alat kontrasepsi lebih dari 5 tahun, terutama IUD atau kontrsepsi hormonal Mengalami perdarahan setiap hubungan seksual Mengalami keputihan atau gatal pada vagina Sudah menopause dan mengeluarkan darah pervagina Berganti-ganti pasangan dalam senggama

Hasil Papsmear: NEGATIF artinya tidak ditemukan sel-sel yang berbahaya! DISPLASIA ditemukan sel yang menunjukkan perubahan sifat yang dapat mengarah ke KEGANASAN, untuk itu perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan BIOPSI. POSITIF ditemukan sel GANAS, harus dilakukan BIOPSI untuk memastikan Diagnosa. Persiapan sebelum pap smear:

Pada saat pengambilan lendir, usahakan otot-otot vagina rileks Tidak melakukan hubungan suami-istri 48 jam sebelum pengambilan lendir mulut rahim Waktu yang paling baik untuk pengambilan lendir adalah 2 minggu setelah selesai haid Jangan menggunakan pembasuh antiseptic atau sabun antiseptic di sekitar vagina selama 72 jam sebelum pengambilan lender Jika sudah menopause, papsmear dapat dilakukan kapan saja, tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy) atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim tidak perlu lagi melakukan papsmear karena sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim Tidak sedang haid***(JK)

Anda mungkin juga menyukai