Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga, penyusunan proposal ini dapat terselesaikan dalam jangka waktu
yang telah ditentukan. Proposal ini disususn dalam rangka memperdalam pemahaman
mengenai upaya untuk berperan serta dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan, maupun
perilaku masyarakat dalam hidup sehat sehingga masyarakat menyadari akan perawat dalam
usaha promosi kesehatan
Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak terkait penyusunan proposal ini,
khususnya dosen pembimbing dan mahasiswa program studi D3 Keperawatan POLKESMA
kampus V Trenggalek. Penyusun menyadari dengan sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari
semua pihak yang terkait, laporan kegiatan ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang membangun penulis harapkan
guna perbaikan-perbaikan selanjutnya. Demikianlah penulis berharap semoga proposal ini
dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada kenyataan saat ini, banyak orang yang lebih memilih mengkonsumsi
makanan instan dengan berbagai alasan yang mereka hadapi. Salah satu alasannya
adalah karna kesibukan mereka. Padatnya rutinitas perkerjaan membuat mereka tidak
sempat untuk sekedar memasak makanan yang sehat. Sifat makanan instan yang
mudah didapat dan praktis penyajiannya, menjadi alternative mereka untuk
dikonsumsi sehari-hari. Makanan instan yang biasa digemari oleh masyarakat
Indonesia adalah mie instan
Dijaman modern seperti sekarang, para produsen mie instan telah menciptakan
berbagai inovasi rasa dan kemasan yang membuat mie instan semakin menarik.
Sehingga para konsumen menjadi tertarik untuk tetap mengkonsumsi mie instan.
Tetapi dibalik kelezatan rasa yang diberikan oleh mie instan, terdapat
beberapa zat-zat berbahaya yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan tubuh.
Namun banyak orang yang tidak mengetahuinya bahkan mengabaikannya. Oleh
karena itu, kami tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang dampak
mengkonsumsi mie instan bagi kesehatan tubuh.
B. Tujuan Pengabdian Masyarakat
Melakukan penyuluhan tentang bahaya mie instan untuk meningkatkan
pengetahuan mahasiswa tentang bahaya mie instan.
C. Program dan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
1. Pembuatan proposal pengabdian masyarakat
2. Pengajuan surat izin kepada pihak kampus
3. Koordinasi dengan mahasiswa
4. Menjelaskan mengenai pentingnya bahaya mie instan
a. Melakukan talk show mengenai bahaya mie instan
5. Penyusunan laporan pengabdian masyarakat
D. Target Program
1. Peserta yang diundang sejumlah 50 mahasiswa dari 2 kelas
2. Peserta pelatihan mampu memahami bahaya mie instan.
E. Rencana Biaya
No Jenis kebutuhan Jumlah Harga Satuan Total
1 Banner 1 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
2 Snack 60 Rp 7.000,00 Rp 420.000,00
3 Alat peraga 1 Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
4 ATK 1 paket Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
5 Biaya tak terduga - Rp 250.000,00 Rp 250.000,00
JUMLAH BIAYA RP 920.000,00
BAB II
PEMBAHASAN
A. Garis Besar Materi
1. Pengertian mie instan
2. Mengetahui sejarah mie instan
3. Bahaya mie instan bagi kesehatan
4. Komposisi yang terdapat pada mie instan
5. Kandungan zat bahaya pada mie instan
6. Dampak mengonsumsi bahaya mie instan bagi kesehatan tubuh
B. Metode Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
C. Strategi Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
1 5 menit Pembukaan : Peserta membalas
Penyaji memberikan salam salam
Penyaji memperkenalkan Peserta
diri mendengarkan
Penyaji melakukan kontrak penyaji
topik, waktu, dan tempat Peserta
mendengarkan
penyaji
2 25 menit Penyampaian materi : Peserta
Penyuluh menjelaskan memperhatikan
dan menguraikan materi penjelasan materi
tentang: dengan cermat
a. Pengertia mie instan Peserta menanyakan
bagi kesehatan. hal yang belum jelas
b. Mengetahui sejarah Peserta menerima dan
mie instan. memperhatikan
c. Mengetahui bahaya jawaban yang
mie instan bagi diberikan
kesehatan.
d. Komposisi yang
terdapat pada mie
instan
e. Kandungan zat
bahaya mie instan
f. Dampak
mengonsumsi
bahaya mie instan
bagi kesehatan.
Penyuluh memberi
kesempatan peserta
untuk bertanya
Penyuluh menjawab
pertanyaan peserta
: Penyuluh
: Peserta
F. Pengorganisasian
Penyuluh : Sabita Prida Rahmani
G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
4 hari sebelum kegiatan dilakukan rencana kegiatan dipersiapkan dengan
melakukan kontrak dengan mahasiswa dan mempersiapkan tempat 3 hari sebelum
kegiatan. Sarana prasarana dan materi penyuluhan disiapkan paling lambat 2 hari
sebelum pelaksanaan kegiatan.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung sesuai waktu yang ditentukan
b. Semua peserta hadir
c. Selama penyuluhan berlangsung peserta memperhatikan dan mendengarkan
materi yang disampaikan oleh penyaji
d. Saat penyaji selesai memberikan penyuluhan para peserta aktif bertanya
tenang hal yang belum dimengerti dan memperhatikan jawaban dari penyaji
e. Peserta aktif menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji
f. Selama kegiatan berlangsung peserta tidak meninggalkan tempat
3. Evaluasi Hasil
Para peserta penyuluhan mampu :
1. Memahami dan mampu menyebutkan kembali pengertian mie instan bagi
kesehatan.
2. Memahami dan mampu menyebutkan kembali sejarah mie instan.
3. memahami dan mampu menyebutkan kembali bahaya mie instan bagi
kesehatan
4. Memahami dan mampu menyebutkan kembali komposisi yang terdapat di
mie instan.
5. Memahami dan mampu menyebutkan kembali kandungan zat bahaya mie
instan.
6. Memahami dan mampu menyebutkan kembali dampak mengonsumsi bahaya
mie instan.
H. Lampiran-lampiran
1. Materi
2. Soal
1. Sindrom metabolic
Penelitian yang dilakukan oleh Hyun Shin, mengungkapkan
bahwa wanita yang mengkonsumsi mie instan dua kali atau lebih
dalam seminggu, berisiko lebih tinggi terpapar sindrom
metabolik dibandingkan dengan yang tidak makan mie instan sama
sekali. Penelitian ini dilakukan kepada 11.000 orang dewasa
berusia 19 hingga 64 tahun. Partisipan diminta melaporkan apa saja
yang mereka makan, lalu daftar makanan tersebut akan
diklasifikasikan oleh para peneliti. Sindrom metabolik ini terjadi
dikarenakan tingginya kandungan sodium dan lemak jenuh yang
tidak sehat, yang terdapat pada mie instan.
2. Diabetes
Mie instan terbuat dari maida. Maida adalah olahan tepung
terigu yang telah mengalami proses penggilingan, penghalusan,
dan pemutihan. Menurut dokter Simran Saini, seorang ahli gizi
pada Rumah Sakit Fortis di New Delhi, maida yang terkandung
pada mie instan hanyalah bahan tambahan yang tidak memiliki
kandungan nutrisi apapun selain kaya akan rasa. Sehingga
konsumsi maida justru hanya akan memicu kegemukan. Selain itu,
mie juga memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga konsumsi
maida dapat meningkatkan gula darah Anda. Saat mengkonsumsi
maida, pankreas akan melepaskan insulin dengan segera untuk
mencernanya, yang seharusnya membutuhkan waktu. Kondisi ini
dapat memicu pembengkakan hingga berpotensi diabetes tipe 2.
D. Komposisi Yang Terdapat Pada Mie Instan
Mie :Tepung terigu, minyak sayur, tepung tapioka, garam, pemantap (nabati dan
natrium tripolifosfat), pengatur keasaman, mineral (zat besi), pewarna (tartrazin CI
19140), antioksidan (TBHQ).
Bumbu : Gula, garam, penguat rasa mononatrium glutamat (MSG), bubuk bawang
putih, bubuk bawang bombay, perisa ayam (mengandung penguat rasa dinatrium
inosinat dan guanilat), bubuk lada dan vitamin (A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat,
Pantotenat).
Minyak : Minyak sayur dan bawang merah.
Kecap Manis : Gula (mengandung sulfit), air, kedelai, gandum, garam, bumbu
dan rempah- rempah, pengawet (natrium benzoat), minyak nabati.
Saus Cabe : Cabe, air, gula, garam, pengental, pengatur keasaman, bumbu, penguat
rasa (mononatrium glutamat, dinatrium inosinat dan guanilat), perisa, pengawet
(natrium benzoat dan natrium metabisulfit).
Bawang Goreng : mengandung antioksi dan (Tersier Butil Hidroksi Quinollin)TBHQ.
E. Kandungan Zat Bahaya Pada Mie Instan
1. MSG (Monosodium glutamat)
MSG atau disebut juga vetsin biasa ditambahkan kedalam makanan untuk
menguatkan rasa dan menambah kelezatan pada makanan. Penggunaan MSG yang
berlebihan dan secara terus-menerus dapat menimbulkan penurunan fungsi otak,
kanker dan hipertensi. Menurut Russel Blaylock, penulis buku Excitotoxins – The
Taste That Kills, MSG adalah excitotoxin yaitu zat kimia yang merangsang dan dapat
mematikan sel-sel otak. Blaylock menyatakan bahwa MSG dapat memperburuk
gangguan saraf degeneratif seperti alzheimer, penyakit Parkinson, autisme serta ADD
( attention deficit disorder).
2. Pewarna
Zat aditif jenis pewarna yang terkandung dalam mie instan adalah tartrazin CI
19140. Yaitu pewarna kuning untuk makanan. Penggunaan zat pewarna secara
berlebihan juga dapat menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan.
3. Pengawet
Penggunaan zat pengawet pada makanan bertujuan untuk menghambat
kerusakan pada makanan akibat serangan bakteri dan lain-lain. Jenis pengawet
yang terkadung dalam mie instan adalah natrium benzoat dan natrium
metabisulfit.
4. Pengatur Keasaman
Penggunaan zat pengatur keasaman pada makanan bertujuan untuk
mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan.
5. Propylene glycol
propylene glycol adalah sejenis bahan anti beku yang akan mencegah mie
instan menjadi kering. Apabila kita sering mengkonsumsi zat tersebut, maka zat
tersebut akan menumpuk di hati dan ginjal. Hal tersebut akan menyebabkan
kerusakan pada organ hati dan ginjal. Dan juga akan melemahkan
sistem imunitas tubuh.
6. Lemak dan sodium
Mie instan mengandung lemak dan sodium yang sangat tinggi. Dan jika kita
mengkonsumsi mie instan secara rutin, maka lemak tersebut akan menumpuk di
dalam tubuh dan dapat menyebabkan kegemukan. Kandungan sodium yang tinggi
juga dapat berpotensi menimbulkan berbagai penyakit seperti darah tinggi,
penyakit jantung, stroke dan kerusakan pada ginjal.
7. Lilin atau Wax
Kandungan lilin dalam mie instan berfungsi untuk membuat mie tetap merekat
satu sama lain. Kandungan lilin tersebut dapat merusak sistem kerja pencernaan
tubuh, sehingga dapat menyebabkan gangguan jika dikonsumsi secara terus
menerus dan dapat mengakibatkan tumbuhnya sel penyebab kanker. Selain itu
tubuh juga akan mengalami kesulitan untuk mencerna zat lilin tersebut. Karena
tubuh kita memerlukan waktu sekitar 2-3 hari untuk mencerna zat lilin yang
terdapat pada mie instan.
8. Bahan Penambah Rasa
Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie
instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam
panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. Titik kritis flavor
terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor dari hewan, tentu
harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun flavor yang berasal dari
rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya adalah haram.
9. Minyak sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau
dicampur dengan lemak hewan.
10. Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis,
suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu
pada sumber hewani yang digunakan.
11. Kecap dan sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan
flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya.Dalam hal ini yang
harus anda perhatikan dan dicamkan ialah “Peringatan bagi kita semua bahwa Mie
Instan tidak boleh dimasak bersamaan dengan bumbunya karena MSG yang
terkandung didalamnya bila dimasak diatas suhu 120°C akan berpotensi menjadi
Karsinogen Pembawa Kanker.
12. Kandungan Natrium
Kandungan lainnya yang terdapat pada mie instan yaitu zat natrium yang
mana zat ini penyebab terkena penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) dan
maag apabila di konsumsi terlalu banyak.
Penyebabnya dikarenakan pada kandungan natrium memiliki sifat
menetralkan lambung, sehingga menyebabkan lambung anda akan mensekreasi
asam dalam jumlah banyak agar makanan dapat tercerna. Akibatnya, kadar asam
lambung akan mengalami peningkatan sehingga terjadi pengikisan pada dinding
lambung. Hal inilah yang dapat memicu meningkatnya tekanan darah dalam
tubuh.
F. Dampak Mengonsumsi Bahaya Mie Instan
Dampak Positif
Kebanyakan produk-produk mie instan telah melalui proses fortifikasi,
yakni proses penambahan mikronutrien ke dalam produk. Mikronutrien ini
seperti misalnya zat besi, asam folat, niasin, vitamin dan mineral seperti
kalsium. Baru-baru ini telah diperkenalkan jenis mie instan baru yang justru
dapat membantu orang-orang yang mengalami kegemukan atau ingin berdiet,
menurunkan berat badannya. Mie instan tersebut adalah mie yang
menggunakan pectin sebagai salah satu bahan dasarnya.
Pectin adalah polisakarida linear yang terutama terdiri dari asam
galacturonic dan turunannya. Saat zat ini berada di dalam lambung dan terisi
cairan, ia akan mengembang dan mengisi penuh perut, dan
konsistensinya membuat lama berada dalam saluran pencernaan, sehingga
memperlambat timbulnya rasa lapar.
Menurut penelitian, serat pectin dapat mengurangi absorbsi pada
saluran pencernaan sehingga menurunkan level kolesterol darah,
meningkatkan peristaltik usus, mengurangi konstipasi dan mengurangi resiko
kanker saluran cerna.
Hasil dari penelitian Instant Noodles with pectin for Weight Reduction
menyebutkan bahwa efikasi penurunan berat badan dan pembentukan postur
tubuh pada penggunaan mie instan dengan pectin lebih baik daripada mie
instan dengan formula standar (tanpa pectin).
Dampak Negatif
1. Menghambat penyerapan nutrisi
Mie instant akan menghambat dan membatasi penyerapan nutrisi
makanan. Terutama mereka yang di usia di bawah 5 tahun, disarankan sama
sekali tidak diberi konsumsi mie. Mie ini berbahaya apabila sampai mencegah
penyerapan nutrisi. Anak bisa kurang gizi, kerdil dan bahkan
perkembangannya lambat.
2. Menyebabkan Kanker
Beberapa mie instant dikemas dalam styrofoam, di mana styrofoam
adalah agen penyebab kanker. Utamanya mie instant yang hanya disajikan
dengan direndam air panas, saat terkena panas, zat kimia di dalam styrofoam
ini akan ikut bereaksi. Bayangkan saja bagaimana bila ia ikut larut dan masuk
ke dalam tubuh.
3. Menyebabkan keguguran
Beberapa kasus keguguran mirisnya disebabkan karena mereka terlalu
sering mengonsumsi mie instant. Ternyata mie instant memberikan pengaruh
buruk pada janin, sehingga akhirnya keguguranpun terjadi.
4. Mengacaukan metabolisme tubuh
Apabila dikonsumsi terus menerus dan dalam jangka waktu yang
panjang, maka mie instan dapat mengacaukan metabolisme tubuh. Akumulasi
zat kimia berbahaya seperti pengawet dan pewarna akan menjadi racun di
dalam tubuh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mie Instan adalah mie yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur
dengan minyak,dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan
air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada dalam paketnya.
Semua orang yang menyukai “Mie Instant” sepantasnya berterima kasih
kepada Momofuku Ando. Orang berkebangsaan Jepang yang lahir di Taiwan pada
tahun 1911 ini, ialah manusia pertama yang menemukan cara membuat mie instan.
Dari hasil kerja keras dan jerih payahnya, makanan saji yang mempunyai banyak
penggemar ini kini bisa dinikmati oleh semua orang dengan rasa yang beraneka
ragam.
Mie instan di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh PT Lima Satu Sankyu
(selanjutnya berganti nama menjadi PT Supermi Indonesia ) dan PT Sanmaru Foods
Manufacturing Indonesia Ltd. yang berdiri pada tahun 1968. Pada tahun yang sama,
diluncurkan merek mi instan pertama di Indonesia, Supermi. Empat tahun kemudian,
1972, diluncurkanlah merek mi instan terkenal dan kedua di Indonesia , Indomie.
B. Saran
Penyusunan proposal ini masih, jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis menerima kritik dan saran dari pembaca demi tersusunnya proposal yang
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://rajebgroups.blogspot.com/2017/07/karya-tulis-ilmiah-zat-dan-bahaya-mie-instan.html
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/bahaya-mie-instan/
http://chapchuy.blogspot.com/2017/10/makalah-bahaya-mie-instan.html
http://dibalikkosmetikmu.blogspot.com/2016/02/tbhq-tersier-butil-hidroksi-quinolin.html
C.