Anda di halaman 1dari 31

KONSEP DASAR LANSIA

Elok Yulidaningsih
Preambule
• AHH tahun 2014 pada penduduk perempuan
adalah 72,6 tahun dan laki-laki adalah 68,7 tahun.
• Kondisi ini akan meningkatkan jumlah lanjut usia
di Indonesia yaitu 18,1 juta jiwa (7,6% dari total
penduduk).
• Pada tahun 2014, jumlah penduduk lanjut usia
di Indonesia menjadi 18,781 juta jiwa dan
diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan
mencapai 36 juta jiwa.
Definisi
• Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia
60 tahun ke atas.
• Undang-Undang No 13 tahun 1998 yang isinya
menyatakan bahwa pelaksanaan pembangunan
nasional yang bertujuan mewujudkan masyarakat
adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, telah menghasilkan
kondisi sosial masyarakat yang makin membaik dan
usia harapan hidup makin meningkat, sehingga
jumlah lanjut usia makin bertambah.
• menurut UU no 4 tahun 1945 lansia adalah
seseorang yang mencapai umur 55 tahun,
tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk
keperluan hidupnya sehari&hari dan
menerima nafkah dari orang lain
($ahyudi,2000)
• Menua (menjadi tua) adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri/mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan
yang diderita (Constantinides, 1994).
• Ini merupakan proses yang terus-menerus
(berlanjut) secara alami. Ini dimulai sejak lahir
dan umumnya dialami pada semua makhluk
hidup (Bandiyah, 2009:13).
BATASAN LANSIA
a. WHO (1999) menjelaskan batasan lansia
adalah sebagai berikut :
1) Usia lanjut (elderly) antara usia 60-74
tahun,
2) Usia tua (old) :75-90 tahun, dan
3) Usia sangat tua (very old) adalah usia > 90
tahun.
b. Depkes RI (2005) menjelaskan bahwa batasan
lansia dibagi menjadi tiga katagori, yaitu:
1) Usia lanjut presenilis yaitu antara usia 45-59
tahun,
2) Usia lanjut yaitu usia 60 tahun ke atas,
3) Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun ke
atas atau usia 60 tahun ke atas dengan
masalah kesehatan.
• Menurut Setyonegoro, dalam Padila (2013) :
a. Usia dewasa muda (elderly adulthood) usia
18/20-25 tahun
b. Usia dewasa penuh (medlle years) atau
maturitas usia 25-60/65 tahun
c. Lanjut usia (geriatric age) usia > 65/70 tahun,
terbagi atas :
1) Young old (usia 70-75)
2) Old (usia 75-80)
3) Very old (usia >80 tahun)
• Menurut Bee (1996) dalam Padila (2013),
bahwa tahapan masa dewasa adalah sebagai
berikut :
a.  Masa dewasa muda (usia 18-25 tahun)
b.  Masa dewasa awal (usia 26-40 tahun)
c.   Masa dewasa tengah (usia 41-65 tahun)
d.   Masa dewasa lanjut (usia 66-75 tahun)
e.   Masa dewasa sangat lanjut (usia > 75 tahun)
Ciri–Ciri Lansia
a. Usia lanjut merupakan periode kemunduran.
b. Orang lanjut usia memiliki status kelompok
minoritas.
c. Menua membutuhkan perubahan peran.
d. Penyesuaian yang buruk pada lansia
Perkembangan Lansia
• Tahap ini dimulai dari 60 tahun sampai akhir
kehidupan.
• Kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi
sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya
sehari-hari lagi (tahap penurunan).
• Perubahan degeneratif pada kulit, tulang, jantung,
pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan
tubuh lainnya.
• Dengan kemampuan regeneratif yang terbatas,
mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit,
sindroma dan kesakitan dibandingkan dengan
orang dewasa lain.
PERMASALAHAN LANSIA DI INDONESIA
• Jumlah lansia di Indonesia
  tahun 2014
 
mencapai 18 juta jiwa dan diperkirakan akan
meningkat menjadi 41 juta jiwa di tahun
2035
• Lebih dari 80 juta jiwa di tahun 2050.
• Tahun 2050, satu dari empat penduduk
Indonesia adalah penduduk lansia dan lebih
mudah menemukan penduduk lansia
dibandingkan bayi atau balita.
• Lanjut usia mengalami masalah kesehatan.
Masalah ini berawal dari kemunduran sel- sel
tubuh, sehingga fungsi dan daya tahan
tubuh menurun serta faktor resiko
terhadap penyakit pun meningkat.
• Masalah kesehatan • Penyakit yang sering
yang sering dialami terjadi pada lanjut
lanjut usia adalah usia antara lain
malnutrisi, gangguan hipertensi, gangguan
keseimbangan, pendengaran dan
kebingungan penglihatan, demensia,
mendadak, dan lain- osteoporosis, dsb.
lain.
Permasalahan pada Lansia
• Masalah fisik
– Masalah yang hadapi oleh lansia adalah fisik yang
mulai melemah, sering terjadi radang persendian
ketika melakukan aktivitas yang cukup berat,
indra pengelihatan yang mulai kabur, indra
pendengaran yang mulai berkurang serta daya
tahan tubuh yang menurun, sehingga seringsakit
Masalah kognitif ( intelektual )
• Masalah yang hadapi lansia terkait
dengan perkembangan kognitif, adalah
melemahnya daya ingat terhadap sesuatu hal
(pikun), dan sulit untuk bersosialisasi dengan
masyarakat di sekitar.
Masalah emosional

• Masalah yang hadapi terkait dengan


perkembangan emosional, adalah rasa ingin
berkumpul dengan keluarga sangat kuat,
sehingga tingkat perhatian lansia kepada
keluarga menjadi sangat besar.
• Selain itu, lansia sering marah apabila ada
sesuatu yang kurang sesuai dengan kehendak
pribadi dan sering stres akibat masalah
ekonomi yang kurang terpenuhi.
Masalah spiritual

• Masalah yang dihadapi terkait dengan


perkembangan spiritual, adalah kesulitan untuk
menghafal kitab suci karena daya ingat yang
mulai menurun, merasa kurang tenang ketika
mengetahui anggota keluarganya belum
mengerjakan ibadah, dan merasa gelisah ketika
menemui permasalahan hidup yang cukup serius.
PENDEKATAN PERAWATAN LANSIA
• Pendekatan Fisik
– Klien lansia yang masih aktif dan memiliki
keadaan fisik yang masih mampu bergerak
tanpa bantuan orang lain.
– Klien lansia yang pasif, keadaan fisiknya
mengalami kelumpuhan atau sakit.
Pendekatan Psikologis

• Perawat mempunyai
peranan penting untuk
mengadakan pendekatan
edukatif pada klien
lansia.
• 3 S adalah sabar,
simpatik dan service.
Pendekatan Sosial
• Berdiskusi serta bertukar pikiran dan cerita
merupakan salah satu upaya perawat
dalam melakukan pendekatan sosial.
PRINSIP ETIKA PADA PELAYANAN KESEHATAN
LANSIA

• Empati
• Non maleficence dan beneficence
• Otonomi
• Keadilan
• Kesungguhan hati
Tipe lansia
Tipe arif bijaksana, yaitu kaya dengan
hikmah, pengalaman,menyesuaikan
diri dengan perubahan zaman,
mempunyai kesibukan, bersikap
ramah, rendah hati, sederhana,
dermawan, memenuhi undangan dan
menjadi panutan.
• Tipe mandiri, yaitu menganti
kegiatan yang hilang dengan yang
baru, selektif dalam mencari
pekerjaan, bergaul dengan teman,
dan elektif dalam mencari
pekerjaan, bergaul dengan teman,
dan memenuhi undangan.
Tipe tidak puas, yaitu konflik lahir
batin menentang proses penuaan
sehingga menjadi pemarah, tidak
sabar, mudah tersinggung,
sulitdilayani, pengkritik dan banyak
menuntut.
• Tipe pasrah, yaitu menerima dan
menunggu nasib baik, mengikuti
kegiatan agama dan melakukan
pekerjaan apa saja.
• Tipe bingung, yaitu mengasingkan diri,
minder, menyesal, pasif dan acuh tak acuh
(Nugroho, 2008)
Permasalahan lansia di Indonesia

a. Masalah kesehatan
b. Masalah ekonomi
c. Masalah sosial

Anda mungkin juga menyukai