UNTUK
KEGANASAN
DAN PENYAKIT
SISTEMIK
SKRINING
Pengertian Skrining
Skrining, dalam pengobatan, adalah
strategi yang digunakan dalam suatu
populasi untuk mendeteksi suatu penyakit
pada individu tanpa tanda-tanda atau
gejala penyakit itu.
Tes skrining yang dilakukan pada orang
tanpa tanda-tanda klinis penyakit.
Skrining sama artinya dengan deteksi dini
atau pencegahan sekunder, mencakup
pemeriksaan (tes) pada orang-orang yang
belum mempunyai simptom-simptom
penyakit untuk menemukan penyakit yang
belum terlihat atau pada stadium praklinik.
Tujuan Skrining
Tujuan dari skrining adalah untuk
mengidentifikasi penyakit pada komunitas awal,
sehingga memungkinkan intervensi lebih awal
dan manajemen dengan harapan untuk
mengurangi angka kematian dan penderitaan
dari penyakit.
Beberapa jenis skrining ada: skrining
universal melibatkan skrining semua
individu dalam suatu kategori tertentu
(misalnya, semua anak pada usia
tertentu).
Temuan Kasus melibatkan skrining
sekelompok kecil orang berdasarkan
adanya faktor risiko (misalnya, karena
anggota keluarga telah didiagnosis
dengan penyakit keturunan).
Contoh skrining: Tes kulit yang disebut tes PPD
banyak digunakan untuk layar untuk paparan TBC.
Contoh sukses skrining untuk kanker meliputi :
1. Pap smear untuk mendeteksi lesi prakanker dan
berpotensi mencegah kanker servik.
2. Mamografi untuk mendeteksi kanker
payudarKolonoskopi untuk mendeteksi
kankera kolorekta.
3. Dermatologis centang untuk mendeteksi
melanoma
4. Radiografi bitewing secara rutin diambil pada
pemeriksaan gigi dan digunakan untuk layar
untuk karies interproksimal gigi.
Keuntungan Dan Kerugian Dari
Screening
Keuntungan
Skrining dapat mendeteksi kondisi medis
pada tahap awal sebelum gejala
menyajikan sedangkan pengobatan lebih
efektif daripada untuk nanti deteksi. Dalam
kasus terbaik dari kehidupan diselamatkan.
Kekurangan
Seperti tes medis, tes yang digunakan dalam
penyaringan tidak sempurna. Hasil pengujian tidak
tepat dapat menunjukkan positif untuk mereka yang
tanpa penyakit (false positif), atau negatif bagi orang
yang memiliki kondisi (negatif palsu).
Penyaringan melibatkan biaya dan penggunaan
sumber daya medis pada sebagian besar orang yang
tidak membutuhkan pengobatan.
Dampak buruk dari prosedur penyaringan (misalnya
stres dan kecemasan, ketidaknyamanan, paparan
radiasi, paparan kimia).
Stres dan kecemasan yang disebabkan oleh hasil
skrining positif palsu.
Tidak Perlu investigasi dan pengobatan hasil positif
palsu.
Stres dan kecemasan yang disebabkan oleh
memperpanjang pengetahuan tentang penyakit tanpa
Jenis Penyakit yang Tepat Untuk
Skrining
Merupakan penyakit yang serius
Pengobatan sebelum gejala muncul
harus lebih untung dibandingkan dengan
Setelah gejala muncul
Prevalens penyakit preklinik harus tinggi
pada populasi yang di skrening
Peran Bidan Skrining Untuk
Keganasan Dan Penyakit
Sistematik
Memberikan motivasi pada para wanita untuk
melakukan pentingnya melakukan langkah
skrining.
Membantu dalam mengidentifikasi orang-orang
yang berisikoterkena penyakit atau masalah
kesehatan tertentu. Penegakan diagnosis pasti
ditindak lanjuti di fasilitas kesehatan
Membantu mengidentifikasi penyakit pada
stadium dini,sehingga terapi dapat dimulai
secepatnya dan prognosa penyakit dapat
diperbaiki
Membantu melindungi kesehatan individual
Peran Bidan Skrining Untuk
Keganasan Dan Penyakit
Sistematik
Membantu dalam pengendalian penyakit
infeksi melalui proses identifikasi
carrier penyakit di komunitas
Memberikan penyuluhan dalam pemilihan
alat kontrasepsi dengan metode
barrier (pelindung) seperti diafragma dan
kondom karena dapat memberi
perlindungan terhadap kanker serviks
Memberikan fasilitas skrining kanker serviks
dengan metodepap smear kemudian
membantu dalam pengiriman hasil
pemeriksaan kelaboratorium.
KANKER PAYUDARA
Pengertian
Kanker payudara (Carcinoma mammae)
didefinisikan sebagai suatu penyakit
neoplasma yang ganas yang berasal dari
parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health
Organization (WHO) dimasukkan kedalam
International Classification of Diseases (ICD)
dengan kodenomor 17
Penyebab Spesifik Kanker Payudara
Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker
payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak
faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap
terjadinya kanker payudara diantaranya:
Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang
berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara
adalah nuliparitas, menarche pada umur muda,
menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan
pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara
adalah bertambahnya umur.
Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan
dengan terjadinya kanker payudara.
Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis,
fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko
terjadinya kanker payudara.
Penyebab Spesifik Kanker Payudara
Obesitas : Terdapat hubungan yang positif antara
berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker
payudara pada wanita pasca menopause
Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai
suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara.
Riwayat keluarga dan faktor genetic ada 2 jenis gen
(BRCA1dan BRCA2) yang sangat mungkin sebagai
resiko, riwayat keluarga merupakan komponen yang
penting dalam riwayat penderita yang akan
dilaksanakan skrining untuk kanker payudara.
Pemakaian obat-obatan.
Faktor lain yang diduga sebagai penyebab kanker
payudara adalah:
a. Tidak menikah
b. Menikah tapi tidak punya anak
c. Melahirkan anak pertama sesudah usia 35 tahun
Pilihan Skrining Untuk Kanker Payudara
Skrining di rumah
Skrining dokter
Skrining mammogram
Faktor Risiko Kanker Payudara
Usia : usia rata-rata wanita yang pertama kali didiagnosis kanker payudara
adalah 48 tahun
Haid pertama di usia kurang dari 12 tahun atau menopause (berhenti haid) di
usia lebih dari 55 tahun
Wanita yang tidak menikah, tidak memiliki anak, atau memiliki anak pertama
setelah usia 30 tahun juga dapat meningkatkan risiko.
Riwayat menggunakan preparat hormonal yang lama seperti KB hormonal
(pil, suntik, susuk) atau terapi hormonal (misalnya terapi sulih hormon estrogen
pada wanita yang menopause) meningkatkan risiko kanker payudara.
Diet tinggi lemak dan alkohol meningkatkan kemungkinan hingga 1,5 kali
untuk menderita kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak banyak
makan lemak dan tidak minum alkohol.
Memiliki kerabat wanita dekat (seperti ibu kandung, kakak/adik, anak)
dengan kanker payudara dapat meningkatkan risiko kanker payudara
sampai 2 kali dibandingkan wanita yang tidak memiliki riwayat keluarga
dengan kanker payudara.
Perubahan Pada Payudara Akibat Kanker
Benjolan Pada Payudara
Perubahan pada Kulit Payudara
Perubahan pada Puting Payudara
Perubahan ukuran dan bentuk payudara
Keluar cairan dari puting payudara
Nyeri
Deteksi Dini Kanker Payudara
Pemeriksaan Payudara Sendiri (Teknik Sadari)
Pemeriksaan Klinis Payudara oleh Dokter
Pemeriksaan Radiologi (Mammografi dan/atau USG)
Biopsi tanpa pembedahan (Fine Needle Aspiration Biopsy
atau Core Biopsy).
Pemeriksaan Klinis Payudara oleh Dokter dapat mendeteksi
sampai 85% kasus kanker payudara.
Pemeriksaan Mammografi dapat mendeteksi sampai 90%
kasus kanker payudara.
Biopsi dapat mendeteksi sampai 91% kanker payudara.
Tetapi bila ketiga pemeriksaan dini dilakukan semuanya,
maka kanker payudara dapat dideteksi secara dini hingga
99,5%.
Pemeriksaan Payudara Sendiri (Teknik SADARI)
Pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan mulai usia remaja.
Dilakukan sebulan sekali, pada hari ke-7 sampai hari ke-10
dihitung dari hari pertama haid. Bila wanita telah menopause,
SADARI dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulan,
misalnya tanggal 10.
KANKER SERVIKS
Pengertian Kanker Mulut Rahim (CA
SERVIKS)
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor
ganas pada daerah mulut rahim sebagai
akibat dari adanya pertumbuhan jaringan
yang tidak terkontrol dan merusak jaringan
normal di sekitarnya (FKUI, 1990; FKKP, 1997).
Ciri-ciri CA Serviks
Kontak bleeding yakni perdarahan pasca senggama.
Perdarahan yang terjadi dikarenakan kerapuhan dari jaringan
serviks.
Keputihan juga merupakan gejala yang sering ditemukan.
Keputihan ini lama kelamaan akan berbau busuk oleh kaena
adanya proses infeksi dan nekrosis (kematian) jaringan akibat
kanker tersebut.
Rasa nyeri yang hebat divagina dan sekitarnya atau pada
perut bagian bawah.
Anemia (karena perarahan hebat pada vagina)
Gejala yang timbul akibat adanya metastasis/penyebaran ke
organ-organ lainnya misalnya:
Paru : batuk lama, efusi pleura, pneumonitis
Hati : ikterus (warna kuning pada tubuh), hepatomegali
(pembesaran hati), acites (cairan pada rongga perut)
Otak : koma, kehilangan penglihatan.
Tulang : nyeri tulang, patah tulang
“PATOKAN” Tanda dan Gejala Bahaya Kanker :
P : Perdarahan atau keluar lendir yang tak wajar dari dalam
tubuh yakni berupa,
₋ Batuk darah : ca paru dan sal.nafas
₋ muntah darah : ca lambung atau hati
₋ BAB darah : ca rectum/anus atau kolon/usus
₋ perdarahan vagina : ca serviks)
Alat pencernaan terganggu atau ada kesukaran menelan
yang semakin lama semakin berat (ca eosofagus, tyroid)
T : Tumor pada payudara atau di tempat lain (testis, usus, otot,
dll)
O : Obstipasi/ sembelit atau perubahan kebiasaan BAB atau
BAK
K : Koreng atau borok yang tidak mau sembuh (gejal utama
kanker kulit stadium lanjut) dimana biasanya tanda yang paling
khas adalah perdarahan erus menerus dari borok tersebut.
A : Andeng-andeng (nevus) yang berubah , membesar dan
makin menghitam (ditambah rasa gatal, borok, berdarah,
rambut yang semual ada menjadi rontok) ini mengacu pada
ca kulit.
Penyebab Kanker Mulut Rahim
Secara umum penyebab kanker dapat dibedakan menjadi 3
golongan yakni:
Kelainan kongenial atau genetika (karena kerusakan gen
dalam tubuh)
Karsinogen (zat atau bahan yang dapat menimbulkan
kanker).Karsinogen dibedakan menjadi 2 jenis:
Kimiawi (karsinogen alami) :
Organic : aflatoksin yang terdapat pada biji kacang yg
ditumbuhi jamur aspergillus bisa menyebabkan kanker hati,
nitrosamine dalam makanan dan minuman,
Inorganic : abses, cadmium, plumbum).
Buatan manusia : bahan industri seperti cat, petrokimia, karet,
obat-obatan seperti arsen, chlornaphazine.
Selain itu asam rokok juga dapat menyebabkan kanker
karena didalamnya terdapat banyak karsinogen seperti
polycyclic aromatichydrocarbon dan aromatic amine.
Hormon juga dapat menimbulkan kanker pada beberapa
. Factor-Faktor Resiko
Kanker Mulut Rahim
) Human papillomaviruses (HPVs): Infeksi
HPV adalah faktor risiko utama untuk kanker
leher rahim. HPV adalah kelompok dari virus-
virus yang dapat menginfeksi leher rahim
(cervix). Infeksi-infeksi HPV adalah sangat
umum. Viris-virus ini dapat ditularkan dari
orang ke orang melalui kontak seksual.
Kebanyakan dewasa-dewasa pernah
terinfeksi dengan HPV pada suatu ketika
dalam kehidupannya.
2) Jika seorang wanita mempunyai
infeksi HPV, dokternya dapat
mengdiskusikan cara-cara untuk
menghindari terinfeksinya orang lain. Tes
Pap dapat mendeteksi perubahan-
perubahan sel pada leher rahim yang
disebabkan oleh HPV. Perawatan dari
perubahan-perubahan sel ini dapat
mencegah kanker leher rahim.
Ada beberapa metode-metode perawatan,
termasuk pembekuan (freezing) atau
pembakaran (burning) jaringan yang
terinfeksi. Beberapa obat-obatan juga
bermanfaat.
3) Ketiadaan dari tes-tes Pap secara
teratur: Kanker leher rahim adalah lebih
umum diantara wanita-wanita yang tidak
mempunyai tes-tes Pap yang teratur (reguler).
Tes Pap membantu dokter-dokter mencari
sel-sel sebelum bersifat kanker (precancerous
cells).
4) Sistim imun yang melemah (sistim
pertahanan alamiah tubuh): Wanita-wanita
dengan infeksi HIV (virus yang menyebabkan
AIDS) atau yang meminum obat-obat
penekan sistim imun mempunyai risiko yang
lebih tinggi dari rata-rata mengembangkan
kanker leher rahim. Untuk wanita-wanita ini,
dokter-dokter menyarankan screening secara
teratur (regular screening) untuk kanker leher
rahim.
5) Umur: Kanker leher rahim terjadi paling sering
pada wanita-wanita berumur lebih dari 40 tahun.
6) Sejarah seksual: Wanita-wanita yang telah
mempunyai banyak mitra-mitra seksual mempunyai risiko
yang lebih tinggi dari rata-rata mengembangkan kanker
leher rahim. Juga, seorang wanita yang telah mempunyai
hubungan seksual dengan seorang pria yang telah
mempunyai banyak mitra-mitra seksual mungkin berisiko
lebih tinggi mengembangkan kanker leher rahim. Pada
kedua kasus-kasus, risiko mengembangkan kanker leher
rahim lebih tinggi karena wanita-wanita ini mempunyai
risiko infeksi HPV yang lebih tinggi dari rata-rata.
) Merokok: Wanita-wanita dengan infeksi HPV yang
merokok mempunyai risiko kanker leher rahim yang lebih
tinggi daripada wanita-wanita dengan infeksi HPV yang
tidak merokok.
8) Menggunakan pil-pil pengontrol kelahiran untuk
waktu yang lama: Menggunakan pil-pil pengontrol
kelahiran untuk waktu yang lama (5 tahun atau lebih)
dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim diantara
wanita-wanita dengan infeksi HPV.
9) Mempunyai banyak anak: Studi-studi
menyarankan bahwa melahirkan banyak anak-anak
dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim diantara
wanita-wanita dengan infeksi HPV.
e. Yang
Berisiko Terkena CA Serviks
1) Gadis yang melakukan coitus/jima’ pertama
(coitarche) saat usianya kurang dari 17 tahun.
2) Wanita dengan riwayat paritas (persalinan) yang
tinggi/banyak (umumnya lebih dari 5 kali melahirkan)
apalagi dengan jarak persalinan yang terlampau dekat
(kurang dari 2 tahun)
3) Wanita yang sering berganti-ganti pasangan
seksual (promiskuitas)
4) Hygine seksual yang jelek (tidak menjaga
kebersihan alat genital)
5) Wanita yang mengalami infeksi virus Humman
Papiloma Virus
6) Wanita yang merokok.
f. Klasifikasi Klinik
Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik, upaya ini ditujukan
kepada masyrakat yang masih berada dalam keadaan pre-phatogenesis yang dikenal dengan
penyuluhan tentang kebersihan dan kesehatan jiwa (Suryati, dkk. 2009)
kesehatan ( health promotion
):
Masyarakat perlu menyadari bahwa berhasil atau tidaknya usaha pengobatan tidak hanya
tergantung pada baiknya obat serta keahlian tenaga kesehatan, melainkan juga
tergantung pada kapan pengobatan itu diberikan.
Pengobatan yang lamabat akan
meneybabkan usaha peneymbuhan
lebih sulit bahakan mungkin tidak dapat
sembuh lagi misalnya pengobatan kanker
yang terlambat (Suryati, dkk. 2009)
pengobatan segera ( Early
Diagnosis and Promotif
Treatment) :