Anda di halaman 1dari 34

Deteksi Dini Kanker

Mammae

Dr.Budi Ermanto, SpOG


Prevalensi Kanker Payudara
SADARI
Periksa Payudara Sendiri
• Tujuan : Deteksi dini apabila terdapat benjolan
pada payudara, terutama yang dicurigai ganas,
sehingga dapat menurunkan angka kematian.
• Angka kejadian kanker payudara rendah pada
wanita muda, namun sangat penting untuk
diajarkan SADARI semasa muda agar terbiasa
melakukannya di kala tua.
• Wanita premenopause (belum memasuki masa
menopause) sebaiknya juga melakukan SADARI
setiap bulan.
6 Langkah dalam melakukan SADARI
Segera Kontrol bila SADARI ditemukan:
• Benjolan di payudara yang permanen
• Kerutan
• Payudara Adak simetris dan terdapat perubahan
bentuk
• Kulit berubah seperA kulit jeruk
• PuAng bersisik, memerah dan bengkak
• PuAng menjadi lunak, mengeluarkan darah atau
cairan
• Benjolan di sekitar keAak
Kapan Melakukan SADARI ?
• Pada wanita yang sedang haid, lakukan
pemeriksaan pada hari 7 mens.
• Para wanita yang telah berusia 20 dianjurkan
melakukan SADARI bulanan.
• Melakukan pemeriksaan mamografi setahun
sekali bila mereka telah memasuki usia 40
tahun.
Prosedur SADANIS
• Teknik pemeriksaan adalah: Pasien duduk
dengan meletakkan kedua tangan di pinggul
dan membusungkan dada.
• Inspeksi kedua payudara untuk menilai
kesimetrisan serta perubahan kulit dan puAng
payudara, seperA dimple, retraksi nipple,
nipple discharge, atau edema.
Mammografi
• Mammografi adalah salah satu cara terbaik untuk
mendeteksi kanker payudara, khususnya pada
perempuan berumur 50 tahun ke atas.
• Menurut Breast Cancer Surveillance ConsorAum,
sensivitas mammografi secara keseluruhan mencapai
sekitar 87 persen.
• ArAnya, mammografi dapat secara tepat
mengidenAfikasi sekitar 87 persen perempuan yang
betul mengidap kanker payudara.
• SensiAvitas mammografi pada perempuan berusia di
atas 50 tahun lebih Anggi keAmbang yang lebih muda.
Mammografi
• Mammografi adalah metode deteksi kanker
menggunakan sinar-X dengan kadar rendah.
• Saat ini mammografi merupakan metode berbasis
populasi terbaik yang tersedia untuk mendeteksi
kanker payudara pada tahap awal.
• Mammografi dapat menunjukkan mikrokalsifikasi
yang lebih kecil dari 100 µm.
• Mikrokalsifikasi adalah binAk kecil seperA kapur pada
payudara yang terbentuk dari kalsium -> pertanda
kanker mammae.
Kapan Melakukan Mammografi
• Pemeriksaan Mammografi umumnya dilakukan
pada wanita berusia 35 tahun ke atas.
• Beberapa badan kesehatan menyarankan
mammografi dilakukan pada usia 40 tahun ke
atas.
• Tapi, pada prinsipnya, Adak ada ketentuan usia
ideal untuk menjalani mammografi. Perempuan
berumur 35 tahun ke atas disarankan menjalani
mammografi skrining satu hingga dua sekali,
terutama bila memiliki risiko terkena kanker
payudara.
Kelompok Risiko Kanker Payudara
1. Berumur lebih dari 50 tahun
• Risiko kanker payudara meningkat pada
wanita yang berusia di atas 50 tahun.
• Menurut peneliAan, risiko terAnggi kanker
payudara ada pada perempuan berumur lebih
dari 70 tahun.
Kelompok Risiko Kanker Payudara
2. Hamil di atas usia 30 tahun
• Perempuan yang hamil saat usianya lebih dari
30 tahun lebih berisiko terkena kanker
payudara dibanding yang umurnya lebih
muda.
• Penyebabnya adalah adanya mutasi geneAk
seiring dengan bertambahnya usia.
Kelompok Risiko Kanker Payudara
3. Paparan estrogen dan progesteron
• Perempuan yang mendapat menstruasi
pertama sebelum usia 12 tahun dan
mengalami menopause di atas usia 55 tahun
didapat lebih berisiko mengidap kanker
payudara. Sebab, ada paparan estrogen dan
progesteron dalam waktu lama.
Kelompok Risiko Kanker Payudara
4. Menjalani terapi hormon
• Risiko kanker payudara lebih Anggi pada
perempuan yang menjalani terapi hormon
saat memasuki masa menopause.
• Terapi ini dilakukan untuk memulihkan
hormon seksual perempuan.
• Risiko meningkat jika terapi berjalan selama
lebih dari 5 tahun.
Kelompok Risiko Kanker Payudara
5. Ada riwayat kanker payudara pada keluarga
• Adanya keluarga yang pernah mengalami
kanker payudara berarA risiko terkena kanker
payudara lebih Anggi keAmbang yang Adak
ada riwayat tersebut.
Cara mencegah kanker payudara
Versi CDC 2020.
1. Menjaga berat badan agar Adak berlebihan
2. Berolahraga secara teratur
3. Batasi atau henAkan kebiasaan minum alkohol
4.Jika sedang menjalani terapi hormon atau
mengonsumsi kontrasepsi oral, perhaAkan
risikonya
5. Memberikan ASI eksklusif pada anak
Deteksi Dini
Kanker Serviks/ Leher Rahim
Kejadian Kanker Serviks

• Di Indonesia..
Setiap satu jam ditemukan satu
wanita meninggal dunia karena
kanker serviks
• Beban Kanker Serviks di Dunia
Masalah sosial, ekonomi, kesehatan.
• Skrining masih rendah.
Tiga Faktor Dasar Kanker Serviks

• Seed virus HPV


• Soil serviks.
• Nutrient pola hidup.
Human Papilloma Virus (HPV)
— Terdiri atas 120 Ape. 40 Ape menyerang alat
kelamin.
— HPV risiko Anggi : HPV 16, HPV 18, HPV 31,
HPV 33, HPV 35 dan HPV 45.
— Yang Ape risiko Anggi -> menyebabkan kanker
serviks, anus dan tenggorokan.
— Yang Ape risiko rendah-> perubahan ringan,
sementara dan Adak menimbulkan kanker.
Faktor Risiko Kanker Serviks

• Menikah muda
• Merokok
• Daya tahan tubuh rendah
• Multipartner
• Infeksi menular seksual
Gejala dan Tanda

Keluhan timbul ketika sel serviks yang


abnormal berubah menjadi keganasan

Perdarahan post coital.


Keputihan berbau busuk.
Penularan HPV
— Secara seksual.
40 dari 100 jenis HPV, menular secara seksual.
— Kontak kulit.
— Kloset. Studi di Eropa
— Gagang pintu. Studi di Inggris.
— Deteksi Dini Pra Kanker
IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)
Tes pap (Pap Smear)
HPV DNA Tes

Normal Pra kanker Kanker


Deteksi Dini
— Pada perempuan usia 30-50 tahun.
— Deteksi dini berkala pada perempuan yang
pernah menikah/ berhubungan seksual.
— Perempuan yang sudah menikah -> boleh
skrining terlebih dahulu, baru diberikan
vaksin, jika semua hasil deteksi normal.
— Perempuan yang belum menikah -> Adak
perlu skrining. Lakukan segera pencegahan
dengan vaksin.
Inspeksi Visual Asam asetat (IVA)
— Tes IVA adalah kependekan dari Visual inspecAon
with aceAc acid.
— Alat yang digunakan untuk memeriksa adanya sel
abnormal adalah asam asetat.
— Aman dilakukan kapan saja. Sebelum, selama,
maupun setelah menstruasi.
— Dilakukan tanpa mengambil sel atau jaringan apa
pun dari leher rahim.
— Langsung mengetahui hasil, sehingga Adak perlu
menunggu waktu lama.
Lesi Putih Yang Bermakna Klinis
• Batas tepi terlihat
• Padat dan putih opak
• Area lesi putih pada
daerah transformasi yg
mendekati atau
mengenai SSK/
s a m bu n g a n s k u a m o -
kolumner.
Lesi Yang Tidak Bermakna Klinis
• Garis puAh di tepi SSK

• Jauh dari SSK


Pap Smear
Tes sitologi ada 2 macam yaitu :
— Pap smear konvensional
— Pap smear berbasis cairan (LBC = liquid-based
cytology).
Perbedaan terletak pada cara memindahkan spesimen ke
kaca benda.
Pap smear konvensional -> langsung dioleskan.
Pap smear berbasis cairan -> spesimen ditampung di
dalam botol berisi cairan, lalu ada proses menggunakan
mesin untuk memindahkan spesimen ke kaca benda.
— SensiAvitas 60-90%.
Pap Smear
HPV DNA Tes
— Pemeriksaan deteksi dini kualitaAf kanker
serviks.
— Menemukan HPV Ape high risk yang
merupakan agen penyebab kanker serviks.
— Mampu mendeteksi virus, sebelum
berkembang menjadi kanker. Sebelum terjadi
perubahan pada serviks.
— WHO menganjurkan pemeriksaan ini.
— Lakukan seAap 5 tahun.
Jadwal Vaksin
— Usia 9-13 tahun segera vaksinasi 2 dosis.
— Usia 14-45 tahun, vaksinasi dengan 3 dosis.
Tapi sebelum vaksin -> skrining dahulu.
Dengan IVA, pap smear dan tes DNA HPV. Jika
semua normal, -> vaksin.
— Jangan menunggu sakit, vaksin Adak ada
gunanya. Karena vaksin adalah pencegahan.
Supaya Adak terinfeksi HPV.

Anda mungkin juga menyukai