Anda di halaman 1dari 23

TEKNOLOGI TERAPAN

DALAM PELAYANAN
REPRODUKSI DAN KB
Astri Septiani Dewi
Eti Rohaeti
Reni Cahyani
Resty Nur Febrianty
Teknologi Tepat Guna dalam Kesehatan
Reproduksi dan KB

Alat Sistem Prosedur

• Mamografi • Klinik VCT • Screening


dan IMS Keganasan
Alat → Mamografi
• Mammografi adalah proses pemeriksaan payudara
manusia menggunakan sinar-X dosis rendah (umumnya
berkisar 0,7 mSv). Mammografi digunakan untuk melihat
beberapa tipe tumor dan kista, dan telah terbukti dapat
mengurangi mortalitas akibat kanker payudara.
Penerapan Mammografi
• Sebagaimana penggunaan sinar-X lainnya, mammogram
menggunakan radiasi ion untuk menghasilkan gambar.
Radiolog kemudian menganalisa gambar untuk
menemukan adanya pertumbuhan yang abnormal.
• Terdapat 2 jenis mammografi:
• screen-film mammografi, seperti halnya rontgen
menggunakan film yang harus dicetak
• full-field mammografi, hasilnya dapat dilihat di monitor
secara digital dan dapat dicetak jika diperlukan
Indikasi Penggunaan Mammografi
• Skrining mammografi dilakukan untuk perempuan yang
tidak mempunyai gejala-gejala kanker payudara. Ketika
usia Anda mencapai 40, Anda sebaiknya menjalani
mammografi setiap satu atau dua tahun.
• Mammogram diagnostik dilakukan ketika seorang
perempuan memiliki gejala-gejala kanker payudara atau
terdapat benjolan di payudara.
• Mammogram digital mengambil gambaran elektronik
payudara dan menyimpannya langsung di komputer.
Pemeriksaan Mammografi
Dalam metode Mammografi, Sinar X yang dipancarkan
sangat kecil, sehingga metode ini relatif aman, dan
pelaksanaannya relatif mudah.

Tanda tanda kanker payudara dan gejalanya :


• Terdapat perubahan kulit payudara, menjadi berkerut
seperti kulit jeruk.
• Adanya benjolan pada payudara, baik yang disertai rasa
nyeri maupun tidak.
• Adanya cairan atau darah yang keluar dari puting
payudara.
• Adanya rasa tidak enak disekitar payudara.
wanita yang beresiko tinggi terhadap kanker payudara,
yaitu :
• Wanita yang tidak menikah.
• Wanita yang berumur 35 tahun keatas.
• Wanita yang tidak mempunyai anak.
• Wanita yang memiliki riwayat keluarga yang menderita
kanker payudara.
• Wanita yang melahirkan anak pertama pada usia diatas
30 tahun.
• Wanita pada masa menopause.
Keterbatasan Mammografi
• “Negatif palsu” dapat terjadi. Artinya, semuanya terlihat
normal tetapi sebenarnya terdapat kanker. Negatif palsu
jarang terjadi. Perempuan yang lebih muda lebih
cenderung mendapatkan hasil mammogram negatif palsu
daripada perempuan yang lebih tua. Hal ini disebabkan
jaringan payudara lebih padat sehingga kanker lebih sulit
terlihat.

• “Positif palsu” dapat terjadi. Hal ini terjadi ketika hasil


mammogram menunjukkan adanya kanker, walaupun
sebenarnya tidak ada. Positif palsu lebih sering terjadi
pada perempuan yang lebih muda daripada perempuan
yang lebih tua.
SISTEM
Klinik VCT dan Infeksi Menular Seksual
(IMS)
• Voluntary Counseling and Testing (VCT) atau dalam
Bahasa Indonesia disebut Konseling dan Tes Sukarela
(KTS) merupakan salah satu strategi kesehatan
masyarakat yang efektif untuk melakukan pencegahan
sekaligus pintu masuk untuk mendapatkan layanan
manajemen kasus serta perawatan, dukungan, dan
pengobatan bagi Orang dengan HIV-AIDS (ODHA).
PROSEDUR
Screening Keganasan
• Skrining, dalam pengobatan, adalah strategi yang
digunakan dalam suatu populasi untuk mendeteksi suatu
penyakit pada individu tanpa tanda-tanda atau gejala
penyakit itu.
• Tujuan dari skrining adalah untuk mengidentifikasi
penyakit pada komunitas awal, sehingga memungkinkan
intervensi lebih awal dan manajemen dengan harapan
untuk mengurangi angka kematian dan penderitaan dari
penyakit.
Keuntungan 
• Skrining dapat mendeteksi kondisi medis pada tahap awal
sebelum gejala menyajikan sedangkan pengobatan lebih
efektif daripada untuk nanti deteksi. Dalam kasus terbaik
dari kehidupan diselamatkan.  
Kekurangan 
• Seperti tes medis, tes yang digunakan dalam penyaringan
tidak sempurna. Hasil pengujian tidak tepat dapat
menunjukkan positif untuk mereka yang tanpa penyakit
(false positif), atau negatif bagi orang yang memiliki
kondisi (negatif palsu).
Peran bidan skrining untuk keganasan dan
penyakit sistematik
• Memberikan motivasi pada para wanita untuk melakukan
pentingnya melakukan langkah skrining.
• Membantu dalam mengidentifikasi orang-orang yang
berisiko terkena penyakit atau masalah kesehatan tertentu.
• Membantu mengidentifikasi penyakit pada stadium dini,
sehingga terapi dapat dimulai secepatnya dan prognosa
penyakit dapat diperbaiki.
• Membantu melindungi kesehatan individual
• Memberikan penyuluhan dalam pemilihan alat kontrasepsi
dengan metode barrier  (pelindung) seperti diafragma dan
kondom karena dapat memberi perlindungan  terhadap
kanker serviks.
Jenis – Jenis Test Skrining

Tes
Skrining
Kanker SADARI
Mulut
Rahim PAP
SMEAR

IVA
PAP SMEAR
• adalah tes yang mudah untuk melihat sel-sel leher rahim.
Di rekomendasikan untuk :
• Wanita-wanita harus mulai mempunyai tes-tes Pap 3 tahun setelah
mereka mulai mempunyai hubungan seksual, atau ketika mereka
mencapai umur 21 tahun.
• Tes Pap paling sedikit satu kali setiap 3 tahun.
• Wanita-wanita berumur 65 sampai 70 tahun yang telah mempunyai
paling sedikit tiga tes-tes Pap normal dan tidak ada tes-tes Pap
abnormal dalam 10 tahun
• Wanita-wanita yang telah mempunyai hysterectomy (operasi) untuk
mengangkat kandungan (uterus) dan leher rahim (cervix), juga disebut
total hysterectomy, tidak perlu mempunyai screening kanker leher
rahim. Bagaimanapun, jika operasi adalah perawatan untuk sel-sel
sebelum bersifat kanker atau kanker, wanita -wanita itu harus terus
menerus menjalankan screening.
IVA Test
• IVA adalah pemeriksaan skrining kanker serviks dengan
cara inspeksi visual pada serviks dengan aplikasi asam
asetat (IVA).
• Tujuan dari IVA test adalah untuk mengurangi morbiditas
atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini
terhadap kasus-kasus yang ditemukan
Metode skrining IVA mempunyai kelebihan,
diantaranya:
• Mudah, praktis dan sangat mampu laksana.
• Butuh bahan dan alat yang sederhana dan murah
• Sensivitas dan spesifikasitas cukup tinggi
• Dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bukan dokter
ginekologi, dapat dilakukan oleh bidan di setiap tempat
pemeriksaan kesehatan ibu atau dilakukan oleh semua
tenaga medis terlatih
• Alat-alat yang dibutuhkan dan Teknik pemeriksaan sangat
sederhana.
• Metode skrining IVA sesuai untuk pusat pelayanan
sederhana
Syarat-syarat dilakukannya pemeriksaan IVA, yaitu :
• Sudah pernah melakukan hubungan seksual
• Tidak sedang datang bulan/haid
• Tidak sedang hamil
• 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual
• Teknik pada pemeriksaan IVA yaitu, dengan spekulum melihat
serviks yang dipulas dengan asam asetat 3-5%. Pada lesi
prakanker akan menampilkan warna bercak putih yang disebut
aceto white epithelum Dengan tampilnya porsio dan bercak
putih dapat disimpulkan bahwa tes IVA positif, sebagai tindak
lanjut dapat dilakukan biopsi.

• Kategori yang dapat dipergunakan adalah:


• IVA negatif = Serviks normal.
• IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan
jinak lainnya (polip serviks).
• IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium).
Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker
serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada
diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia ringan-sedang-berat
atau kanker serviks in situ).
SADARI (Periksa Payudara Sendiri)
• Pemeriksaan  payudara sendiri atau sering disebut dengan SADARI
merupakan suatu cara yang efektif untuk mendeteksi sedini mungkin adanya
benjolan pada payudara.

SADARI dianjurkan untuk dilakukan oleh:


• Wanita yang telah berusia 20 tahun
• Wanita berusia diatas 40 tahun yang tidak mempunyai anak
• Wanita yang memiliki anak pertama pada usia 35 tahun
• Wanita yang tidak menikah
• Wanita yang haid pertama dini (dibawah 10 tahun)
• Wanita yang menopause lambat
• Pernah mengalami trauma  pada payudara
• Wanita di atas 25 tahun yang keluarganya pernah menderita kanker payudara
• Wanita yang tidak menyusui
• Pernah operasi payudara atau kandungan
• Pernah mendapat obat hormonal  yang lama
• Cenderung kelebihan berat badan
Vaksin Human Papiloma Virus (HPV)
Faktor Resiko Infeksi HPV :
• Infeksi HPV berkaitan dengan 95% dari terjadinya kanker
serviks.
• Perempuan yang merokok mempunyai resiko dua kali
lebih tinggi untuk menderita kanker serviks daripada
perempuan yang tidak merokok
• Perempuan dengan mitra seksual multiple
• Tingkat sosial ekonomi rendah mempunyai resiko lebih
tinggi untuk menderita kanker serviks lebih tinggi untuk
menderita kanker serviks daripada tingkat sosial ekonomi
menengah atau tinggi.
Vaksin Human Papilloma Virus (HPV)
pengertian Manfaat Jadwal Efek Samping

• Vaksin HPV • Tiga kali •Vaksin HPV • vaksin


diindikasikan suntikan HPV dapat diberikan papillomavirus
untuk semua yang mulai umur 10 (HPV)
perempuan diberikan umumnya
tahun. Jadwal
dari usia 9 dalam jangka aman, namun
sampai 26 6 bulan, akan vaksin HPV dapat
tahun. Vaksin memberikan bivalen meningkatkan
ini melindungi proteksi (Cervarix®) 0, risiko infeksi
terhadap terhadap 1, 6 bulan; kulit dan juga
HPV, virus infeksi HPV vaksin HPV pingsan
yang tipe 16 dan 18 tetravalen setelah
menyebabkan (Gardasil ®) vaksinasi.
kanker serviks 0,2,6 bulan.
dan genital
warts (kulit
kelamin).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai