Anda di halaman 1dari 5

KANKER SERVIKS

Apa itu kanker serviks?


Kanker serviks adalah tumor ganas yang muncul pada leher rahim wanita yang dapat
menyebar (metastasis) ke organ-organ yang lain dan me-nyebabkan kematian

Apa penyebab kanker serviks?


Penyebab kanker serviks 99,7% disebabkan virus HPV onkogenik HPV 16 & 18 adalah
penyebab utama 70% kanker serviks di dunia. Penularan virus HPV paling banyak melalui
hubungan seksual. Jadi setiap wanita yang su-dah aktif secara seksual beresiko terkena pa-
paran virus HPV Onkogenik.

Faktor yang mendukung munculnya kanker serviks?


- Usia muda saat pertama kali melakukan hubungan seksual
- Berganti-ganti pasangan
- Infeksi menular seksual
- Merokok dan minum-minuman keras
- Angka kehamilan tinggi

Bagaimana tanda dan gejala kanker serviks?


- Perdarahan dari vagina setelah berhubungan seks
- Nyeri saat berhubungan seks
- Perdarahan setelah menopouse
- Cairan dari vagina yang tidak normal
- Pusing dan kelelahan
- Berat badan turun
Bagaimana cara mencegah kanker serviks?

Anda bisa mendapatkan vaksin, Yang sering disebut sebagai vaksin kanker serviks
sebetulnya adalah vaksin HPV yang akan memberikan perlindungan terhadap dua jenis HPV
16 dan HPV 18, dua jenis HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks.

Hindari terinfeksi HPV dengan melakukan hubungan seks aman, seperti dengan
menggunakan kondom dan membatasi pasangan seks Anda. Jika Anda menyadari adanya
tanda-tanda yang mungkin mengarah pada kanker serviks, segera konsultasikan pada dokter.
Siapa yang harus mendapat vaksin kanker serviks, dan kapan harus diberikan?

Pada bulan Oktober 2016, CDC memperbarui jadwal vaksin HPV dengan menyarankan agar
semua remaja berusia 9 sampai 14 tahun menerima dua dosis vaksin HPV setidaknya enam
bulan sekali. Remaja yang baru memulai vaksin ketika usia 15 sampai 26 tahun, disarankan
menerima tiga dosis vaksin.

Siapa yang tidak boleh mendapatkan vaksin HPV?

Vaksin HPV ini tidak disarankan untuk wanita hamil atau orang sedang sakit parah. Beri tahu
dokter jika Anda memiliki alergi parah. Jika Anda juga memiliki reaksi alergi yang
mengancam jiwa terhadap kandungan atau komponen vaksin atau dosis vaksin sebelumnya,
Anda seharusnya tidak diperbolehkan mendapat vaksin ini.

Apakah vaksin HPV memiliki efek samping?

Efek samping yang paling umum dari vaksin HPV meliputi rasa sakit, pembengkakan atau
kemerahan pada tempat suntikan.

Apa itu IVA?

Pemeriksaan Inspeksi visual asetat (IVA), adalah salah satu metode untuk mendeteksi
adanya kanker serviks (leher rahim), dimana hasil positif jika pada saat pemeriksaan
didapatkan adanya bercak putih yang dicurigai sebagai lesi pra kanker.

Apabila ditemukan hasil positif pada test IVA, tetap harus dikonfirmasi dengan pengkajian
dari dokter kandungan untuk memastikan apakah benar hasil IVA positif tersebut adalah
benar kanker serviks atau bukan. Dokter mungkin saja menyarankan pemeriksaan papsmear,
biopsi, kolposkopi, mungkin saja perlu dilakukan untuk mengkonfirmasi ada tidaknya kanker
serviks.

Apabila hasil pemeriksaan IVA positif dan termasuk kategori peradangan, maka umumnya
pasien akan disarankan untuk menjalani krioterapi dimana daerah mulut rahim dibekukan
dengan alat khusus dengan tujuan mencegah perkembangan sel menjadi ganas.

Untuk Siapa? Perempuan usia 30-50 tahun atau perempuan yang rutin berhubungan seks
Kapan Dilakukan? Minimal 5 tahun sekali
Dimana Dilakukan? Bidan/dokter PUSKESMAS, Rumah Sakit

Apa perbedaan IVA dan Pap smear?

Perbedaan keduanya hanya terletak pada metode dan keakuratannya, kedua jenis pemeriksaan
ini dilakukan dengan bantuan alat spekulum/cocor bebek yang akan dimasukkan ke dalam
vagina untuk dapat menampakkan mulut rahim/serviks.

Kemudian pada Pap smear, sampel sel serviks diambil menggunakan sikat halus. Sampel lalu
dikirim ke laboratorium untuk diperiksa dengan menggunakan mikroskop. Dari sini, bisa
dilihat apakah sel-sel serviks normal, adakah tanda-tanda infeksi, atau apakah tampak tanda-
tanda perubahan sel atau yang mengarah kepada kanker.

Sedangkan IVA, sesuai namanya, menggunakan asam asetat 5% yang dioleskan ke serviks
selama 30-60 detik. Setelah itu serviks dilihat secara kasat mata dengan bantuan lampu.
Dengan penambahan asam asetat, serviks yang normal tidak akan berubah warna. Namun bila
ada kelainan, misalnya ada infeksi atau lesi prakanker, akan tampak putih.

"Tentunya nilai sensitivitas dan spesivisitas serta akurasi pap smear jauh lebih baik dari
IVA."

Selain itu, hasil Pap smear yang bersifat spesifik bisa dijadikan sebagai dasar untuk
memantau perkembangan kondisi pasien. Sedangkan pada IVA, hasil pemeriksaan yang
abnormal masih mungkin karena infeksi, trauma serviks, atau lesi prakanker, sehingga tidak
spesifik. Selain itu, hasilnya tidak terdokumentasi—tidak difoto—sehingga tidak dapat
dilakukan pemantauan.

Meski demikian, IVA memiliki keunggulan tersendiri. Hasil IVA bisa didapat saat itu juga.
Dan bila hasilnya negatif, pasien bisa segera diberitahu dan tak perlu melakukan kunjungan
ulang. Tentunya ini sangat memudahkan pasien di area dengan fasilitas kesehatan yang
tergolong jauh atau sulit dijangkau.

Dari segi biaya, IVA pun jauh lebih murah ketimbang Pap smear. Pemeriksaan ini bisa
dilakukan di puskesmas hanya dengan mengeluarkan beberapa ribu rupiah saja. Sedangkan
Pap smear biasanya tersedia di laboratorium komersil, klinik dokter swasta, atau rumah sakit.

Jadi, jika Anda mencari akurasi, Pap smear adalah pilihan terbaik karena merupakan standar
baku untuk mendeteksi dini kanker serviks. Namun, jika Anda berada di area yang sumber
daya dan fasilitasnya terbatas, IVA-lah pilihannya. Untuk melakukan IVA, tak perlu dokter,
bidan atau perawat yang sudah terlatih pun bisa. Walaupun hasilnya tidak spesifik dan kurang
akurat, IVA tetap lebih baik daripada tidak melakukan deteksi dini kanker serviks sama
sekali.
Apakah wanita yang sudah mendapat vaksin kanker serviks masih perlu melakukan tes
Pap smear?

Vaksin HPV tidak bisa menggantikan tes Pap smear. Pemeriksaan rutin kanker serviks
melalui tes Pap smear merupakan bagian penting dari perawatan kesehatan seorang wanita.

Saya sudah pernah berhubungan seks namun belum pernah mendapat vaksin HPV.
Bagaimana cara saya mencegah kanker serviks?

Berapa pun usia Anda, baik yang sudah pernah melakukan hubungan seksual atau belum,
sebaiknya mendapatkan vaksin HPV. Mungkin saja Anda belum terinfeksi HPV dari
hubungan seksual sebelumnya. Untuk itu, vaksin HPV akan melindungi Anda untuk
hubungan seksual selanjutnya.

HPV menyebar melalui kontak seksual, oral, vaginal, atau anal. Untuk melindungi diri dari
HPV, gunakan kondom setiap kali berhubungan seks. Selain itu, jangan merokok. Merokok
meningkatkan risiko kanker serviks.

Untuk mendeteksi kanker serviks pada tahap awal, lakukan pemeriksaan kesehatan dengan
tes Pap smear rutin yang dimulai pada usia 21. Hubungi dokter segera jika Anda melihat
tanda atau gejala kanker serviks seperti pendarahan vagina setelah berhubungan seks, saat
sedang tidak menstruasi, atau setelah menopause, atau jika Anda merasa sakit saat
berhubungan seks.

Apa saja pengobatan untuk kanker serviks?

Pengobatan untuk kanker serviks bersifat kompleks. Oleh karena itu, rumah sakit akan
membentuk sebuah tim profesional yang ahli dalam mengobati kanker serviks stadium awal
serta kanker serviks stadium lanjut. Meskipun idealnya adalah mengobati kanker serviks pada
stadium awal, biasanya penyakit ini tidak dapat segera didiagnosis.

Secara umum, ada tiga pilihan utama untuk pengobatan kanker serviks: operasi, radioterapi,
dan kemoterapi.
Operasi
Pengobatan ini akan mengangkat setiap bagian yang terinfeksi oleh kanker.

Radioterapi
Pada stadium awal kanker serviks, Anda akan diobati dengan radioterapi saja atau dengan
dikombinasikan dengan operasi. Kemudian, ketika kanker mencapai stadium lanjut, dokter
dapat menganjurkan radioterapi yang dikombinasikan dengan kemoterapi untuk mengurangi
pendarahan dan nyeri bagi pasien.

Dalam pengobatan ini, tubuh Anda akan terpapar radiasi. Sumber radiasi bisa eksternal,
dimana ada mesin yang memancarkan radiasi terhadap Anda, atau internal. Dalam metode
internal ini, suatu implan akan ditanamkan di dalam tubuh Anda untuk memancarkan radiasi.
Ada kasus dimana kedua metode akan dikombinasikan. Program radioterapi biasanya
berlangsung selama lima sampai delapan minggu.

Kemoterapi
Kemoterapi dapat digunakan secara independen atau dalam kombinasi dengan radioterapi
untuk mengobati kanker serviks. Dalam kanker stadium lanjut, metode ini seringkali
digunakan untuk mencegah kanker berkembang.

Bagaimana tingkat kesembuhan pada penderita ca serviks?

Pada kasus keganasan, prognosis atau angka kesembuhan pasien dinilai dengan istilah 5 years
survival rates, yaitu perkiraan persentasi jumlah penderita yang dapat bertahan hidup 5 tahun
berikutnya setelah awal terdeteksi kanker. Survival rates bergantung pada banyak faktor,
salah satu yang terpenting adalah stadium kanker serviks saat awal terdiagnosis.

Ketika dideteksi saat stadium awal, angka 5 years survival rates wanita dengan kanker serviks
adalah sebesar 92%. Jika kanker serviks telah menyebar ke organ atau kelenjar getah bening
sekitarnya maka angka 5 years survival rates sebesar 56%. Namun jika sejak awal dideteksi
sudah terdapat penyebaran ke organ yang jauh maka angka 5 years survival rates hanya
sebesar 17%.

Anda mungkin juga menyukai