Anda di halaman 1dari 14

ADAPTASI

PSIKOLOGIS IBU
POST PARTUM
Nama : RIZQI YULIANTIKA HIDAYATI
NIM : P1337420217035
Tingkat :2A

MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO
Pengertian

• Adaptasi psikologis ibu


post partum adalah proses
perubahan peran seorang
ibu yang bertanggung
jawab terhadap hadirnya
bayi, serta memerlukan
dukungan positif dari
keluarga
Fase-fase yang dialami ibu post
partum:
• yaitu periode ketergantungan , berlangsung pada hari pertama
sampai hari kedua setelah melahirkan . Fokus pertahatian ibu
pada diri sendiri. Pengalaman selama proses persalinan sering
taking in berulang diceritakannya. Ibu menjadi pasif terhadap lingkungan.

• yaitu berlangsung antara 3-10 hari setelah malahirkan. Ibu merasa


khawatir akan ketidakmampuannya dalam merawat bayi. Ibu
memerlukan dukungan keluarga, kesempatan yang baik untuk
taking hold menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya
sehingga timbul percaya diri.

• Yaitu merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran


barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu
sudah dapat menyesuaikan diri, merwat diri dan bayinya sudah
letting go meningkat.
Postpartum Blues

• Postpartum Blues merupakan kesedihan atau


kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya
muncul sementara waktu yakni sekita dua hari
hingga dua minggu sejak kelahiran bayi
Gejala post partum blues :
Cemas tanpa sebab
• Menangis tanpa sebab

Tidak sabar
• Tidak percaya diri

Sensitif mudah tersinggung


• Merasa kurang menyayangi bayinya
Penatalaksanaan post partum blues:

Pendekatan komunikasi terapeutik

Peningkatan suport

Komunikasi Terapeutik
faktor-faktor penyebab timbulnya post partum
blues :
1. Faktor hormonal
2. Ketidaknyamanan fisik
3. Factor umur dan paritas (jumlah anak)
4. Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan
5. Kecukupan dukungan dari lingkungan (suami, keluarga dan teman).
6. Tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkan,
riwayat gangguan kejiwaan sebelumnya, social ekonomi.
7. Stress dalam keluarga, seperti factor ekonomi memburuk, masalah dengan
suami, problem dengan orang tua dan mertua.
8. Stress yang dialami wanita itu sendiri missal karena ASI tidak mau keluar,
9. Kelelahan pasca melahirkan
10. Perubahan peran yang dialami oleh ibu
11. Rasa memiliki terhadap bayi yang terlalu dalam sehingga timbul rasa takut
yang berlebihan akan kehilangan bayinya.
12. Problem dengan anaknya yang pertama.
Depresi Berat

• Depresi berat dikenal sebagai sindroma depresif


non psikotik pada kehamilan namun umumnya terjadi
dalam beberapa minggu sampai bulan setelah kelahiran
Cara mengurangi resiko terjadinya depresi
postpartum:

1. Support mental dari lingkungan sekitar

2. Ungkapkan apa yang dirasakan

3. Mencari informasi tentang depresi postpartum

4. Menghindari perubahan hidup yang drastic

5. Melakukan pekerjaan rumah tangga


Gejala-gejala depresi berat:
• Perubahan pada mood
• Gangguan pola tidur dan pola makan
• Perubahan mental dan libido
• Fobia / ketakutan akan menyakiti diri sendiri dan bayinya.
• Penatalaksanaan depresi berat:
• Dukungan keluarga dan lingkungan sekitar
• Terapi psikologis dari psikiater
• Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian anti depresan
• Pasien dengan percobaan bunuh diri sebaiknya tidak ditinggal
sendirian di rumah
• Jika diperlukan lakukan perawatan di RS
• Tidak dianjurkan untuk rooming in/rawat gabung dengan
bayinya.
Psikosis Post Partum

Psikosis Post Partum terjadi 1-2 per 1000 kelahiran.


Ibu dirawat karena dapat menampakkan gejala yang
membahayakan seperti
• menyakiti diri sendiri
• menyakiti diri sendiri atau bayinya.
Gejala muncul umumnya dari beberapa hari sampai 4-6
minggu post partum.
Gejala psikosis post Penatalaksanaan
partum psikosis post partum

Gangguan tidur Pemberian anti depresan atau


lithium
Sebaiknya menyusui dihentikan
Cepat marah karena anti depresan disekresi
melalui ASI

Gaya bicara yang keras Perawatan di RS

Menarik diri dari pergaulan


•TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai