PURWOKERTO SELATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. P
PURWOKERTO SELATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
1
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. P
PURWOKERTO SELATAN
I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Jumat, 09 Februari 2018
Waktu : Pukul 08.00 WIB s.d selesai
Tempat : Rumah Tn.P RT 04 RW08 Kelurahan Karang Klesem
A. Data Keluarga
1. Identitas Kepala Keluarga
a. Nama KK : Tn. P
b. Umur : 58 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki- laki
d. Alamat : RT 04 RW 08 Karang Klesem
e. Pekerjaan KK : Buruh
f. Pendidikan KK : SD
2. Komposisi Anggota Keluarga
2
Genogram :
Keterangan :
: laki-laki
x : meninggal
: perempuan : klien
: garis keturunan
3. Tipe Keluarga :
Keluarga inti, karena dalam keluarga terdiri dari suami, istri
dan anak.
4. Kewarganegaraan/Suku Bangsa :
Indonesia/Jawa
5. Agama :
Islam
3
6. Status sosial ekonomi keluarga :
Penghasilan keluarga ± Rp900.000,00 per bulan diperoleh dari
hasil kerja Tn. P. Menurut pengakuan keluarga, penghasilan
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dan
keluarga mendapat uang pemberian dari anaknya. Secara
rincian, pengeluaran keluarga untuk kebutuhan listrik dan air
± Rp 140.000,00 dan kebutuhan rumah tangga lainnya ± Rp
750.000,00.
7. Aktivitas rekreasi keluarga :
Setiap sore keluarga kumpul bersama di ruang tengah sambil
menonton televisi dan menikmati teh hangat dan gorengan atau
sambil mengobrol-ngobrol tentang kejadian selama sehari yang
dialami anggota keluarga. Kegiatan reaksi keluarga yang
lainnya yaitu berjalan-jalan ke tempat wisata di sekitar rumah
tinggal.
4
jarak yang jauh. Pegal–pegal yang dirasakan klien tidak hanya
terasa saat berjalan jauh saja tetapi klien mengatakan juga
merasakan pegal-pegal saat bangun tidur dan nyerinya
terkadang menjalar sampai ke area pinggang. Pasien tampak
meringis kesakitan dengan memegang bagian pergelangan kaki.
Klien mengatakan jika sedang kambuh klien hanya
memeriksakan sakitnya ke mantri desa. Sekarang Ny. D sedang
mengeluh nyeri dibagian sendi.
P : nyeri karena kecapaian
Q : senat-senut
R : menjalar dari kaki ke pinggang
S : skala 3
T : sering, kambuh saat berjalan jauh dan bangun tidur
Tn. P mengatakan dalam 3 bulan terakhir mengatakan
mengeluh cengeng di daerah leher dan pusing tetapi Tn. P
mengatakan tidak memiliki riwayat hipertensi.
Sdr. R mengatakan bahwa kondisinya kurang sehat karena
batuk dan pilek dan hanya minum obat yang ia beli di apotik.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Dalam keluarga Tn. P dan Ny. D tidak ada keluarga yang
memiliki riwayat penyakit menular dan menahun seperti TBC,
DM dan HIV/ AIDS. Orang tua dari Tn. P dan Ny. D tinggal
ibu kandungnya saja sedangkan ayah Tn. P dan Ny. D sudah
meninggal dunia. Menurut Tn. P ayahnya meninggal karena
sudah tua sedangkan ayah mertuanya meninggal secara
mendadak seperti terkena angin duduk.
5
C. Keadaan lingkungan
1. Karakteristik rumah :
Rumah Tn. P merupakan rumah dengan hak milik sendiri,
dengan luas rumah 120 m² (8,5 ubin) rumah yang terletak
strategis di sebelah jalan utama yang berada di desanya. Tipe
rumah semi permanen dengan 7 ruangan yang terdiri dari
(ruang tamu, ruang keluarga, dapur + ruang makan, 3 kamar
tidur, 1 kamar mandi + wc dan gudang). Kebersihan dan
penerangan dalam rumah bisa dinilai cukup, pergantian
sirkulasi udara di dalam rumah melalui ventilasi yang berada di
setiap ruangan dan setiap hari jendela rumah dibuka pagi hari
dan ditutup menjelang sore hari.
Tn. P mengatakan menggunakan sumur untuk keperluan air
sehari hari dan jarak antara sumur dengan septic tank ± 8
meter
Denah rumah :
Jalan
Keterangan :
RK RT
T : Teras KM : Kamar Mandi
L : 10 M
6
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :
Tetangga di sekitar rumah menerima kehadiran Tn. P dengan
baik dan menurut tetangga sekitar keluarga Tn. P adalah
keluarga yang baik. Keluarga Tn. P selalu ikut aktif dalam
kegiatan di RT maupun di RW.
3. Mobilitas keluarga :
Keluarga ini tidak pernah pindah tempat tinggal dalam 1 tahun
terakhir. Tn. P bekerja sebagai buruh sedangkan Ny. D bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai pekerjaan
sampingan sebagai buruh. Anak terakhir Tn. P juga sudah
bekerja. Anak Tn. P berangkat kerja menggunakan sepeda
motor matic.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Keluarga ini rutin mengikuti kegiatan di masyarakat dan
berperan baik dengan tetangga sekitar dibuktikan dengan Ny. D
ikut serta dalam PKK, arisan RT, sedangkan Tn. P ikut serta
dalam kerja bhakti yang dilakukan sebulan sekali lingkungan
RT.
5. Sistem pendukung keluarga :
Jumlah keluarga Tn. P adalah 3 orang dengan Ny. D menderita
Artritis Gout, dan akhir-akhir ini sering kambuh. Sementara
Tn. P mengeluh 3 bulan terakhir merasa cengeng di leher.
Keluarga memiliki 2 buah kendaraan bermotor yang biasanya
digunakan oleh Tn. P untuk bekerja dan anak bungsunya untuk
pergi bekerja. Keluarga memiliki sebuah ruangan keluarga
yang biasanya digunakan untuk berkumpul dengan keluarga
disaat senggang. Di ruang keluarga tersebut ada sebuah televisi
yang biasanya ditonton bersama keluarga saat sore hari atau
pada saat malam hari. Keluarga juga selalu mengikuti semua
kegiatan di masyarakat seperti arisan RT dan RW, arisan
dasawisma dan pengajian mingguan.
7
D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga :
Keluarga mengatakan, jika ada masalah dalam keluarga yang
paling dominan sebagai pengambil keputusan adalah Tn. P
(KK), akan tetapi Tn. P selalu membicarakankan masalahnya
kepada istrinya terlebih dahulu setelah itu baru musyawarahkan
kepada anggota keluarga lainnya.
2. Struktur peran :
Tn. P adalah kepala keluarga dan suami dari Ny. D. Dalam
keluarga Tn. P juga sebagai pencari nafkah untuk mencukupi
kebutuhan keluarganya dan sebagai pengambil keputusan di
dalam keluarganya serta membantu mengurus urusan RT. Ny.
D adalah ibu rumah tangga dan istri dari Tn. P, peran Ny.D
juga sebagai pengasuh dan pendidik bagi anaknya, sebagai
pengatur dalam urusan rumah tangga dan pencari nafkah
tambahan bagi keluarganya .
Sdr.R adalah anak terakhir (bungsu) di keluarga Tn. P dan
sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarganya. Rumah
Keluarga Tn. P hanya ditinggali 3 orang yaitu Tn. P, Ny. D dan
Sdr. R sebagai anak bungsu.
3. Struktur Kekuatan Keluarga
Jumlah keluarga Tn. P adalah 3 orang dengan 2 anggota
keluarga dalam keadaan sehat yaitu Tn. P dan Sdr. R.
Sedangkan Ny. D menderita Artritis Gout. Pengobatan yang
dilakukan Ny. D untuk mengatasi penyakitnya adalah dengan
menggunakan obat warung dan pengobatan herbal.
4. Nilai atau norma keluarga :
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan
dengan nilai agama yang dianut yaitu agama Islam dan norma
yang berlaku di lingkungannya.
8
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif :
Tn. P mengatakan bahwa dalam keluarga saling menyayangi
dibuktikan dengan anak-anaknya yang sudah menikah tinggal
satu komplek dengan Tn. P sehingga keluarga tinggal
berdekatan Tn. P tidak terlalu mencampui urusan pribadi anak
terakhirnya karena Tn. P sudah menganggap anak bungsunya
sudah dewasa. Keluarga selalu mengajarkan sopan santun dan
saling menghormati antar sesama terutama dalam lingkungan
keluarga.
2. Fungsi sosial :
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana
berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya yaitu
agama Islam. Dalam kehidup sehari-hari keluarga Tn. P juga
mengikuti norma dan aturan yang berlaku di lingkungan
sekitarnya.
3. Fungsi perawatan kesehatan :
a. Mengenal masalah kesehatan
Ny. D kurang mengetahui tentang penyakit atritis gout yang
dideritanya, Ny. D hanya mengetahui bahwa beliau merasa
pegal- pegal terutama di pergelangan kedua kaki setelah
berjalan jauh. Ny. D juga tidak pernah menyadari tanda dan
gejala yang ada saat beliau menderita penyakit atritis gout,
Ny. D hanya merasakan pegel di kaki kemudian menjalar ke
daerah pinggang. Ny. D menganggap bahwa pegal-pegalnya
adalah sakit yang biasa saja.
b. Mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Keluarga mengetahui apabila ada anggota keluarga yang
sakit. Seperti tentang sakit yang dialami oleh Ny. D.
Keluarga hanya mengupayakan berobat dengan obat warung
tetapi jika penyakitnya semakin parah Tn. P hanya
9
membawa anggota keluarga yang sakit ke mantri atau
puskesmas. Keluarga hanya akan membawa anggota
keluarganya ke fasilitas kesehatan jika sudah tidak tertahan
lagi.
c. Merawat anggota yang sakit
Apabila ada anggota keluarga yang sakit yang berperan
utama saat merawat anggota keluarga di rumah adalah ibu.
Ny. D hanya memahami penyakit yang ringan-ringan
seperti panas, mual dan muntah, pusing dan batuk serta
pilek. Apabila salah satu anggota keluarga ada yang
menderita penyakit seperti itu, Ny. D biasanya memberikan
obat yang bisa didapatkan di warung. Pengobatan yang
biasa dilakukan Ny. D untuk menyembuhkan pegal-
pegalnya adalah obat herbal. Tn. P mengatakan Ny. D
memiliki kebiasaan minum obat warung 3-4 kali dalam
seminggu dan meminum obat sembarangan yang ada di
rumah tanpa mengetahui kegunaan obat tersebut. Tn. P
sering menegur Ny. D untuk tidak minum obat
sembarangan.
d. Memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga membuat pegangan di kamar mandi untuk
memudahkan klien pada saat di kamar mandi dan
membersihkan lantai kamar mandi agar terhindar dari resiko
jatuh. Di lingkungan rumahnya ditanami beberapa tanaman
seperti jahe, seledri, daun salam, dan kumis kucing.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat
Keluarga mengetahui keberadaan puskesmas di daerah
Purwokerto Selatan. Bila ada anggota keluarga yang sakit
Tn. P akan berobat dengan memanfaatkan obat warung
terlebih dahulu. Jika sakitnya semakin parah dan tidak
tertahankan baru keluarga Tn. P akan membawa anggota
10
keluarga yang sakit ke puskesamas atau mantri. Jika
anggota keluarga akan dibawa ke RS atau puskesmas
biasanya menggunakan mobil tetangga jika sakitnya parah
dan menggunakan angkutan umum jika hanya sekedar
periksa atau kontrol biasa.
Mulai saat ini BPJS sudah ditentukan oleh pemerintah dan
bukan milih sendiri seperti dahulu.
4. Fungsi reproduksi :
Tn. P memiliki anak sebanyak 3 orang, anak pertama dan
kedua sudah menikah sedangkan anak ke tiga/ bungsu masih
tinggal 1 rumah dengan Tn. P . Ny. D sudah masuk dalam masa
menopause.
5. Fungsi ekonomi :
Penghasilan dari Tn. P sebanyak ± Rp 900.000,-. Dengan
penghasilan itu, keluarga mampu mencukupi kebutuhan primer
dan sekunder keluarga juga sudah memiliki rumah permanen
yang sekarang ditinggali. Secara rincian, pengeluaran keluarga
untuk kebutuhan listrik dan air ± Rp 140.000,00 dan kebutuhan
rumah tangga lainnya ± Rp 750.000,00.
11
b. Stressor jangka panjang
Dalam keluarga Tn. P tidak memiliki stressor jangka
panjang yang dapat menganggu kelangsungan hidup
keluarga Tn. P.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga mampu merespon stressor dengan baik, apabila
keluarga mendapatkan masalah keluarga selalu menyelesaikan
masalah dengan baik.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga selalu dapat menerima dengan lapang dada jika ada
hal-hal yang kurang baik terjadi. Kebiasaan keluarga saat
menghadapi masalah adalah dengan usaha dan berdoa.
4. Strategi adaptasi yang disfungsi
Di dalam keluarga Tn. P tidak ada koping yang disfungsional,
hanya saja Tn. P akan memarahi anaknya jika anaknya
melakukan hal yang salah.
G. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Tn. P Ny. D Sdr. R
KU : baik
TTV : Kesadaran : Compos
1. TD 110/70 mmHg mentis
2. Nadi 74 x / mnt 130/80 mmHg
3. RR 20 x/ mnt 80 x / mnt
4. Suhu 36,0 ºC 18 x/ mnt
BB 48,5 kg 65 kg
TB
Kepala : Mesochepale Mesochepale
12
Rambut Pendek, sedikit Panjang, beruban
beruban
Mata Simetris, Simetris, anemis (-),
anemis (-), tidak ikterik
tidak ikterik
Hidung Cuping hidung Cuping hidung (-), tidak
(-), tidak ada ada polip
polip
Telinga Simetris, tidak Simetris, tidak ada
ada serumen serumen berlebih
berlebih
Mulut & Membran Membran mukosa
gigi mukosa lembab, gigi utuh
lembab, gigi
ada yang
tanggal
Leher Pembesaran Pembesaran kelenjar
kelenjar tiroid tiroid (-)
(-)
Dada Simetris, nyeri Simetris, nyeri tekan (-),
tekan (-), lesi lesi (-) wheezing (-),
(-), wheezing ronki (-)
(-), ronki (-)
Perut datar, nyeri cembung, nyeri tekan (-),
tekan (-), tidak lesi (-)
ada lesi
Punggung lesi (-) Lesi (-)
Genetalia Laki- laki Perempuan
Ekstermitas Baik Baik
5 5 5 5
5 5 5 5
13
Akral hangat, Akral hangat, tidak ada
tidak ada oedem, nyeri tekandi
oedem bagian sendi kedua kaki
2. Pemeriksaan laboratorium
Nilai normal asam urat laki – laki : 3,4 – 7,0 mg/dl
Nilai normal asam urat perempuan : 2,4 – 6,0 mg/dl
Hasil pemeriksaan asam urat Ny. D : 6,5 mg/ dl.
H. Harapan Keluarga
Keluarga berharap dengan adanya tenaga kesehatan yang
berkunjung kerumah bisa memberikan obat untuk menyembuhkan
penyakit yang diderita Ny. D.
14
DO :
- Usia Ny. D 47 tahun
- KU : baik
- Kesadaran : Compos
mentis
- TTV:
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x / mnt
RR : 18 x/ mnt
- Hasil Pemeriksaan asam
urat Ny. D : 6,5 mg/ dl
- Pasien tampak meringis
kesakitan dan memegang
pergelangan kaki sambil
memijat
DS : Kurang Ketidakpatuhan
- Tn. P mengatakan Ny. D pengtahuan
mempunyai kebiasaan tentang
meminum obat yang ada pengobatan
di rumah tanpa
mengetahui kegunaan
obat tersebut
- Tn. P juga mengatakan
Ny. D susah dibilangin
untuk berhenti minum
obat sembarangan.
DO : -
15
B. Rumusan Diagnosis Keperawatan
1. Skoring
a. Nyeri Kronik (karena penyakit asam urat)
No. Kriteria Skore Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat Masalah 1 2/3x1=2/3 Sudah ada data
: yang memenuhi
Potensial 1 namun masalah
Risiko 2 belum muncul
Actual 3 signifikan, masih
bisa ditolerir
2 Kemungkinan 2 1/2x2=1 Nyeri kronis
masalah (karena penyakit
dapat diubah : asam urat)
Dengan 2 dapat di kurangi
mudah dengan
Hanya 1 mengetahui
sebagian penyebab
Tidak 0 nyeri melalui
dapat penkes
3 Potensial 1 2/3x1=2/3 Nyeri kronis
masalah (karena penyakit
untuk dicegah asam urat)
: dapat dicegah
Tinggi 3 dengan
Cukup 2 pemberian
Rendah 1 informasi yang
cukup dalam
bentuk
pendidikan
kesehatan
16
4 Menonjolnya 1 1/2x1=1/2 Ada masalah
masalah : nyeri kronis,
Masalah 2 namun masih
berat, harus bisa ditolerir oleh
segera keluarga tetapi
ditangani tidak perlu
Ada 1 segera ditangani
masalah karena keluarga
tetapi tidak merasa sejauh ini
perlu belum ada
segera keluhan serius
ditangani mengenai
Masalah 0 penyakit Asam
tidak urat yang diderita
dirasakan Ny. D
TOTAL : 2 5/6
17
diubah : mengetahui
bahaya tentang
Dengan 2 2 1/2 x 2= 1
kebiasaan
mudah
buruknya (minum
Hanya
obat
sebagian 1
sembarangan)
Tidak dapat
0
4 Menonjolnya Ny.D
masalah : menganggap
1 1/2 x 1 =
kebiasaan minum
Masalah 1/2
2 obatnya tidak
berat, harus
berdampak buruk
segera
bagi kesehatnnya
ditangani
dan menganngap
Ada masalah
hal tersebut biasa
tetapi tidak 1
saja
perlu segera
ditangani
Masalah 0
tidak
dirasakan
TOTAL = 2 1/6
18
C. Prioritas Diagnosa Keperawatan/Masalah
1. Nyeri Kronik pada keluarga Tn. P khususnya Ny. D b.d
keletihan
2. Ketidakpatuhan b.d Kurang pengtahuan tentang pengobatan
19