Anda di halaman 1dari 17

TERAPI MODALITAS REKREASI BERKEBUN PADA LANSIA

DI PANTI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA SUDAGARAN

BANYUMAS

Dosen Pembimbing : Esti Dwi W, S.Kep.Ns M.Kep

Disusun Oleh :

1. Ikhlas Dwi Kurniawan P1337420217007


2. Dimas Chandra Wijaya P1337420217014
3. Aliv avita P1337420217052
4. Friska Tiara Shinta P1337420217054
5. Eki Firma Istiana P1337420217056
6. Rusyati P1337420217028
7. Sixvita Arum Makfiroh P1337420217031
8. Siti Riyanti P1337420217068
9. Abiqotun Najah P1337420217055
10. Warich Dwi Liestyantina P1337420217102
11. Hartiana Dwi Kurniasih P1337420217103
12. Elis Atika P1337420217050
13. Ian Rizky Vandani P1337420217012
14. Rizqi Yuliantika Hidayati P1337420217035

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2020

BAB I

LATAR BELAKANG

A. LATAR BELAKANG
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua
merupakan hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang
mengalami penurunan kemampuan fisik, mental dan sosial secara bertahap
sampai tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari. Bagi kebanyakan
orang masa tua itu masa yang kurang menyenangkan (Stanley, 2009).
Anggapan terhadap lansia adalah bingung dan tidak peduli
terhadap lingkungan, kesepian dan tidak bahagia, pikun, tidak berniat
dengan seksual dan tidak berguna bagi masyarakat. Namun kenyataannya
tidak semua usia lanjut yang mencapai kematangan, kemantapan dan
produktivitas mental dan material pada usia lanjut (Bandiyah, 2010).
Lansia dipanti biasanya akan mengalami berbagai hal yang
berhubungan dengan biopsikospiritualnya yang begitu beragam dan
kompleks. Salah satu yang paling menjadi tingkat kedua dalam masalah
lansia adalah gangguan psikologis yang sama tingginya dengan gangguan
penyakit fisik pada lansia. Contoh gangguan psikologis pada lansia yaitu
peningkatan depresi terhadap keadaan penuaan, diri sendiri dan keluarga
yang kadang tidak menghiraukan (Nugroho, 2008). Gangguan psikologis
lain adalah lansia mengalami kebosanan saat tidak dapat melakukan
aktivitas karena hambatan berbagai hal yang dialami lansia. Karena
berkurangnya aktivitas pada lansia maka dari itu hubungan sosial di
sekitarnya juga mengalami penurunan bahkan jarang sekali memiliki
hubungan sosial antar sesama (Kuncoro, 2011).
Oleh karena itu mahasiswa dapat membangkitkan semangat dan
kreasi lansia dalam memecahkan masalah dan mengurangi rasa putus asa,
rendah diri. Dapat disadari bahwa pendekatan komunikasi dalam
perawatan tidak kalah pentingnya dengan upaya pengobatan medis dalam
proses penyembuhan dan ketenangan lansia (Nugroho, 2014).
Terapi Modalitas merupakan suatu cara pendekatan agar lanjut usia
dapat beradaptasi terhadap situasi, lebih mampu merawat diri sendiri,
banyak aktivitas dan lebih mandiri. Salah satu terapi modalitas pada lanjut
usia untuk menurunkan tingkat gangguan psikologis adalah terapi
berkebun, yaitu terapi dengan menggunakan berkebun secara terapeutik
untuk meningkatkan fungsi fisik, psikologis, kognitif, perilaku dan fungsi
sosial serta meningkatkan hubungan yang terapeutik, juga dapat
memperbaiki, memelihara dan meningkatkan status fisik dan mental
(Nugroho, 2014).
Terapi berkebun dimulai dengan membangun hubungan dan
kepercayaan serta rasa aman dan membuat lansia merasa lebih baik
dengan memanfaatkan waktu luangnya. Jenis terapi berkebun adalah
kegiatan bercocok tanam, mencangkok, merawat dan memelihara tanaman
sehingga energi yang dikeluarkan akan menghasilkan keringat (Nugroho,
2014).
Berdasarkan pengkajian dan observasi yang dilakukan pada lansia
di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia “Sudagaran” Banyumas didapatkan
banyak lansia yang mengalami masalah psikologis seperti depresi dengan
perhitungan menggunakan skala depresi geriatric yesavage. Oleh karena
itu lansia membutuhkan suatu kegiatan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah psikologi yang dihadapi. Salah satu kegiatan yang
dilakukan adalah terapi modalitas rekreasi berkebun.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi modalitas: terapi berkebun peserta
mampu beradaptasi terhadap situasi, lebih banyak aktivitas dan lebih
mandiri.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi modalitas : terapi berkebun selama 45 menit
diharapkan peserta dapat:
a. Meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain,
meningkatkan rasa kasih sayang terhadap seseorang dan
lingkungan.
b. Merasa nyaman, mengurangi stress, menurunkan depresi
dan kecemasan.
c. Mengekspresikan perasaan dan melepaskan tekanan emosi
yang dihadapi.
d. Meningkatkan control diri dan perasaan berharga.
e. Mengubah perilaku.
f. Mengembangkan kreatifitas.
g. Hiburan atau kegiatan yang menyenangkan.
C. KEGIATAN TERAPI MODALITAS
1. Pembukaan selama 10 menit
a. Menyebutkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Kontrak waktu
d. Mengkondisikan peserta
e. Apersepsi
2. Kegiatan inti selama 30 menit
a. Terapi rekreasi berkebun yaitu dengan melakukan kegiatan
bercocok tanam
3. Kegiatan penutup selama 5 menit
a. Salam penutup
D. Metode
Dinamika kelompok
E. Media
1. Paralon
2. Pupuk dan tanah
3. Alat bercocok tanam
4. Tanaman
5. Aqua plastik
6. Air

BAB II

SISTEMATIKA KEGIATAN

A. Sasaran dan Kriteria


Sasaran : 8 ( delapan ) orang lansia baik laki – laki dan perempuan
yang tinggal di panti pelayanan sosial lanjut usia
sudagaran banyumas
Kriteria :
- Lansia yang dalam keadaan sehat fisiknya ( tidak
sakit seperti demam, pusing dll )
- Lansia yang mau berpartisipasi dalam terapi
rekreasi berkebun
- Lansia dengan skor depresi geriatrik yesavage lebih
dari 5 Lansia yang masih bisa bergerak dan sehat
secara fisik
- Lansia yang mengami stres dan kecemasan
B. Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Jumat, 14 Februari 2020
Waktu : 08.30 s.d 09.15 WIB
Tempat : Halaman depan Panti Lansia Sudagaran Banyumas
C. Rencana Kegiatan
1. Kegiatan
Terapi Modalitas : Terapi rekreasi berkebun
2. Materi
Terlampir
3. Media
a. Paralon
b. Pupuk dan tanah
c. Alat bercocok tanam
d. Tanaman
e. Aqua plastik
f. Air
4. Metode
Dinamika kelompok
5. Setting Tempat

Keterangan :

= Leader = Peserta / lansia

= Co Leader = Observer

= Fasilitator = Media

= Dokumentasi = perkap
D. Pengorganisasian
1. Leader : Sixvita Arum M
Tugas :
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan diri dan anggota kelompok
c. Memimpin kegiatan.
d. Memotivasi peserta.
e. Menjelaskan tujuan terapi berkebun.
f. Menjelaskan langkah-langkah terapi berkebun.
g. Melaksanakan dan mengontrol jalannya terapi berkebun
h. Menutup acara
2. Co-Leader : Warich Dwi L
Tugas :
a. Mendampingi leader dan membantu tugas leader
b. Mengambil alih tugas leader bila leader pasif (blocking)
c. Menyampaikan informasi dari fasilitator leader atau
sebaliknya
d. Mengingatkan leader jika kegiatannya menyimpang
e. Menyerahkan kembali posisi ke pada leader
3. Observer : Aliv Avita
Tugas :
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama
kegiatan berlangsung
4. Fasilitator :
 Ian Rizky V
 Elis Atika
 Rusyati
 Siti Riyanti
 Rizqi Yuliantika H
 Friska Tiara S
 Dimas Chandra W
Tugas :
a. Mempertahankan keikutsertaan peserta
b. Memfasilitasi dan memotivasi peserta untuk ikut Berkebun
5. Perkap :
 Eki Firma Istiana
 Aniqotun Najah

Tugas :

a. Menyiapakan tempat dan media yang dibutuhkan


6. Dokumentasi :
 Hartiana Dewi H
 Ikhlas Dwi K
Tugas :
a. Melakukan pendokumentasian kegiatan terapi modalitas
E. Pelaksanaan
1. Susunan Pelaksanaan Terapi Modalitas
a. Leader : Sixvita Arum M
b. Co Leader : Dimas Chandra W
c. Observer : Aliv Avita
d. Fasilitator :
 Ian Rizky F
 Elis Atika
 Rusyati
 Siti Riyanti
 Rizqi Yuliantika H
 Friska Tiara S
 Warich Dwi L
e. Perkap :

Eki Firma Istiana

Aniqotun Najah
f. Dokumentasi :
 Hartiana Dewi H
 Ikhlas Dwi K
F. Susunan Acara

No Langkah-Langkah Waktu Kegiatan Kegiatan


Mahasiswa Sasaran
1. Pembukaan dan 10 menit - Memberi Memperhatikan
Perkenalan salam menjawab salam
- Memperk
enalkan diri
- Menjelask
an Maksud dan
Tujuan
2. Kegiatan Inti 30 menit Terapi rekreasi Peserta aktif
berkebun yaitu dalam
dengan mengikuti terapi
melakukan rekreasi
kegiatan berkebun
bercocok tanam
3. Evaluasi dan 5 menit Leader Mengungkapkan
Penutup mengevaluasi perasaan
perasaan peserta
setelah
melakukan terapi
menutup dengan
salam

G. Tata Tertib dan Antisipasi Masalah


1. Tata Tertib
Selama kegiatan berlangsung tata tertib yang harus ditaati adalah :
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan terapi modalitas
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai
c. Selama kegiatan, peserta dilarang meninggalkan tempat
kegiatan kecuali dengan ijin fasilitator terlebih dahulu
d. Seluruh peserta menjaga ketertiban selama kegiatan
e. Selama kegiatan peserta tidak diperkenankan sambil
makan, minum dan merokok
f. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan peserta
mengangkat tangan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh leader
2. Antisipasi Masalah
a. Penanganan peserta yang tidak aktif
- Memanggil peserta
- Memberikan kesempatan untuk bertanya atau menjawab
sapaan leader
b. Bila peserta meninggalkan acara tanpa meminta ijin
- Memanggil peserta
- Tanyakan alasan kenapa ia meninggalkan tempat terapi
berlangsung
- Berikan penjelasan tentang tujuan terapi dan aturan yang
diberitahu diawal kegiatan
c. Bila ada peserta yang ingin ikut
- Berikan penjelasan bahwa terapi ini ditunjukan pada
peserta yang telah dipilih
- Katakana pada peserta lain bahwa ada terapi lain yang
mungkin dapat diikuti oleh peserta tersebut
- Jika peserta memaksa, beri kesempatan untuk masuk
dengan tidak memberi peran pada terapi tersebut
H. Proses Keperawatan
1. SESI 1 : Kemampuan memperkenalkan diri
a. Tujuan
Peserta mampu memperkenalkan diri dengan menyebut nama
lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
b. Setting
1) Peserta dan mahasiswa membentuk setengah lingkaran
sesuai dengan setting tempat
2) Halaman nyaman dan tenang
c. Alat
1) Paralon
2) Pupuk dan tanah
3) Alat bercocok tanam
4) Tanaman
5) Aqua plastik
6) Air
d. Metode
Dinamika kelompok
e. Langkah – Langkah Kegiatan
1) Persiapan
a) Memilih peserta sesuai dengan kriteria
b) Membuat kontrak dengan peserta
c) Mempersiapkan alat, bahan dan tempat
2) Orientasi
Pada tahap ini mahasiswa melakukan :
a) Memberi salam terapeutik : salam dari leader
b) Evaluasi/Validasi : menanyakan perasaan peserta
hari ini
c) Kontrak :
(1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
memperkenalkan diri
(2) Menjelaskan peraturan permainan atau terapi
(a) Jika ada peserta yang meninggalkan
kelompok harus minta ijin kepada mahasiswa
(b) Lama kegiatan sesuai dengan waktu yang
dibuat
(c) Setiap peserta mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai
3) Tahap Kerja
a) Perkenalan mahasiswa dan peserta terapi modalitas
dengan cara menyebutkan nama, hobi dan keadaan saat ini
4) Tahap Terminasi
a) Evaluasi
(1) Menanyakan perasaan peserta setelah berkenalan
dengan mahasiswa dan peserta lain
(2) Memberi pujian atas kemampuan peserta
berkenalan satu sama lain
b) Kontrak yang akan datang
(1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu melakukan
kegiatan terapi rekreasi berkebun
(2) Menyepakati waktu
f. Evaluasi dan Dokumentasi
1) Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat terapi modalitas berlangsung,
khususnya pada tahap kerja untuk menilai kemampuan peserta
untuk melakukan terapi modalitas. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan peserta sesuai dengan tujuan terapi
modalitas : terapi rekreasi berkebun
2) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki peserta ketika
mengikuti kegiatan terapi modalitas
2. SESI 2 : Terapi Modalitas : Terapi Rekreasi Berkebun
a. Tujuan
1) Mengikuti kegiatan terapi rekreasi berkebun
2) Mampu aktif dalam kegiatan terapi rekreasi berkebun
b. Setting
1) Peserta dan mahasiswa membentuk setengah lingkaran
sesuai dengan setting tempat
2) Ruangan nyaman dan tenang
c. Alat Dan Bahan
1) Paralon
2) Pupuk dan tanah
3) Alat bercocok tanam
4) Tanaman
5) Aqua plastik
6) Air
d. Metode
Dinamika Kelompok
e. Langkah Kegiatan
1) Pesiapan
a) Persiapan alat dan bahan oleh perkap
b) Mempersiapkan tempat

2) Tahap Kerja
a) Co-leader memperagakan contoh menanam tanaman
b) Perkap membagikan alat dan bahan kepada peserta
c) Pesert memperagakan sesuai dengan yang sudah
dicontohkan didampingi fasailitator
d) Setelah tanaman sudah dimasukan kedalam gelas aqua,
kemudin tanaman dimasukkan kedalam paralon yang sudah
disediakan
e) Tanaman disirami dengan air
f) Beri pujian pada peserta jika dapat melakukan dengan
baik
3) Tahap Terminasi
a) Menanyakan perasaan peserta setelah mengikuti terapi
modalitas
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
f. Evaluasi Dan Dokumentasi
1) Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses terapi modalitas
berlangsung, khususnya pada tahap kerja untuk menilai
kemampuan peserta untuk melakukan terapi modalitas. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan peserta sesuai dengan
tujuan terapi modalitas : terapi rekresai berkebun.
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta sudah diberi tahu satu hari sebelumnya
b. Media sudah dipersiapkan
c. Alat dan bahan sudah dipersiapkan
2. Evaluasi Proses
a. Peserta kooperatif saat terapi berlangsung
b. Peserta memperhatikan saat mahasiswa menjelaskan
terapi yang akan dilakukan
c. Peserta mampu melakukan terapi modalitas

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta berjumlah 6 orang
b. Peserta mampu melakukan terapi modalitas
BAB III

TERAPI MODALITAS LIFE REVIEW

A. Definisi Terapi Modalitas Rekreasi Berkebun


Terapi Modalitas merupakan suatu cara pendekatan agar lanjut usia dapat
beradaptasi terhadap situasi, lebih mampu merawat diri sendiri, banyak
aktivitas dan lebih mandiri. Salah satu terapi modalitas pada lanjut usia untuk
menurunkan tingkat gangguan psikologis adalah terapi berkebun, yaitu terapi
dengan menggunakan berkebun secara terapeutik untuk meningkatkan fungsi
fisik, psikologis, kognitif, perilaku dan fungsi sosial serta meningkatkan
hubungan yang terapeutik, juga dapat memperbaiki, memelihara dan
meningkatkan status fisik dan mental (Nugroho, 2014).
Terapi berkebun dimulai dengan membangun hubungan dan kepercayaan
serta rasa aman dan membuat lansia merasa lebih baik dengan memanfaatkan
waktu luangnya. Jenis terapi berkebun adalah kegiatan bercocok tanam,
mencangkok, merawat dan memelihara tanaman sehingga energi yang
dikeluarkan akan menghasilkan keringat (Nugroho, 2014).
B. Tujuan Terapi Modalitas Rekreasi Berkebun
Tujuan terapi modalitas rekreasi berkebun antara lain :
1. Melatih kesabaran, kebersamaan, dan memanfaatkan waktu luang
2. Mengurangi gejala depresi, seperti kesepian, kecemasan, stres
jangka panjang.
3. Meningkatkan kesehatan mental dan fisik lansia.
4. Meningkatkan kesejahteraan psikologis para lansia,
C. Indikasi Terapi Modalitas Rekreasi Berkebun
Indikasi Terapi dilakukan pada lanjut usia dengan kondisi :
1. Lansia yang masih bisa bergerak dan sehat secara fisik.
2. Deficit fungsional pad afisik, psikologis atau fungsi mental.
3. Marah, gusar dan kesepian.
4. Gangguan emosi dan perilaku.
5. Stress dan kecemasan.
6. Gangguan kepribadian (anti sosial).
D. Alat dan bahan Terapi Modalitas Rekreasi Berkebun
1. Paralon
2. Pupuk dan tanah
3. Alat bercocok tanam
4. Tanaman
5. Aqua plastik
6. Air
E. Cara pembuatan
1. Memersiapkan alat dan bahan
2. Mempersiapkan paralon yang sudah dirangkai menjadi rak untuk
tanaman
3. Mengisi gelas aqua dengan tanah dan pupuk
4. Tanam tanaman kedalam gelas aqua, kemudian tutup kembali
dengan tanah
5. Masukkan gelas aqua yang sudah diisi tanaman ke dalam rak
paralon
6. Siramin tanaman dengan air.
7. Sirami tanaman setiap hari sebanyak 2x

Purwokerto, 14 Februari 2020

Pembimbing Penyuluh

(Ode Esa Sinarta) (Mahasiswa)


DAFTAR PUSTAKA

Stanley, M., &Beare, P, G. (2009). Buku ajar keperawatan gerontik. Jakarta: EGC

Bandiyah, (2010). Lanjut usia dan keperawatan gerontik. Nuha Medika.


Yogyakarta

Nugroho, (2008). Keperawatan gerontik. Jakarta: EGC

Nugroho, (2014). Keperawatan gerontik. Jakarta: EGC

Kuncoro, (2011). Dukungan sosial pada lansia. Sosiologi dan psikologi: Delta
state
Lembar Pengkajian Klien dengan skala Depresi Geriatrik Yesavage

No. Nama Klien Skore


1. Tn. A 6
2. Ny. K 6
3. Ny. St 5
4. Ny. Sd 6
5. Ny. J 5
6. Tn. S 5

Lembar Observasi
SESI I
1. Kemampuan verbal

No Aspek yang dinilai Nama Klien


Tn. Ny. Ny. Ny. Ny. J Tn
A K St Sd .S
1. Menyebut nama lengkap
2. Menyebut nama paggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobby
5. Jumlah

2. Kemampuan non verbal


No Aspek yang dinilai Nama Klien
Tn. Ny. Ny. Ny. Ny. Tn.
A K St Sd J S
1. Kontak mata
2. Duduk / berdiri tegak
3. Menggunakan Bahasa
tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
5. Jumlah

SESI II ( Kemampuan terapi rekreasi berkebun )

No Aspek yang dinilai Nama Klien


Tn. Ny. Ny. Ny. Ny. Tn.
A K St Sd J S
1. Klien memperhatikan cara
menanam tanaman
2. Klien mengikuti proses
penanaman tanaman
3. Klien dapat melakukan
penanaman tanaman
(semampu klien)
4. Jumlah

Petunjuk
- Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut
terapi.
- Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√)
jika ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
- Jumlah kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien
mampu dan jika nilai 0,1, atau 2 klien belum mampu

Anda mungkin juga menyukai