Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : ORIENTASI REALITA

PRAKLINIK JIWA RS KHUSUS JIWA DHARMA GRAHA


Tugas ini dibuat untuk memenuhi penugasan Modul Praklinik Jiwa
Dosen Pengampu: Eni Nur’aini Agustini, S.Kp., M.Sc

Disusun Oleh:
Afifah Elsa Salsabila 11201040000025
Afina Salmaningtyas 11201040000026
Aisyah Rizki Rahmadhanti 11201040000027
Aldora Riyahiyah 11201040000028
Alfiah Roua Al-Mutazzam 11201040000029
Annida Nur Azizzah 11201040000030
Annisa Risti Pramudita 11201040000031
Ayunda Putri Amalia 11201040000032
Cut Celine Nabila Putri 11201040000033
Dinda Mutiara Putri 11201040000034
M. Rafif Putra H 11201040000049
Siti Mutiah Angkat 11201040000050

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
JUNI/2023
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA

A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa menurut UU No. 18 tahun 2014 merupakan suatu kondisi seorang
individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial. Hal tersebut
kemudian membuat individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi
tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya. Jika seseorang tidak memiliki karakteristik sehat jiwa maka dapat
menjadi indikasi suatu gangguan jiwa.
World Health Organization (WHO) memberikan pernyataan bahwa kesehatan jiwa
bukan hanya tidak ada gangguan jiwa, melainkan mengandung berbagai karakteristik
positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan, mencerminkan
kedewasaan kepribadiannya. Sedangkan jika menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Rebuplik Indonesia No 54 tahun 2017 Kesehatan Jiwa ialah suatu kondisi dimana
seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga
individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat
bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
Upaya-upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan jiwa telah dilakukan
oleh tenaga keperawatan, antara lain dengan melakukan kegiatan Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) sebagai terapi atau tindakan keperawatan jiwa. (Parcayo, 2023)

B. Definisi TAK orientasi realita


Terapi aktivitas kelompok ialah bentuk terapi modalitas yang didasarkan pada
pembelajaran hubungan interpersonal klien. Tergabung dalam suatu kelompok
diharapkan klien dapat saling bertukar pikiran dan pengalaman dan mengembangkan
pola perilaku baru (Achiryani dkk, 2005 dalam (Parcayo, 2023)).
Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita (TAK): orientasi realita merupakan upaya
untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan/ tempat, dan waktu. Klien yang memiliki gangguan jiwa psikotik akan
mengalami penurunan daya nilai realitas (reality testing ability). Klien tidak lagi bisa
mengenali tempat, waktu dan orang-orang di sekitarnya. Hal tersebut dapat
mengakibatkan timbulnya perasaan asing serta menjadi pencetus terjadinya ansietas
pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu ada aktivitas yang memberi
stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas sekitarnya. Stimulus tersebut
meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu berupa diri sendiri, orang lain,
waktu dan tempat. (Parcayo, 2023)

C. Faktor Penyebab
Orientasi realitas ditujukan untuk pasien gangguan orientasi realita (halusinasi dan
waham).
a. Waham
Waham merupakan gangguan dimana penderitanya memiliki rasa realita
yangberkurang atau terdistorsi dan tidak dapat membedakan yang nyata dan
yang tidak nyata (Videbeck, 2011). Menurut Herman.A (2011), etiologi dari
waham terbagi menjadi dua faktor, yaitu:
a. Faktor Predisposisi
1. Faktor perkembangan
2. Faktor sosial budaya
3. Faktor psikologis
4. Faktor biologis
5. Faktor genetik
b. Faktor Presipitasi
1. Faktor sosial budaya
2. Faktor biokimia
3. Faktor psikologis
b. Halusinasi
Halusinasi merupakan perubahan persepsi terhadap stimulasi baik internal
maupun eksternal yang disertai dengan respon yang berkurang, berlebih, atau
terdistorsi (PPNI, 2016). Faktor penyebab halusinasi diantaranya:
a. Faktor Predisposisi
1. Faktor Perkembangan
2. Faktor Sosiokultural
3. Faktor Biokimia
4. Faktor Psikologis
5. Faktor genetik dan pola asuh
b. Faktor Presipitasi
1. Perilaku, dapat dilihat dari 5 dimensi yaitu
2. Dimensi Fisik
3. Dimensi Emosional
4. Dimensi Intelektual
5. Dimensi Sosial
6. Dimensi Spiritual

D. Tujuan TAK Orientasi Realitas


a. Tujuan Umum:
Menurut Keliat & Pawirowiyono (2014), tujuan umum TAK orientasi realitas
adalah klien mampu mengenali orang, tempat, dan waktu sesuai dengan
kenyataan.
b. Tujuan Khusus:
a. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada
b. Klien mengenal waktu dengan tepat
c. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya
dengan tepat
Menurut Keliat & Akemat, (2005) Prosedur TAK Orientasi Realitas Sesi I :
Pengenalan Orang Yaitu:
Tujuan
a. Klien mampu mengenal nama-nama perawat
b. Klien mampu mengenal nama-nama klien lain

E. Jenis-jenis TAK Orientasi Realitas


a. TAK orientasi realitas pengenalan orang
b. TAK orientasi realitas pengenalan tempat
c. TAK orientasi realitas penggenalan waktu (Keliat dan Akemat, 2005 dalam
Rustika, 2020).

F. Indikasi TAK Orientasi Realitas


Klien yang mempunyai indikasi TAK orientasi realitas adalah klien dengan
a. Halusinasi
b. Dimensia
c. Kebingungan
d. Tidak kenal dirinya
e. Salah mengenal orang lain, tempat, dan waktu
f. Waham (Keliat dan Akemat, 2005 dalam Rustika, 2020).

G. Strategi Pelaksanaan
a. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal: Sabtu, 17 Juni 2023
Waktu: 13.30 - 14.00 WIB
Alokasi Waktu:
● Perkenalan dan pengarahan aktivitas (5 menit)
● Permainan
● Express Feeling
● Penutup
b. Pembahasan
Topik: Orientasi Realita
c. Kelompok
Jumlah kelompok: 5 kelompok dengan masing-masing anggota 6 orang tiap
kelompoknya
d. Tempat
Ruangan: Aula/pendopo Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha
● Setting tempat:

H. Peran Perawat Sebagai Panitia


a. Leader
● Menyusun rencana pembuatan proposal TAK
● Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok dengan tertib
● Memimpin diskusi dan terapi aktivitas kelompok
● Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK
● Membaca aturan main (membuka acara, memperkenalkan diri dan
kelompok, membaca kontrak waktu, memimpin kegiatan kelompok,
membaca tata tertib dan menutup acara)
b. Co-Leader
● Membantu leader mengorganisasikan kelompok
● Menyiapkan informasi dari fasilitator ke leader atau sebaliknya
● Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
c. Fasilitator
● Memfasilitasi klien dalam TAK
● Mengatur dan mengarahkan klien dalam jalannya aktivitas kelompok
● Membantu kelompok berperan aktif untuk jalannya permainan
● Berperan sebagai role model bagi klien selama proses aktivitas kelompok
● Mengantisipasi masalah yang akan terjadi
d. Observer
● mengamati tingkat partisipasi dan keterlibatan anggota kelompok dalam
kegiatan terapi
● mencatat data secara sistematis mengenai perilaku, sikap, ekspresi, dan
interaksi yang terjadi antara anggota kelompok
● memantau kemajuan individu dan kelompok dalam mencapai tujuan
terapi
● mencatat jenis intervensi yang digunakan oleh terapis selama sesi terapi
aktivitas kelompok
● menyusun laporan yang berisi ringkasan data yang dikumpulkan
● berinteraksi dengan tim terapi lainnya, seperti terapis, konsultan, atau
asisten terapi, untuk memahami tujuan terapi dan memberikan
kontribusi dalam evaluasi proses terapi
● menjaga kerahasiaan dan privasi data yang dikumpulkan selama
pengamatan

I. Susunan Panitia
a. Leader : Siti Mutiah Angkat
b. Co-Leader : Anisa Risti P.
c. Fasilitator :
● Afifah Elsa Salsabilah
● Afina Salmaningtyas
● Aisyah Rizki R.
● Alfiah Roua A.
● Aldora Riyahiyah
● Annida Nur Azizah
● Ayunda Putri Amalia
● Cut Celine Nabila Putri
● Dinda Mutiara Putri
d. Pasien : Pasien berjumlah kurang lebih 25 pasien
e. Observer : Muhammad Rafif

J. TAK Orientasi Realita Sesi 1


a. Tujuan
● Membantu klien berpikir kritis dan kreatif
● Membantu klien bersosialisasi dengan lingkungan sosialnya
b. Setting
● Waktu : Sabtu/17 Juni 2022
● Tempat : Aula/Pendopo Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha
● Peserta : Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha
c. Alat
● Terpal
● Sound System
d. Metode
● Dinamika kelompok
● Games Cermat Gaya
● Diskusi dan tanya jawab
e. Langkah Kegiatan

● leader membuka kegiatan dan memberikan pengarahan


● Peserta dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 11 orang dalam satu
kelompok
● Masing-masing kelompok akan bermain secara bergantian satu-persatu,
dimulai dari kelompok 1
● Anggota kelompok akan berjalan memutar sambil menari mengikuti
alunan musik
● Ketika musik berhenti, leader akan mengucapkan antara angka 1-5 dan
peserta diharuskan mengikuti gerakan serta mencari teman sesuai angkat
tersebut (Angka 1 = Patung pancoran, 2 = Naik motor, 3 = Lampu
merah, 4 = Bunga, 5 = Mendayung perahu)
● Bagi peserta yang tidak mendapatkan teman, maka dianggap gugur dan
keluar dari lingkaran
● Begitu seterusnya sampai peserta tersisa 3
● Tiga peserta yang bertahan sampai akhir permainan akan menjadi
pemenangnya
● Setelah permainan, leader akan menanyakan perasaan para peserta
setelah bermain, kemudian menutup kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai