Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK


ISOLASI SOSIAL (MENARIK DIRI) DIRUANG NUSA INDAH
RUMAH SAKIT JIWA JIWA LAWANG dr. RADJIMAN
WEDIODININGRAT LAWANG

Disusun Oleh :
Kelompok 10
Sitti Sulaihah, S. Kep 1714901129
Riska Susanti, S. Kep 1714901117
Homsa Sofiyanti, S. Kep 1714901050
Alvin Bayu R., S. Kep 1714901021
R. Moh. Agus Robianto, S. Kep 1714901110

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NGUDIA HUSADA MADURA
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa :
Proposal Terapi Aktifitas Kelompok dengan judul “Isolasi Sosial (Menarik

Diri) telah di konsultasikan dan disahkan pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 2 Mei 2018

Tempat : Ruang Bangau RSJ dr. Radjiman Widiodiningrat

Malang, 2 Mei 2018

Clinical Instructure Pembimbing Akademik

Hadi Prayitno, S.Kep.Ns. Ns. Faisal Amir, S.Kep., Msi.

NIP. 17920929 199203 1001

Kepala Ruangan

Kasiyanto, S.Kep.Ns.
NIP. 19620613 198111 1001
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa :


Proposal Terapi Aktifitas Kelompok dengan judul “Isolasi Sosial (Menarik

Diri) telah di konsultasikan dan disahkan pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 2 Mei 2018

Tempat : Ruang Bangau RSJ dr. Radjiman Widiodiningrat

Malang, 2 Mei 2018

Clinical Instructure Pembimbing Akademik

Hadi Prayitno, S.Kep.Ns. M. Suhron, S.Kep., Ns., M.Kes.

NIP. 17920929 199203 1001

Kepala Ruangan

Kasiyanto, S.Kep.Ns.
NIP. 19620613 198111 1001
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
SOSIALISASI

A. DESKRIPSI
Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain
disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan
interaksi sesama manusia. Kebutuhan sosial yang dimaksud adalah rasa dimiliki
oleh orang lain, pengakuan dari orang lain, penghargaaan orang lain, serta
pernyataan diri. Interaksi yang dilakukan tidak selamanya memberikan hasil
yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh individu sehingga mungkin terjadi
suatu gangguan terhadap kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang
lain.
Untuk mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, therapi aktivitas
kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena
merupakan keterampilan therapeutik. Therapi aktivitas kelompok merupakan
bagian dari therapi modalitas yang berupaya meningkatkan psikotherapi dengan
sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan.
Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu tujuan
terapeutik dan tujuan rehabilitatif. Tujuan terapeutik meliputi :
1) Menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi.
2) Mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri klien),
3) Meningkatkan rasa dimiliki.
4) Meningkatkan rasa percaya diri.
5) Belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah.
Sedangkan tujuan rehabilitatif meliputi :
1) Meningkatkan kemampuan untuk ekpresi diri.
2) Meningkatkan kemampuan empati.
3) Meningkatkan keterampilan social.
4) Meningkatkan pola penyelesaian masalah.
Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan klien
yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah :
1. Aspek emosi
Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak
diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klien merasakan takut dan
cemas, menyendiri, menghindar dari orang lain
2. Aspek intelektual
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien
menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat
3. Aspek sosial
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat, klien
mengatakan bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien mau berinteraksi
minimal dengan satu perawat lain ke satu klien lain
Therapi aktivitas kelompok sosialisasi merupakan sebagian dari terapi
aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa.
Terapi ini diharapkan dapat memacu klien untuk melakukan hubungan
interpersonal yang adekuat.

B. MASALAH KEPERAWATAN
Therapi aktivitas kelompok sosialisasi ditujukan pada klien dengan masalah
keperawatan :
1. Isolasi sosial : Menarik diri
2. Harga diri rendah

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota
kelompok.
2. Tujuan Khusus
- Klien mampu menyebutkan identitas dirinya
- Klien mampu menyebutkan identitas klien lain
- Klien mampu berespon terhadap klien lain dengan mendengarkan klien
lain yang sedang berbicara
- Klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan
- Klien mampu menterjemahkan perintah sesuai dengan permainan
- Klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditetapkan
- Klien mampu mengemukakan pendapat mengenai therapi aktivitas
kelompok yang dilakukan

D. PERSIAPAN
1. Analisa situasi meliputi : waktu pelaksanaan, jumlah Mahasiswa, pembagian
tugas Mahasiswa, alat bantu yang dipakai dan persiapan ruangan.
2. Uraian tugas perawat (therapist)
a. Leader dan Co-Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-
pola komunikasi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk
menyadari dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu
kelompok untuk menetapkan tujuan dan membuat peraturan. Pemimpin
dan anggota kelompok mendiskusikan apa yang harus dilakukan
selanjutnya, memotivasi kesatuan kelompok dan membantu kelompok
untuk berkembang dan bergerak secara dinamis
b. Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok lain
agar dapat mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompok
c. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya
aktivitas therapi, peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta yang
drop out (tidak dapat mengikuti kegiatan sampai selesai)
3. Proses Seleksi
a. Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh
Mahasiswa
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari
serta kemungkinan dilakukan therapi kelompok pada klien tersebut
dengan Mahasiswa ruangan
c. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan
dilakukan.
4. Program antisipasi masalah
Suatu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam mengantisipasi keadaan
yang bersifat darurat atau emergensi yang dapat mempengaruhi proses
pelaksanaan kegiatan therapi aktivitas kelompok.

E. KEGIATAN
1. Perkenalan
Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri masing-masing dipimpin
oleh leader. Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok.
2. Kegiatan
Klien mencari pasangan yang tepat, melakukan perkenalan dengan pasangan,
melakukan perkenalan di depan kelompok, melakukan perintah permainan
dan memberikan jawaban atas pertanyaan dari kelompok.
3. Evaluasi
Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk mengemukakan
perasaan dan pendapatnya tentang kegiatan
4. Terminasi/Penutup
Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, klien
menyebutkan kembali tujuan dan manfaat kegiatan.

F. KRITERIA EVALUASI
Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan :
- 80% klien mendapatkan pasangan yang tepat
- 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya
- 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas klien lain
- 80% dari jumlah klien mampu bersepon terhadap klien lain dengan
mendengarkan klien lain yang sedang berbicara
- 80% dari jumlah klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang
diajukan
- 70% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah permainan
- 60% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditentukan
- 50% dari jumlah klien mau mengemukakan pendapat tentang therapi aktifitas
kelompok yang dilakukan.

G. RENCANA PELAKSANAAN
1. Kriteria klien yang mengikuti terapi TAK di ruang Nusa Indah RSJ Dr.
Radjiman Wediodiningrat.
- Klien menarik diri yang sudah mulai berinteraksi dengan klien lain
2. Peserta : Tujuh ( 7 ) orang
3. Masalah Keperawatan
- Menarik diri
- Harga diri rendah
4. Persiapan
a. Analisa Situasi
1). Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Rabu, 2 Mei 2018
Pukul : 09.00WIB
Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Permainan (20 menit)
Penutup (5 menit)
2). Jumlah Mahasiswa
Mahasiswa PSIK : 5 Orang
Perawat Ruangan : 1 orang
3). Pembagian Tugas
Leader : Sitti Sulaihah, S.Kep
Co-Leader : Alvin Bayu R., S.Kep
Observer : Homsa Sofiyanti, S.Kep
Fasilitator : Riska Susanti, S.Kep
R. Moh. Agus Robianto, S.Kep
4). Alat Bantu
Lagu dangdut
Pelengkapan yang diperlukan sesuai kebutuhan
b. Proses Pelaksanaan
1). Perkenalan
- Kelompok Mahasiswa memperkenalkan diri, urutan ditunjuk oleh
pembimbing untuk memulai menyebut nama, disusul
memperkenalkan pasien secara bergilir, kemudian leader
menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok
- Bila akan mengemukakan perasaannya klien diminta untuk lebih
dulu menunjukkan tangannnya
- Bila klien ingin keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta ijin
pada Mahasiswa
- Pada akhir perkenalan pemimpin mengevaluasi kemampuan
identifikasi terhadap perawat dengan menanyakan nama perawat
yang ditunjuk oleh leader
2). Permainan
- Klien yang telah diseleksi dikumpulkan di tempat yang cukup
luas dan duduk membentuk lingkaran
- Selanjutnya pasien menyebutkan Nama, Alamat, Orang yang
paling disayangi, Tanaman yang disukai, Jenis makan kesukaan,
hobi, Anggota tubuh yang disukai, cicta-cita.
- Setelah selesai, Leader, Co leader meminta salah satu pasien
untuk memimpin memnyanyi bersama dengan judul lagu Balonku
ada lima. .
- Selama kegiatan berlangsung observer mengamati jalannya acara .
3). Peer Review (Evaluasi Kelompok)
- Klien dapat mengemukakan perasaannya setelah memperkenalkan
dirinya
- Klien mengemukakan perasaannya setelah disapa oleh klien lain
dengan menyebut nama
- Klien mengemukakan pendapat tentang kegiatan ini
4).Terminasi
- Klien dapat menyebutkan kembali tujuan kegiatan
- Leader menjelaskan kembali tentang tujuan dan manfaat dari
kegiatan kelompok ini
5. Antisipasi Masalah
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
- Memanggil klien
- Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
- Panggil nama klien
- Tanya alasan klien meninggalkan permainan
- Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi
c. Bila ada klien lain ingin ikut
- Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien
yang telah dipilih
- Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang
mungkin dapat diikuti oleh klien tersebut
- Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut

TAK Sesi 4
1) Fase orientasi
a. Salam terapeutik
b. Kontrak : a) Hari/ tanggal : Rabu
b) Waktu : 30 menit
c) Tempat : Ruang Bangau RSJ dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang
d) Topik : menyampaikan dan membicarakan topic
pembicaraan tertentu
c. Tujuan aktifitas : dapat menyampaikan dan membicarakan topik
pembicaraan tertentu
d. Aturan Main : a) setiap peserta harus mengikuti permainan dari
awal sampai akhir
b) bila ingin kekamar kecil harus seizin pemimpin
TAK
2) Fase kerja
a. Hidupkan kaset tape atau music
b. Edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam
c. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang
bola mendapat giliran untuk menyampaikan satu topik yang ingin
dibicarakan. Dimulai oleh terapis sebagai contoh. Misalnya,”cara
yang baik “ atau “cara mencari teman “.
d. Tuliskan  pada Flipchart/ whiteboard  topic  yang disampaikan 
secara berurutan
e. Ulangi a, b, c, d sampai semua anggota kelompok menyampaikan
topic yang ingin dibicarakan
f. Hidupkan  lagi  kaset   dan edarkan bola kasti. Pada saat
dimatikan, anggota yang  memegang bola memilih  topik  yang 
disukai untuk dibicarakan dari daftar  yang  ada.
g. Ulangi f sampai semua anggota kelompok memilih topik
h. Terapis membantu menetapkan  topik  yang paling banyak dipilih
i. Hidupkan  lagi kaset dan edarkan bola kasti. Pada saat dimatikan,
anggota yang memegang bola menyampaikan pendapat tentang
topik yang dipilih
j. Ulangi sampai semua anggota kelompok menyampaikan pendapat
k. Beri pujian setiap keberhasilan klien dengan memberi tepuk
tangan
3) Fase terminasi
a. Evaluasi :
a) Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan anggota
kelompok setelah memperkenalkan diri.
Contoh :“bagaimana perasaannya setelah mengikuti
kegiatan hari ini ?”
b) Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada
anggota kelompok
c) Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk
mencoba mengenalkan dirinya pada orang lain dalam
kehidupan sehari-harinya.
b. Hasil yang diharapkan :
70 % anggota kelompok mampu :
Menceritakan tentang kehidupan pribadi kepada orang lain

Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja yang menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang di
evaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS
sesi 1 dan 2, di evaluasi kemampuan pasien memperkenalkan diri secara
verbal dan non verbal. Untuk TAKS sesi 3 di evaluasi kemampauan verbal
dalam bertanya dan menjawab pada saat bercakap-cakap serta kemampuana
non verbal, sedangkan TAKS sesi 4 dievaluasi kemampuan klien
menyampaikan, memilih, dan member pendapat tentang topik percakapan
serta kemampuan  non verbal.

Lampiran 1:
FORMAT EVALUASI TAK SESI 4:

Kemampuan bercakap-cakap kemampuan tertentu

a        Kemampuan verbal menyampakan topik

No Aspek yang dnila Nama klien


1 Menyampakan topik
dengan jelas
2 Menyampakan topik
secara ringkas
3 Menyampakan topik
yang relaevan
4 Menyampakan topik
secara spontan
Jumlah

b        Kemampuan untuk memlih topik

No Aspek yang dinlai Nama pasien


1 Memilih topik dengan
jelas
2 Memilih topik secara
ringkas
3 Memilih topik yang
relevan
4 Memilih topik secara
spontan
Jumlah

c       Kemampuan verbal:memberi pendapat

no Aspek yang dnilai Nama klien


1 Memberi pendapat
dengan jelas
2 Memberi pendapat
secara ringkas
3 Memberi pendapat
yang relevan
4 Memberi pendapat
secara spontan
Jumlah
DAFTAR PUSTAKA

Kelaiat BA dan Akemat. (2005). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok.


Jakarta: EGC
Keliat BA, Panjaitan RA, Helena N, (2006). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Edisi 2. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai