Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULUS SENSORI : HALUSINASI

DI PANTI GRAMESIA KABUPATEN CIREBON

TAHUN 2020

Disusun Oleh :

- Amrina Rosyada
- Husnul Khotimah
- Rahayu
- Reinaldy Qadarsyah
- Tantri Dwi Lestari
- Tika Kartika

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

2020
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A. TOPIK : Pesan Berantai

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Setelah mengikuti kegiatan ini, klien mampu
mengontrol halusinasi dengan baik.
2. Tujuan Khusus :
a. Klien dapat melatih konsentrasi dalam pendengaran.
b. Klien dapat melatih kemampuan kognitif pasien dalam hal
berfikir

C. LANDASAN TEORI
Manusia merupakan makluk sosial yang membutuhkan interaksi
dengan orang lain. Manusia mempunyai beberapa komponen konsep diri
diantaranya yaitu: harga diri, peran, gambaran diri. Manusia yang
mempunyai konsep diri tinggi cenderung tidak mempunyai masalah
dalam interaksi dengan orang lain, tetapi manusia yang mengalami konsep
diri yang rendah cenderung mengalami masalah dalam sosialisasi atau
interaksi dengan oranglain.

Kelompok adalah suatu system social yang khas dapat


didefinisikan dan dipelajari. Sebuah kelompok terdiri dari individu yang
saling berinteraksi, intelerensi, interdependensi dan saling membagikan
norma social yang sama ( (Stuart dan Sundenn, 1998). Kelompok adalah
kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling
bergantung dan mempunyai norma yang sama (Keliet, 2005).

Terapi aktivitas kelompok adalah aktivitas yang membantu


anggotanya untuk identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah
tingkah laku yang maladaptive (Stuart dan Sundeen, 1998). Cara
mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, dapat dilakukan dengan
terapi aktivitas kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan
kesehatan jiwa karena merupakan keterampilan therapeutik. Terapi
aktivitas kelompok merupakan bagian dari terapi modalitas yang berupaya
meningkatkan psikotherapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang
bersamaan.

Therapi aktivitas kelompok sosialisasi dan stimulasi persepsi


merupakan sebagian dari terapi aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan
dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu
klien untuk melakukan hubungan interpersonal yang adekuat dan
mengidentifikasi secara benar stimulus persepsi eksternal (Videbeck,
2008)

Berdasarkan data pengkajian yang dilakukan, di panti GRAMESIA


kabupaten Cirebon. Diperoleh data bahwa ada 15 pasien yang semuanya
berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dari hasil observasi pada
pasien-pasien di ruang tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar pasien
sudah dapat berinteraksi dengan baik antar sesama pasien maupun dengan
perawat.

Penggunaan kelompok dalam asuhan keperawatan jiwa memberi dampak


yang positif dalam upaya promotif, kuratif dan rehabilitative, karena dapat
diperoleh dukungan pendidikan, peningkatan kemampuan pemecahan
masalah dan meningkatkan hubungan interpersonal serta uji realitas.
Berbagai uji keperawatan yang dikembangkan difokuskan pada klien
secara individu, kelompok, keluarga maupun komunitas.

Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalisasi


yang dilakukan perawat pada kelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi, dan
kelompok digunakan sebagai target asuhan.
D. KLIEN
1. Karakteristik/Kriteria:
a. Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan
persepsi sensori; halusinasi.
b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif
atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
c. Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
2. Proses Seleksi:
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c.  Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d.  Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok
dan aturan main dalam kelompok.
3. Peserta TAK
1) Sdr. Y
2) Tn. I
3) Tn. H
4) Tn. S
5) Sdr. A
6) Tn. D
7) Tn. K
8) Sdr. Z
9) Ny. N.L
10) Ny. N.S
11) Ny. S
12) Ny. N.H
13) Ny. A

E. PENGORGANISASIAN
1. Terapy Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada:
a. Hari/Tanggal          : Sabtu/ 29 Februari 2020
b. Waktu                     : Pukul 09.00 WIB s.d selesai
c. Tempat                    : Panti Gramesia

2. Tim terapis
Leader (Tika)
Tugas:
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan diri perawat dan klien
c. Menjelaskan judul kegiatan, waktu, tempat, TIU dan TIK
d. Mengelompokan klien
e. Mengatur jalannya kegiatan
f. Menyimpulkan kegiatan
Fasilitator (Reinaldy, Husnul, Amrina, Tantri)
Tugas:
a. Mempersiapkan alat
b. Menjelaskan prosedur
c. Memfasilitasi, memotivasi, mengarahkan jalannya kegiatan
Observer (Rahayu)
Tugas:
a. Menjelaskan kriteria penilaian
b. Mencatat waktu kegiatan
c. Menilai hasil kegiatan

3. Metode dan Media

a. Media : HP dan Speaker


b. Metode :

- Permainan Pesan Berantai


Cara Bermain :
1. Peserta di bagi menjadi 2 kelompok masing-masing 5 orang
dan masing-masing kelompok membuat nama kelompok
2. Masing-masing anggota berkenalan dengan anggota
kelompoknya
3. Fasilitator memeberikan kertas berisi kalimat yang akan
disampaikan secara berantai oleh 1 anggota kelompok
sedangkan kelompok yang lain menjadi penonton
4. Fasilitator akan memberi aba-aba, setelah permainan di
mulai peserta pertama membisikan kepada peserta yang
berada di belakangnya, begitu seterusnya sampai peserta
terakhir
5. Kemudian peserta terakhir maju kedepan dan kemudian
menyebutkan pesan yang sudah di bisikan sebelumnya.
6. Jawaban dikatakan benar apabila peserta menyebutkan
dengan lengkap apa yang tertulis di kertas

F. PROSES PELAKSANAAN
a. Fase Orientasi ( 10 menit )
1. Salam terapeutik
2. Leader memperkenalkan diri kepada anggota
3. Leader mempersilahkan anggota untuk memperkenalkan diri
4. Leader mempersilahkan klien memperkenlkan diri
5. Leader menanyakan perasaan klien saat ini

b. Fase Kerja ( 30 menit )


1. Leader menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus
dilaksanakannya TAK
2. Leader menjelaskan tata tertib dalam permainan
3. Fasilitator menjelaskan cara bermain dan mendemonstrasikannya
4. Fasilitator menanyakan apakah kelompok sudah mengerti
5. Memulai permainan, selama permainan Observer melihat kegiatan
setiap kelompok
6. Fasilitator membagikan sovenir
7. Leader menanyakan perasaan klien
8. Leader menutup kegiatan TAK

c. Fase Terminasi ( Ekspres Feeling)


1. Evaluasi ( 5 menit )
a. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti kegiatan
b. Observer mengobservasi perilaku selama kegiatan
c. Observer menilai hasil kegiatan dan mengumumkan
pemenangnya
d. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
e. Kriteria Pemenang adalah kelompok yang mendapatkan nilai
tertinggi
f. Observer memfasilitasi pemberian hadiah
g. Leader mengakhiri kegiatan

d. ANTISIPASI MASALAH
Antisipasi masalah saat kegiatan TAK berlangsung :
1. Jika klien ingin ke toilet harus minta ijin kepada leader
2. Jika klien mengalami masalah (perubahan mood, kencing celana,
rusuh, dll) diharapkan perawat dapat mengkoordinir kliennya

e. SETTING
1. Ruangan nyaman bersih dan terang
2. Klien duduk unutk mendengarkan penjelasan perawat
3. Posisi perawat menghadap pasiennya
: Leader : Peserta

: Fasilitator

: Observer
f. I.Format Penilaian

Kriteria penilaian Nama klien

Kerja sama
Disiplin
Ketepatan waktu
Mimik wajah

Keterangan :
Kerja sama : Kurang = <70 Disiplin : Kurang = <70
Cukup = 70-80 Cukup = 70-80
Baik = 80-100 Baik = 80-100
Ketepatan waktu : Kurang = <70 Mimik Wajah : Kurang = <70
Cukup = 70-80 Cukup = 70-80 Cirebon, Februari 2020
Baik = 80-100 Baik = 80-100
Mengetahui
Pembimbing Klinik

Ns. Wandra Giastiya S.Kep


DAFTAR PUSTAKA

Yudi Hartono & Farida Kusumawati. 2010. Buku ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:

Salemba Medika.

Videbeck, Sheila. L. 2008. Buku ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta. EGC.

Ius Yosep. 2009. Keperawatan Jiwa: Bandung: Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai